Anda di halaman 1dari 3

SEJARAH WAJIB Bab 5

PERAN INDONESIA DALAM PANGGUNG INTERNASIONAL

Konferensi Asia Afrika


Indonesia merupakan pemrakarsa dari Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat. KAA
merupakan keberhasilan dari Kabinet Ali Sastroamijoyo I dan pada gelaran KAA, Indonesia
diwakili oleh Perdana Menteri Ali Sastroamijoyo. Latar belakang Konferensi Asia Afrika
meliputi :
a. Perang Dingin yang menciptakan negara-negara Blok Barat yang berhaluan
liberalisme-kapitalisme sementara Blok Timur berhaluan komunis-sosialis
b. Masih banyak wilayah Afrika yang menghadapi masalah penjajahan, kolonialisme dan
imperialisme pasca Perang Dunia II
c. Kekhawatiran pengembangan senjata nuklir pada masa Perang Dingin
d. PBB sebagai lembaga yang berfungsi menangani berbagai masalah dunia belum bisa
menjalankan fungsi sebagaimana mestinya

Tujuan Konferensi Asia Afrika meliputi hal sebagai berikut :


1. Mempererat solidaritas negara-negara Asia dan Afrika
2. Meninjau masalah-masalah hubungan sosial ekonomi dan kebudayaan dari
negara-negara Asia dan Afrika
3. Menjalin kerukunan antar umat beragama di wilayah Asia dan Afrika
4. Memberikan sumbangan untuk memajukan perdamaian dan kerjasama dunia
5. Mencanangkan gerakan politik untuk melawan kapitalisme asing
6. Melawan kolonialisme dan neokolonialisme Amerika Serikat, Uni Soviet dan negara
imperialis lainnya
Hasil dari Konferensi Asia Afrika di Bandung menghasilkan Dasasila Bandung.

Gerakan Non-Blok (GNB)


Tujuan berdirinya Gerakan Non-Blok untuk mencegah keberpihakan negara-negara
berkembang atau batu merdeka untuk menjadi bagian dari Blok Barat maupun Blok Timur.
Tokoh pendiri Gerakan Non Blok adalah sebagai berikut :
a. Ir. Soekarno (Presiden Indonesia)
b. Gamal Abdul Nasser (Presiden Mesir)
c. Jawaharlal Nehru (Perdana Menteri India)
d. Kwane Nkrumah (Presiden Ghana)
e. Josip Broz Tito (Presiden Yugoslavia)

Tujuan GNB adalah sebagai berikut :


a. Sebagai upaya dukungan bagi negara-negara untuk menentukan nasibnya sendiri
b. Perjuangan untuk menentang kolonialisme, imperialisme, dan segala bentuk
neokolonialisme
c. Tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain dan hidup berdampingan
d. Penentangan terhadap apartheid
Deklarasi Djuanda
Deklarasi Djuanda adalah upaya untuk menentukan wilayah perairan Republik Indonesia, yang
sebelumnya terdapat bagian-bagian laut di sekitar dan di antara pulau-pulau di Indonesia
sebagai laut bebas menjadi sepenuhnya milik Indonesia.

Tujuan Deklarasi Djuanda antara lain :


● Untuk mewujudkan bentuk wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang utuh dan
bulat
● Untuk menentukan batas-batas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
sesuai dengan asas negara kepulauan
● Untuk mengatur lalu lintas laut damai pelayaran yang lebih menjamin keamanan dan
keselamatan NKRI

Hubungan KAA dan GNB


Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955 disebut sebagai cikal bakal terbentuknya Gerakan
Non-Blok (GNB). Lahirnya KAA dan GNB sama-sama berangkat dari keprihatinan akan situasi
dunia setelah berakhirnya Perang Dunia II, yang segera memasuki Perang Dingin antara Blok
Barat dan Blok Timur.

Organisasi Kerjasama Islam (OKI)


Latar belakang terbentuknya Organisasi OKI adalah sebagai berikut :
● Pendudukan Israel atas negara-negara Jazirah Arab yang menyebabkan Perang
Arab-Israel pada tahun 1967
● Jatuhnya kota Yerusalem ke tangan Israel
● Pembakaran masjid Al-Aqsa oleh Israel

Tujuan berdirinya OKI sebagai berikut :


● meningkatkan kerja sama dan solidaritas antarnegara anggota OKI
● Menghapus perbedaan rasial, diskriminasi, dan kolonialisme
● Mengupayakan perlindungan bagi tempat-tempat suci Islam
● Mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk mendapatkan hak pembentukan negara
merdeka dan berdaulat.

Anda mungkin juga menyukai