Struktur asam nukleat dan protein yang mirip seperti benang dan ditemukan dalam nucleus sel
hidup, membawa informasi genetic dalam bentuk gen, menyimpan dan membawa DNA, setiap
kromosom terdiri dari DNA yang dililit dengan sangat erat disekitar protein yang disebut histon.
Analisis kromosom
Analisis kromosom digunakan untuk mengevaluasi jumlah dan struktur kromosom yang
mengalami abnormalitas.
Kromosom abnormal dapat terdiri dari penambahan atau pengurangan jumlah dan
perubahan struktur.
Perubahan jumlah kromosom atau komposisi fisik yang disebabkan oleh perubahan genetic dapat
digunakan sebagai:
TEKNIK BANDING
Merupakan bagian kromosom, dapat dibedakan dengan jelas dari segmen yang berdekatan
dengan tampilan gelap dan terang
Menghasilkan petunjuk disepanjang kromosom metaphase
Untuk sel karyotyping yang didapatkan pada fase metaphase
Memungkinkan mengetahui kromosom individu dalam genom dan identifikasi segmen
spesifik kromosom individu
Prosedur yang digunakan untuk identifikasi kromosom dalam genom maupun identifikasi
segmen spesifik kromosom pada saat proses metaphase
Teknik banding pada kromosom dapat dibedakan berdasarkan pewarna dan mikroskop yang
digunakan untuk melakukan pengamatan
Berikut adalah Teknik banding kromosom yang pengamatannya menggunakan mikroskop Cahaya:
1. DAPI (4,6-diamidino-2-phenylindole)
Merupakan pewarna fluorescent yang digunakan untuk mewarnai kromosom
terutama pada bagian yang banyak mengandung AT
Hasil pewarnaan menghasilkan seperti pola Q-banding
Pewarna ini jarang digunakan hanya dengan satu pewarna
Sering dikombinasikan dengan menggunakan distamycin A
2. FISH (Fluorescence in situ Hybridization)
Teknik sitogenetika molekuler yang digunakan untuk mendeteksi abnormalitas
kromosom dan kelainan genetic tertentu dengan menggunakan mikroskop
fluoresens.
Teknik ini banyak digunakan dilaboratorium untuk deteksi sekuen DNA spesifik pada
kromosom
Teknik bergantung pada pemaparan kromosom pada sekuen DNA kecil yang disebut
probe yang memiliki molekul fluorencent
Kegunaan FISH
Penggunaan GISH
Disposisi kromosom
Identifikasi genom
Pengenal bagian-bagian genom
Studi mitosis
Kariotipe ialah metode untuk mengidentifikasi ukuran, jumlah, dan bentuk kromosom pada
individu. Kariotipe bisa mengidentifikasi bentuk, ukuran, dan jumlah kromosom seseorang.
Spesimen disinari dengan cahaya dengan panjang gelombang tertentu (atau
panjang gelombang), yang menyebabkan fluorofor memancarkan cahaya
dengan panjang gelombang yang lebih panjang (yaitu, dengan warna yang
berbeda dari cahaya yang diserap). Menggunakan filter emisi spektral, cahaya
yang menyinari dipisahkan dari fluoresensi yang jauh lebih lemah. Sumber
cahaya (lampu busur xenon atau lampu uap merkuri yang populer; jenis yang
lebih canggih adalah LED dan laser berdaya tinggi), filter eksitasi, cermin
dichroic (atau pemecah berkas dichroic), dan filter emisi adalah komponen
tipikal dari fluoresensi mikroskop (lihat gambar di bawah). Filter dan dichroic
beamsplitter dipilih agar sesuai dengan sifat eksitasi dan spektrum emisi
fluorofor yang digunakan untuk memberi label spesimen. Metode ini
mencitrakan distribusi satu fluorofor (warna) pada satu waktu. Beberapa foto
satu warna dari berbagai jenis fluorofor harus digabungkan untuk membuat
gambar multiwarna.