2. Acuan
SNI 03-3958-1995 Metode pengujian kuat tekan kayu dilaboratorium
SNI 03-6850-2002 Metode pengujian pengukuran kadar air kayu dan
bahan berkayu.
3. Dasar Teori
Beberapa pengertian yang berkaitan dengan metode pengujian ini :
a. Kuat tekan kayu bangunan struktural adalah gaya tekan per satuan luas
bidang tekan.
b. Kuat tekan sejajar serat adalah tegangan maksimum yang bekerja dengan
beban yang sejajar serat.
c. Kuat tekan tegak lurus seratadalah tegangan maksimum yang bekerja
dengan beban yang tegak lurus serat.
d. Benda uji bebas cacat adalah benda uji kayu yang bebas dari mata kayu,
gubal, retak, lubang, jamur, rapuh dan tidak memuntir.
e. Newton adalah satuan menurut Sistem Internasional (SI) untuk gaya ekivalen
dengan 0,1 kgf dan ditulis dengan notasi N.
f. Mega pascal adalah 106 pascal ekivalen dengan 10 kgf/cm2 dan ditulis
dengan notasi MPa.
g. Kayu kering udara adalah kayu dengan kondisi kadar air yang telah
mencapai keseimbangan yang bergantung pada suhu dan kelembaban udara,
dicapai melalui pengeringan alami hingga beratnya relatif konstan.
h. Gubal adalah kayu yang lunak antara kulit dan teras, biasanya berwana
terang.
i. Teras adalahbagian kayu yang keras.
KELOMPOK 3 / IC
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI KAYU
4. Peralatan
Peralatan yang dipakai harus dengan kalibrasi yang masih berlaku.
Untuk pengujian kuat tekan kayu diperlukan peralatan sebagai berikut :
b. Oven.
c. Jangka sorong.
KELOMPOK 3 / IC
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI KAYU
d. Mistar.
KELOMPOK 3 / IC
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI KAYU
5. Benda Uji
a. Kelompok benda uji sama jenisnya.
b. Benda uji bebas cacat.
c. Setiap benda uji mempunyai identitas dengan nomor dan huruf, sehingga
mencerminkan nomor urut dan jenis kayu.
d. Ketentuan-ketentuan dalam Pengujian Kuat Tekan Sejajar Serat.
Benda uji harus memenuhi ketentuan :
1) Ukuran benda uji adalah (50 mm x 50 mm x 200 mm), seperti gambar
berikut :
KELOMPOK 3 / IC
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI KAYU
6. Prosedur Percobaan
a. Siapkan benda uji dengan ketentuan dan ukuran sesuai gambar di atas.
b. Beri noomor atau kode pengujian, sebelum di pasang pada alat uji, ukur benda
dengan jangka sorong atau mistar ukur dan kemudian catat pada lembar data /
formulir pengujian.
c. Meletakkan benda uji secara sentris terhadap alat pembebanan.
d. Untuk pengujian kuat tekan sejajar serat, gerakan mesin uji dengan kecepatan
gerakan beban 1 mm per menit dan untuk pengujian kuat tekan tegak lurus
serat, jalankan mesin uji dengan kecepatan gerkan beban 0,3 mm per menit.
e. Lakukan pembebanan sampai beban maksimum (saat benda uji tekan sejajar
serat patah dan benda uji tekan tegak lurus serat putus).
f. Baca dan catat data beban.
g. Hitung dan cantumkan semua hasil perhitungan ke dalam tabel.
KELOMPOK 3 / IC
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI KAYU
7. Prosedur Perhitungan
a. Perhitungan kuat tekan kayu sejajar serat.
Rumus Umum :
P
fc //=
uat tekan kayu sejajar serat, bxh
K
Dimana :
Dimana :
KELOMPOK 3 / IC
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI KAYU
8. Perhitungan
a. Perhitungan kuat tekan kayu sejajar serat.
Diketahui :
Kayu 1
- Beban maksimum P = 60000 N
- Lebar benda uji b = 49,27mm
- Tinggi benda uji h = 49,33mm
P
fc //=
uat tekan kayu sejajar serat, bxh
-K
60000
fc/¿=
49 ,27 x 49 , 33
= 24,69 MPa
b. Perhitungan kuat tekan kayu tegak lurus serat.
Diketahui :
Kayu 1
- Beban maksimum P = 22000 N
- Lebar benda uji b = 48,63 mm
- Tinggi benda uji h = 50,10mm
P
fc ⊥ ¿
-Kuat tekan kayu tegak lurus serat, bxh
KELOMPOK 3 / IC
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI KAYU
2 2000
fc⊥=
48 , 63 x 50 ,10
= 9,03 MPa
Tabel K-03.2 Hasil Pengujian Kuat Tekan Kayu Tegak Lurus Serat
Sampel : Kayu Sengkila Tanggal : 5 Oktober 2021
KELOMPOK 3 / IC
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI KAYU
9. Kesimpulan
a. Dari hasil pemeriksaan kuat tekan kayu dengan menggunakan masing - masing
dua benda uji kayu (kayu PLP-1) diperoleh kuat tekan rata – rata kayuyaitu :
Kuat tekan kayu sejajar serat = 42,72 MPa
Kuat tekan kayu tegak lurus serat = 11,75 MPa
b. Dari hasil pemeriksaan kuat tekan kayudengan menggunakan masing - masing
duabenda uji kayu (kayu PLP-1)diperoleh bentuk retakan kayu yaitu:
Pada percobaan kuat tekan kayu sejajar serat untukbenda uji kayu 1dan
benda uji kayu 2 setelah pengujian mengalami retak tekan.
Pada percobaan kuat tekan kayu tegak lurus serat untukbenda uji kayu 1dan
benda uji kayu 2 setelah pengujian mengalami retak mendatar.
KELOMPOK 3 / IC
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI KAYU
LAMPIRAN
Gambar K-03.9. Kondisi penampang benda uji 1setelah pengujian kuat tekan kayu
sejajar serat
Gambar K-03.10. Kondisi penampang benda uji2 setelah pengujian kuat tekan kayu
sejajar serat
KELOMPOK 3 / IC
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI KAYU
Tampak A-A
Gambar K-03.11. Kondisi penampang benda uji1 setelah pengujian kuat tekan kayu
tegak lurus serat.
KELOMPOK 3 / IC
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI KAYU
Tampak B-B
Gambar K-03.12. Kondisi penampang benda uji2 setelah pengujian kuat tekan kayu
tegak lurus serat.
KELOMPOK 3 / IC
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI KAYU
RETAK TEKAN
KELOMPOK 3 / IC