BAHAN BAGUAN
KELOMPOK 4
NAMA
JURUSAN
: TEKNIK SIPIL
PRODI
: BANGUNAN AIR A
SEMESTER
: 1 (SATU)
Soal!
1. Sebutakan keuntungan dan kerugian kayu sebagai bahan
konstruksi!
2. Sebutkan jenis-jenis kayu yang biasa digunakan sebagai bahan
kontruksi!
3. Sebutkan dan jelaskan struktur kayu!
4. Sebutkan produk bahan-bahan bangunan yang terbuat dari kayu!
5. Sebutkan dan jelaskan parameter pengujian kayu!
6. Sebutkan dan jelaskan pengertian pengawetan kayu, tujuan dan
cara pengawetan kayu!
Jawaban!
1. A. Kelebihan Kayu Sebagai Bahan Konstruksi
- Relatif mampunyai kekuatan yang tinggi.
- Mempunyai daya tahan yang cukup tinggi terhadap pengaruh
kimia dan listrik
- Mudah dikerjakan
- Relatif murah dan mudah didapat
- Mudah diganti dalam waktu singkat
B. Kekurangan Kayu Sebagai Bahan Konstruksi
- Kurang homogen dan cacat-cacat alam seperti arah serat
yang membentuk penampang, spiral dan diagonal mata kayu
dan sebagainya.
- Daya muai dan susut besar
- Kurang awet
- Pada pembebanan jangka panjang, lendutan cukup besar.
2. Jenis-jenis kayu yang dapat digunakan sebagai bahan konstruksi,
yaitu :
- Kayu Jati
- Kayu Merbau
- Kayu Bengkire/Yellow Balau
- Kayu Kamper
- Kayu Kelapa
- Kayu Meranti
- Kayu Karet
- Kayu Gelam
- Kayu Ulin
- Kayu Akasia
3. Struktu Kayu
Keterangan :
1. A : Kulit Luar, adalah bagian terluar kayu yang berfungsi sebagai
Berikut
- Sebagai pelindung bagian-bagian yang lebih dalam pada kayu dari
pengaruh iklim , serangga, jamur dan lainya
- Sebagai jalan lewatnya cairan bahan makanan dari akar di dalam
tanah ke daun di pucuk-pucuk pohon.
2. B : Kambium, adalah jaringan yang berupa lapisan tipis dan kering,
yang melingkari Pohon.
Tugas Kambium adalah : Ke dalam membentuk kayu yang baru,
sedangkan keluar mambantuk kulit luar yang baru untuk mangganti
kulit lama yang telah rusak. Dengan adanya kambium pohon semakin
lama semakin besar.
3. C : Kayu Gubal, adalah bagian kayu yang trdiri dari sel-sel yang masih
hidup, masih berfungsi. Tugasnya adalah mengalirkan bahan makanan
dari daun ke bagian-bagian pohon yang lain.
4. D : Kayu Teras, adalah bagian kayu yang terdiri dari sel-sel yang sudah
tua atau mati, kayu imi berasal dari kayu gubal karena ketuaannya
menjadi mati dan tidak berfungsi lagi. Biasanya bagian-bagian sel yang
sudah tua dan kosong ini terisi zat-zat lain yang berupa zat-zat
ekstrasi.
5. E: Hati, merupakan bagian kayu yang berada di pusat. Hati berasal dari
kayu awal, yaitu kayu yang pertama-tama dibentuk oleh kambium dan
bersifat rapuh.
Kayu Gergajian/Sawntimber
Kayuserpih/Chip
Kayu Bentukan/Moulding
Veneer
Blockboar
Furniture
Pulp
Papan Partikel/Particle Board
Papan Serat
Komponen Bangunan/Kayu Bangunan
Kuat tekan sejajar serat dihitung dengan beban persatuan luas bidang
tekan
fc= P/(b x h) MPa
Dimana :
P=
beban uji maksimum
fc=
kuat tekan sejajar serat
b= lebar benda uji
h= tebal benda uji
C. Uji Kuat Tekan Tegak Lurus Serat
Tujuan Pengujian
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk memperoleh nilai kuat tekan
kayu
Langkah-langkah pengujian
- Siapkan benda uji dengan ukuran 50 x 50 x 150 mm, ketelitian
ukuran benda uji 0,25 mm dan kadar air maksimum 20%
- Beri nomor atau kode pengujian sebelum dipasang pada alat uji
- Letakkan benda uji secara sentris terhadap alat pembebanan
- Jalankan mesin dengan kecepatan pergerakan beban 0,3 mm per
menit
- Lakuakn pembebanan sampai beban maksimum
- Baca dan catat data beban
- Gambar bentuk retakan-retakan yang timbul setelah pengujian.
Perhitungan Kuat tekan Tegak Lurus
Kuat tekan tegak lurus serat dihitung dengan beban persatuan luas
bidang tekan
fc = P/(b x h ) MPa
Dimana :
P =
beban uji maksimum
fc=
kuat tekan tegak lurus serat
b =
lebar benda uji
h =
panjangplat jepit
D. Uji Tarik Sejajar Serat
Tujuan Pengujian
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk memperoleh nilai kuat tarik
sejajar serat kayu
Langkah-langkah pengujian
- Siapkan benda uji dengan ketentuan ukuran sesuai dengan gambar,
dengan kadar air maksimum 20%
- Beri nomor atau kode pengujian sebelum dipasang pada alat uji
- Letakkan benda uji pada mesin tarik dan jepit pada kedua ujungnya
dengan kedudukan vertikal dengan jarak jepitan 260 mm
- Jalankan mesin uji dengan kecepatan pembebanan 20 MPa/menit
sampai beban maksimum.
Kekurangan :
4. Metode Pembalutan
cara pengawetan ini khusus digunakan untuk mengawetkan tiang-tiang
dengan menggunakan bahan pengawet bentuk cream (cairan) pekat, yang
dilaburkan/diletakkan pada permukaan kayu yang masih basah.
Selanjutnya dibalut sehingga terjadilah proses difusi secara perlahanlahan ke dalam kayu.
Kelebihan :
A. Peralatan sederhana
B. Penetrasi lebih baik, hanya waktu agak lama
C. Digunakan untuk tiang-tiang kering ataupun basah
Kekurangan :
A. Pemakaian bahan pengawet boros
B. Jumlah kayu yang diawetkan terbatas, waktu membalut lama
C. Membahayakan mahluk hidup sekitarnya (hewan dan tanaman)
Proses Bethel
Proses Burnett
2. Proses sel kosong antara lain :
Proses Rueping
Proses Lowry
Keduanya berbeda pada pelaksanaan permulaan. Proses Rueping
langsung memasukkan bahan pengawet dengan tekanan sampai
4 atmosfer, kemudian dinaikkan sampai sekitar 7-8 atmosfer.
Sedangkan pada proses lowry tidak digunakan tekanan awal, tapi
tekanan langsung sampai 7 atmosfer. Beberapa jam kemudian
tekanan dihentikan dan bahan pengawet dikeluarkan dan dilakukan
vakum selama 10 menit untuk membersihkan permukaan kayu dari
larutan bahan pengawet.
URUTAN KERJA DALAM PENGAWETAN
Ada dua macam urutan kerja pada proses pengawetan kayu :
1. Urutan kerja pada proses pengawetan sel penuh :
Kayu dimasukkan ke dalam tangki pengawet, tangki ditutup rapat
agar jangan terjadi kebocoran.
Dilakukan pengisapan udara (vakum) dalam tangki sampai 60
cm/Hg, selama kira-kira 90 menit, agar udara dapat keluar dari
dalam kayu.
Sambil vakum dipertahankan, larutan pengawet kayu dimasukkan
ke dalam tangki pengawet hingga penuh.
Setelah penuh, proses vakum dihentikan kemudian diganti dengan
proses tekanan sampai sekitar 8 15 atmosfer selama kurang lebih
2 jam.
Proses penekanan dihentikan dan bahan pengawet kayu
dikeluarkan dari tangki kembali ke tangki persediaan.
Dilakukan vakum terakhir sampai 40 cm/Hg, selama 10 15
menit, dengan maksud untuk membersihkan permukaan kayu dari
bahan pengawet.
Perbedaan proses sel penuh dan sel kosong ialah sebagai berikut :
1. pada proses sel penuh bahan pengawet dapat mengisi seluruh
lumen sel
2. sedangkan pada sel kosong hanya mengisi ruang antar sel.
Kelebihan :
A. Penetrasi dan retensi tinggi sekali (memuaskan)
B. Waktunya relatif singkat sekali
C. Dapat mengawetkan kayu basah dan kering
Kekurangan :
A. Modal yang diperlukan besar
B. Perlu ketelitian dan pengerjaan yang tinggi
C. Cara ini hanya sesuai untuk perusahaan yang komersial.