Dalam Islam
Dalam Islam
Beberapa prinsip dan tata cara terkait status harta dalam perkawinan dapat dijelaskan sebagai
berikut:
- Suami memiliki tanggung jawab untuk memberikan nafkah kepada istri dan anak-anaknya. Ini
mencakup kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, dan pendidikan.
- Suami juga bertanggung jawab menyediakan tempat tinggal yang layak bagi keluarganya.
- Istri memiliki hak untuk menerima nafkah dari suami sesuai dengan kebutuhan dasarnya.
- Istri juga diharapkan menjaga harta suami dan mengelolanya dengan bijaksana, misalnya dalam
pengelolaan rumah tangga.
3. **Kesepakatan Mufakat:**
- Keputusan besar terkait harta dan keuangan keluarga sebaiknya diambil melalui musyawarah dan
mufakat antara suami dan istri.
- Kesepakatan ini dapat termasuk rencana anggaran keluarga, investasi, dan keputusan keuangan
lainnya.
- Dalam pengelolaan harta, penting untuk membiasakan diri memberikan sedekah kepada yang
membutuhkan.
- Menunjukkan kepedulian sosial dan berbagi rezeki dengan orang lain adalah nilai yang ditekankan
dalam akhlak Islam.
5. **Penghindaran Riba:**
- Dalam pengelolaan keuangan, Islam melarang praktik riba. Oleh karena itu, keluarga sebaiknya
menghindari transaksi yang melibatkan bunga atau riba.
- Suami dan istri diharapkan untuk saling berkomunikasi dengan transparan mengenai keuangan
keluarga.
- Keterbukaan dalam hal ini menciptakan kepercayaan dan pengertian antara suami dan istri.
7. **Warisan:**
- Islam memiliki ketentuan yang jelas mengenai pembagian warisan. Pembagian warisan ini harus
dijalankan dengan adil sesuai dengan ketentuan syariah.
- Kedua pasangan harus bijaksana dalam mengelola harta keluarga dan menghindari pemborosan
yang tidak perlu.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip di atas, diharapkan bahwa keluarga dapat hidup dalam
keharmonisan dan keadilan, serta menjalankan tugas dan tanggung jawab masing-masing dalam
mengelola harta keluarga sesuai dengan ajaran Islam dan akhlak yang baik.