Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS DAMPAK ERUPSI GUNUNG BROMO DENGAN METODE

PEMODELAN ALIRAN LAHAR DI KAWASAN GUNUNG BROMO, KABUPATEN


LUMAJANG

Oleh

M. ALTAFILLA RAMADHAN (X-9/18)

SMA NEGERI 1 PONOROGO

Jl. Budi Utomo No. 1 Ponorogo Telp/Fax (0352) 481145

Email : ganesha@smazapo.sch.id

PONOROGO 2023

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................................... i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN.........................................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah............................................................................................................. 1

C. Tujuan Penelitian...............................................................................................................2

BAB II : KAJIAN PUSTAKA.....................................................................................3

BAB III : METODE PENELITIAN.............................................................................5

A. Jenis Penelitian.…………………………………….………………………………..…...5

B. Populasi dan Sampe.......................................................................................................... 5

C. Teknik pengambilan Data.................................................................................................6

D. Teknik Analisis Data.........................................................................................................7

ii
BAB 1

A. Latar Belakang

Gunung Bromo, sebagai salah satu ikon keindahan alam Indonesia, memiliki
potensi erupsi yang dapat berdampak serius terhadap kehidupan manusia dan
lingkungan sekitar. Erupsi Gunung Bromo dapat menghasilkan berbagai fenomena
alam, termasuk aliran lahar, yang memiliki potensi merusak dan mengancam
keamanan masyarakat di sekitarnya.

Kabupaten Lumajang, sebagai lokasi Gunung Bromo, menjadi wilayah yang


rentan terhadap dampak erupsi tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis
mendalam terkait dampak erupsi Gunung Bromo, khususnya dalam konteks
pemahaman aliran lahar dengan menggunakan metode pemodelan.

Pemodelan aliran lahar menjadi pendekatan yang esensial untuk memahami


dinamika dan potensi ancaman yang mungkin timbul akibat erupsi Gunung Bromo.
Dengan merinci karakteristik aliran lahar, kita dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan
mengembangkan strategi mitigasi yang lebih efektif untuk melindungi masyarakat
dan lingkungan.

Pentingnya penelitian ini terletak pada upaya menjaga keselamatan


masyarakat, melindungi aset-aset penting, dan merencanakan tindakan mitigasi yang
tepat waktu. Analisis dampak erupsi Gunung Bromo dengan metode pemodelan aliran
lahar di Kawasan Gunung Bromo, Kabupaten Lumajang, akan memberikan kontribusi
signifikan dalam menghadapi potensi bencana alam yang kompleks dan berdampak
luas di wilayah tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana potensi dan karakteristik erupsi Gunung Bromo dapat memicu aliran
lahar di Kawasan Gunung Bromo, Kabupaten Lumajang?

2. Apa dampak yang mungkin ditimbulkan oleh aliran lahar yang dihasilkan dari
erupsi Gunung Bromo terhadap lingkungan fisik dan kehidupan sosial masyarakat di
sekitarnya?

iii
3. Bagaimana permodelan aliran lahar dapat digunakan untuk memahami pola
pergerakan, arah, dan tingkat keparahan aliran lahar yang mungkin terjadi di Kawasan
Gunung Bromo?

4. Apa kendala utama dalam mengimplementasikan metode pemodelan aliran lahar


untuk menganalisis dampak erupsi Gunung Bromo di wilayah Kabupaten Lumajang?
5. Bagaimana upaya mitigasi dan adaptasi dapat dirancang berdasarkan hasil analisis
dampak erupsi Gunung Bromo dengan menggunakan metode pemodelan aliran lahar?

C. Tujuan Penelitian

1. Menganalisis Potensi dan Karakteristik Erupsi Gunung Bromo:


Meneliti secara mendalam potensi erupsi Gunung Bromo dan karakteristiknya yang
dapat menjadi pemicu terjadinya aliran lahar di Kawasan Gunung Bromo, Kabupaten
Lumajang.

2. Menilai Dampak Aliran Lahar terhadap Lingkungan Fisik:


Evaluasi dampak yang mungkin ditimbulkan oleh aliran lahar yang dihasilkan dari
erupsi Gunung Bromo terhadap lingkungan fisik, termasuk lahan, vegetasi, dan
struktur geologis di sekitarnya.

3. Mengembangkan Model Aliran Lahar untuk Memahami Dinamika:


Menggunakan metode pemodelan aliran lahar untuk memahami pola pergerakan,
arah, dan tingkat keparahan aliran lahar yang mungkin terjadi di Kawasan Gunung
Bromo.

4. Identifikasi Kendala Utama dalam Implementasi Metode Pemodelan Aliran Lahar:


Mengidentifikasi hambatan dan kendala utama yang mungkin muncul dalam
mengimplementasikan metode pemodelan aliran lahar untuk menganalisis dampak
erupsi Gunung Bromo di wilayah Kabupaten Lumajang.

5. Merancang Upaya Mitigasi dan Adaptasi Berbasis Hasil Analisis:


Merancang strategi mitigasi dan adaptasi berdasarkan hasil analisis dampak erupsi
Gunung Bromo dengan menggunakan metode pemodelan aliran lahar, untuk
meminimalkan risiko dan melindungi masyarakat serta lingkungan

iv
BAB II
Kajian Pustaka

1. Potensi dan Karakteristik Erupsi Gunung Bromo:


Hasil penelitian menyatakan bahwa potensi erupsi Gunung Bromo dipicu oleh
aktivitas vulkanik yang melibatkan peningkatan tekanan gas dan magma di dalam
gunung. Karakteristik erupsi, termasuk jenis magma dan volume material piroklastik,
memainkan peran penting dalam menentukan kemungkinan terjadinya aliran lahar.
Penelitian ini menggunakan analisis komprehensif untuk memahami faktor-faktor
yang memicu aliran lahar setelah erupsi Gunung Bromo.

2. Dampak Aliran Lahar terhadap Lingkungan dan Masyarakat:


Hasil penelitian menunjukkan bahwa aliran lahar dari erupsi Gunung Bromo dapat
memiliki dampak serius terhadap lingkungan fisik, termasuk kerusakan lahan,
penghancuran vegetasi, dan perubahan tata air. Dampak sosial melibatkan ancaman
terhadap pemukiman, infrastruktur, dan kehidupan masyarakat sekitar. Analisis
kuantitatif dan kualitatif digunakan untuk mengukur dampak ini, memberikan dasar
bagi pemahaman yang lebih baik tentang risiko yang dihadapi masyarakat.

3. Pemodelan Aliran Lahar untuk Memahami Pola dan Keparahan:


Studi ini menunjukkan bahwa permodelan aliran lahar dapat memberikan pemahaman
mendalam tentang pola pergerakan, arah, dan tingkat keparahan aliran lahar di
Kawasan Gunung Bromo. Pemodelan numerik dan fisik digunakan untuk
mensimulasikan kondisi berbagai skenario erupsi dan mengidentifikasi wilayah yang
paling rentan terhadap aliran lahar. Data observasional dan hasil pemodelan
diintegrasikan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.

4. Kendala dalam Implementasi Metode Pemodelan Aliran Lahar:


Penelitian ini mengidentifikasi beberapa kendala utama dalam mengimplementasikan
metode pemodelan aliran lahar di wilayah Kabupaten Lumajang. Kendala melibatkan
ketersediaan data yang terbatas, kompleksitas topografi, dan ketidakpastian dalam
parameter erupsi. Analisis SWOT digunakan untuk mengevaluasi kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman dalam implementasi metode pemodelan aliran
lahar.

v
5. Rancangan Upaya Mitigasi dan Adaptasi:
Berdasarkan hasil analisis dampak erupsi Gunung Bromo dengan menggunakan
metode pemodelan aliran lahar, penelitian ini merancang strategi mitigasi dan
adaptasi. Ini melibatkan penyusunan rencana evakuasi yang efektif, perbaikan
infrastruktur yang tahan bencana, dan penguatan kapasitas masyarakat dalam
menghadapi ancaman erupsi Gunung Bromo

vi
BAB III

A. Jenis Penelitian

1. Eksploratif:
 Menganalisis potensi dan karakteristik erupsi Gunung Bromo yang
dapat memicu aliran lahar.
 Menilai dampak aliran lahar terhadap lingkungan fisik dan kehidupan
sosial masyarakat di sekitarnya.
2. Analitis:
 Menerapkan metode pemodelan aliran lahar untuk memahami pola
pergerakan, arah, dan tingkat keparahan aliran lahar di Kawasan
Gunung Bromo.
 Identifikasi kendala utama dalam mengimplementasikan metode
pemodelan aliran lahar untuk menganalisis dampak erupsi Gunung
Bromo di wilayah Kabupaten Lumajang.
 Penelitian ini juga dapat termasuk dalam kategori penelitian terapan,
karena tujuannya adalah memberikan kontribusi praktis dengan
merancang upaya mitigasi dan adaptasi berbasis hasil analisis untuk
melindungi masyarakat dan lingkungan dari potensi dampak erupsi
Gunung Bromo.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kawasan Gunung Bromo,


Kabupaten Lumajang. Ini mencakup area yang berpotensi terkena dampak
erupsi Gunung Bromo dan aliran lahar yang mungkin dihasilkan.

Penelitian ini memerlukan pendekatan yang cermat dalam menentukan


sampel karena melibatkan pemodelan aliran lahar. Beberapa aspek sampel
yang perlu dipertimbangkan melibatkan:

vii
1. Zonasi Erupsi: Mengidentifikasi zona-zona yang berpotensi terdampak
langsung oleh erupsi, termasuk daerah yang mungkin mengalami aliran
lahar. Sampel dapat dipilih dari zona-zona ini.
2. Karakteristik Topografis: Memilih sampel berdasarkan karakteristik
topografis, seperti kemiringan lereng, jenis tanah, dan tata air. Ini
penting untuk pemodelan aliran lahar yang akurat.
3. Kepadatan Penduduk: Menentukan sampel berdasarkan kepadatan
penduduk di sekitar Gunung Bromo untuk memahami dampak sosial
aliran lahar.
4. Struktur Sosial dan Ekonomi: Menyertakan sampel yang mencakup
berbagai struktur sosial dan ekonomi, seperti pemukiman,
infrastruktur, dan sektor ekonomi, untuk mengevaluasi dampak secara
holistik.
5. Variabilitas Lingkungan: Memperhitungkan sampel yang mencakup
variasi lingkungan, termasuk area dataran tinggi dan dataran rendah,
untuk memahami dampak yang mungkin berbeda di berbagai wilayah.

C. Teknik pengambilan Data

1. Survei Lapangan:Melakukan survei lapangan untuk mengumpulkan data


geologis, topografis, dan hidrologis. Ini melibatkan pengukuran langsung
untuk mendapatkan informasi akurat tentang kondisi fisik dan lingkungan di
sekitar Gunung Bromo.

2. Penginderaan Jauh (Remote Sensing):Menggunakan citra satelit dan


teknologi penginderaan jauh untuk memetakan kondisi topografi, vegetasi, dan
perubahan lahan di Kawasan Gunung Bromo. Data ini mendukung analisis
pemodelan aliran lahar.

3. Pengolahan Data GIS:Menerapkan sistem informasi geografis (GIS) untuk


mengintegrasikan dan menganalisis data spasial, seperti peta topografi, pola
penggunaan lahan, dan infrastruktur di sekitar Gunung Bromo.

viii
4. Penelitian Arkeologi Lapangan:Melibatkan penelitian arkeologi lapangan
untuk memahami struktur tanah dan batuan di sekitar Gunung Bromo yang
dapat memengaruhi aliran lahar.

5. Sensor dan Alat Pemantauan Aktivitas Gunung:Memasang sensor dan alat


pemantauan di sekitar Gunung Bromo untuk mendeteksi aktivitas vulkanik
dan perubahan kondisi yang dapat memicu aliran lahar.

6. Wawancara dan Kuesioner:Melakukan wawancara dengan penduduk


setempat dan menyebarkan kuesioner untuk mendapatkan pemahaman lebih
dalam tentang dampak sosial, ekonomi, dan psikologis erupsi Gunung Bromo.

7. Data Historis Erupsi:Mengumpulkan data historis erupsi Gunung Bromo,


termasuk catatan erupsi sebelumnya, untuk memahami pola dan karakteristik
erupsi yang dapat dijadikan dasar dalam pemodelan.

8. Pemodelan Numerik dan Fisik:Menggunakan metode pemodelan numerik


dan fisik untuk mengumpulkan data simulasi terkait pola pergerakan, arah, dan
tingkat keparahan aliran lahar.

D.

ix
E. Teknik Analisis Data

1. Analisis Spasial GIS:Menggunakan sistem informasi geografis (GIS) untuk


menganalisis data spasial, seperti peta topografi, pola penggunaan lahan, dan
infrastruktur. Analisis ini membantu dalam pemetaan potensi dampak erupsi
Gunung Bromo.

2. Statistika Deskriptif:Merangkum dan menyajikan data dalam bentuk


statistik deskriptif, seperti mean, median, dan deviasi standar, untuk
memberikan gambaran umum tentang karakteristik dan distribusi data.

3. Analisis Regresi:Melakukan analisis regresi untuk mengevaluasi hubungan


antara variabel-variabel tertentu, seperti aktivitas vulkanik dan perubahan
lingkungan, dengan potensi aliran lahar.

4. Analisis Temporal:Menyusun dan menganalisis data temporal untuk


memahami perubahan aktivitas Gunung Bromo seiring waktu dan
memprediksi potensi erupsi masa depan.

5. Analisis Pemodelan Numerik:Menggunakan hasil pemodelan numerik


aliran lahar untuk memahami pola pergerakan, arah, dan tingkat keparahan
aliran lahar di Kawasan Gunung Bromo.

6. Analisis Pemodelan Fisik:Mengevaluasi hasil dari pemodelan fisik aliran


lahar, termasuk eksperimen di laboratorium, untuk memvalidasi dan
memahami dinamika aliran lahar secara lebih mendalam.

7. Analisis Dampak Lingkungan dan Sosial:Menilai dampak lingkungan fisik


dan kehidupan sosial masyarakat dengan memanfaatkan wawancara,
kuesioner, dan data historis, serta mengintegrasikannya dalam pemodelan
dampak.

8. Analisis Kendala Implementasi Metode Pemodelan:Mengevaluasi data


terkait kendala utama dalam mengimplementasikan metode pemodelan aliran
lahar dan menganalisis solusi potensial untuk mengatasi hambatan tersebut.

9. Analisis Komprehensif dan Integratif:Menggabungkan berbagai hasil


analisis untuk merumuskan kesimpulan yang komprehensif dan integratif

x
terkait dengan dampak erupsi Gunung Bromo dan upaya mitigasi yang
diperlukan.

xi

Anda mungkin juga menyukai