Anda di halaman 1dari 18

Kelekatan (Attachment) Ibu – Anak Di Tengah COVID-19

Dede Rahmaida Nurlaeli & Nunung Nurwanti


Dede18003@mail.unpad.ac.id, nunungnrwt@yahoo.co.id

Program Studi Ilmu kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Padjadjaran

ABSTRAK

Pandemi Novel Coronavirues (CoV) memberikan dampak yang signifikan


dalam keberlangsungan hidup manusia. untuk memutus rantai penyebaran virus
yang peratama kali hadir di Wuhan China Tiongkok, Pemerintah memberlakukan
peraturan seperti pshisical distancing hingga Pembatasan Sosial Berskala Berskala
besar. Sehingga dianjurkan untuk melakukan segala aktivitas di rumah saja, baik
itu pekerjaan, beribadah dan menuntut ilmu. Ini menyebabkan seluruh anggota
keluarga menjalankan kegiatan rutinitas di rumah. Tujuan penelitian ini adalah
untuk melihat gambaran komprehensif mengenai kelekatan ibu-anak ditengah
Covid-19 dengan menggunakan perhitungan The Inventory of Peer and Parent
(IPPA) pertama kali dikembangkan oleh Armsden & Greenberg pada tahun 1987
menggunakan skala likert. Studi kasus manjadi metode penelitian yang
menggunakan teknik kuesioner dan wawancara kepada Ibu – anak di kota
Sukabumi Jawa Barat. Hasil dari 25 item IPPA yang mencakup tiga aspek yaitu:
kepercayaan, komunikasi dan keterasingan menunjukan bahwa di tengah pandemic
virus Corona attachment ibu-anak menjadi semakin meningkat. Selain itu
Attachment memberikan dampak positif pada anak juga meningkatan motivasi
belajar
kata kunci : kelekatan ibu-anak, covid-19, motivasi belajar
Abstrack
Pandemic Novel Coronavirues (CoV) has a significant influence on human
survival. to break the chain of spreading of the virus that is present in Wuhan China
China, the Government imposed regulations such as long-distance to large-scale
Social Restrictions. Associated with to do all the activities at home, whether it's
work, worship and study. This causes all family members to carry out routine
activities at home. The purpose of this study was to see a complete picture of
mother-child attachment amid Covid-19 using the Peer and Parent Inventory
(IPPA) calculation first developed by Armsden & Greenberg in 1987 using a Likert
scale. The case study is a research method using questionnaire and interview
techniques for mothers and children in the city of Sukabumi, West Java. The results
of 25 IPPA items covering three aspects, namely: trust, communication and
alienation show that in the midst of the pandemic Corona virus the mother-child
attachment is increasing. In addition, the Appendix has a positive impact on
children also increases learning motivation
keywords: mother-child attachment, covid-19, learning motivation
PENDAHULUAN

Novel Coronaviruses (CoV) atau Covid-19 akhir-akhir ini menjadi


perbincangan hangat di seluruh penjuru dunia. Karena dengan keberadaan virus
bagai tak kasat mata ini ribuan orang meregang nyawa karenanya. Selain karena
belum ditemukannya vaksin atau obat yang mutakhir juga penyebarannya yang
begitu massif seperti yang dikutip dari World Health Organization (WHO) virus
Corona berasal dari Coronaviruses (CoV) yang menyebabkan penyakit mulai dari
flu biasa hingga yang lebih parah seperti Middle East Respiratory Syndrome
(MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory (SARS-CoV) sedangkan untuk Novel
Coronavirus (nCoV) adalah jenis baru yang belum diidentifikasi sebelumnya pada
manusia. Virus Corona merupakan zoonosis, artinya ditularkan anara hewan dan
manusia. Menurut penelitian yang ditelah dilakukan oleh para ahli. SARS-CoV
ditularkan dari kucing luwak atau yang lebih dikenal dengan musang ke manusia
dan MERS-CoV dari unta ke manusia. Namun untuk virus corona belum jelas
bagaimana penularanya, diduga dari hewan ke manusia karena kasus-kasus yang
muncul di wuhan semuanya mempunyai riwayat kontak denga pasar hewan
Huanan.

Pada awal Desember 2019 Virus terdeteksi pertama kali di Wuhan, yaitu
dipasar seafood huanan. Dimana ditemukannya 50 kasus infeksi pernafasan
(pneumonia). hal tersebut terjadi karena penyakit ini dapat ditularkan oleh hewan-
hewan yang dijual di pasar tersebut seperti kelelawar, anjing, ular dan lain
sebagainya. Tetapi lambat laun hari demi hari banyak ditemukan kasus serupa tetapi
tidak mengkonsumsi makan-makanan dari pasar Huanan. Setelah diperiksa dan
diteliti dapat disimpulkan bahwa virus ini dapat menyebar melalui droplet
(partikel), ketika manusia saling berinteraksi secara langsung (komunikasi)
perlahan-lahan virus ini menyebabkan 8.000 orang meregang nyawa dan ratusan
ribu individu terinveksi dalam 50 (lima puluh) hari pertama pasca ditetapkannya
virus tersebut oleh pemerintah china. Alih-alih mereda dalam waktu sekejap, virus
ini menyebar hamper ke seluruh penjuru dunia menurut data per 17 April 2020
Sebanyak 211 Negara di dunia terinfeksi Covid-19 total yang terkonfirmasi
2.181.508, meninggal 147.337 sembuh 554.889. Mortality rate virus covid-19
sebesar 6,16% dan Recovery Rate 22,86%. Maka tak heran organisasi kesehatan
dunia (WHO) menyatakan bahwa wabah virus corona sebagai pandemic global
karena virus Corona menular dengan mudah menjangkiti satu orang ke orang
lalinnya di banyak negara pada waktu yang bersamaan. (sheereen, 2020 )

Indonesia yang memiliki pengalaman nihil dalam penyebaran virus Zika


dan MERS, jumlah kasus yang relative rendah untuk pandemic flu Babi tau H1N1,
SARS dan sebagainya, sampai bulan Januari Indonesia termasuk negara yang bebas
terpaparnya Covid-19. Tetapi pada awal bulan Maret 2020 kasus Covid-19 muncul
di Indonesia dengan ditemukannya dua warga depok, Jawa Barat dinyatakan positif
Corona. (Yunita, 2020) Perlahan-lahan virus ini menyebar di wilayah Jawa barat
hingga hampir seluruh pelosok negeri. jumlah kasus semakin meningkat menurut
data per 21 April 2020 sebanyak 7.135 orang terkonfirmasi positif Corona, 616
meninggal dunia dan pasien yang dinyatakan sembuh 842 orang. (CNN Indoneaia
, 2020) maka sesuai dengan Kepres Nomor 12 tahun 2020 tentang Penetapan
Covid-19 sebagai bencana nasional. (pusat, keputusan presiden (KEPRES)
NOMOR 12 TAHUN 2020, 2020)

Semakin melonjaknya angka penyebaran Covid-19 di Indonesia,


pemerintah melakukan berbagai usaha untuk memutus mata rantai penyebaran virus
tersebut. Pemerintah Indonesia telah membentuk dan mengatifkan Tim gerak Cepat
(TGC) di wilayah otoritas pintu masuk negara di bandara/pelabuhan/pos Lintas
Batas Darat Negara (PLBDN). Tim dapat terdiri atas petugas Kantor Kesehatan
Pelabuhan (KKP), Imigrasi,Bea Cukai, Karantina Hewan dan unit lain yang releven
di wilayah otoritas pintu masuk negara yang memiliki kompetensi yang diperlukan
dalam pencegahan importasi penyakit. Dalam menghadapi situasi pandemic virus
Novel Corona 2019 (n-COV), sejak tanggal 18 Januari 2020 Indonesia telah
melakukan pemeriksaan kesehatan di sekitar 135 titik di bandar udara, di darat dan
pelabuhan, dengan menggunakan alat pemindai suhu tubuh bagi siapa pun yang
memasuki wilayah Indonesia, sesuai regulasi kesehatan internasional, Pemerintah
Indonesia juga telah mengerahkan personil tambahan di bandar udara serta
meningkatkan kesiagaan rumah sakit. (pusat, lahkah dan upaya pemerintah
indonesia dalam menangani dan menghadapi virus novel corona 2019, 2020 )
Presiden Joko Widodo mengimbau untuk meminimalisir penyebaran virus
Corona tipe baru (SARS-CoV-2) penyebab Covid-19, mengimbau agar seluruh
masyarakat Indonesia untuk bekerja, belajar dan beribadah di rumah. Yang
ditindaklanjuti melalui surat edaran nomor 19 Tahun 2020 oleh Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi berisikan Penyesuaian
Sistem Kerja Aparatus Sipil Negara yang berisi bahwa ASN dapat bekerja di rumah
atau tempat tinggal, larangan kegiatan tatap muka yang menghadirkan banyak
peserta atau kerumunan pelaksanaannya untuk dibatalkan atau diundur.
(Pemerintah pusat , 2020)

Undang-undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan


sesuai pasal 55-59 mennjelaskan bahwa terdapat beberapa jenis Karantina
kesehatan yaitu Karantina Rumah,Karantina Wilayah, Karantina Rumah sakit dan
Pembatasan Sosial Berskala Besar. Saat ini Indonesia memberlakukan Pembatasan
Sosial berskala Besar di beberapa wilayah zona merah seperti Jakarta dan Bandung.

Physical distancing atau menjaga jarak fisik dengan orang lain menjadi hal
yang sangat ditekankan oleh Presiden Joko WIdodo untuk pencegahan dan
penangan virus corona COVID-19 di Indonesia. (pusat, Undang-undang nomor 6
tahun 2018 , 2018) Jarak fisik ini sangat penting diaplikasikan oleh seluruh
penduduk Indonesia yang bukan hanya berlaku di tempat umum, tetapi
diberlakukan di seluruh rumah tangga di keluarga terlebih apabila ada salah satu
Anggota keluarga harus tetap berpergian ke luar. Selain physical distancing

Karena kesehatan lahir dan batin guru dan siswa di seluruh nusantara
menjadi pertimbangan dalam pelaksanaan pendidikan, maka Nadiem makarim
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbbud) menerbitkan surat edaran
nomor 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan pendidikan dalam Masa Darurat
coronavirues Deisease (Covid-19) yang didalmnya memuat ketentuan Ujian
Nasional (UN) 2. proses belajar dari rumah dilaksanakan dengan berbagai
ketentuan : a) belajar dari rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh
dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa,
tanpa terbani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan
kelas atau kelulusan. b) belajardari Rumah dapat difokuskan pada pendidikan
kecakapan hidup antara lain mengenai pandemic Covid-19 c) Aktivitas dan tugas
pembelajaran Belajar dari rumah dapat bervariasi antarsisw, sesuai minat dan
kondisi msing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/fasilitas
belajar di rumah. D) bukti atau produk aktivitas belajar dari rumah diberi upan balik
yang bersifat kualitatif dan berguna dari guru. Tanpa diharuskan memberi skor/nilai
kualitatif. 3.ketentuan Ujian Sekolah untuk kelulusan 4. Ketentuan kenaikan kelas
5.ketentuan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 6. Dana Bantuan Operasional
Sekolah atau bantuan Operasional Pendidikan. (pemerintah Pusat , 2020)

Maka seluruh siswa di Indonesia baik dari jenjang PAUD hingga


SMA/SMK juga Mahasiswa harus melaksanakan pembelajaran dirumah secara
online. Tentunya belajar Online bagi anak di tingkat Sekolah dasar merupakan
suatu hal yang baru. Rutinitas di pagi hari berangkat hari menggunakan seragam
rapih tetapi sekarang harus mendengarkan penjelasan oleh guru melalui daring.

Ditengah Karantina karena pandemic global. Peran orang tua bekali lipat,
karena harus menjalankan tugas sebagai guru untuk anak-anaknya, memonitoring
anak selama mengerjakan pekerjaan rumah, memberikan edukasi pentingnya
menjaga kesehatan agar terbebas dari paparan coivd-19, memberikan perhatian dan
pengawasan lebih agar anak tetap merasa aman, nyaman dan tenang di tengah teror
mematikan yang dapat menganggu kesehatan mental anak. sehingga orang tua
perlu meluangkan waktunya lebih banyak untuk mendampingi anak. hubungan
yang terjalin baik antara anak dan orang tua akan membentuk suatu ikatan yang
kuat berupa attachment.

Monks (2006) juga mengatakan bahwa kelekatan adalah mencari dan


mempertahankan kontak dengan orang-orang yang tertentu saja, orang yang
pertama yang dipilih anak dalam kelekatan adalah Ibu (pengasuh), Ayah atau
saudara-saudara dekatnya. Kelekatan adalah ikatan erat secara emosi lahir dan batin
yang terjalin antara anak dan orangtua pada tahap awal masa kehidupannya
sehingga menjadi sebuah ikatan yang kekal dan lengket sepanjang hidup yang
membuat menjadi berkesan. Papalia & Feldam ( dalam (efriani, 2019) terlebih
untuk memonitoring remaja awal. Oleh karena itu, kelekatan orang tua di tengah
pandemic Corona sangat penting untuk ditingkatkan.
Kelekatan orang tua memiliki beberapa karakteristik yang diantaranya
komunikasi (communication), kepercayaan (trust), dan ketersaingan (alienation).
kelekatan dengan orangtua pada anak dapat membantu kompetensi sosial dan
kesejahteraan sosial remaja, dan memberikan rasa aman. Menurut Bowlby (dalam
Shaver & Mikulincer,2004) manusia dilahirkan dengan suatu the attachment
behavioral system yang mendorong mereka untuk mendekat dengan significant
other (figure lekat) pada waktu dibutuhkan. Tujuan sistem ini adalah untuk
mendapat perllindungan dan rasa aman yang merupakan kebutuhan dasar
seseorang, menurut Ainsworth,1978 (dalam Bee, 1994)

Maka sehubungan dengan hal tersebut penulis ingin melihat bagaimana


tingkat kelekatan orang tua – anak di tengah pandemic corona, mengetahui adakah
Manfaat kelekatan untuk melawan Corona. apakah Attachment ibu-anak dapat
meningkatkan semangat belajar anak yang diwajibkan stay at home pada waktu
yang tidak tentukan. Pertanyaan inilah yang menarik bagi penulis dan akan dicoba
dijawab dalam penelitian ini. Selain itu keterkaitan penulis didasarkan oleh hasil
studi literature bahwa belum ditemukan penelitian yang mengkaji kelekatan ibu
orang tua-anak di tengah covid-19. tujuan utama artikel ini adalah mendapatkan
gambaran yang komprehensip mengenai kelekatan ibu-anak di tengah covid-19
dengan menggunakan cara penghitungan The Inventory of Peer and Parent (IPPA)
pertama kali dikembangkan oleh Armsden & Greenberg pada tahun 1987. Dengan
hadirnya artikel ini, penulis berharap dapat menambah wawasan dan rujukan dalam
ilmu pengetahuan berdasarkan teori-teori yang ada. Dan bermanfaat kepada para
akademisi semoga menjadi referensi penuis bagi segenap pembaca yang berasal
dari berbagai kalangan

METODE PENELITIAN

Penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang


menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang yang
diamati. (Wiratna, 2014) dalam penelitian kualitatif penelitian dapat dilakukan
dengan studi kasus (case study). Hodgetts & Stolte dalam (Unika Prihatsanti)
menjelaskan bahwa studi kasus individu, kelompok, komunitas membantu untuk
menunjukkan hal-hal penting yang menjadi perhatian, proses sosial masyarakat
dalam peristiwa yang konkret, pengalaman pemangku kepentingan. Kasus dapat
mengilustrasikan bagaimana masalah dapat diatasi melalui penelitian Sebagai
pendekatan, kunci penelitian studi kasus memungkinkan untuk menyelidiki suatu
peristiwa, situasi, atau kondisi sosial tertentu dan untuk memberikan wawasan
dalam proses yang menjelaskan bagaimana peristiwa atau situasi tertentu terjadi.
single case menjadi kriteria awal untuk mengembangkan kasus. Studi kasus
dikembangkan menggunakan kombinasi kriteria diagnostic dan observasi. Case
history digunakan untuk penyimpan cacatan, tujuan utamanya untuk berguna
sebagai data dalam penelitian. Case research/case sudy research dimaksudkan
dengan tujuan menyelidiki kegiatan atau proses kompleks yang tidak mudah
dipisahkan dari konteks sosial dimana itu terjadi. Kategori ini mempertahankan
penggunaan metedologi Dalam penelitiannya untuk menyajikan temuan yang
akuran dan dapat diambil untuk mewakili data

Studi kasus memiliki fokus pada satu unit tertentu, yang dapat berupa
individu, kelompok, organisasi, masyarakat. Artikel ini akan mendeskripsikan dan
mendiskusikan penelitian studi kasus dan mengeksplorasi penggunaan metodologi
ini dalam penelitian psikologi. Pendekatan ini bermanfaat untuk penelitian dalam
mengembangkan teori, mengevaluasi program, dan mengembangkan intervensi
karena fleksibilitas dan ketelitiannya (Jack, 2008) Merriam & Tisdell (2015)
mendefinisikan studi kasus sebagai diskripsi dan analisis mendalam dari bounded
system.

Merriam & Tisdell (2015) mendefinisikan studi kasus sebagai diskripsi dan
analisis mendalam dari bounded system. Yin (2002) mendefinisikan studi kasus
sebagai proses penelitian. “A case study is an empirical inquiry that ivestigates a
contemporary phenomenon (the ‘case’) within its real-life context, especially when
the boundaries between phenomenon and context may not clearly evident” . Sebuah
studi kasus penelitian bertujuan untuk menguji pertanyaan dan masalah penelitian,
yang tidak dapat dipisahkan antara fenomena dan konteks di mana fenomena
tersebut terjadi.

fokus studi kasus adalah spesifikasi kasus dalam suatu kejadian baik itu
yang mencakup individu, kelompok budaya ataupun suatu potret kehidupan. Lebih
lanjut Creswell mengemukakan beberapa karakteristik dari suatu studi kasus yaitu
: (1) mengidentifikasi “kasus” untuk suatu studi; (2) Kasus tersebut merupakan
sebuah “sistem yang terikat” oleh waktu dan tempat; (3) Studi kasus menggunakan
berbagai sumber informasi dalam pengumpulan datanya untuk memberikan
gambaran secara terinci dan mendalam tentang respons dari suatu peristiwa dan (4)
Menggunakan pendekatan studi kasus, peneliti akan “menghabiskan waktu” dalam
menggambarkan konteks atau setting untuk suatu kasus.3 Hal ini mengisyaratkan
bahwa suatu kasus dapat dikaji menjadi sebuah objek studi (Stake, 1995)

Dalam penelitian kualitatif data yang dikumpulkan berupa kata-kata, Selain


itu semua data yang dikumpulkan kemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang
sudah diteliti. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data
untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut berasal dari
naskah wawancara, memo dan dokumen resmi lainnya

Penelitian ini dilaksanakan kecamatan Citamiang Kota Sukabumi Jawa


barat. Penelitian dilakukan terhadap seorang anak yang duduk di bangku sekolah
dasar kelas 6 berumur 11 dan ibunya yang berusia 46 tahun

Selain melakukan observasi peneliti menggunakan kuesioner untuk


menghitung kelekatan dengan menggunakan skala perhitungan The Inventory of
Peer and Parent (IPPA) pertama kali dikembangkan oleh Armsden & Greenberg
pada tahun 1987.Alat ukur ini digunakan untuk menilai attachment remaja terhadap
peer dan orang tua. Alat ukur ini terbagi menjadi IPPA peer version dan IPPA
parent version. Alat ukur IPPA peer version berisikan terdiri dari 50 aitem, meliputi
dimensi komunikasi (comunication), kepercayaan (trust), keterasingan (alienation)
yang bertujuan untuk mengungkap penilaian respondentif terhadap kelekatan
individu dengan orangtuanya. semakin tinggi skor yang diperoleh akan
menunjukkan semakin tinggi kelekatan dengan orang tua. Begitu juga sebaliknya
semakin rendah skor yang diperoleh maka semakin rendah tingkat kelekatan
dengan orangtua responden. Pola dasar pengukuran Skala IPPA(Inventory of
Parent and Peer Attachment ) ini disusun dengan menggunakan Skala Likert
dengan empat (empat) alternatif jawaban, yaitu dari SS (sangat setuju),S (setuju),
TS (tidak setuju) dan STS (Sangat Tidak Setuju).
Melalui teknik tersebut penulis berusaha melibatkan responden secara aktif
dalam menggali informasi yang dapat memberi gambaran secara komprehensif
Untuk mengolah data penelitian ini.

Hasil dan Pembahasan

Hasil dari perhitungan kelekatan (attachment) menggunakan skala IPPA


(Inventory of Parent and Peer Attachment) oleh Armsden dan Greenberg (1987)
keseluruhan item dari skala IPPA adalah 73 item yang terdiri dari penghitungan
kelekatan dengan ibu, kelekatan dengan ayah dan kelekatan dengan teman sebaya.
Disusun dengan menggunakan skala likert. Yang didalamnya terdapat empat respon
yang dipilih yang terdiri dari SS (sangat setuju),S (setuju), TS (tidak setuju) dan
STS (Sangat Tidak Setuju). Karena penulis hanya meneliti kelekatan anak dengan
ibu maka hanya menggunakan 24 item dari skala perhitungan IPPA.

Tabel 1.1 Hasil Pengisian Kuesioner

no Variable aspek Skala likert Jumlah


SS S TS STS
1 Kelekatan kepercayaan 1, 2, 4,13,19,21 12,14, 23 9
Dengan Komunikasi 7 5,11,15, 24, 6,8, 9
ibu 20,18
Keterasingan 10 22, 16, 3, 9, 17 6
Jumlah Total Item 24

tabel diatas menjelaskan hasil dari pengisian kuesioner. Merujuk pada teori
Amsden dan Greennberg (Isroiyah, 2016) yang mengembangkan desain
pengukuran kualitas attachment Remaja terhadap orangtua dan teman sebaya yaitu
IPPA (inventory of parent and peer Attachment) didalamnya terdapat tiga aspek
kelekatan yaitu :
1. Kepercayaan (Trust)
kepercayaan yang didefinisikan sebagai perasaan aman dan keyakinan
bahwa orang lain akan membantu atau memenuhi kebutuhan individu pada saat
yang dibutuhkan. Kepercayaan merupakan hasil dari hubungan yang terjalin kuat.
Dasar pembentukan rasa aman menekankan pada keyakinan tentang keberadaan
figur pada saat yang dibutuhkan. Dari hasil pengamatan, peniliti melihat benar
adanya kepercayaan merupakan salah satu komponen utama dalam memupuk
attachment menjadi semakin kuat, dapat dilihat dari tabel hasil kuesiner. Anak
selalu mengekspresikan rasa bosan dan kesal karena mendapat pekerjaan rumah
setiap hari ditengah quarantine day.

2. Komunikasi (comunication)
Menunjukan pesepsi remaja mengenai orang tua dan teman sebbaya yang
peka serta mau mendengarkan bagian emosi mereka, menilai tingkat serta kualitas,
dan keterlibatan dalam komunikasi verbal. Ainswoth,bell & stayton (1974, dalam
pertanyaan IPP). Komunikasi didefinisikan sebagai komunikasi yang terjadi secara
harmonis, adalah aspek yang membantu menciptakan ikatan emosional yang kuat
antara orangtua dan anak-anak pada masa bayi. Hubungan antara orang tua dan
anak yang kuat adalah hal penting sepanjang hidup. Pada awal kehidupan bayi
mencari kedekatan dan kenyamanan dengan orang tuanya saat merasakan bahaya.
Pada remaja, mereka mencari kedekatan dan kenyamanan dalam bentuk nasihat,
ketika mereka merasa memerlukannya. Oleh karna itu, komunikasi menjadi sangat
penting pada masa remaja. Selama masa remaja hubungan orangtua dan anak
tergantung pada kedekatan yang dikembangkan dan berkelanjutan dari tahap awal
kehidupan dan membantu memberikan jarak bagi remaja (dalam ati psikologis) dari
orang tuanya. Dapat dilihat dari hasil pengisian kuesioner, anak mengisi kolo sangat
setuju pada pernyataan “ibu saya mengetahui ketika saya marah tentang sesuatu
hal” maka dipastikan sang ibu mengetahui hal – hal yang dapat membuat anak
kesal. Terlebih dimasa social distancing yang harus berdiam diri dirumah tidak
dapat melakukan aktivitas diluar atau bermain bersama teman. anak memposisikan
ibunya sebagai tempat untuk mencurahkan semua perasaanya dan menceritakan
hal-hal apa saja yang ia lakukan selama quarantine.

3. Keterasingan (alienation)

Aspek ketiga adalah keterasingan, yang berkaitan erat dengan penghindaran


dan penolakan, serta merupakan dua kontruksi yang sangat penting untuk
pembentukan attachment. Menunjukan perasaan yang dialami olelh remaja
mengenai keasingan, kemarahan, dan pengalaman untukmelepaskan diri dari
hubungan kelekatan dengan orang tua dan teman sebaya. Ainsworth, Bell, &
Stayton (dalam (S, 2017) Ketika seseorang merasa bahwa figure lekat tidak hadir,
maka kelekatan menjadi kurang aman. Hal ini didasarkan pada munculnya perasaan
keterasingan, demikian pula sebaliknya.
A. Pengertian Attachment

Istilah Kelekatan (attachment) untuk pertama kalinya dikemukakan oleh


seorang psikolog dari Inggris pada tahun 1958 bernama John Bowlby. Attachment
didefinisikan sebagai sebuah ikatan afektif abadi yang dikarakteristikkan dengan
kecenderungan seseorang untuk mencari dan mempertahankan kedekatan figur
spesifik,terutama saat dalam masalah Awalnya attachment berfokus pada ikatan
orangtua dengan anak (Bowlby dalam (Bretherton, 2015) Kemudian formulasi yang
lebih lengkap dikemukakan oleh Mary Ainsworth pada tahun 1969 (Mc Cartney
dan Dearing, 2002). Kelekatan merupakan suatu ikatan emosional yang kuat yang
dikembangkan anak melalui interaksinya dengan orang yang mempunyai arti
khusus dalam kehidupannya, biasanya orang tua (Mc Cartney dan Dearing, 2002).
Bowlby (dalam Haditono dkk,1994) menyatakan bahwa hubungan ini akan
bertahan cukup lama dalam rentang kehidupan manusia yang diawali dengan
kelekatan anak pada ibu atau figur lain pengganti ibu. Pengertian ini sejalan dengan
apa yang dikemukakan Ainsworth mengenai kelekatan. Ainsworth mengatakan
bahwa kelekatan adalah ikatan emosional yang dibentuk seorang individu dengan
orang lain yang bersifat spesifik, mengikat mereka dalan suatu kedekatan yang
bersifat kekal sepanjang waktu. Kelekatan merupakan suatu hubungan yang
didukung oleh tingkah laku lekat (attachment behavior) yang dirancang untuk
memelihara hubungan tersebut (Gullone, 2005)
Menurut Armsden & Greenberg (dalam (S, 2017) menjelaskan bahwa
kelekatan adalah katan afeksi anatar dua individu yang memilki intensitas yang
kuat. Dalam kamus Psikologi (2010 dalam pertanyaan IPPA) menjelaskan bahwa
definisi kelekatan (attachment) memiliki dua pejelasan. Pertama, makna umum
kelekatan (attachment) merupakan sebuah afeksi pengikat, sebuah ikatan emosional
di antara manusia. seseorang mengandalkan orang lain untuk mendapatka kepuasan
emosianya. Dan yang kedua, Attachment (kelekatan) dalam psikologi
perkembangan merupakan sebuah ikatan emosional yang terbentuk antara bayi dan
satu/lebih orang dewasa (disebut figure lekat). Menurut Santrock (2012) kelekatan
adalah adanya suatu relasi atau hubungan antar figur sosial tertentu dengan suatu
fenomena tertentu yang dianggap mencerminkan karakteristik relasi yang unik.
Kelekatan akan bertahan lama dalam rentang kehidupan manusia yang diawali
dengan kelekatan anak pada Ibu atau figur lain pengganti Ibu.
Menurut Bowlby ada dua figure lekat, yaitu figure attachment utama dan
figure pengganti. Seseorang yang dapat dikatakan sebagai figure lekat adalah
individu yang memberikan perawatan fisik dan bersifat responsif. Kondisi yang
dapat menimbulkan attachment pada anak yang diuraikan sebagai berikut :

a. Pengasuh anak
Orang yang sering berhubungan dan menghabiskan waktunya untuk
merawat, membesarkan dan mendidik anak. Maka individu tersebut adalah
pengasuh. (Pikunas dalam (ervika, 2000)
b. Komposisi keluarga
Di Dalam keluarga anak memilih salah satu individu sebagai figure
Attachment yang biasanya orang dewasa . Ibu adalah peringkat pertama
figure attachment untuk anak.

Tidak semua hubungan yang bersifat emosional atau afektif dapat disebut
kelekatan. Adapun ciri afektif yang menunjukkan kelekatan adalah: hubungan
bertahan cukup lama, ikatan tetap ada walaupun figur lekat tidak tampak dalam
jangkauan mata anak, bahkan jika figur digantikan oleh orang lain dan kelekatan
dengan figure lekat akan menimbulkan rasa aman (Ainsworth dalam Adiyanti,
1985). Menurut Maccoby (dalam (ervika, 2000) seorang anak dapat dikatakan lekat
pada orang lain jika memiliki ciri-ciri antara lain:

a. Mempunyai kelekatan fisik dengan seseorang


b. Menjadi cemas ketika berpisah dengan figur lekat
c. Menjadi gembira dan lega ketika figur lekatnya kembali
d. Orientasinya tetap pada figur lekat walaupun tidak melakukan interaksi.
Anak memperhatikan gerakan, mendengarkan suara dan sebisa mungkin
berusaha mencari perhatian figur lekatnya Selama ini orang seringkali menyamakan
kelekatan dengan ketergantungan (dependency), padahal sesungguhnya kedua
istilah tersebut mengandung pengertian yang berbeda. Ketergantungan anak pada
figur tertentu timbul karena tidak adanya rasa aman. Anak tidak dapat melakukan
otonomi jika tidak mendapatkan rasa aman. Hal inilah yang akan menimbulkan
ketergantungan pada figur tertentu (Faw dalam (ervika, 2000). Adapun ciri
kelekatan adalah memberikan kepercayaan pada orang lain yang dapat memberikan
ketenangan.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa
kelekatan (attachment) merupakan suatu kondisi dimana anak memiliki ikatan yang
erat dengan figure lekatnya (ibu) baik secara psikologis ataupun emosional,
sehingga membuat anak merasa nyaman dan aman akan kehadiran ibu sebagai
figure lekat dalam kehidupannya. Hubungan ibu anak akan bertahan cukup lama
karena bersifat timbal balik. Maka seorang ibu yang merawat dan membesarkan
anaknya merupakan figure attachment utama bagi anak. Dalam kasus penelitian ini
sedari lahir, ibu lah yang merawat dan mendidiknya sampai saat ini.
Maka tak heran ditengah ramai beredarnya kabar pandemic global yang kian
hari memakan korban. Anak tetap dapat melewati hari – harinya seperti biasa,
karena figure lekatnya (ibu) selalu berada mendampingi dan memperhatikannya

B. Manfaat dan fungsi Kelekatan (attachment) di tengah Covid-19

(Davies (dalam (S, 2017) secara umum kelekatan (attachment) memiliki empat
fungsi utama yaitu :

1. Memberikan rasa aman

Dengan hadirnya figure attachment disaat individu (anak) berada dalam


keadaaan yang penuh tekanan dapat mengemballikan perasaan aman pada anak.
Hasil dari wawancara dengan ibu, dikala anak mempertanyakan mengapa jumlah
korban corona setiap hari semakin bertambah dan apa penyebabnya ? ibu memberi
tahu dengan istilah – istilah yang mudah dimengerti dalam suasana yang tenang dan
nyaman. Dengan cara memberikan informasi dengan perlahan – lahan. dan
memastikan bahwa tidak perlu khawatir karena bersama-sama melawan Covid-19
dengan mengikuti semua protocol yang pemerintah tetapkan.

2. Mengatur keaadaan perasaan (regulation of affect and arousal)


Arousal adalah perubahan keadaan subjektif seseorang yang disertai reaksi
fisiologis tertentu. apabila peningkatan arousial tidak diikuti dengan relief
(pengurangan rasa takut, cemas, atau sakit) maka anak akan rentan mengalami
stress. Figure attachment yang memilliki kemampuan membaca perubahan keadaan
anak dapat membantu mengatur arousial dari anak tersebut. Dengan mewabahnya
Covid-19 ibu menjadi lebih termotivasi dan bersemangat untuk memberikan
edukasi hidup sehat kepada anaknya. ini adalah bentuk reaksi emosi ibu untuk
menguranngi kecemasan akan penyebaran virus ini. Sehingga ibu selalu
mengingatkan anaknya agar selalu mencuci tangan dan mengkonsumsi makanan
yang meningkatkan imun.

3. Sebagai saluran ekspresi dan komunikasi

Dengan pemberlakuannya work from home, waktu ibu bersama anak


menjadi lebih banyak dan berkualitas bahkan ada waktu tertentu untuk saling
berbagi cerita antara satu sama lain. Anak menjadi dengan mudah menuturkan
seluruh persaannya kepada ibunya, ini adalah salah satu fungsi dari attachment.

4. Sebagai dasar untuk melakukan eksplorasi kepada lingkungan sekitar

Anak akan dapat dengan mudah mengeksplorasi suasana baru atau


lingkungan sekitarnya karena anak percaya bahwa figur lekatnya selalu bersamanya
dan sigap apabila terjadi sesuatu hal atas dirinya. Maka kelekatan (attachment)
dengan perilaku eksploratif bekerja secara beriiringan. Meskipun stay at home
bukan berari anak tidak dapat mengeksplorasi lingkungan sekitar. tetapi anak
memliki waktu yang lebih banyak untuk meningkatkan kreatifitasnya. Dan ibu
selalu memberi dukungan dan mendampinginya.

Simpson menyebutkan manfaat lain dari kelekatan (attachment), yaitu


dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam membina hubungan dengan
orang lain, seperti aspek kepuasan, kedekatan, dan kemampuan. Dari penjelasan
diatas, dapat disimpulkan bahwa kelekatan (attachment) memberikan dampak
positif kepada anak dan mendorong anak agar tetap menjalankan rutinitasnya
walaupun ditengah sosial distancing. (Scharfe, 2017)
C. Attachment dalam Motivasi Belajar

Motivasi adalah alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilkukan


oleh seorang individu (abrahama maslow dalam (Isroiyah, 2016) sedangkan (
Sadirman dalam (Avissina, 2015)) motivasi dapat dikatakan serangkaian usaha
untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin
melakukan sesuatu. (Suhana (Avissina, 2015) motivasi belajar merupakan kekuatan
(power motivation), daya dorong (driving force), atau alat pembangun kesediaan
dan keinginan yang kuat dalam diri anak untuk belajar secara aktif, kreatif, inovatif
efektif dan menyenangkan dalam rangka perubahan perilaku baik dalam aspek
kognitif, afktif dan psikomotor. Hadirnya motivasi dalam belajar adalah hal
penting, karena perannya sebagai pendorong, menggerakkan, dan mengarahkan
kegitan belajar.

Selama anak belajar di rumah pada waktu yang tidak ditentukan orang berperan
sebagai guru, menurut (learner dan kruger (Isroiyah, 2016) kelekatan pada orang
tua dan kelekatan pada guru berkaitan secara sendiri-sendiri dan bersama-sama
dengan motivasi akademik. hasil wawancara, anak menuturkan dengan hadirnya
ibu dikala mengerjakan pekerjaan sekolah dan belajar untuk mempersiapkan Ujian
Sekolah menjadi lebih bersemangat agar dapat diterima di Sekolah Menengah
Pertama yang diinginkan. Sesuai surat edaran Kemendikbud untuk memutuskan
rantai penyebaran Corona maka Ujian Nasional pada tahun ini dihilangkan.

Untuk menentukan apakah anak memiliki Motivasi belajar, (sardiman dalam


(Avissina, 2015) terdapat Ciri – ciri Motivasi Belajar yaitu :

A. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus – menerus dalam waktu yang
lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai)
B. Ulet menghadapai kesulitan (tidak lekas putus asa)
C. Tidak mudah cepat puas pada apa yang telah didapatkan
D. Menunjukan minat terhadap bermacam – macam masalah
E. Lebih senang bekerja mandiri
F. Cepat bosan pada tugas yang bersifat berulang-ulang
G. Dapat mempertahankan pendapatnya
H. Tidak mudah melepaskan hal yang ia yakini
I. Senang mencari dan memecahkan soal-soal

Maka dapat disimpulkan semakin tinggi kelekatan ibu dengan anak akan
mempengaruhi motivasi anak dalam belajar menjadi semakin meningkat, wabah
Covid-19 tidak dapat mengganggu proses pembelajara pada anak.

Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil analisis data yang telah diperoleh pada pembahasan


sebelumnya, hasil penelitian tentang “ Kelekatan (attachmemnt) ibu-anak di tengah
Covid-19” dapat ditarik kesimpulan bahwa kelekatan (attachment) merupakan
suatu kondisi dimana anak memiliki ikatan yang erat dengan figure lekatnya (ibu)
baik secara psikologis ataupun emosional, sehingga membuat anak merasa nyaman
dan aman akan kehadiran ibu sebagai figure lekat dalam kehidupannya. Maka
seorang ibu yang merawat dan membesarkan anaknya merupakan figure attachment
utama bagi anak. Yang ditunjukan dari hasil pengisian 25 item IPPA (Inventory of
Parent and Peer Attachment) oleh Armsden dan Greenberg (1987) tingkat
kepercayaan anak kepada ibu tinggi maka anak tetap dapat melakukan aktivitas
rutinitasnya ditengah persebaran Covid-19 juga mempengaruhi motivasi anak
dalam belajar menjadi semakin meningkat, Pandemic Global tidak dapat
mengganggu proses pembelajaran pada anak tetapi memberikan ruang untuk
meningkatkan kreativitas dan bonding dengan ibu.
Daftar Pustaka
(n.d.).

Avissina, R. (2015). BAB II Landasan Teori A. Motivasi Belajar 1. pengertian . etheses.uin-


malah .

Bretherton, I. (2015). the origins of attachment theory: john Bowbly and Mary
Ainsworth. researchgate.

bretherton, I. (n.d.). The origins of Attaachment Theory: John Bowlby And Mary
Ainsworh . development psychology .

CNN Indoneaia . (2020). Update Corona 21APril: 7.135 Positif, 616 meninggal . jakarta :
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200421120855-20-495594/update-
corona-21-april-7135-positif-616-meninggal.

efriani, n. (2019). hubungan antara kelekatan orang tua-anak dengan regulasi emosi
remaja . eprints.ums , 4.

ervika, E. (2000). kelekatan (Attachment) pada anak . repository usu.

Gullone, E. (2005). The Inventoy Of Parent and Peer Attachment- Revised (IPPA-R) for
Children: A psychometric investigation. Academia.

Isroiyah, D. (2016). pengaruh kelekatan dengan orang tua terhadap motivasi belajar
anak melalui self-efficacy siswa di MTS AL-Itahadiyah Canggu Badas Kediri.
Didaktika Religia.

Jack, P. E. (2008). Qualitative Case Study Methodology; Study Design and


Implementation for Novice Researchers . Researchgate.

Pemerintah pusat . (2020). bekerja dari rumah (Work From Home) dari sudut pandang
unit kepatuhan internal . Direktorat Jenderal Kekayaan Negara kementrian
keuangan , https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13014/Bekerja-dari-
Rumah-Work-From-Home-Dari-Sudut-Pandang-Unit-Kepatuhan-Internal.html.

pemerintah Pusat . (2020, maret). Surat edaran mendikbud no 4 tahun 2020 tentang
pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat Covid-19. Retrieved
from Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai KEMENDIKBUD :
https://pusdiklat.kemdikbud.go.id/surat-edaran-mendikbud-no-4-tahun-2020-
tentang-pelaksanaan-kebijakan-pendidikan-dalam-masa-darurat-penyebaran-
corona-virus-disease-covid-1-9/

pusat, P. (2018, agustus). Undang-undang nomor 6 tahun 2018 . Retrieved from JDIH
BPK database peraturan : https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/90037/uu-
no-6-tahun-2018

pusat, P. (2020 , februari rabu). lahkah dan upaya pemerintah indonesia dalam
menangani dan menghadapi virus novel corona 2019. Retrieved from kedutaan
besar republik indonesia pretoria, Afrika Selatan:
https://kemlu.go.id/pretoria/id/news/4771/langkah-dan-upaya-pemerintah-
indonesia-dalam-menangani-dan-menghadapi-virus-novel-corona-2019-n-cov

pusat, P. (2020, April senin). keputusan presiden (KEPRES) NOMOR 12 TAHUN 2020.
Retrieved from JDIH BPK Database peraturan :
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/135718/keppres-no-12-tahun-2020

S, N. R. (2017). Pengaruh Kelekatan (attachment) terhadap kemandrian emosi pada


mahasiswa perantauan maluku utara yang kuliah di malang. etheses uin malang
.

Scharfe, E. (2017). Attchment Theory. researchgate .

sheereen, M. K. (2020 ). Covid-19 Infecction: Origin, Transmission and Characteristics of


Human Coronavirues . Journal of Advanced Research : Elsevier.

Unika Prihatsanti, S. &. (n.d.). Menggunakan Studi Kasus Sebagai Metode Ilmiah dalam
Psikologi. jurnal ugm/buletin psikologi .

Wiratna, s. (2014). metodologi penelitian lengkap, praktis, dan mudah dipaham. .


yogyakarta: Pustaka baru press.

Yunita, n. W. (2020). penyebab, Asal Mula dan Penccegahan Virus Corona di Indonesia.
jakarta: https://news.detik.com/berita/d-4956764/penyebab-asal-mula-dan-
pencegahan-virus-corona-di-indonesia.

Anda mungkin juga menyukai