Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

PERENCANAAN BENGKEL
Dibuat Untuk Memenuhi Tugas dalam Mata Kuliah Manajemen Bengkel dan Laboratorium
“Dosen Pengampuh:Sugeng Pramudibyo, S.Pd, M.Pd”

Disusun Oleh:
IQBAL S BILONDATU(562421011)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, kami
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " Perencanaan Bengkel" dengan tepat
waktu. Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Bengkel dan
Laboratorium. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang (Perencanaan
bengkel) bagi para pembaca dan juga bagi kami. Kami mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Sugeng Pramudibyo S.Pd.,M.Pd selaku dosen Mata Kuliah Manajemen Bengkel
dan Laboratorium. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu diselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam menulis makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun diharapkan dapat membuat makalah
singkat ini menjadi lebih baik serta bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Gorontalo, Oktober 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………
BAB I…………………………………………………………………………………………
PENDAHULUAN……………………………………………………………………………
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………….
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………………
1.3 Tujuan Masalah……………………………………………………………………………
BAB II…………………………………………………………………………………………
PEMBAHASAN………………………………………………………………………………
2.1 Tujuan Perencanaan………………………………………………………………………..
2.2 Manfaat Perencanaan………………………………………………………………………
2.3 Perencanaan Bengkel………………………………………………………………………
BAB III………………………………………………………………………………………..
PENUTUP…………………………………………………………………………………….
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………
B. Saran…………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Peningkatan penjualan sepeda motor ini menunjukkan indikasi daya beli masyarakat semakin
membaik. Bahkan hampir setiap orang punya dan membutuhkan sepeda motor. Kepadatan
aktivitas di jalan menuntut kenyamanan untuk itu kendaraan yang dipakai harus selalu dalam
keadaan baik. Agar kendaraan selalu dalam keadaan baik maka diperlukan perawatan dan service
berkala bahkan diperlukan juga perbaikan-perbaikan bagian yang rusak, untuk itu sangat
dibutuhkan jasa bengkel motor. Kondisi seperti inilah yang harus kita akan manfaatkan sebagai
peluang usaha. Usaha bengkel motor memang menjanjikan, mengingat pengguna sepeda motor
semakin banyak jumlahnya. Hal ini terbukti dari meningkatnya produksi sepeda motor pertahun.
Kebutuhan service hagi sepeda motor menjadi kebutuhan rutin yang harus dilakukan oleh
penggunanya

1.2 Rumusan Masalah


2. Apa tujuan perencanaan bengkel?
3. Apa manfaat perencanaan bengkel?
4. Apa saja peralatan bengkel yang diperlukan?
1.3 Tujuan Masalah
2. Untuk mengetahui tujuan perencanaan bengkel
3. Untuk mengetahui manfaat perencanaan bengkel
4. Untuk mengetahui peralatan bengkel yang diperlukan

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Rasional

Dalam kehidupan setiap manusia memiliki suatu tujuan, untuk mencapai


tujuan tersebut maka harus di siapkan perencanaan yang matang. Dalam
manajemen, perencanaan merupakan proses mendefinisikan tujuan organisasi,
membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana
aktivitas kerja organisasi. Hal tersebut selaras dengan pendapat Erly Suandy
(2012) yang mengungkapkan bahwa secara umum perencanaan merupakan proses
penentuan tujuan organisasi (perusahaan) dan kemudian menyajikan
(mengartikulasikan) dengan jelas strategi-strategi (program), taktik-taktik (tata
cara pelaksanaan program) dan operasi (tindakan) yang diperlukan untuk
mencapai tujuan perusahaan secara menyeluruh. Dari dua definisi tersebut, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa perencanaan bertujuan untuk mencapai tujuan
bersama. Sehingga dalam pelaksanaannya setiap anggota atau orang yang terlibat
dalam perencaaan harus mengetahui dan menjalankan rencana tersebut.
Perencanaan dapat diterapkan dalam segala aspek kehidupan mausia.
Salah satu contoh penerapannya adalah perencanaan bengkel, khususnya
bengkel pendididkan. Perencanaan dalam bengkel pendidikan diharapkan dapat
menunjang proses belajar peserta didik. Apalagi peserta didik dalam hal ini
dipersiapkan untuk memasuki dunia industri setelah mereka lulus. Sehingga
perencanaan bengkel pendidikan diharapkan mampu membiasakan mereka
dengan lingkungan bengkel yang tertata, aman, dan sebagainya.
A. Tujuan Perencanaan
Secara umum perencanaan bengkel memiliki tujuan sebagai berikut :
a. Memaksimumkan pemanfaatan peralatan pabrik
b. Meminimumkan kebutuhan tenaga kerja
c. Mengusahakan agar aliran bahan dan produk lancar
d. Meminimumkan hambatan pada kesehatan
e. Meminimumkan usaha membawa bahan

Sedangkan tujuan perencanaan bengkel pendidikan memiliki tujuan


sebagai berikut :

5
a. Agar bengkel tertata sehingga memudahkan peserta didik dalam
proses pembelajaran.
b. Agar proses pembelajaran dapat dilakukan dengan cepat, akurat, relevan,
aman dan nyaman.
c. Untuk meningkatkan produktivitas kerja pabrik, dan pembudayaan kerja
efektif, efisien, produktif sehingga akan meningkatkan kualitas pembelajaran
itu sendiri.
B. Manfaat

Perencanaan bengkel otomotif pada pendidikan memiliki manfaat, sebagai


berikut :

a. Peserta didik mampu melakukan pembelajaran dengan mudah


karena bengkel yang tertata.
b. Proses pembelajaran yang ada dapat dilakukan dengan cepat,
akurat, relevan, dan nyaman.
c. Dapat meningkatkan produktivitas kerja praktik, dan pembudayaan
kerja efektif, efisien, produktif sehingga akan meningkatan kualitas
pembelajaran.
C. Peralatan Bengkel Otomotif
Bengkel merupakan suatu tempat untuk orang bekerja, dan atau tempat
untuk berlatih. Di dalam pendidikan, bengkel dibedakan menjadi beberapa
macam. Salah satunya adalah bengkel perawatan dan perbaikan yang dalam hal
ini berkaitan pada bengkel mesin otomotif. Pada bengkel jenis ini fokus
kegiatannya adalah memberikan layanan teknis kepada konsumen, atau
memberikan pelayanan kepada perusahaan/industri maupun perorangan mengenai
perbaikan mesin/perawatan.
Dalam bengkel otomotif, tentu saja harus terdapat peralatan-peralatan yang
memenuhi standart untuk mendukung kegiatan praktik di bengkel, baik untuk
praktik chasis, electrical, maupun engine. Peralatan-peralatan tercantum pada
Tabel 1:

6
Tabel 1. Peralatan-peralatan pada Bengkel Otomotif
No. Nama Spesifikasi Fungsi Gambar
Peralatan
Alat
Tes/Alat
Tangan
1. Timing General Untuk menepatkan saat
Light pengapian mesin agar
tercapai tenaga mesin
yang optimal
2. Cylinder Mm Untuk mengukur diameter
Bore Gauge dalam suatu silinder

3. AVO Meter Analog/Digital Untuk mengukur ampere,


volt, dan ohm meter pada
komponen

4. Hydrometer General Untuk mengukur kadar


asam air
5. Feeler 0,05-1,0 mm Untuk mengukur/menstel
Gauge keregangan klep dan baut

6. Valve General Untuk memasang dan


Spring melepas kelengkapan
Compresor klep

7. Torque 6-25 kgm Untuk memberikan gaya


Wrench berputar seperti saat
mengencangkan baut

7
8. Vernier 300 mm Untukmengukur
Caliper komponen dengen teliti
9. Dial Test General Untuk mengukur
Indicator kebengkokan poros,
keolengan, dan kekocakan

10. Outside 0-25, 25-50, Untuk mengukur dimensi


Mikrometer 50-75 mm luar

11. Radiator General Untuk mengukur


Cap Tester tekanan standar pada
katup-katup radiator dan
kebocoran
cooling
12. Spring General Untuk mengukur massa
Scale

13. Volt 12 V - 30 A Untuk mengukur tegangan


Ampere listrik
Meter
14. Ring General Untuk melepas piton ring
Expender

15. Piston Ring General Untuk mencegah


Compresor terjadinya kebocoran
kompresi
16. V Blok 30 x 50 cm Digunakan untuk
pencekaman pada poros

8
17. Kunci Sok Mm Untuk membuka baut
yang sukar dibuka dengan
kunci pas/Ring

18. Kunci Pas Mm Untuk membuka dan


memasang baut

19. Kunci Ring Mm Untuk membuka baut


yang sulit dijangkau
dengan kunci pas

20. Kunci Mm Gabungan dari kunci pas


Kombinasi dan ring

21. Kunci L General Untuk


membuka/mengencangkan
baut yang kepala bautnya
menjorok ke dalam
22. Kunci General Untuk membuka/
Inggris mengencangkan kepala
baut yang ukuran kunci ini
dapat diubah hingga limit
maksimumnya
23. Kunci Roda General Untuk melepas dan
mengganti mur roda
kendaraan bermotor

9
24. Obeng + General Untuk memasang/
dan - melepas sekrup pada
kendaraan bermotor

25. Oilgun mm3 Untuk menyemprot oli


pelumas pada bagian
mesin yang harus dilumasi

26. Sikat General Untuk Membersihkan


Kawat kotoran yang menempel
pada mesin

27. Trolley General Untuk letak/sebagai rak


kunci

28. Tang General Dapat digunakan untuk


Kombinasi menjepit benda

29. Tang General Untuk memotong


Potong kawat/kabel

10
30. Tang General Untuk
Pengunci menjepit/membelokan
benda yang sedang
dipegangnya

31. Kunci Busi General Untuk membuka dan


mengencangkan busi

32. Palu General Untuk memukul bagian


yang tidak bisa dibuka
secara normal
32. Pahat General Untuk membuka baut
yang aus dan susah
dibuka

33. Ragum General Untuk pegangan ketika


akan memotong suatu
bahan

34. Gergaji General Untuk memotong bagian


Besi yang sudah tidak bisa
dibuka secara normal
35. Dongkrak General Untuk membantu dalam
pergantian roda

11
36. Kompresor General Untuk meningkatkan
tekanan suatu udara

37. Tabung General Untuk mengatasi


Pemadam kemungkinan terjadinya
Kebakaran kebakaran
Komponen
1. Baut dn Metris - -
Mur
2. Motor General - -
Stater
3. Kunci General - -
Kontak
4. Kabel 0,2 mm - -
5. Busi General - -
6. Snapring General - -
7. Kampas General - -
Rem
8. Master Ganeral - -
Cylinder
Bahan
1. Bensin General - -
2. Oli SAE 20-50 W - -
3. Gasket set General - -
4. Amplas General - -
5. Sealer General - -
6. Majun General Untuk membersihkan -
tangan dan alat yang
terkena minyak
Prabotan

12
1. Lemari Job General Umtuk menyimpan job -
sheet sheet siswa
2. Lemari alat General Untuk Menyimpan -
Peralatan

D. Standar Ruang Bengkel Kerja Otomotif


Didalam perencanaan yang juga harus diperhatikan adalah ruang bengkel
kerja. Karena ruang bengkel ini sangat mempengaruhi psikologis peserta didik.
Jika ruang bengkel tersebut sesuai dengan standar, peserta didik saat melakukan
kegiatan praktik merasa aman dan nyaman.
Berikut merupakan penjelasan mengenai ruang bengkel otomotif menurut
PERMENDIKNAS Nomor 40 Tahun 2008 :
a. Ruang praktik Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif berfungsi
sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran : pekerjaan mesin
otomotif, kelistrikan otomotif, serta chasis otomotif dan sistem pemindah
tenaga.
b. Luas minimum Ruang praktik Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif
adalah 256 m2 untuk menampung 32 peserta didik yang meliputi : area kerja
mesin otomotif 96 m2, area kerja kelistrikan 48 m2, area kerja chasis dan
pemindah tenaga 64 m2, ruang penyimpanan dan instruktur 48 m2.
c. Ruang praktik Program keahlian Teknik Mekanik Otomotif dilengkapi
prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 2.

Tabel 2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Program
Keahlian Teknik Mekanik Otomotif

No. Jenis Rasio Deskripsi


1. Area kerja mesin 6 m2/peserta Kapasitas untuk 16 Peserta didik.
otomotif didik Lias minimum adalah 96 m2
Lebar minimum adalah 8 m

13
2. Area kerja 6 m2/peserta Kapasitas untuk 8 peserta didik
kelistrikan didik Luas minimum adalah 48 m2
Lebar minimum adalah 6 m

3. Area kerja chasis 8 m2/peserta Kapasitas untuk 8 Peserta didik


dan pemindah tenaga didik Luas Minimum adalah 64 m2
Lebar minimum 8 m
4. Ruang penyimpanan 4 m2/instruktur Luas minimum adalah 48 m2
dan instruktur Lebar minimum adalah 6 m

d. Ruang praktik Program Keahlian Trknik Mekanik Otomotif dilengkapi


sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 3

Tabel 3. Standar Sarana pada Area Kerja Mesin Otomotif


No. Jenis Rasio Deskripsi
1. Perabot
1.1 Meja Kerja Untuk minimum 16 peserta didik pada
1.2 Kursi kerja 1 set/area Pekerjaan mesin otomotif
1.3 Lemari simpan (mobil dan sepeda motor)
alat dan bahan
2. Peralatan
2.1 Peralatan untuk 1 set/area Untuk minimum 16 peserta didik pada
pekerjaan mesin pekerjaan mesin otomotif (mobil dan
otomotif sepeda motor)
3. Media pendidikan
3.1 Papan tulis 1 buah/area Untuk mendukung minimum 16
peserta didik pada pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar yang
bersifat teoritis
4. Perlengkapan lain

14
4.1 Kotak kontak Minimum 4 Untuk mendukung operasionalisai
buah/area peralatan yang memerlukan daya
listrik.
4.2 Tempat sampah Minimum 1
buah/area

15
Tabel 4. Standar Sarana pada Area Kerja Kelistrikan Otomotif
No. Jenis Rasio Deskripsi
1. Perabot
1.1 Meja Kerja Untuk minimum 8 peserta didik
1.2 Kursi kerja 1 set/area pada Pekerjaan kelistrikan otomotif
1.3 Lemari simpan (mobil dan sepeda motor)
alat dan bahan
2. Peralatan
2.1 Peralatan untuk 1 set/area Untuk minimum 8 peserta didik pada
pekerjaan pekerjaan kelistrikan otomotif (mobil
kelistrikan dan sepeda motor)
otomotif
3. Media pendidikan
3.1 Papan tulis 1 buah/area Untuk mendukung minimum 8 peserta
didik pada pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar yang bersifat teoritis
4. Perlengkapan lain
4.1 Kotak kontak Minimum 2 Untuk mendukung operasionalisai
buah/area peralatan yang memerlukan daya
listrik.
4.2 Tempat sampah Minimum 1
buah/area

Tabel 5. Standar Sarana pada Area Kerja chasis dan Pemindah Tenaga
No. Jenis Rasio Deskripsi
1. Perabot
1.1 Meja Kerja Untuk minimum 8 peserta didik pada
1.2 Kursi kerja 1 set/area Pekerjaan chasis mobil dan
1.3 Lemari simpan pemindah Tenaga
alat dan bahan
2. Peralatan

16
2.1 Peralatan untuk 1 set/area Untuk minimum 8 peserta didik pada
pekerjaan mesin pekerjaan chasis mobil dan pemindah
otomotif tenaga
3. Media pendidikan
3.1 Papan tulis 1 buah/area Untuk mendukung minimum 8 peserta
didik pada pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar yang bersifat teoritis
4. Perlengkapan lain
4.1 Kotak kontak Minimum 2 Untuk mendukung operasionalisai
buah/area peralatan yang memerlukan daya
listrik.
4.2 Tempat sampah Minimum 1
buah/area

Tabel 6. Standar sarana pada Ruang Penyimpanan dan Instruktur


No. Jenis Rasio Deskripsi
1. Perabot
1.1 Meja Kerja Untuk minimum 12 instruktur
1.2 Kursi kerja 1 set/ruang
1.3 Rak alat dan
bahan
1.4 Lemari simpan
alat dan bahan
2. Peralatan
2.1 Peralatan untuk 1 set/ruang Untuk minimum 12 instruktur
ruang
penyimpanan dan
instruktur
3. Media pendidikan
3.1 Papan data 1 buah/ Untuk pendataan kemajuan siswa
ruang dalam pencapaian tugas praktik dan
jadwal

17
4. Perlengkapan lain
4.1 Kotak kontak Minimum 2 Untuk mendukung operasionalisai
buah/ruang peralatan yang memerlukan daya
listrik.
4.2 Tempat sampah Minimum 1
buah/ruang

Dari stanadar bengkel teknik mekanik otomotif yang tercantum dalam peraturan
tersebut, dapat disimpulkan bahwa praktik dilakukan dengan sistem rolling.
E. Layout Peralatan/mesin
Dalam perencanaan bengkel, selain merencanakan ruang bengkelnya, hal
yang harus ditata adalah peralatan/mesinnya. Hal tersebut dikarenakan tata
letak/layout peralatan menentuakan keselamatan kerja baik alat, lingkungan,
maupun pelaksana praktik. Selain itu, tata letak juga dapat menambah nilai
esetetika pada bengkel, sehingga bengkel terlihat nyaman.
Menurut Sumaryono (1992) ada 2 pedoman yang dipergunakan untuk tata
letak peralatan/mesin pada bengkel :
1) Tata letak berdasarkan fungsi (fungsional layout),
2) Tata letak berdasarkan produk(product layout)

Pada bengkel pendidikan otomotif yang direncanakan ini menggunakan


pedoman yang kedua, yakni tata letak berdasarkan product. Artinya
peralatan/mesin berada didalam satu ruangan. Akan tetapi, meskipun berada
didalam satu ruangan, peralatan/mesin tetap dikelompokkan berdasarkan
jenisnya. Berikut adalah layout dari bengkel pendidikan mesin otomotif.

Layout bengkel pendidikan mesin otomotif (terlampir)

18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perencanaan bengkel merupakan hal yang penting karena dapat memprengaruhi
keseluruhan proses dari kegiatan praktik. Dalam perencanaan bengkel banyak yang
perlu diperhatikan, mulai dari peralatan yang digunakan luas bangunan, dan sebagainya.
Hal tersebut dikarenakan agar kegiatan di bengkel menjadi aman dan nyaman.
B. Saran
Dalam pelaksanannya hal yang paling sering diabaikan adalah
penggunaan area dengan jumlah peserta didik yang melebihi batas. Itu
dikarenakan sarana praktik yang tidak sebanding dengan jumlah peserta didik.
Saran penulis, setiap sekolah seharusnya benar-benar membuat jadwal dengan
rolling agar peserta didik tidak menumpuk pada satu area.

19
DAFTAR PUSTAKA

BPIKJUR. 2010. Teknik Otomotif, (Online).


(http://bpdikjur.pdkjateng.go.id.2010). Diakses tanggal 1 oktober
Muhammad, Said Isa. 2014. Analisis Kebutuhan dalam Perencanaan atau
Pengembangan Bengkel Otomotif di SMK, (Online).
(http://yokealjauza.wordpress.com/2014/01/01/analisis-kebutuhan-dalam-
perencanaan-atau-pengembangan-bengkel-otomotif-di-smk/) diakses
tanggal 1 oktober 2014
Nor, Hidayat T. 2012. Laporan Manajemen Bengkel Observasi Manajemen
Bengkel di Bengkel Otomotif Pt United Motors Centre dan Smk Negeri
6 Malang, (Online).
(http://tiwitnorhidayat.blogspot.com/2012/11/laporan- manajemen-
bengkel-observasi.html). Diakses tanggal 1 oktober 2014
Raharja, Herna. 2014. Materi PDTO – Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
(Online). (http://inihradzhkhan.blogspot.com/2014/05/materi-pdto-
keselamatan-dan-kesehatan.html). Diakses tanggal 1 oktober
Ramadesa, Andes. 2011. Perencanaan dan Pengelolaan Ruang Bengkel /
Laboratorium Sekolah, (Online). (http://rama-
desa.blogspot.com/2011/09/perencanaan-dan-pengelolaan-ruang.html).
Diakses tanggal 1 oktober
Yoto. 2014. Manajemen Bengkel Teknik Mesin. Malang : UM Press
.............2010. Peralatan Bengkel, (Online).
(http://www.crayonpedia.org/mw/BAB_XI_PERALATAN_BENGKEL._J
ALIUS)
.............2012. Perlengkapan Peralatan di Tempat Kerja, (Online).
(http://qtussama.wordpress.com/materi-ajar-x-tkr/perlengkapan-peralatan-
di-tempat-kerja/). Diakses tanggal 1 oktober

20
21
22
23

Anda mungkin juga menyukai