Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS RESIKO KEUANGAN, MANAJEMEN SDM DAN

STRUKTUR ORGANISASI

Disusun oleh :
NIKKEN AYU MASANDA (71220312036)

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
T.A 2022-2023
Resiko
Resiko merupakan kejadian dalam hal yang mungkin terjadi secara alami dan tidak
terfikirkan dalam suatu situasi. Resiko juga dapat didefinisikan sebagai kejadian yang
merugikan atau hal yang menyimpang dari apa yang diharapkan. Sedangkan definisi Resiko
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah akibat yang kurang menyenangkan
(merugikan, membayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan. Menurut Philip dalam TA Bria
(2012) menyatakan bahwa resiko adalah kerugia secara financial, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Sedangkan menurut Duffield &Trigunarsyah dalam(Labombang,
2011) Resiko adalah ancaman terhadap kehidupan, properti atau keuntungan finansial akibat
bahaya yang terjadi. Jadi risiko adalah hal-hal yang mungkin terjadi secara alami atau
kemungkinan terjadinya peristiwa diluar dugaan yang merupakan ancaman terhadap properti
dan keuntungan finansial akibat bahaya yang terjadi. Dimana setiap kegiatan mengandung
kemungkinan dan memiliki konsekuensi untuk mendatangkan keuntungan atau kerugian yang
mengancam kesuksesan.
A. RESIKO KEUANGAN JASA PENYEWAAN MOBIL PADA CV. RAHMAD ILLAHI
Pada resiko keungan ini objek penelitiannya adalah CV.
Rachmad Illahi (Rent Car) yang beralamat di Jl. Sultan Syahrir RT.01/RW.10 NO.04
Tanjungpinang Barat, Kepulauan Riau.
CV. Rachmad Illahi merupakan perusahaan yang berdiri pada tahun 2014, bergerak dalam
bidang jasa transportasi khususnya di bidang penyewaan mobil dan perjalanan wisata yang
yang berlokasi di Kota Tanjungpinang. Dengan Kota Tanjungpinang yang menjadi Ibukota
porovinsi dan juga memiliki keanekaragaman destinasi wisata menjadikan peluang bagi para
penyedia jasa transportasi khususnya dalam penyewaan kendaraan untuk para wisatawan dan
instansi pemerintah maupun swasta. Dengan kondisi tersebut menjadikan CV. Rachmad Illahi
membuka usaha dalam jasa transportasi yang dapat bersaing dengan penyedia jasa
transportasi lainnya khususnya dalam jasa penyewaan kendaraan. Dan semakin bertambahnya
destinasi wisata di pulau Bintan menjadikan sebuah peluang untuk memperbesar usaha dalam
bentuk menambah jumlah unit kendaraan.
Perusahaan ini sudah memiliki banyak konsumen yang pada setiap tahunnya mengalami
peningkatan yang cukup isgnifikan. Dengan banyaknya permintaan sewa mobil oleh
konsumen, pada setiap tahunnya CV. Rachmad Illahi menambahkan unitnya agar bisa
memenuhi kebutuhan konsumen. Semakin bertambahnya konsumen yang membutuhkan jasa
sewa mobil, semakin bertambah juga unit yang ditambahkan oleh perusahaan, tidak dapat
dipungkiri bahwa semakin meningkat pula risiko yang mungkin akan muncul pada setiap
tahunnya. Dengan semakin meningkatnya jumlah konsumen yang menyewa mobil, maka
semakin banyak pula resiko yang mungkin akan terjadi atau sudah terjadi. Resiko yang
terjadi yaitu seperti konsumen yang tidak membayar uang sewa (kabur), kecelakaan yang
disebabkan oleh konsumen, penggadaian serta pencurian unit, kerusakan fisik unit oleh
konsumen, dan lain-lainnya. Hal ini sudah banyak dialami perusahaan sejak awal berdiri
hingga saat ini.
Identifikasi risiko pada perusahaan CV. Rachmad Illahi (Rent Car) difokuskan pada risiko
keuangan. Resiko keungan dipilih karena beberapa permasalahan yang terjadi diperusahaan.
Resiko keuangan pada perusahaan CV . Rachmad Illahi (Rent Car)
 Konsumen telat atau tidak membayar uang sewa, berakibat tidak stabilnya keuangan
dan berpengaruh terhadap pembayaran angsuran dan perawatan mobil
 Pencurian dan penggadaian unit secara illegal
 Kerusakan mesin diakibatkan pemakaian oleh konsumen atau kelalaian perusahaan
 Kerusakan fisik unit oleh konsumen
 Kecelakaan dari konsumen
B. RESIKO MANAJEMEN SDM JASA PENYEWAAN MOBIL PADA CV. RAHMAD
ILLAHI
Pada resiko keungan ini objek penelitiannya adalah CV.
Rachmad Illahi (Rent Car) yang beralamat di Jl. Sultan Syahrir RT.01/RW.10 NO.04
Tanjungpinang Barat, Kepulauan Riau.
CV. Rachmad Illahi merupakan perusahaan yang berdiri pada tahun 2014, bergerak dalam
bidang jasa transportasi khususnya di bidang penyewaan mobil dan perjalanan wisata yang
yang berlokasi di Kota Tanjungpinang. Dengan Kota Tanjungpinang yang menjadi Ibukota
porovinsi dan juga memiliki keanekaragaman destinasi wisata menjadikan peluang bagi para
penyedia jasa transportasi khususnya dalam penyewaan kendaraan untuk para wisatawan dan
instansi pemerintah maupun swasta. Dengan kondisi tersebut menjadikan CV. Rachmad Illahi
membuka usaha dalam jasa transportasi yang dapat bersaing dengan penyedia jasa
transportasi lainnya khususnya dalam jasa penyewaan kendaraan. Dan semakin bertambahnya
destinasi wisata di pulau Bintan menjadikan sebuah peluang untuk memperbesar usaha dalam
bentuk menambah jumlah unit kendaraan.
Perusahaan ini sudah memiliki banyak konsumen yang pada setiap tahunnya mengalami
peningkatan yang cukup isgnifikan. Dengan banyaknya permintaan sewa mobil oleh
konsumen, pada setiap tahunnya CV. Rachmad Illahi menambahkan unitnya agar bisa
memenuhi kebutuhan konsumen. Semakin bertambahnya konsumen yang membutuhkan jasa
sewa mobil, semakin bertambah juga unit yang ditambahkan oleh perusahaan, tidak dapat
dipungkiri bahwa semakin meningkat pula resiko yang mungkin akan muncul pada setiap
tahunnya. Dengan semakin meningkatnya jumlah konsumen yang menyewa mobil, maka
semakin banyak pula risiko yang mungkin akan terjadi atau sudah terjadi. Resiko yang terjadi
yaitu seperti konsumen yang tidak membayar uang sewa (kabur), kecelakaan yang
disebabkan oleh konsumen, penggadaian serta pencurian unit, kerusakan fisik unit oleh
konsumen, dan lain-lainnya. Hal ini sudah banyak dialami perusahaan sejak awal berdiri
hingga saat ini.
Identifikasi risiko pada perusahaan CV. Rachmad Illahi (Rent Car) .fokus pada risiko
Manajemen SDM
Resiko Manajemen SDM pada perusahaan CV . Rachmad Illahi (Rent Car)
 kelalaian dalam penginputan data konsumen
 hilangnya data identitas konsumen (KTP, SIM)
C. RESIKO STRUKTUR ORGANISASITERHADAP PELAKSANAAN PROYEK
KONSTRUKSI HOTEL DI KAWASAN SARBAGITA

Proyek konstruksi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk membangun suatu bangunan
yang dibatasi oleh biaya, mutu, waktu dan sumber daya. Proyek konstruksi memiliki tiga
karakteristik, yaitu unik, melibatkan sejumlah sumber daya dan membutuhkan organisasi.
Kemudian proses penyelesainnya harus berpegang pada tiga kendala, diantaranya sesuai
dengan spesifikasi yang ditetapkan, sesuai dengan time schedule, dan sesuai dengan biaya
yang sudah direncanakan. Oleh karena itu, perencanaan suatu proyek konstruksi memiliki
peranan yang penting dalam tahapan proyek konstruksi agar proyek konstruksi dapat
mencapai tujuan utama, yaitu tepat biaya, mutu dan waktu.
Namun pada kenyataannya, pelaksanaan suatu proyek konstruksi tidak sesuai dengan
perencanaannya. Pada saat pelaksanaan proyek konstruksi, sering terjadi kendala yang sudah
diperhitungkan atau diluar perencanaan. Kendala yang terjadi diantaranya, masalah material,
alat, keuangan, sumber daya alam dan manusia, lingkungan dan manajemen yang kurang
baik. Untuk menyikapi kendala tersebut, maka diperlukan manajemen proyek yang baik
pada saat perencanaan dan pelaksanaannya.
Berdasarkan hasil wawancara dengan para expert di lapangan, pada pelaksanaan proyek
konstruksi Sofitel Hotel Nusa Dua yang digunakan sebagai sarana dalam menyambut APEC
2013, banyak permasalahan konstruksi yang terjadi, mulai dari teknis, stekholder, keuangan
sampai dengan lingkungan. Pada pembangunan B Hotel yang berlokasi di Jalan Imam
Bonjol, Denpasar terdapat permasalahan pelaksanaan proyek yang disebabkan oleh
pengurusan perizinan yang belum terselesaikan, sehingga proyek dihentikan dalam jangka
waktu yang lumayan lama dan selain masalah perizinan, terjadi komplain dari masyarkat
sekitar terkait kemacetan dan polusi udara & suara. Dan pada pelaksanaan Proyek Ritz
Carlton yang berlokasi didaerah Gianyar, pada saat pelaksanaan konstruksi terdapat
beberapa kendala yang menyertai, diantaranya permasalahan yang mencakup akses jalan,
perencanaan, lingkungan, alam, teknis, perizinan dan sumber daya manusia.
Sehingga berdasarkan hal tersebut, maka dipandang perlu dilakukannya penelitian terkait
manajemen risiko yang mencakup identifikasi risiko, analisis risiko, distribusi penerimaan
risiko, mitigasi risiko dan kepemilikan risiko yang bertujuan untuk mengurangi dan
menghindari risiko yang mungkin terjadi pada saat pelaksanaan proyek konstruksi hotel di
kawasan Sarbagita (Denpasar, Gianyar, Badung dan Tabanan) mengingat kawasan tersebut
merupakan kawasan yang dikembangkan menjadi kota metropolitan dan kawasan strategis
nasional.

Resiko Manajemen SDM


Untuk resiko minor pada resiko manajemen SDM ini adalah sebanyak 9 resiko, yang terdiri
dari 3 resiko teknis yang dapat diabaikan (Negligible) dan resiko yang dapat diterima
(Acceptable) sebanyak 6 resiko yang terdiri dari 1 resiko alami dan 5 resiko teknis. Untuk
resiko dominan pada penelitian ini adalah 28 risiko yang terdiri dari resiko yang tidak dapat
diterima (Unacceptable) sebanyak 9 resiko dan kategori resiko yang tidak diharapkan
(Undesirable) sebanyak 19 resiko. Adapun kategori resiko tidak dapat diterima
(Unacceptable) berasal dari 2 resiko lingkungan, 1 resiko sumber daya manusia, 1 resiko
perencanaan dan 5 resiko teknis. Kategori resiko yang tidak diharapkan (Undesirable)
berasal dari 1 resiko ekonomi, 2 resiko keselamatan, 1 resiko kriminal, 4 resiko lingkungan,
2 resiko sumber daya manusia, 1 resiko perencanaan dan 8 resiko teknis.

Tabel 4.1 Resiko – resiko yang tidak dapat diterima (unacceptable)


No Identifikasi Resiko Penerimaan Resiko
1 Kebisingan yang diakibatkan oleh penggunaan alat berat Unacceptable
2 Pencemaran udara akibat pelaksanaan proyek Unacceptable
3 Perbedaan ukuran antara gambar dengan kondisi lapangan Unacceptable
4 Penjadwalan yang kurangtepat Unacceptable
5 Ketidaksesuaian jumlah dan kapasitas tenaga kerja pada pelaksanaan proyek Unacceptable
6 Design gambar yang tidak sinkron antara gambar struktur, arsitektur dan MEP Unacceptable
7 Gambar dari konsultan perencana yang tidak detail Unacceptable
8 Pemutusan merk dan spesifikasi material yang lambat oleh owner Unacceptable
9 Terjadi perubahan design yang berpengaruh terhadap spesifikasi material Unacceptable

Tabel 4.2 Resiko – resiko yang tidak diharapkan (undesirable)


No Identifikasi Resiko Penerimaan Resiko
1 Sulitnya akses jalan menuju lokasi Undesirable
proyek
2 Situasi lingkungan sekitar yang kurang aman Undesirable
3 Akses jalan yang dibatasi Undesirable
4 Terlambatnya mobilisasi alat berat Undesirable
5 Jenis tanah yang tidak sesuai dengan gambar tender Undesirable
6 Elevasi galian yang berbeda dengan gambar Undesirable
7 Terjadinya inflasi yang mengakibatkan terjadinya kenaikan harga Undesirable
8 Teguran dari masyarakat setempat Undesirable
9 Mutu Material tidak sesuai dengan spesifikasi Undesirable
10 Pembatasan jam kerja operasional alat berat Undesirable
11 Konflik antar sumber daya manusia Undesirable
12 Perbedaan spesifikasi pada gambar dan RKS Undesirable
13 Kurangnya pengawasan pada saat pelaksaan proyek Undesirable
14 Kesalahan penempatan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan keahlian Undesirable
15 Kecelakaan kerja yang diakibatkan oleh benda tajam atau zat berbahaya Undesirable
16 Kurangnya alat pelindung diri (APD) Undesirable
17 Spesifikasi material yang sulit ditemukan di pasaran Undesirable
18 Pengadaan material yang lama, akibat dari material yang indent atau harus Undesirable
didatangkan dari luar negeri
19 Type, ukuran dan warna material yang belum ditentukan oleh owner Undesirable

Anda mungkin juga menyukai