Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PADA PERUSAHAAN

EKSPORTIR YANG MENGGUNAKAN METODE PEMBAYARAN LETTER


OF
CREDIT (Studi Pada PT. Inti Luhur Fuja Abadi Pasuruan)

Muhammad Harlianto
Purnama Topowijono
Achmad Husaini
Fakultas Ilmu
Administrasi Universitas
Brawijaya Malang
Email: harlianto.purnama@gmail.com

ABSTRACT
The purpose of this research is to find the implementation and effectiveness of risk management used by PT.
Inti Luhur Fuja Abadi as exporters which use Letter of Credit payment method. The implementation of the
export transaction payment by Letters of Credit has its own advantages and disadvantages, and did not rule
out the risk that may occur in the PT. Inti Luhur Fuja Abadi that uses Letter of Credit as a method of
payment. This research did use a descriptive research method with a qualitative approach. Results of the
research shows the culture of risk awareness and companies management support that shown the
commitment of top level manager are really proven. The Company has implemented the risk management on
the Letter of Credit payment transactions in accordance with the risk management framework which
includes Planning, Implementation, and Control. The company also has set up the hardware and the
software of infrastructure to support the implementation of risk management in order to work properly. The
Company should be includes the management and the unit leader that responsible regarding company risk
management in courses and seminars on risk management and register for risk management certification
program in Risk Management Certification Agency.

Keywords: Risk Management, Letter of Credit

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan dan efektifitas manajemen risiko yang digunakan
oleh PT. Inti Luhur Fuja Abadi sebagai eksportir yang menggunakan metode pembayaran Letter of Credit.
Pelaksanaan pembayaran transaksi ekspor dengan Letter of Credit memiliki kekurangan dan kelebihan
tersendiri, dan tidak menutup kemungkinan adanya risiko yang dapat terjadi pada PT. Inti Luhur Fuja Abadi
yang menggunakan Letter of Credit sebagai metode pembayarannya. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa
budaya sadar risiko dan dukungan manajemen perusahaan yang tinggi terlihat dari komitmen manajemen
puncak yang benar-benar dibuktikan. Perusahaan telah menerapkan manajemen risiko pada transaksi
pembayaran Letter of Credit yang sesuai dengan kerangka manajemen risiko yang meliputi Perencanaan,
Pelaksanaan, dan Pengendalian. Perusahaan juga telah menyiapkan perangkat keras dan lunak untuk
mendukung agar penerapan manajemen risiko berjalan sebagaimana mestinya. Perusahaan sebaiknya
mengikutsertakan manajemen atau pimpinan unit kerja yang bertanggung jawab terkait manajemen risiko
perusahaan dalam kursus dan seminar mengenai manajemen risiko serta mendaftarkan program Sertifikasi
Manajemen Risiko di Badan Sertifikasi Manajemen Risiko.

Kata kunci: Manajemen Risiko, Letter of Credit

PENDAHULUAN ditempuh oleh suatu perusahaan yang bertujuan


Kegiatan transaksi bisnis internasional yang
dilaksanakan dan dijalankan dalam dunia usaha
dari hari ke hari akan semakin berkembang seiring
globalisasi dan kemajuan teknologi yang
mendukungnya. Ada beberapa cara yang dapat
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 16 No. 1 November 2014| 1
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
ekspor dan impor. Kegiatan ekspor impor didasari
untuk mengembangkan kegiatan bisnisnya secara oleh tidak adanya suatu negara yang benar-benar
internasional, salah satu contohnya yaitu melalui mandiri dan satu sama lain saling membutuhkan
dan saling mengisi. Setiap negara memiliki
karakteristik yang berbeda baik sumber daya alam, of Credit secara universal. UCP bertujuan
iklim, geografi, demografi, struktur ekonomi, dan
struktur sosial. Perbedaan tersebut menyebabkan
perbedaan komoditas yang dihasilkan, komposisi
biaya yang diperlukan, kualitas dan kuantitas
produk. Interdependensi kebutuhan ini
menyebabkan adanya perdagangan internasional.
Transaksi ekspor impor ini pada hakikatnya
adalah suatu transaksi yang sederhana dan tidak
lebih dari membeli dan menjual barang antara
pengusaha di negara-negara yang berbeda.
Pelaksanaan transaksi tersebut tidak jarang dapat
menimbulkan berbagai masalah yang kompleks
karena antara pengusaha terkait yang mempunyai
bahasa, kebudayaan, adat-istiadat dan cara yang
berbeda-beda. Pengaruh keseluruhan dari
perdagangan ekspor impor adalah dapat
memberikan keuntungan bagi negara-negara yang
mengimpor dan mengekspor. Transaksi ekspor
impor ini merupakan salah satu kegiatan yang
penting bagi perkembangan perekonomian suatu
negara karena secara langsung berpengaruh
terhadap pertumbuhan ekonomi dari negara-negara
yang terlibat di dalamnya.
Terdapat beberapa cara pembayaran untuk
melakukan perdagangan internasional. Cara
pembayaran yang relatif dipandang lebih aman
baik bagi penjual (eksportir) maupun pembeli
(importir) adalah Letter of Credit Letter of Credit
adalah instrumen yang diterbitkan oleh sebuah
bank atas nama importir (pembeli) yang berjanji
untuk membayar eksportir (beneficiary) setelah
dokumen-dokumen disajikan eksportir sesuai
dengan ketentuan-ketentuan yang terdapat di
dalam Letter of Credit (Jeff, 2001: 4). Perhatian
penting dalam pembayaran transaksi internasional
melalui Letter of Credit adalah keberadaan bank
devisa sebagai penyedia jasa perbankan yang
berada di negara yang berlainan dengan sistem
hukum yang sudah pasti berbeda. Ketentuan
universal untuk metode pembayaran Letter of
Credit adalah UCP (Uniform Customs and
Practice for Documentary Credits). UCP dapat
diartikan seperangkat aturan atas penerbitan dan
penggunaan Letter of Credit. UCP yang saat ini
berlaku adalah UCP Nomor 600 (UCP 600). Mulai
tanggal 1 Juli 2007 berlaku UCP 500
menggantikan UCP 600. UCP bukan merupakan
produk hukum sebagaimana halnya undang-
undang atau konvensi internasional. UCP
merupakan kompilasi kebiasaan dan praktik Letter
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 16 No. 1 November 2014| 2
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
menciptakan keseragaman praktik Letter of Credit
secara universal (Ginting, 2007:31). pengusaha berupaya untuk meminimumkan
Perdagangan ekspor impor mengandung lebih ketidakpastian agar kerugian yang ditimbulkan
banyak risiko dibandingkan dengan perdagangan dapat dihilangkan atau diminimumkan.
dalam negeri. Setiap perdagangan internasional Penanggulangan risiko tersebut dapat dilakukan
memiliki risiko yang harus ditanggung baik oleh dengan berbagai cara dan pengelolaan berbagai
penjual (eksportir) maupun pihak pembeli cara penanggulangan risiko inilah yang disebut
(importir). Banyak hal yang harus diketahui baik dengan manajemen risiko.
oleh eksportir maupun importir dalam
melaksanakan transaksi internasional supaya pengelolaan risiko yang dihadapi oleh organisasi
dapat menekan risiko yang akan timbul di secara komprehensif untuk tujuan meningkatkan
kemudian hari. Risiko dapat menyebabkan nilai perusahaan. Strategi yang dapat diambil
masalah tetapi dapat juga mendatangkan peluang antara lain adalah memindahkan risiko kepada
yang menguntungkan bagi perusahaan maupun pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek
orang per orang dalam kehidupan sehari-hari. negatif risiko, dan menampung sebagian atau
Risiko tertentu sering kali dianalisis dan dikelola
secara sadar, tetapi ada kalanya risiko diabaikan
sama sekali karena yang bersangkutan tidak Implementasi manajemen risiko diperlukan dalam
menyadari akibat yang akan terjadi. semua aspek kehidupan manusia, atau setidaknya
Risiko berkaitan dengan kemungkinan meminimumkan risiko. Pentingnya penerapan
(probability) kerugian, kemungkinan yang sistem manajemen risiko yang efektif pada sebuah
dimaksud adalah kerugian yang menimbulkan organisasi akan memberikan banyak manfaat
masalah. Kerugian dapat diketahui kemungkinan termasuk dalam pembayaran Letter of Credit.
terjadinya sehingga dapat direncanakan di PT. Inti Luhur Fuja Abadi (ILUFA) yang
awal berlokasi di Kabupaten Pasuruan adalah salah satu
perusahaan pengekspor sumber daya alam laut
penting jika kerugian yang ditimbulkannya tidak seperti ikan dan udang yang menggunakan metode
pembayaran Letter of Credit. Pelaksanaan
pembayaran transaksi ekspor dengan Letter of Dalam suatu organisasi, manajemen diperlukan
Credit memiliki kekurangan dan kelebihan dalam segala bidang, bentuk, serta kegiatan,
tersendiri, dan tidak menutup kemungkinan adanya dimana orang-orang saling bekerja sama untuk
risiko yang dapat terjadi pada PT. ILUFA yang mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Manajemen
menggunakan Letter of Credit sebagai metode to manage
pembayarannya. Risiko yang mungkin dapat mengatur. Manajemen adalah suatu proses
dialami oleh PT. ILUFA yaitu ketidaksesuaian perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan
kondisi barang yang diminta oleh importir pengendalian upaya dari anggota organisasi serta
sehingga barang terpaksa dikembalikan ke penggunaan semua sumber daya yang ada pada
eksportir dan keterlambatan dokumen ekspor yang organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang
dikirim ke importir sebelum barang sampai. telah ditetapkan sebelumnya (Kotler, 2005: 14).
Penerapan manajemen risiko dalam proses Manajemen adalah pengarahan suatu usaha melalui
pembayaran Letter of Credit dibutuhkan perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian,
perusahaan untuk meningkatkan budaya sadar dan pengendalian sumber- sumber tenaga manusia
risiko dan dapat dijalankan sesuai kerangka dan bahan, dijuruskan untuk mencapai tujuan yang
manajemen risiko organisasi dengan begitu PT. telah ditentukan (Soebagio, 1999: 15). Berdasarkan
ILUFA dapat meningkatkan kinerja perusahaan beberapa definisi manajemen tersebut, dapat ditarik
serta menghindari risiko pembayaran yang dapat kesimpulan bahwa manajemen merupakan suatu
terjadi. perangkat dan proses perencanaan,
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
penerapan dan efektifitas manajemen risiko yang pengendalian usaha baik dari pemimpin sampai
digunakan oleh PT. ILUFA sebagai eksportir yang anggota organisasi serta penggunaan semua sumber
menggunakan metode pembayaran Letter of daya yang ada pada organisasi dalam mencapai
Credit. tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

KAJIAN PUSTAKA
Manajemen
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 16 No. 1 November 2014| 3
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Risiko tertentu supaya suatu organisasi
Istilah risiko sudah biasa dipakai mempertimbangkan risiko yang dihadapi setiap
dalam kehidupan sehari-hari, kegiatan organisasi dalam mencapai tujuan
yang umumnya secara intuitif Dari beberapa
sudah memahami apa yang dimaksudkan. pengertian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan
Pengertian risiko secara ilmiah sendiri sampai manajemen risiko organisasi adalah pelaksanaan
saat ini masih tetap beragam, yaitu antara lain: fungsi-fungsi manajemen dalam penanggulangan
merupakan penyebaran/penyimpangan hasil risiko, terutama risiko yang dihadapi oleh
aktual dari hasil yang diharap organisasi dalam mencapai tujuan organisasi.
1990: 20); Manajemen risiko mencakup kegiatan
merencanakan, mengorganisir, menyusun,
(Hanafi, 2006: 1). memimpin/mengkoordinir dan mengawasi
Dari pengertian tersebut dapat ditarik (termasuk mengevaluasi) program penanggulangan
kesimpulan bahwa risiko adalah suatu risiko.
ketidakpastian yang dihubungkan dengan
kemungkinan terjadinya akibat buruk yang tidak Proses Manajemen Risiko
diinginkan. 1. Perencanaan
Perencanaan manajemen risiko bisa dimulai
Manajemen Risiko dengan menetapkan visi, misi, dan tujuan, yang
Berikut ini beberapa definisi manajemen risiko berkaitan dengan manajemen risiko kemudian bisa
organisasi: diteruskan dengan penetapan target, kebijakan, dan
gkat prosedur yang berkaitan dengan manajemen risiko.
kebijakan, prosedur yang lengkap, yang dipunyai Keseluruhan hal tersebut dapat memudahkan
organisasi, untuk mengelola, memonitor dan pengarahan dan menegaskan dukungan manajemen
mengendalikan eksposur organisasi terhadap program manajemen risiko. Setelah misi
terhadap dan kebijakan serta prosedur yang umum
2006: 26); ditetapkan, langkah berikutnya adalah menyusun
adalah suatu proses dengan metode-metode kebijakan serta prosedur yang lebih spesifik.
2. Pelaksanaan mengambil tindakan yang tepat terhadap risiko.
Pelaksanaan manajemen risiko meliputi Tujuannya adalah secara terus menerus
aktivitas operasional yang berkaitan dengan menciptakan/menambah nilai maksimum kepada
manajemen risiko. Proses identifikasi dan semua kegiatan organisasi. Kegiatan apapun yang
pengukuran risiko, kemudian diteruskan dengan dilakukan harus dapat menciptakan nilai tambah
manajemen (pengelolaan) risiko yang merupakan (Siahaan, 2007: 22).
aktivitas operasional yang utama dari manajemen
risiko. Manajemen risiko pada dasarnya dilakukan Letter of Credit (L/C)
melalui proses-proses Identifikasi Risiko, Evaluasi Letter of Credit didefinisikan sebagai instrumen
dan Pengukuran Risiko, dan Pengelolaan Risiko yang dikeluarkan oleh sebuah bank atas nama
(Hanafi, 2006: 10) salah satu nasabahnya, yang menguasakan
3. Pengendalian seseorang atau sebuah perusahaan penerima
Tahap berikutnya dari proses manajemen risiko instrumen tersebut menarik wesel atas bank yang
adalah pengendalian yang meliputi evaluasi secara bersangkutan atau salah satu bank korespondennya
menyeluruh pelaksanaan manajemen risiko, output bagi kepentingannya, berdasarkan kondisi-kondisi
pelaporan yang dihasilkan oleh manajemen risiko, /persyaratan-persyaratan yang tercantum pada
dan umpan balik (feedback). Program manajemen instrumen tersebut (Hutabarat, 1990: 25).
risiko dengan demikian mencakup tugas-tugas:
mengidentifikasi risiko-risiko yang dihadapi, Aplikasi Pembukaan Letter of Credit
mengukur atau menentukan besarnya risiko Importir mengajukan aplikasi pembukaan Letter
tersebut, mencari jalan untuk menghadapi atau of Credit kepada bank devisa (rangkap tiga). Isi
menanggulangi risiko, selanjutnya menyusun pokok dari aplikasi tersebut adalah:
strategi untuk memperkecil ataupun 1. Nama dan alamat penerima Letter of Credit.
mengendalikan risiko, mengkoordinir pelaksanaan 2. Besarnya jumlah dana atau kredit yang tersedia.
penanggulangan risiko serta mengevaluasi program 3. Keharusan penerima Letter of Credit (eksportir)
penanggulangan risiko yang telah dibuat. Fokus untuk menerima wesel.
manajemen risiko adalah mengenal pasti risiko dan
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 16 No. 1 November 2014| 4
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
4. Jenis wesel, misalnya: wesel unjuk (Sight print)
Draft/Stight Bill of Exchange) atau wesel n. Instruction manual
berjangka (Usance Draft atau Long Bill of o. Consular invoice
Exchange). p. Brochure/leaflet (keterangan teknis atau
5. Dokumen-dokumen beserta jumlah gambar) (Ginting, 2007: 69).
rangkapnya: duplicate untuk rangkap 2, Penentuan persyaratan dokumen di atas, dibatasi
triplicate untuk rangkap 3, quadruplicate pada dokumen yang benar-benar diperlukan; yang
untuk rangkap 4. realistis sehingga dapat dipenuhi oleh eksportir,
6. Kelengkapan dokumen, sebagai berikut: atau yang berguna sehingga efektif dan efisien.
a. Draft/Bill of Exchange/Receipt 1. Uraian barang secara ringkas tetapi jelas.
b. Shipping documents 2. Persyaratan pengiriman barang, misalnya:
c. Konosemen (full set of Bill of Lading) pelabuhan muat (loading port) dan pelabuhan
d. Faktur perdagangan (commercial invoice) tujuan (destination discharging port)
e. Packing list (daftar pengepakan=daftar isi 3. Persyaratan yang diwajibkan oleh instansi yang
setiap peti) berwenang, misalnya: nomor import license,
f. Weight note (daftar berat barang) nomor export license, nomor order, nomor
g. Insurance certificate (polis asuransi) kontrak penjualan dan merek dagang dari
h. Inspection certificate (keterangan dari juru barang penjualan.
pemeriksa barang atau surveyor report) 4. Klausula tentang ada atau tidaknya hak
i. Certificate of origin (keterangan negara penerima Letter of Credit untuk mendelegasikan
asal barang) Letter of Credit kepada pihak lain atau supplier
j. Manufacturer certificate lain, dengan mencantumkan assignable Letter
k. Chemical analysis (analisa kimia) of Credit atau transferable Letter of Credit.
l. Assembling guide book (buku 5. Waktu berlakunya Letter of Credit harus lebih
petunjuk pemasangan) lama dari pada waktu pengapalan terakhir,
m. Layout scheme (skema susunan atau blue sekurang-kurangnya harus sama dengan tanggal
pengapalan terakhir.
Hubungan Letter of Credit dengan Risiko dan Bank
Manajemen Risiko Keabsahan dokumen.
Di bawah ini merupakan bentuk-bentuk risiko 5. Risiko Umum
yang biasa terjadi pada saat transaksi Letter of a. Penipuan
Credit: 1) Risiko untuk importir: Pemalsuan barang
1. Risiko Importir atau dokumen tidak sah
a. Barang 2) Risiko untuk eksportir: Letter of Credit
1) Barang tidak sampai palsu atau fiktif.
2) Spesifikasi barang tidak sesuai dengan b. Risiko Politik dan Negara
kontrak dagang 1) Pembatasan Pembayaran.
3) Kehilangan atau kerusakan barang dalam 2) Peraturan tentang larangan ekspor/impor.
perjalanan c. Risiko Hukum
b. Perubahan Valuta Asing Sangketa: Tuntutan pengadilan.
c. Kegagalan Issuing Bank atau cedera janji d. Peristiwa Random
membayar. Perang, krisis ekonomi, bencana alam
2. Risiko Issuing Bank (Hanafi 2006: 53).
a. Ketidakmampuan importir untuk membayar
atau importir mengalami pailit. Asuransi Ekspor dilihat dari segi Manajemen
b. Penipuan, Peraturan Undang-undang, risiko Risiko
hukum Asuransi ekspor yang telah disediakan
3. Risiko Eksportir pemerintah harus dimanfaatkan eksportir secara
a. Tidak mampu memenuhi persyaratan optimal, karena asuransi ekspor akan memberi
Letter of Credit. manfaat kepada eksportir, bank, dan pemerintah
b. Keterlambatan pembayaran dari dalam hal sebagai berikut ini:
Issuing Bank. 1. Melindungi eksportir terhadap risiko non-
c. Permasalahan kredit dengan pihak selain payment.
bank.
4. Risiko Advising
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 16 No. 1 November 2014| 5
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
2. Meningkatkan daya saing eksportir di pasar yang terdiri dari sumber data primer dan
internasional. sumber data sekunder.
3. Memberi likuiditas eksportir di pasar 5. Melakukan kegiatan untuk mendapatkan data
internasional (diskonto wesel ekspor yang yang objektif dan pengumpulan data yang
diasuransikan). berurutan.
4. Memberi nilai tambah pada wesel ekspor yang 6. Setelah data dikumpulkan maka tahap
didiskonto bank (risiko pembeli tidak selanjutnya adalah melakukan metode analisis
membayar wesel telah diasuransikan). data yang mencangkup reduksi data, data
5. Membantu program pemerintah dalam display, dan conclusion drawing.
pengembangan ekspor non-migas (Salim, 7. Tahap terakhir yaitu melakukan Pengecekan
1998: 214). Keabsahan Data yang bisa diuji menggunakan
uji Credibility yang dilakukan melalui
METODE perpanjangan pengamatan dan Triangulasi.
Secara umum metode penelitian menjadi unsur
yang saling berkaitan. Pemikiran yang HASIL DAN PEMBAHASAN
didapatkan pada setiap tahap merupakan 1. Penerapan Manajemen Risiko PT. ILUFA
pemecahan untuk bisa menyelesaikan analisis Dukungan elemen manajemen risiko terhadap
selanjutnya. Secara sistematis, tahapan pnelitian perusahaan antara lain dari pihak asuransi, bank,
meliputi: dan jamsostek saling melengkapi satu sama lain
1. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti. sehingga kualitas dan mutu kinerja perusahaan
2. Fokus penelitian yang akan membatasi tetap terjaga demi mencapai tujuan organisasi.
masalah yang akan dikaji dalam penelitian, a. Prasarana Lunak dan Prasarana Keras
sehingga yang akan diteliti tidak akan meluas. Peneliti menemukan prasarana lunak yang
3. Menentukan lokasi perusahaan untuk terdapat dalam PT. ILUFA berupa budaya sadar
mengetahui pemahaman permasalahan risiko dan dukungan manajemen. Peneliti
yang akan diteliti. mengidentifikasi bahwa budaya sadar risiko dan
4. Menentukan sumber data dalam penelitian dukungan manajemen PT. ILUFA terbilang
tinggi karena menunjukkan perusahaan selalu Perseroan yang bergerak dalam bidang
mengadakan pertemuan atau rapat semacam produsen ikan beku ini telah bertekad untuk
workshop secara berkala setiap akhir bulan yang berperan aktif dalam mensukseskan
dalam setiap pertemuan membahas risiko-risiko pembangunan di Indonesia. Dilandasi oleh
atau kejadian-kejadian yang terjadi pada konsep dasar pemikiran inilah, perusahaan
perusahaan selama sebulan terakhir dan terus berupaya mengembangkan usahanya
berusaha mencari solusi yang terbaik untuk dengan menekuni keahlian yang dimiliki
perusahaan. Selain itu, terlihat juga bahwa serta mengambil hikmah dari pengalaman
manajemen puncak PT. ILUFA berkomitmen yang didapat sepanjang perjalanannya.
tinggi untuk memberi dukungan terhadap Hubungan baik dengan berbagai pihak
program manajemen risiko perusahaannya. adalah salah satu prinsip kerja yang selalu
Terlihat dari campur tangan mereka dalam dianut dan merupakan kunci sukses yang
merumuskan dan menyetujui misi, kebijakan, mengantar PT. ILUFA sebagai salah satu
dan prosedur tertulis yang telah disepakati oleh perusahaan terbaik di bidang ikan beku di
seluruh jajaran dalam organisasi perusahaan. Indonesia. PT. ILUFA telah menerapkan
Manajemen puncak dapat memberikan sanksi manajemen risiko sejak berganti pemilik
kepada karyawan yang melanggar peraturan dan perusahaan yaitu pada tahun 1998, sampai
memberikan apresiasi kepada karyawan yang sekarang.
berprestasi dan mentaati peraturan perusahaan. PT. ILUFA merupakan perusahaan yang
Di samping prasarana lunak, perusahaan juga sudah go public yang sahamnya dimiliki
memiliki prasarana keras yang antara lain oleh masyarakat, oleh karena itu tuntutan
karyawan dan staf yang terlatih dan utama bagi perusahaan adalah keterbukaan
berpengalaman, gedung, ruang kerja dan dalam segala hal. Dalam rangka penerapan
perlengkapannya, peralatan untuk proses Good Corporate Governance, perusahaan
produksi, maupun jasa-jasa pendukung seperti membentuk suatu wadah yang diberi
transportasi dan komunikasi.
b. Proses Manajemen Risiko
1) Perencanaan
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 16 No. 1 November 2014| 6
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
wewenang khusus untuk mengontrol dan Pelaksanaan perencanaan pada proses
mengawasi segala kegiatan perusahaan yang manajemen risiko pada umumnya
disebut Compliance Department. Dengan berdasarkan visi, misi, dan tujuan perusahaan
dibentuknya Compliance Department ini, kemudian dilanjutkan dengan penetapan
setiap bentuk perdagangan internasional target, kebijakan, dan prosedur yang
perusahaan diawasi dan harus dilaporkan, berkaitan dengan manajemen risiko. Hal
sehingga diharapkan tidak ada kejadian atau tersebut dapat diwujudkan dengan
kegiatan usaha yang melanggar dan akan memerlukan elemen-elemen yang
merugikan perusahaan karena Compliance menunjangnya seperti pengadaan divisi yang
Department berhubungan langsung dengan khusus menangani proses manajemen risiko
Dinas Perikanan dan Kelautan seperti Compliance Department. Dalam
Manajemen risiko yang diterapkan di PT. divisi ini orang yang bertanggung jawab
ILUFA dititik beratkan pada fungsi perusahaan adalah pimpinan perusahaan sendiri sehingga
dimana segala sesuatu keputusan yang divisi ini tidak disebutkan secara terperinci
menyangkut perusahaan harus dilaporkan dalam stuktur organisasi pada perusahaan.
kepada BKPM (Badan Koordinasi Tugas dan tanggung jawab dari Compliance
Penanaman Modal) sebagai pengelola Department diantaranya adalah
perusahaan terbuka di Indonesia. Contohnya mengumpulkan, menganalisis, memonitor,
dalam pengambilan keputusan untuk dan mendistribusikan informasi yang
permohonan kredit ke Bank, PT. ILUFA harus berkaitan dengan risiko daru posisi
memiliki persetujuan/izin dari BKPM perusahaan agar traders, manajer, dan
demikian juga dengan adanya penambahan personil lain dalam organisasi memahami
modal, karyawan, dan pembagian keuntungan. dan membuat keputusan berdasarkan
Hal ini juga sebaiknya cepat diumumkan informasi mengenai manajemen dan
dalam media cetak ibukota agar diketahui oleh pengendalian risiko yang diambil.
masyarakat. Compliance Department diberi wewenang
khusus dalam berhubungan dengan berkepentingan. Letter of Credit ini
kepatuhan-kepatuhan atas peraturan yang memberikan jaminan bagi importir akan
berlaku di perusahaan dan dalam sistem diterimanya pembayaran tapi tetap tergantung
perdagangan internasional dan yang terutama kepada perjanjian dengan Bank Eksportir
adalah dalam rangka penerapan Good yang bersangkutan.
Corporate Governance. Perusahaan ini menggunakan asuransi dan
2) Pelaksanaan jaminan perusahaan yang dibagi menjadi
Tahap pelaksanaan dalam proses asuransi dari karyawan melalui jamsostek, dan
manajemen risiko mencakup: proses barang sendiri menggunakan asuransi yang
identifikasi dan pengukuran risiko, kemudian telah disediakan Kementerian Perindustrian
diteruskan dengan manajemen (pengolahan) dan Perdagangan. Selain itu perusahaan dapat
risiko yang merupakan aktifitas operasional mengklaim pihak asuransi dari bank dan
yang utama dari manajemen risiko. Dalam perusahaan shipping jika sewaktu-waktu
kegiatan usahanya, PT. ILUFA menjual terjadi bentuk risiko eksportir dan barang saat
bahan baku ke luar negeri. Salah satu cara pengiriman.
pembayaran yang digunakan untuk 3) Identifikasi Risiko PT. ILUFA dilihat dari
mengekspor bahan baku, PT. ILUFA sumber risikonya
menggunakan Letter of Credit atau L/C a) Lingkungan Fisik: Peristiwa random
melalui Bank BCA, dan jenis Letter of (bencana alam, perang).
Credit yang digunakan adalah Irrevocable Risiko yang mungkin terjadi:
L/C at sight, yaitu Bank Pembuka Letter of - Barang tidak sampai.
Credit menyatakan janji yang tidak dapat - Kerusakan atau kehilangan barang
ditarik kembali untuk membayar atau saat perjalanan.
mengaksep wesel yang diajukan dengan Mitigasi: Transfer risk.
dokumen- dokumen yang sesuai dengan
syarat yang tercantum dalam Letter of Credit,
dan Letter of Credit ini hanya akan dapat
diubah atau dibatalkan hanya dengan
persetujuan pihak- pihak yang
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 16 No. 1 November 2014| 7
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
b) Lingkungan Politik: perubahan diharapkan (terlambat atau berbeda).
pandangan, perubahan peraturan, b) Regulator: perubahan nilai tukar/kurs.
konflik antar negara. Produk yang dihasilkan dipengaruhi
Risiko yang mungkin terjadi: nilai tukar rupiah, karena bahan baku
- Peraturan tentang yang dijual dari ekspor ke luar negeri.
larangan impor/ekspor. Risiko yang mungkin terjadi: Harga
- Pembatasan Pembayaran. bahan baku naik.
c) Lingkungan Legal: 4) Identifikasi Risiko PT. ILUFA dilihat dari
Risiko yang mungkin terjadi: Gugatan proses Letter of Credit.
karena gagal memenuhi peraturan dan a) Pada saat menerima pengajuan aplikasi
perundangan yang berlaku. pembukaan Letter of Credit dari bank:
d) Lingkungan Operasional kurang telitinya memahami isi formulir
Kegagalan sistem komputer, serangan yang telah diajukan.
virus terhadap komputer, kelalaian Risiko yang mungkin terjadi: Letter of
karyawan. Credit dianggap palsu oleh Issuing
Risiko yang mungkin terjadi: Letter of Bank, Letter of Credit ditolak.
Credit dianggap palsu oleh Issuing Mitigasi:
Bank, Letter of Credit ditolak. - Menempatkan informasi yang tepat
e) Lingkungan Ekonomi: krisis ekonomi. pada posisi yang tepat.
Risiko yang mungkin - Menempatkan SDM yang tepat pada
terjadi: Perusahaan bangkrut dan posisi/wewenang yang tepat.
cedera janji membayar. b) Pada saat pengiriman barang: terjadi
Alternatif lain kategori sumber risiko: perang, bencana alam, dan lain-lain.
a) Supplier: beritikad tidak baik. Risiko yang mungkin terjadi:
Risiko yang mungkin terjadi: Barang - Barang tidak sampai.
tidak datang sesuai dengan yang - Kehilangan atau kerusakan barang
dalam perjalanan.
Mitigasi: Transfer Risiko. Dalam berikutnya adalah mengelola risiko. Risiko
formulir Letter of Credit, PT. ILUFA bisa dikelola dengan berbagai cara, seperti
menggunakan CIF (Cost Insurance penghindaran, ditahan (Retention),
and Freight) sebagai ketentuan diversifikasi, atau ditransfer ke pihak lainnya.
penjualan (Commercial Terms). Erat kaitannya dengan manajemen risiko
c) Pada saat pembayaran: Issuing Bank adalah pengendalian risiko (Risk Control), dan
cedera janji membayar, perusahaan pendanaan risiko (Risk Financing).
mengalami pailit. Pengelolaan risiko pada PT. ILUFA yaitu
5) Evaluasi dan Pengukuran Risiko dengan cara transfer risiko. PT. ILUFA
Tujuan evaluasi risiko adalah untuk menggunakan asuransi. Dalam transaksi
memahami karakteristik risiko dengan lebih Letter of Credit yang dilakukan PT. ILUFA,
baik. Pengukuran risiko biasanya dilakukan perusahaan telah membayar asuransi yang
melalui kuantifikasi risiko. Pengukuran dan telah disediakan oleh supplier dimana telah
kuantifikasi risiko akan sangat tergantung diakumulasikan langsung dengan harga bahan
dari karakteristik risiko tersebut. Tipe risiko baku yang akan dijual oleh perusahaan. Jadi
PT. ILUFA lebih sulit untuk dikuantifikasi perusahaan tidak perlu mengurus jasa asuransi
karena selama melakukan transaksi Letter of lagi, karena asuransi telah dijamin oleh
Credit melalui Bank BCA sebagai Advising supplier. Namun semua itu tergantung pula
Bank perusahaan belum pernah mengalami dengan kontrak dagang yang telah disepakati
masalah apapun. Untuk tipe risiko tersebut, bersama. Dan biasanya dalam formulir
narasumber sebagai pemimpin perusahaan aplikasi Letter of Credit, PT. ILUFA
menggunakan analisis skenario, yaitu menggunakan CIF (Cost Insurance and
mengembangkan beberapa skenario dan Freight) sebagai ketentuan penjualan
melihat dampaknya terhadap organisasi, (Commercial Terms).
seperti yang telah dijabarkan pada
Identifikasi Risiko.
6) Pengelolaan Risiko
Setelah analisis evaluasi risiko, langkah
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 16 No. 1 November 2014| 8
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PT. ILUFA berkewajiban untuk selalu erat kaitannya dengan komunikasi yang
waspada dalam menangani risiko yang terdapat dalam perusahaan. Dalam hal ini
mungkin terulang kembali dan sebagai PT. ILUFA mengkomunikasikan tanggung
tindakan pencegahannya adalah dengan jawab dan wewenang yang telah ditetapkan
menganalisa akar permasalahannya. Sebagai pada keseluruhan organisasi dan fungsi-
pencegahan yang dapat dilakukan fungsi yang berhubungan dengan manajemen
perusahaan di dalam segala hal antara lain: risiko, termasuk di dalamnya yaitu komitmen
a) Penjualan dimulai dari pembelian manajemen, kebijakan dan prosedur
bahan baku dari daerah-daerah perusahaan.
pemasok ikan sekitar Jawa Timur dan Komunikasi yang terbentuk dalam
transaksi Letter of Credit diproses perusahaan ini adalah dengan semua pihak
melalui Bank BCA sebagai Advising yang terkait secara berkesinambungan seperti
Bank mengingat reputasi Bank yang dengan mengumpulkan, menganalisis,
terjamin dan berpengalaman dalam memonitor, dan mendistribusikan informasi
transaksi internasional. yang berkaitan dengan risiko dari posisi
b) Perektrutan pegawai yang dilakukan perusahaan agar traders, manajer dan
melalui Vendor. personil lain dalam organisasi dan terutama
c) Pendistribusian hasil produksi yang Compliance Department memahami dan
dilakukan melalui jalur resmi dan membuat keputusan berdasarkan informasi
prosedur yang telah ditetapkan Dinas mengenai manajemen dan pengendalian
Perikanan dan Kelautan. risiko yang diambil. Manajemen puncak juga
d) Perizinan dan hal-hal yang berkaitan telah menetapkan secara tertulis tanggung
dengan peraturan pemerintah selalu jawab dan wewenang seluruh personil baik
ditaati dan dipenuhi. personil yang menjalankan tugas-tugas
7) Pengendalian manajemen maupun personil yang
Pengendalian dalam pelaksanaan sistem menjalankan tugas pelaksana. Tanggung
jawab dan wewenang setiap personil tersebut
diuraikan terutama di dalam prosedur perusahaan antara lain yaitu untuk melindungi
tertulis. eksportir terhadap risiko non-payment,
Manajemen PT. ILUFA selalu meninjau meningkatkan daya saing eksportir di pasar
sistem manajemen risiko yang disesuaikan internasional, memberi likuiditas eksportir di pasar
dengan prosedur yang telah ditetapkan. internasional, memberi nilai tambah pada wesel
Setiap akhir bulan PT. ILUFA mengadakan ekspor yang didiskonto bank (risiko pembeli tidak
kaji ulang manajemen untuk memastikan membayar wesel yang telah diasuransikan), dan
keefektifan yang berkelanjutan itu, dengan membantu program pemerintah dalam
cara rapat seluruh manajemen puncak pengembangan ekspor non-migas.
ditambah perwakilan Syarikat Pekerja. Hasil
tinjauan ini dapat digunakan oleh manajemen
puncak sebagai masukan peningkatan.
Manajemen puncak dapat menggunakan
tinjauan ini sebagai alat yang sangat kuat
dalam identifikasi segala risiko yang tepat 1.
dalam mencapai kinerja peningkatan
organisasi. -

2. Efektifitas Manajemen Risiko PT. ILUFA 2.


Peneliti dapat mengukur efektifitas manajemen
risiko perusahaan dengan menganalisis keadaan
perusahaan sebelum dan setelah menggunakan
sistem manajemen risiko. Menurut pengakuan 3.
penanggung jawab Compliance Department
Perusahaan PT. ILUFA, penerapan manajemen
risiko merupakan syarat mutlak yang harus a.
dipenuhi manajemen baru setelah berganti
kepemilikan. Dengan diterapkannya manajemen
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 16 No. 1 November 2014| 9
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
risiko pada perusahaan, PT. ILUFA semakin
percaya diri untuk bersaing di bidang usahanya dan
pekerjaan manajemen risiko dapat dilakukan b.
secara sistematis dan lebih rapi. Sedangkan
perbedaan sebelum manajemen risiko diterapkan
memang tidak pernah terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan dan perusahaan masih berupa PMDN, 1)
namun pekerjaan yang dilakukan kurang
sistematis, tidak ada audit dan tidak ada tinjauan
manajemen. Dari hasil wawancara peneliti dengan
direktur perusahaan, maka dapat diketahui bahwa
manajemen risiko PT. ILUFA efektif, karena telah
membawa peningkatan kinerja perusahaan sebagai 2)
tujuan utama PT. ILUFA.
Perusahaan mulai menggunakan jasa asuransi
sejak tahun 1999 karena saat itu penggunaan
asuransi merupakan syarat pergantian pemilik.
Asuransi tersebut mencakup baik untuk bangunan,
produk bahan baku, dan karyawannya sendiri,
contohnya jika perusahaan menerima barang dari 3)
suatu daerah bagus tapi bisa ada jaminan agar
diganti. Dengan klaim asuransi maka kerugian
pada saat bencana alam dan sebagainya dapat
segera diperbaiki. Efektifitas manajemen risiko c.
dengan menggunakan asuransi ekspor bagi

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 16 No. 1 November 2014| 10


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
1)

4.

2)

4.

Ginting, R. 2007. Transaksi Bisnis dan


Perbankan Internasional. Jakarta: Salemba
Empat
Hanafi, M. 2006. Manajemen Risiko. Yogyakarta:
UPP STIM YKPM
Siahaan, H. 2007. Manajemen Risiko: Konsep,
Kasus, dan Implementasi. Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo
B. M.S., Amir. 2005. Ekspor Impor: Teori dan
Penerapannya. Jakarta: PPM
-
Madura, J. 2001. Manajemen Keuangan
1. Internasional Jilid 2. Edisi Keempat.
Dialihbahasakan oleh Emil Salim. Jakarta:
Penerbit Erlangga
- Ball, Donald A., dan W.H. McCulloch. 2001.
Bisnis Internasional Buku 2. Dialihbahasakan
oleh Syahrizal Noor. Jakarta: Penerbit
Salemba Empat

2. Kobi, Daud S.T. 2011, Buku Pintar Transaksi


Ekspor-Impor. Yogyakarta: Penerbit
ANDI
-
Idroes, F.N. 2008. Manajemen Risiko Perbankan.
Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada
- Uniform Customs and Practice for
Documentary Credits No. 600

3.

Anda mungkin juga menyukai