Anda di halaman 1dari 2

5.

Bagaimana rumusan perjanjian kerja yang terdapat di dalam Pasal 1601 A KUHPerdata
dan bagaimana pendapat Iman Soepomo terhadap Pasal tersebut, Jelaskan !

Pembagian perjanjian menurut Pasal 1601 KUH Perdata adalah:


1. Perjanjian untuk melaksanakan jasa-jasa tertentu ialah suatu perjanjian dimana 1
(satu) pihak menghendaki dari pihak lainnya agar dilakukan suatu perjanjian guna
mencapai suatu tujuan, untuk itu salah satu pihak bersedia membayar honorarium
atau upah.
2. Perjanjian kerja adalah perjanjian antara seorang buruh dan seorang majikan,
perjanjian mana ditandai dengan cirri adanya suatu upah atau gaji tertentu yang
diperjanjikan dan adanya suatu hubungan diperatas (dienstverhoeding), di mana
pihak majikan berhak memberikan perintah-perintah yang harus ditaati oleh pihak
lain.
3. Perjanjian pemborongan kerja ialah suatu perjanjian antara pihak yang satu dan
pihak yang lain, dimana pihak yang satu (yang memborongkan pekerjaan)
mengehndaki sesuatu hasil pekerjaan yang disanggupi oelh pihak lain, atas
pembayaran suatu uang tertentu sebagai harga pemborongan
Perumusan pengertian Perjanjian kerja menurut Pasal 1601a KUH Perdata dinilai
kurang adil, karena dalam pengertiannya hanya disebutkan tentang adanya dua
ketentuan, yaitu tentang satu pihak yang mengikatkan diri dan hanya satu pihak pula
dibawah perintah orang lain, pihak ini adalah pihak buruh/pekerja. Sebaliknya, pihak
yang menurut ketentuan tersebut tidak mengikatkan dirinya dan berusaha pula
memerintah kepada orang lain, adalah pihak majikan/pengusaha. Selanjutnya rumusan
pengertian perjanian kerja menurut Prof. R. M. Iman Soepomo menyatakn bahwa
sipemburuh mengikatkan dirinya untuk bekerja dan mempunyai hak untuk menerima
upah, sebaliknya pihak majikan/pengusaha mengikatkan dirinya untuk
memperkerjakan buruh serta berkewajiban untuk membayar upah.

6. Jelaskan selengkap-lengkapnya mengenai :


a. Apa yang dimaksud dengan perjanjian kerja, perjanjian untuk melakukan jasa-jasa tertentu, dan
perjanjian pemborongan kerja !
 Perjanjian kerja : suatu perjanjian antara pekerja/buruh dan pengusaha atau
pemberi kerja yang memuat syarat-syarat kerja hak dan kewajiban kedua bela
pihak. Perjanjian kerja ditandai dengan ciri adanya suatu upah atau gaji tertentu
yang diperjanjikan dan adanya suatu hubungan diperatas (dienstverhoeding),
dimana pihak majikan berhak memberikan perintah-perintah yang harus ditaati
oleh pihak lain.
 Perjanjian untuk melakukan jasa-jasa tententu : suatu perjanjian dimana 1 (satu)
pihak menghendaki dari pihak lainnya agar dilakukan suatu perjanjian guna
mencapai suatu tujuan, untuk itu salah satu pihak bersedia membayar
honorarium atau upah
 Perjanjian pemborongan kerja ialah suatu perjanjian antara pihak yang satu dan
pihak yang lain, dimana pihak yang satu (yang memborongkan pekerjaan)
mengehndaki sesuatu hasil pekerjaan yang disanggupi oleh pihak lain, atas
pembayaran suatu uang tertentu sebagai harga pemborongan

b. Apa yang membedakan antara perjanjian kerja, perjanjian untuk melakukan jasa-jasa tertentu,
dan perjanjian pemborongan kerja, disertai contohnya !
Perbedaan dari perjanjian kerja, perjanjian untuk melakukan jasa-jasa tertentu, dan
perjanjian pemborongan adalah bentuk perjanjian yang dibuat serta hak dan kewajiban
masing masing pihak. Dalam perjanjian kerja, pihak pemberi kerja berhak memberikan
perintah yang harus ditaati pekerja untuk mencapai tujuan sedangkan dalam perjanjian
untuk melakukan jasa-jasa tertentu dan perjanjian pemborongan kerja, pihak pekerja
memiliki kebebasan dalam mencapai tujuan tersebut tanpa perintah dari pemberi kerja
dengan syarat tujuannya terpenuhi.

Anda mungkin juga menyukai