Anda di halaman 1dari 2

Rencana Irigasi Air Tanah di Kecamatan Borobudur

Kecamatan Borobudur terletak di Wilayah Kabupaten Magelang dengan ketinggian 230 – 240 m
diatas permukaan air laut dengan luas wilayah 54,55 Km 2. Secara administrasi berbatasan dengan batas
wilayah : Sebelah Utara Kec. Mertoyudan, Sebelah Timur Kec. Ngluwar, Sebelah Selatan Kec.
Kalibawang (Kab.Kulon Progo), dan Sebelah Barat Kec. Tempuran dan Kec. Salaman.

Ada 20 buah desa yang berada di Kecamatan Borobudur yaitu Giripurno, Giritengah, Tuksongo,
majaksingi, Kenalan, Bigaran, Sambeng, Candirejo, Ngargogondo, Wanurejo, Borobudur, Tanjungsari,
Karanganyar, Karangrejo, Ngadiharjo, Kebonsari, Tegalarum, Kembanglinmus, Wringinputih dan
Bumiharjo. Seluruh desa di wilayah Kecamatan Borobudur merupakan daerah rawan kekeringan.

Untuk Daerah Irigasi di Kecamatan Borobudur berjumlah 44 D.I, D.I yang mempunyai luas area
terbanyak adalah D.I Tangsi dengan wilayah luas baku sawah 877 Ha. Yang berada pada 8 desa yaitu
Tegalarum, kebonsari, Bumiharjo, Karangrejo Borobudur, Kembanglimus, Wanurejo, dan Candirejo.

Berdasarkan Peta Potensi CAT Magelang- Temanggung hanya 6 desa yang mempunyai potensi air
tanah sedang yaitu DesaTegalarum, Wringin putih, Bumiharjo, Borobudur, Wanurejo dan Candirejo
sedangkan desa yang lain berpotensi air tanah rendah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada peta
berikut :

Bila dilihat dari peta diatas daerah yang berpotensi air tanah sedang berada diatas garis kuning
sedangkan yang berpotensi air tanah rendah berada di bawahnya.

Untuk potensi air tanah sedang kedudukan aquiefernya adalah sebagai berikut :

Akuifer Dangkal Akuifer Dalam


K e d u d u k a n a k u i f e r < 20 mbmt Kedudukan akuifer 20 – 125 mbmt
Muka air tanah 0,50 – 18 mbmt Muka air tanah 0 – 60 mbmt
Keterusan (T) 10,45 – 28,50 m2/hari Keterusan (T) 35 – 40 m2/ h a r i
Debit jenis (Qs) 0,4–0,7l/det/m Debit jenis (Qs) 0,3 – 0,5 l/det/m
Debit optimum (Qopt) 2.1 – 10 l/det Debit optimum (Qopt) 2,5 – 5 l/det
Jarak antar sumur (2R) 25 - 50 m Jarak antar sumur (2R) 100 - 250
Mutu air tanah Baik Mutu air tanah Baik
Untuk potensi air tanah rendah kedudukan aquiefernya adalah sebagai berikut :

Akuifer Dangkal Akuifer Dalam


K e d u d u k a n a k u i f e r 0,5 – 35 mbmt K e d u d u k a n a k u i f e r 40 – 200 mbmt
Muka air tanah 0,5 – 30 mbmt Muka air tanah 5 – 50 mbmt
Keterusan (T) 10,45 – 28,50 m2/hari Keterusan (T) 0.5 – 40 m2/ h a r i
Debit jenis (Qs) 0,09–0,15l/det/m Debit jenis (Qs) 0.2 – 0.4 l/det/m
Debit optimum (Qopt) < 2 l/det Debit optimum (Qopt) < 2 l/det
Jarak antar sumur (2R) 50 – 100 m Jarak antar sumur (2R) 100 - 200
Mutu air tanah Baik Mutu air tanah Baik

Berdasarkan data diatas maka potensi pengembangan jaringan irigasi air tanah berada di Desa
Tegalarum, Wringin putih, Bumiharjo, Borobudur, Wanurejo dan Candirejo. Pengembangan jaringan
irigasi ini nantinya akan digunakan sebagai suplesi D.I Tangsi yang semakin lama debietnya makin turun.
Hal ini dilihat pada pola tanam padi MT III yang hanya 26 % di bandingkan MT I. Pada MT I pola
tanamnya adalah : Padi 339 Ha, Polowijo 365 Ha, Lainya 173 Ha. Pada MT II pola tanamnya adalah :
Padi 217 Ha, Polowijo 487 Ha, Lainya 173 Ha. Pada MT III pola tanamnya adalah : Padi 89 Ha, Polowijo
615 Ha, Lainya 173 Ha. Untuk Daerah Irigasi lainnya berpotensi rendah untuk pengembangan jaringan
irigasi air tanah.

Demikian sekilas gambaran kedudukan Aquifer yang berada pada Kecamatan Borobudur untuk
pengembangan Jaringan Irigasi air tanah guna mendukung ketahanan pangan nasional, namun karena
keterbatasan sumber data primer maka data diatas diperlukan penelitian lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai