Anda di halaman 1dari 8

UAS KIMIA DASAR

Semester genap 2023.


Mata Kuliah : Kimia Dasar

Pada analisa kadar Barium dilakukan sebagai berikut, menimbang contoh yang mengandung
Barium 2.5000 gr kemudian Dilarutkan dengan aquadest dalam labu takar 100 ml dan
diencerkan sampai tanda batas, di pipet 25,0 ml + HCl pekat, panaskan di atas pemanas
kemudian + H2SO4 2 N diamkan di WB 2 jam biarkan mengendap , saring dengan kertas saring
bebas abu, selanjutnya di abukan dan ditimbang
1. Metoda pada analisis tersebut diatas adalah:
a. Iodimetri.
b. gravimetri
c. Kompleksometri.
d. Redox
e. Netralisasi.
2. Fungsi penambahan HCl adalah
a. Agar larutan mengandung klorida
b. Agar Ba tidak mengendap
c. Agar terjadi BaCl
d. Agar tidak terjadi kekeruhan
e. Netralisasi
3. KA kuantitatif analisa yang bertujuan untuk menentukan/menetapkan banyaknya suatu
unsur atau senyawa yang terdapat dalam suatu sampel dan hasilnya dinyatakan dlm
bentuk jumlah atau bilangan yang termasuk yang termasuk dalam analisis cara klasik
diantarnya kecuali:
a) Metoda Asidimetri.
b) Metoda Gravimetri.
c) Metoda Argentometri.
d) Metoda kompleksometri .
e) Metoda Spektrofometri.
4. Langkah-langkah analisa kuantitatif:
a) Pengambilan sampel/contoh, yaitu memilih cuplikan dari suatu zat atau bahan yg
akan diperiksa (sampel harus mewakili).
b) Mengubah cuplikan menjadi suatu bentuk untuk memungkinkan dilakukan
pengukuran, melarutkan, dikeringkan, ditumbuk, dll.
c) Pengukuran (kimia, fisika, instrumen)
d) Perhitungan dan interpretasi hasil.
e) Semua langkah benar.
5. Dalam analisis secara volumetri Syarat harus dipenuhi diantaranya:
a) Reaksi harus berlangsung cepat
b) Tidak terdapat reaksi samping
c) Reaksi harus stoikiometri, yaitu diketahui dengan pasti reaktan dan produk serta
perbandingan mol / koefisien reaksinya
d) Terdapat zat yang dapat digunakan untuk mengetahui saat titrasi harus dihentikan
(titik akhir titrasi) yang disebut zat indikator
e) Semua jawaban benar.
6. Jika dalam prosedur analisis disebutkan ukur seksama, maka alat ukur yang dapat
digunakan adalah...
a) Gelas ukur dan gelas kimia
b) Gelas ukur dan buret.
c) Gelas kimia dan pipet volum.
d) Buret dan pipet volum
e) Gelas ukur dan pipet volum
7. Dasar dari analisis volumetri yaitu suatu reaksi kimia diamana ada zat pentitrasi dan zat
yang dititrasi, berdasarkan pernyataan tsb maka dalam analisis harus memenuhi syarat
diantaranya:
a) Reaksi harus serentak dan cepatdan stockiometri.
b) Reaksi sederhana dan dapat dinyatakan dengan persamaan reaksi.
c) Harus ada perubahan yang dapat diamati pada saat titik equevalen baik secara
kimia atau fisika.
d) Bila perlu dengan bantuan indicator.
e) Semua jawaban benar.
8. Titik akhir titrasi dapat dinyatakan dengan:
a) Perubahan warna indicator.
b) Terjadinya kekeruhan yang disebabkan terbentuknya atau melarutnya endapan.
c) Perubahan arus litrik.
d) Terjadinya alarm pada intrumen automatic titrasi.
e) Semua pernyataan benar.
9. Keunggulan dalam analisis dalam metode titrimetri ( volumetric )adalah, kecuali:
a) Penentuan kadar secara absolute.
b) Mudah diimplentasi atau diinterpretasi.
c) Cepat dalam pelaksanaan.
d) Sulit dalam perhitungan.
e) Cermat dan tepat ulang.
10. Kesalahan dalam analisis titrimetri dapat terjadi pada ,kecuali:
a) Pembuatan baku dan pembacaan skala buret.
b) Kesalahan penimbangan dan melarutkan tidak tepat.
c) Kesalahan pada pengamatan titik akhir titrasi.
d) Pengocokan yang kurang sempurna dan titrasi terlalu cepat.
e) Penambahan indicator yang tepat.
11. Dalam suatu analisis tidaklah mungkin terlepas dari “kesalahan”. Istilah kesalahan
menunjuk pada perbedaan numerik antara harga yang terukur dengan harga
sesungguhnya.diantaranya ………..
a) Kesalahan sistematis merupakan jenis kesalahan yang dapat diramalkan dan
diminimalkan, umumnya berkaitan dengan alat-alat tertentu atau cara
pengukuran yang dipakai.
b) Kesalahan metodik; ditimbulkan dari metode yang digunakan dan merupakan
kesalahan yang paling serius dalam analisis.
c) Kesalahan operatif; ditimbulkan oleh orang yang melakukan analisis. Ini
merupakan kesalahan perrsonal misalnya kesalahan pembacaan jarum digital
karena posisi mata yang tidak tepat.
d) Kesalahan instrumen; ditimbulkan dari instrumennya sendiri, misalnya karena
efek lingkungan, kesalahan nol dalam pembacaan instrumen, adanya
noise/derau, alat-alat gelas yang tidak pernah dikalibrasi, konstruksi neraca
e) Semua jawaban benar..
12. Baku primer yang dapat digunakan untuk membakukan/menstandarisasi larutan
NAOH adalah ...
a) Natrium tetraborat.
b) Natrium karbonat
c) Kalsium karbonat
d) Kalium biftalat
e) Asam oksalat
13. Untuk menentukan kadar asam asetat dilakukan dengan cara ...
a) Titrasi dengan larutan HCl 0,1 N menggunakan indikator metil jingga
b) Titrasi dengan larutan baku iodium dengan indikator amilum
c) Titrasi dengan larutan baku EDTA dengan indikator biru hidroksinaftol
d) Titrasi dengan larutan perak nitrat dengan indikator kalium kromat`
e) Titrasi dengan larutan baku Natrium hidroksida dengan indikator pp.
14. Larutan baku primer adalah baku yang harus mempunyai :
a) Mempunyai rumus molekul yang pasti.
b) Harus stabil secara kimiawi, mudah dikeringkan dan tidak bersifathigroskopis.
c) Berat equivalen harus tinggi sehingga mudah ditimbang dan mengurangi
kesalahan
d) Reaksinya harus stabil .
e) Semua jawaban benar.
15. Merupakan baku primer kecuali:
a) H2 C2O4 2 H2O yang dapat digunakan untuk standarisasi NaOH.
b) Na2B4O7 10 H2O yang dapat digunakan untuk HCl.
c) H2 C2O4 2 H2O yang dapat digunakan untuk standarisasi KMnO4.
d) KIO3 yang dapat digunakan untuk standarisasi Na2S2O3.
e) ZnSO4 yang dapat digunakan untuk standarisasi Buffer pH 10.
16. Contoh zat baku sekunder diantaranya kecuali:
a) As2O3 dan K2Cr2O7
b) HCl dan H2SO4.
c) NaOH dan KOH.
d) KMnO4 dan KOH.
e) K2 CrO4 dan KI.
17. HCl mempunyai massa jenis 1,19 g/ml dan mengandung 37 % berat HCl berapa
Molar HCl tersebut BM HCl 35,5.
a) 1,105
b) 11,05
c) 12, 06.
d) 12,40
e) 13,54
18. Jika larutan asam klorida dibakukan dengan natrium tetraborak, maka indikator
yang tepat digunakan adalah ....
a) Amilum/kanji
b) Metil jingga
c) Fenolftalein
d) Kalium kromat
e) Phenol ptalein
19. Penetapan kadar asam sitrat ditentukan dengan metode alkalimetri menggunakan
larutan baku NaOH, dari reaksi diketahui bahwa 1 mol asam sitrat setara dengan
3 mol NaOH. Maka berat ekuivalen (BE) asam sitrat berdasarkan kesetarannya
adalah .....
a) BE = 1/3 BM
b) BE = BM
c) BE = 3 BM
d) BE > BM
e) BE ≤ BM
20. Langkah-langkah analisis secara gravimetri secara garis besarnya adalah
sebagai berikut:
a) Pengendapan, penyaringan,pencucian. pengeringan, pengabuan dan penimbangan.
b) Pengendapan, pengeringan, pencucian,pengabuan, penyaringan dan penimbangan.
c) Pengeringan, pengendapan,pencucian,penyaringan, pengabuan dan penimbangan.
d) Pengendapan , penyaringan, pengabuan,pencucian,pengeringan dan penimbangan.
e) Penimbangan,pengendapan penyaringan,pencucian, pengeringan dan pengabuan.
21. Beberapa contoh ion dalam analisa gravimetri antara lain, kecuali:
a) Ion Fe3+ dengan reagen NH4OH.
b) Ba2+ dengan H2SO4.
c) Cu2+ dengan H2SO4.
d) Cl- dengan AgNO3.
e) SO4= dengan BaCl2.
22. Pereaksi pengendap yang digunakan dalam analisis gravimetri dapat pula di
pakai zat organi diantaranya:kecuali
a) Dimethyl glioksin untuk Ni.
b) 8 hidroksi quinolin untuk Mg.
c) 1- nitroso-2 naftol untuk Co.
d) Cu2+ dengan salisil aldoksin.
e) Cd2+ dengan gas Hidrogen sulpida.
23. Dasar pemilihan larutan pencuci dalam analisa gravimetri diantaranya kecuali:
a) Dapat melarutkan zat pengotor dengan baik dan tidak melarutkan endapan.
b) Dapat mencegah terjadinya peptisasi pada saat pencucian endapan.
c) Digunakan larutan pencuci yang mengandung ion senama.
d) Tidak mengandung garam yang tidak menguap pada saat dipijarkan.
e) Harus selalu air panas bila mencuci endapan.
24. Indikator merupakan zat yang mempunyai warna yang berbeda dalam suasana
asam dan basa dibawah ini ada beberapa indicator yang salah adalah…..
a) Indikator PP dalam asam tidak berwarna, dalam basa berwarna merah.
b) Indikator MO dalam asam berwarna kuning , dalam basa berwarna merah.
c) Indikator Timol biru dalam asam berwarna kuning , dalam basa berwarna biru.
d) Indikator metil jingga dalam asam berwarna merah, dalam basa berwarna jingga.
e) Indikator Timol ptalein dalam asam tidak berwarna, dalam basa berwarna merah.

25. Bila 10,0 ml Na2B4O7 0,09950 dititrasi dengan HCl memerlukan 9,50 ml maka
Normalitas HCl yang sebenarnya adalah:
a) 0,1047
b) 0,0945.
c) 0,1001.
d) 0,9045
e) 0,0104
26. Pada analisa gravimetric penetapan kadar air dari NaCl dilakukan sebagai berikut
ditimbang berat sampel 2,5000 gr kemudian dipanaskan pada suhu 105 0C,
kemudian ditimbang sampai dapat didapatkan bobot konstan 2,2500 gr, maka
kadar air dalam sampel tersebut sebanyak ……
a) 1.00%
b) 5,00 % .
c) 7,50 %.
d) 10,00 %.
e) 15,00%.
27. Pada analisis titrasi asam basa bila reaksi asam kuat basa lemah maka pH pada
titik akhir titrasi berkisar:
a) Lebih kecil dari pH 7.
b) Kurang lebih netral atau pH 7.
c) Lebih besar dari pH 7.
d) pH netral.
e) Semua salah.
28. Definisi dari larutan adalah ….. kecuali;
a) Larutan adalah campuran homogen dari dua jenis zat atau lebih
b) Larutan terdiri dari zat terlarut (solut) dan zat pelarut (solven)
c) Larutan tidak hanya berbentuk cair, tetapi juga berbentuk gas dan padat.
d) antara partikel solven dan solut tidak bisa dibedakan
e) Jika larutan berbentuk cair, maka air yang dianggap sebagai pelarut.
29. Analisis kadar asam asetat dilakukan sebagai berikut dipiet 2, 0 ml dimasukan kedalam
labu takar 100 ml dan diencerkan dengan aquadest sampai tanda batas, dipipet 10,0
ml larutan di masukan kedalam labu Erlenmeyer dititrasi dengan NaOH sapai TAT
Indikator apa yang cocok digunakan untuk analisis diatas?
a) Phenol ptalein.
b) Methyl orange.
c) Methyl merah.
d) Amylum.
e) EBT Indikator
30. Untuk standarisasi larutan NaOH diatas dapat digunakan?
a) KIO3
b) K2 Cr2 O7.
c) H2 C2 O4.2 H2O
d) Na2 B4 O7 10 H2O
e) HCl.
31. Peruabahan titik akhir titrasi dengan terjadi perubahan warna menjadi?
a) Jernih tidak berwarna.
b) Berwarna merah muda.
c) Berwarna kuning.
d) Berwarna jingga.
e) Dari berwarna menjadi jernih.

Pada analisis kadar NaOH dilakukan sebagai berikut Menimbang secara


analitis 4,7500 gram Na2B4O7. 10 H2O masukkan ke dalam labu ukur 250, 0 ml. Tambah
150 ml akuades, aduk sampai larut. Tambah akuades sampai tanda batas labu250 ml.
diPipet 25, 0 ml larutan Na 2B4O7. 10 H2O standar ke dalam labu Erlenmeyer 250 ml.
Tambah 25 ml akuades dan 2-3 idk. Titrasi oleh HCl ± 0, 1 N sampai warna terjadi
perubahan warna . ml titrasi yg diperlukan rata- 24,50 ml. kemudian dipakai untuk
menetapkan kadar NaOH, dilakukan sebagai berikut Pipet 10, 0 ml larutan NaOH,
masukkan ke dalam labu ukur 250 ml.Tambah akuades sampai tanda batas. Aduk
sampai homogen.Pipet 25,0 ml larutan contoh encer masukkan ke dalam labu
Erlenmeyer 250 ml. Tambah 25 ml akuades dan 2-3 indikator memerlukan 15,75 ml
HCl..
Diketahui BM Na2B4O7. 10 H2O = 380. BE = 190.58
BM NaOH = 40.
32. Indikator yang cocok dipakai pada saat standarisasi asam klorida dengan Natrium
tetraborat adalah:
a) Indikator phenol ptalein.
b) Indikator Timol ptalein.
c) Indikator methyl merah .
d) Indikator phenol merah
e) Indikator Timol biru.
33. Sedangkan pada penetapan kadar indicator yang cocok adalah
a).Indikator phenol ptalein.
b).Indikator Timol ptalein.
c).Indikator methyl merah .
d).Indikator phenol merah
e).Indikator Timol biru.
35. Normalitas Na2B4O7. 10 H2O di atas adalah:
a) 0,0099.
b) 0,0997.
c) 0,1017.
d) 0,0177
e) 0,1033
36. Normalitas HCl diatas adalah:
a) 0,0099.
b) 0,0997.
c) 0,1017
d) 0,0177
e) 0,1033
37. Kadar NaOH tersebut adalah
a) 0,25 %.
b) 0,64 %.
c) 2,5 %.
d) 6,48 %.

e) 7,42 %
38. Pada analisa yg dapat dipakai metoda gravimetric diantaranya:
a) Kadar klorida metoda pengendapan dengan AgNO3
b) Kadar Besi metoda pengendapan dengan NH4OH
c) Kadar air metoda penguapan dengan cara di Oven.
d) Kadar Ni metoda elektrolisa.
e) Semua jawaban benar.
39. Kadar abu dari suatu sampel termasuk pada analisa metoda:
a) Metoda volumetric.
b) Metoda gravimetric pengendapan.
c) Metoda Gravimetri eletrolisa.
d) Metoda gravimetric penguapan.
e) Semua salah.
40. Kinerja analisis gravimetric terutama metoda pengendapan adalah……. Kecuali:
a) Memerlukan sedikit peralatan.
b) Hasil analisis cukup akurat.
c) Tidak memerlukan standarisasi.
d) Analisa sangat cepat.
e) Sensitivitas relative tinggi.

Anda mungkin juga menyukai