Anda di halaman 1dari 4

PENGAMATAN TERHADAP NIRA TEBU YANG DI

PENGARUHI OLEH JENIS TANAH YANG BERBEDA-BEDA


DI PT GULA PUTIH MATARAM

TUGAS AKHIR

Oleh:

FAJAR SHIDIQ MAULANA


1022312

PROGRAM STUDI PLANTATION


D1SUGAR GROUP CERTIFICATION PROGRAM
SUGAR GROUP COMPANIES
LAMPUNG
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


PT Sugar Group Companies adalah perusahaan yang memproduksi gula tebu, perusahaan ini
yang memiliki Perkebunan Tebu dan Pabrik Gula terbesar di Indonesia. Perusahaan ini berdiri
kokoh dengan luas kebun lebih dari 62.000 ha di Provinsi Lampung.Produk utama perusahaan
Sugar Group adalah Gula Kristal Putih. Hingga saat ini PT Sugar Group Companies memiliki
4 anak perusahaan, yaitu, PT Gula Putih Mataram (GPM), PT Sweet Indolampung (SIL), PT
Indolampung Perkasa (ILP), dan PT Indolampung Distillery (ILD).
Tebu (Saccharum officinarum) merupakan salah satu komoditi perkebunan tanaman semusim
penghasil gula dan memiliki arti penting terhadap perekonomian indonesia. Seiring dengan
meningkatnya industri gula nasional, usaha budidaya tebu terus berkembang dan menjadi
sumber pendapatan bagi para petani tebu di Indonesia. Tebu terbagi menjadi dua bagian, yaitu
tebu untuk produksi gula putih dan tebu yang ditanam sendiri oleh masyarakat. Tebu yang
ditanam sendiri oleh masyarakat biasanya tidak masuk dalam kategori produksi gula putih di
pabrik gula.Nira tebu merupakan cairan hasil perasan yang diperoleh dari penggilingan tebu
yang memiliki warna coklat kehijauan. Nira tebu selain mengandung gula, juga mengandung
zat-zat lainnya (zat non gula).Tebu biasanya ditanam pada tanah yang gembur sehingga aerasi
udara dan perakaran berkembang sempurna, oleh karena itu upaya pemecahan bongkahan
tanah atau agregat tanah menjadi partikel-partikel kecil akan memudahkan akar menembus,
Selain itu, kandungan unsur hara yang terdapat pada tanah mempengaruhi pertumbuhan
vegetatif dari tanaman tebu. Tidak lengkapnya unsur hara makro dan mikro pada tanaman
tebu dapat menyebabkan hambatan bagi pertumbuhan dan perkembangan serta
produktifitasnya. Untuk mendapatkan kualitas terbaik pada mutu air tebu perlu
memperhatikan karakteristik tanah, tanaman tebu dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik
pada kondisi tanah yang subur, gembur,kemampuan menahan air. Di Indonesia tanaman tebu
diusahakan di berbagai jenis tanah, seperti tanah berpasir, tanah berliat, tanah masam, dan
tanah bergaram (pasir pantai).Berdasarkan penelitian Fajar(2023) Tanah yang terdapat di PT
GPM yaitu terdiri atas tanah laterit,tanah humus dan tanah lempung berpasir.Laterit atau
tanah merah adalah jenis tanah tidak subur yang tadinya subur dan kaya akan unsur hara,
tetapi unsur hara tersebut hilang karena larut dibawa oleh air hujan yang tinggi. Laterit

ii
merupakan tanah yang kaya akan aluminium oksida dan telah mengalami pelapukan yang
lanjut. Tanah humus merupakan tanah yang terbentuk dari pelapukan tumbuh-tumbuhan.
Mengandung banyak unsur hara dan mineral dan sangat subur. Tanah humus sangat baik
untuk melakukan cocok tanam karena kandungannya yang sangat subur dan baik untuk
tanaman. Tanah lempung berpasir adalah tanah lempung yang kandungan pasirnya lebih
tinggi, sehingga teksturnya lebih kasar. Tanah lempung berpasir memungkinkan air mengalir
dengan lebih cepat, sehingga kurang bisa menahan air. Namun, tanah lempung berpasir tetap
mengandung bahan organik dan cenderung bersifat sedikit basa untuk melakukan cocok
tanam karena kandungannya yang sangat subur dan baik untuk tanaman. Tanah lempung
berpasir adalah tanah lempung yang kandungan pasirnya lebih tinggi, sehingga teksturnya
lebih kasar. Tanah lempung berpasir memungkinkan air mengalir dengan lebih cepat,
sehingga kurang bisa menahan air. Namun, tanah lempung berpasir tetap mengandung bahan
organik dan cenderung bersifat sedikit basa.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang di bahas pada pengamatan inovasi ini adalah sebagai berikut:

1. Apa manfaat yang terjadi jika pengamatan ini dilakukan?


2. Bagaimana cara pengecekan apabila nira tebu kurang bagus kualitasnya yang
disebabkan karena kondisi tanah yang berbeda-beda?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pengamatan inovasi ini adalah :

1. manfaat yang di dapat bilang penelitian ini di lakakukan adalah untuk mengetahui
tindak lanjut apabila kondisi tanah yang berbeda-beda agar mendapatkan hasil nira tebu
yang bagus.

2. Cara pengecekan nira tebu bisa di lakukan dengan menggunakan alat refraktometer
atau dengan memanfaatkan fotodetektor yang selanjutnya terintegrasi dengan sistem
personal computer (PC). Alat ukur yang dibuat memanfaatkan prinsip penjalaran sinar
ketika sumber sinar melewati objek penelitian. Pada penelitian ini RGB (Red-Green-
Blue) bright LED digunakan sebagai sumber sinar, PIN fotodioda BPW 34 sebagai
fotodetektor, dan fiber optic sebagai media penjalaran.

ii
1.4 Manfaat

Dengan adanya penelitian ini yang di lakakukan adalah untuk mengetahui tindak lanjut
apabila kondisi tanah yang berbeda-beda agar mendapatkan hasil nira tebu yang bagus.

1.5 Batasan masalah :


Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui seberapa bagus nira tebu berumur 10 sampai 12
bulan terhadap tanah yang berbeda-beda di PT SUGAR GROUP COMPANIES.

ii

Anda mungkin juga menyukai