DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 7
H2
Artikel ““We should educate the public that cosmetic procedures are as safe as
normal medicine”: Understanding corporate social responsibility from the perspective of
the cosmetic procedures industry” ini menganalisis mengenai Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan (CSR) dari Perspektif Industri Prosedur Kosmetik. Penelitian ini
mengeksplorasi bagaimana pendorong intrinsik dan ekstrinsik terwujud dalam asumsi dan
penjelasan para profesional senior di bidang prosedur kosmetik di Inggris sehubungan
dengan peran industri dalam berkontribusi terhadap citra tubuh negatif di tingkat
masyarakat. Temuan ini menawarkan wawasan yang relevan dengan upaya masa depan
untuk mendorong agenda CSR di sektor ini dan potensi CSR dalam menantang konvensi
saat ini yang berkontribusi terhadap citra tubuh negatif. Temuan menunjukkan kurangnya
motivator intrinsik untuk mengembangkan agenda CSR terpadu di seluruh industri. Hasil
analisis penelitian ini menghasilkan tiga tema. Tema pertama yaitu 'mempertahankan atau
meningkatkan reputasi sektor ini' dimana dalam hal ini dilakukan perincian bagaimana
peserta memposisikan keselamatan dan kepuasan pasien sebagai tanggung jawab utama
pekerjaan perusahaan dan industri. Tema kedua yaitu 'industri berada di “akhir garis” dalam
hal citra tubuh', secara eksplisit menyajikan pandangan peserta mengenai peran sektor ini
dalam kaitannya dengan tekanan penampilan masyarakat dan citra tubuh. Tema ketiga yaitu
'pelimpahan tanggung jawab perusahaan dalam industri yang terfragmentasi', dalam hal ini
menyoroti ketegangan yang mungkin menghambat pengembangan agenda CSR, khususnya
terkait dengan tekanan penampilan masyarakat yang lebih luas. Temuan penelitian ini
menunjukkan bahwa perspektif tanggung jawab sosial sebagian besar dibatasi oleh
pandangan bahwa tanggung jawab industri berhenti pada tingkat pasien, sejalan dengan
pendekatan medis terhadap praktik etis. Oleh karena itu, perubahan yang didorong oleh
faktor ekstrinsik mungkin diperlukan agar industri ini lebih bertanggung jawab secara sosial,
terutama ketika mempertimbangkan citra tubuh yang negatif pada tingkat makro.