Anda di halaman 1dari 2

NOTULENSI KELOMPOK 4 ( INTERNAL AUDIT )

1. Bagaimana waktu yang tepat untuk melakukan audit internal dan penerapan nya apakah
sama (Ainur 133)
=menurut standar ISO 9001:2015 klausul 9.2, organisasi harus melakukan audit internal
pada selang waktu tertentu. Artinya organisasi dibebaskan untuk menentukan frekuensi
pelaksanaan audit mutu internal apakah setiap tiga bulan sekali, enam bulan sekali, atau
setahun sekali.

2. Apakah audit internal mempengaruhi kinerja karyawan (Haidar 113)


= pemeriksaan internal (audit internal) berpengaruh signifikan terhadap kontinuitas
usaha. Dengan adanya pemeriksaan internal yang baik maka akan meningkatkan pula
efektivitas kinerja pegawai. Hal tersebut karena pemeriksaan internal (audit intern)
dilakukan guna mengevaluasi kecukupan, efisiensi, efektivitas manajemen risiko,
pengendalian dan proses tata kelola perusahaan, sehingga dapat mendorong peningkatan
kinerja secara berkelanjutan.

3. Bagaimana jika seorang auditor internal menghilangkan prosedur dalam menjalankannya


(Rifqi 114)
= dalam proses audit internal ketika audit internal ada yang dihilangkan itu tidak
mungkin karena sebuah instansi auditor telah memiliki prosedur yang kompeten.
Serta dalam audit internal ada beberapa tahapan yaitu
a. Perencanaan
Setelah menerima dokumen keuangan, auditor sudah dapat mulai bekerja. Pada tahap
perencanaan, auditor akan melakukan pemeriksaan terhadap dokumen terlebih
dahulu.
b. Pemeriksaan
Langkah selanjutnya adalah pelaksanaan pemeriksaaan sesuai teknik pengumpulan
data. Auditor biasanya melakukan kombinasi beberapa teknik untuk memperoleh
informasi lebih lengkap dan terpercaya.
c. Pelaporan
Informasi dari pemeriksaan kemudian dituangkan dalam laporan audit internal.
Temuan yang dilaporkan bisa berupa kesalahan dalam perhitungan akuntansi,
perhitungan pajak, pencatatan aset, dan lain-lain.
d. Pemantauan
Usai melaksanakan dan melaporkan pekerjaannya, auditor bisa melakukan
pemantauan terhadap perkembangan perusahaan selanjutnya.

4. Bagaimana konsep audit manajemen untuk menemukan solusi dalam persaingan bisnis
yang semakin ketat di era modern saat ini ( Dhita 259)
=Dalam audit internal audit yang cocok dipakai adalah matriks IFE karena Matriks IFE
dapat dikembangkan dalam lima langkah:
a) Buat daftar faktor-faktor internal utama yang diidentifikasi dalam proses audit
internal. Gunakan total 20 faktor internal, termasuk kekuatan dan kelemahan. Buatlah
daftar kekuatan terlebih dahulu, baru kemudian kelemahannya. Buatlah sespesifik
mungkin, dengan menggunakan persentase, rasio, dan angka perbandingan. Ingatlah
apa yang dikatakan Edward Deming. "Pada Tuhan kami percaya. Semua orang
membawa data." Sertakan faktor-faktor yang dapat ditindaklanjuti yang dapat
memberikan Hak mengenai strategi yang harus dilakukan. Misalnya, faktor "Rasio
Cepat kami adalah 2,1 versus rata-rata industri sebesar 1,8" tidak dapat
ditindaklanjuti, sedangkan faktor "ROI divisi coklat kami meningkat dari 8 menjadi
15 persen di Amerika Selatan" dapat ditindaklanjuti. Selain itu, buatlah sedivisi
mungkin, karena data konsolidasi sering kali tidak begitu mengungkapkan atau
berguna dalam menentukan strategi seperti data per-segmen atau divisi yang
mendasarinya.
b) Berikan bobot yang berkisar antara 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (sangat penting)
untuk setiap faktor. Bobot yang diberikan pada suatu faktor menunjukkan pentingnya
faktor tersebut dalam mencapai kesuksesan dalam industri perusahaan. Terlepas dari
apakah faktor kuncinya merupakan kekuatan atau kelemahan internal, faktor-faktor
yang dianggap memiliki pengaruh terbesar terhadap kinerja organisasi harus diberi
bobot tertinggi. Jumlah semua bobot harus sama dengan 1,0.
c) Tetapkan peringkat 1 hingga 4 untuk setiap faktor untuk menunjukkan apakah faktor
tersebut mewakili kelemahan utama (peringkat = 1), kelemahan kecil (peringkat = 2),
kekuatan kecil (peringkat = 3), atau kekuatan utama (peringkat = 4). Perhatikan
bahwa kekuatan harus mendapat peringkat 3 atau 4 dan kelemahan harus mendapat
peringkat 1 atau 2. Oleh karena itu, pemeringkatan didasarkan pada perusahaan,
sedangkan bobot pada langkah 2 didasarkan pada industri.
d) Kalikan bobot tiap faktor dengan ratingnya untuk menentukan skor tertimbang tiap
variabel.
e) Jumlahkan skor tertimbang setiap variabel untuk menentukan total skor tertimbang
organisasi.

5. Coba jelaskan ulang mengenai asimilasi informasi ( Ais 137)


=Secara umum asimilasi memiliki arti penyesuaian atau peleburan sifat asli yang dimiliki
dengan sifat lingkungan sekitar. Dalam konteks kebudayaan, asimilasi adalah salah satu
bentuk proses sosial yang erat kaitannya dengan pertemuan dua kebudayaan atau lebih.
Dalam konteks internal audit asimilasi tersebut digunakan dalam hal menemukan
informasi dalam lingkungan kerja

Anda mungkin juga menyukai