Notulensi Kel 4 (Audit Internal)
Notulensi Kel 4 (Audit Internal)
1. Bagaimana waktu yang tepat untuk melakukan audit internal dan penerapan nya apakah
sama (Ainur 133)
=menurut standar ISO 9001:2015 klausul 9.2, organisasi harus melakukan audit internal
pada selang waktu tertentu. Artinya organisasi dibebaskan untuk menentukan frekuensi
pelaksanaan audit mutu internal apakah setiap tiga bulan sekali, enam bulan sekali, atau
setahun sekali.
4. Bagaimana konsep audit manajemen untuk menemukan solusi dalam persaingan bisnis
yang semakin ketat di era modern saat ini ( Dhita 259)
=Dalam audit internal audit yang cocok dipakai adalah matriks IFE karena Matriks IFE
dapat dikembangkan dalam lima langkah:
a) Buat daftar faktor-faktor internal utama yang diidentifikasi dalam proses audit
internal. Gunakan total 20 faktor internal, termasuk kekuatan dan kelemahan. Buatlah
daftar kekuatan terlebih dahulu, baru kemudian kelemahannya. Buatlah sespesifik
mungkin, dengan menggunakan persentase, rasio, dan angka perbandingan. Ingatlah
apa yang dikatakan Edward Deming. "Pada Tuhan kami percaya. Semua orang
membawa data." Sertakan faktor-faktor yang dapat ditindaklanjuti yang dapat
memberikan Hak mengenai strategi yang harus dilakukan. Misalnya, faktor "Rasio
Cepat kami adalah 2,1 versus rata-rata industri sebesar 1,8" tidak dapat
ditindaklanjuti, sedangkan faktor "ROI divisi coklat kami meningkat dari 8 menjadi
15 persen di Amerika Selatan" dapat ditindaklanjuti. Selain itu, buatlah sedivisi
mungkin, karena data konsolidasi sering kali tidak begitu mengungkapkan atau
berguna dalam menentukan strategi seperti data per-segmen atau divisi yang
mendasarinya.
b) Berikan bobot yang berkisar antara 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (sangat penting)
untuk setiap faktor. Bobot yang diberikan pada suatu faktor menunjukkan pentingnya
faktor tersebut dalam mencapai kesuksesan dalam industri perusahaan. Terlepas dari
apakah faktor kuncinya merupakan kekuatan atau kelemahan internal, faktor-faktor
yang dianggap memiliki pengaruh terbesar terhadap kinerja organisasi harus diberi
bobot tertinggi. Jumlah semua bobot harus sama dengan 1,0.
c) Tetapkan peringkat 1 hingga 4 untuk setiap faktor untuk menunjukkan apakah faktor
tersebut mewakili kelemahan utama (peringkat = 1), kelemahan kecil (peringkat = 2),
kekuatan kecil (peringkat = 3), atau kekuatan utama (peringkat = 4). Perhatikan
bahwa kekuatan harus mendapat peringkat 3 atau 4 dan kelemahan harus mendapat
peringkat 1 atau 2. Oleh karena itu, pemeringkatan didasarkan pada perusahaan,
sedangkan bobot pada langkah 2 didasarkan pada industri.
d) Kalikan bobot tiap faktor dengan ratingnya untuk menentukan skor tertimbang tiap
variabel.
e) Jumlahkan skor tertimbang setiap variabel untuk menentukan total skor tertimbang
organisasi.