Manusia)
Zacky Muzakkil Thursday, May 31, 2012
[1] Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen; Edisi Pertama, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2008), h. 317
[2] Sadili Samsudin, Manajemen Sumber Daya Manusia,cet.3 (Bandung: Pustaka Setia, 2010), h. 299
[3] Ibid, h. 300
[4] Thomas Sumarsan, Sistem Pengendalian Manajemen: Konsep, Aplikasi, dan Pengukuran Kinerja,cet.
1, (Jakarta: Indeks, 2010), h. 3
[5] Richard L. Daft, Manajemen; Edisi 6 Buku 2, terj. Diana Angelica, (Jakarta: Salemba Empat, 2003), h.
526
[6] Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen; Edisi Pertama, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2008), h. 321
[7] Ibid, h. 326
[8] Ibid, h. 344
[9] Sadili Samsudin, Manajemen Sumber Daya Manusia,cet.3 (Bandung: Pustaka Setia, 2010), h. 300
[10] Sadili Samsudin, Manajemen Sumber Daya Manusia,cet.3 (Bandung: Pustaka Setia, 2010), h. 300
[11] Sadili Samsudin, Manajemen Sumber Daya Manusia,cet.3 (Bandung: Pustaka Setia, 2010), h. 304
RISET DAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA
RISET DAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA
Disusun oleh:
1. Arli Indah Purnamasari ( 135501420 )
2. Wahyu Dwi Ariyanti ( 135501586 )
3. Vicky Hendri Kurniawan ( 135501583 )
Kelas : IV R C
KATA PENGANTAR
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah........................................................................... 2
C. Tujuan............................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 4
A. Pengertian Riset Sumber Daya Manusia........................................ 4
B. Manfaat Riset Sumber Daya Manusia............................................ 5
C. Teknik Riset Sumber Daya Manusia.............................................. 5
D. Proses Riset Sumber Daya Manusia............................................... 6
E. Pengertian Audit Sumber Daya Manusia....................................... 7
F. Tujuan audit sumber daya manusia................................................ 8
G. Manfaat Audit Sumber Daya Manusia........................................... 8
H. Ruang Lingkup Audit Sumber Daya Manusia............................... 10
I. Pendekatan Riset Terhadap Audit................................................. 10
J. Instrumen Audit Sumber Daya Manusia........................................ 12
K. Kegiatan-kegiatan Auditor dan Pelaksana Audit........................... 14
L. Proses Audit Sumber Daya Manusia.............................................. 15
M. Laporan Audit................................................................................ 16
BAB III PENUTUP......................................................................................... 18
A. Kesimpulan.................................................................................... 18
B. Saran.............................................................................................. 19
REFERENSI.................................................................................................... 20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber daya manusia atau yang biasa dikenal dengan SDM adalah salah satu sumber
daya terpenting bagi terselenggaranya sebuah organisasi atau perusahaan karena manusia
sebagai pengerak dari segala aktivitas di dalam perusahaan agar dapat mencapai visi, misi
dan tujuan perusahaan baik di bidang keuangan, pemasaran, operasi dan produksi, maupun
keadaan lingkungan internal dan eksternal. Dalam suatu perusahaan akan dibutuhkan
adanya manajemen sumber daya manusia untuk mengatur dan mengelola sumber daya
manusia yang ada. Manajemen sumber daya manusia menjadi sangat penting sebab akan
memicu tercapainya tujuan baik itu bagi perusahaan, individu maupun masyarakat.
Manajamen akan terselenggara efektif dan efisien apabila dalam seluruh proses
manajemen terjadi interaksi positif antara para manajer teknis operasional yang bertanggung
jawab atas terselenggaranya tugas pokok dan fungsi organisasi dengan para pejabat dan
spesialis yang mengelola sumber daya manusia dalam organisasi. Manajer dalam perusahaan
harus ekstra kerja keras untuk memutahirkan tenaga kerjanya agar dapat menerima berbagai
perubahan teknologi yang baru. Oleh karena itu, di dalam sebuah perusahaan sangat
membutuhkan adanya riset sumber daya manusia untuk memaksimalkan tujuan operasional
organisasi dan pribadi. Meningkatnya kebutuhan akan riset sumber daya
manusia berhubungan dengan perubahan yang cepat dalam komposisi tenaga kerja. Melalui
riset dapat ditunjukkan cara mana yang dapat dilakukan agar orang menerima perubahan
sehingga mereka akan menjadi tenaga kerja yang produktif. Hal itu, membuktikan bahwa
riset dibutuhkan untuk menentukan bagaimana tujuan tenaga kerja yang baru dapat
dipadukan kebutuhan tenaga kerja lainnya. Bukan hanya itu saja riset sumber daya manusia
juga digunakan untuk melakukan perencanaan, seleksi, perekrutan maupun pengembangan
tenaga kerja yang terdapat dalam perusahaan tujuannya agar dapat memperoleh tenaga kerja
yang professional dan produktif.
Adanya riset sumber daya manusia juga membutuhkan adanya audit untuk
menjalankan salah satu fungsi manajemen yaitu pengawasan tujuannya agar dapat menjamin
terselenggaranya kegiatan perusahaan yang sesuai dengan prinsip seperti efisiensi,
efektivitas, produktifitas, koordinasi dan fungsional. Audit sumber daya manusia menjadi
penting karena di dalam suatu perusahaan tidak mungkin tenaga kerja tidak melakukan
kesalahan dalam melaksanakan tugasnya. Jika audit diselengarakan dan penilaian atas hasil
audit dilakukan dengan tepat maka permasalahan dapat terdeteksi lebih dini dan dapat diatasi
sebelum menjadi serius. Audit juga dapat memberikan sumbangan penting dalam
pemeliharaan hubungan yang serasi antara bagian kepegawaian dengan para manajer teknikal
dan fungsional. Oleh sebab itu, Riset dan Audit Sumber Daya Manusia sangat dibutuhkan
bagi terselnggaranya organisasi/ perusahaan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan riset sumber daya manusia?
2. Apa saja manfaat riset sumber daya manusia?
3. Apa saja teknik riset sumber daya manusia?
4. Bagaimana proses riset sumber daya manusia di dalam perusahaan?
5. Apa yang dimaksud dengan audit sumber daya manusia?
6. Apa saja tujuan dan manfaat audit sumber daya manusia?
7. Apa saja ruang lingkup audit sumber daya manusia?
8. Bagaimana pendekatan riset terhadap audit sumber daya manusia?
9. Apa saja instrumen audit sumber daya manusia?
10. Apa saja kegiatan auditor dan siapa pelaksana audit?
11. Bagaiman proses audit sumber daya manusia dalam perusahaan?
12. Apa yang dimaksud dengan laporan audit dan bagaimanakah formatnya?
C. Tujuan
1. Pemenuhan tugas kelompok mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia Lanjutan di
semester 4.
2. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang riset dan audit sumber daya manusia yang
terdapat dalam suatu perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
3. Eksperimen
Eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan dengan memodifikasi variabel tertentu.
Eksperimen sangat sesuai untuk pengujian hipotesis tertentu dan dimaksudkan untuk
mengetahui apakah variabel intervensi atau variabel eksperimen efektif atau tidak.
Pelaksanaan eksperimen memerlukan konsep dan variabel yang jelas serta pengukuran yang
cermat. Eksperimen dapat dilakukan dengan atau tanpa kelompok pembanding.
b. Metode Kuantitatif
1. Analisis Korelasi : digunakan untuk mengukur tingkat asosiasi yang ada antara dua atau lebih
variabel.
2. Analisis Regresi : dimanfaatkan untuk melihat hubungan antara dua atau lebih variabel
kuantitatif sehingga satu variabel dapat diprediksikan dari variabel lainnya.
3. Analisis Diskriminan : digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang membedakan
antara dua atau lebih kelompok dalam satu populasi.
4. Analisis Time Series : suatu variasi dari analisis regresi, dimana variable independen
dinyatakan dalam unit-unit waktu.
D. Proses Riset Sumber Daya Manusia
Dalam melakukan riset ada beberapa proses yang harus dilakukan seperti:
1. Mengenali masalah
Mengenali permasalahan dalam riset adalah merupakan hal yang mutlak, karena dalam riset
itu sendiri untuk menguraikan masalah.
2. Merumuskan masalah
Langkah berikutnya dalam suatu riset adalah merumuskan rumusan masalah secara
jelas. Rintangan utama yang harus diatasi adalah bahwa permasalahan bukan gejalanya yang
harus ditentukan.
3. Memilih metode penelitian
Metode yang digunakan tergantung pada sifat riset. Namun, sebagian besar riset sumber daya
manusia menggunakan metode kasus dan survei.
4. Mengumpulkan data/ menyeleksi instrumen riset yang tepat
Penyeleksian instrumen riset tergantung dari tujuan riset itu sendiri. Berbagai instrumen
kuantitatif untuk digunakan oleh periset sumber daya manusia. Para manajer tidak perlu
menjadi seorang pakar dalam teori statistik untuk memanfaatkan instrumen itu.
5. Pengolahan data dan interpretasi hasil
Orang yang paling dekat dengan permasalahan harus berpartisipasi dalam
menginterpretasikan hasil riset. Seandainya pihak luar saja yang mencoba untuk melakukan
hal ini, maka mereka sering tiba pada kesimpulan yang aneh.
6. Melakukan tindakan
Langkah ini termasuk langkah yang paling sulit dalam suatu riset. Karena tidak jarang
tindakan yang diambil bukan menyelesaikan masalah, justru menimbulkan masalah baru.
Dengan demikian, manfaat riset hanya disadari apabila tindakan diambil untuk memecahkan
masalah yang ada.
7. Evaluasi tindakan
Upaya riset belum bisa dikatakan tuntas, jika belum sampai pada evaluasi tindakan yang telah
diambil. Evaluasi memerlukan suatu penilaian yang objektif ikhwal tindakan yang telah
memecahkan masalah, dan bagaimana caranya. Revisi mungkin dibutuhkan, atau bahkan
seluruh rancangan riset mungkin perlu dipikirkan kembali jika pengambilan tindakan ternyata
tidak mampu atau kurang mampu menyelesaikan masalah.
E. Pengertian Audit Sumber Daya Manusia
Di dalam manajemen ada 4 fungsi salah satunya adalah fungsi pengawasan. Fungsi
pengawasan ini sangatlah dibutuhkan bagi perusahaan atau organisasi tujuannya untuk
menjaga dan mengamankan harta milik perusahaan dari penyimpangan baik oleh pihak intern
perusahaan maupun ekstern. Bukan hanya itu saja, tetapi juga dibutuhkan untuk
mengoptimalkan efektivitas dan efisiensi kerja, mematuhi kebijakan manajemen serta
mencapai sistem manajamen informasi yang baik. Salah satu pendekatan yang dapat
dilakukan untuk menjalankan fungsi pengawasan yaitu audit. Audit itu sendiri adalah suatu
proses menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti dari keterangan yang terukur dari suatu
kesatuan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang/ kelompok yang memiliki kemampuan dan
independensi dengan tujuan untuk mempertimbangkan dan melaporkan tingkat kesesuaian
dan keterangan yang terukur tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan. Sedangkan yang
dimaksud dengan Audit Sumber Daya Manusia adalahpemeriksaan kualitas kegiatan sumber
daya manusia secara menyeluruh dalam suatu departemen, divisi atau perusahaan, dalam arti
mengevaluasi kegiatan-kegiatan SDM dalam suatu perusahaan dengan menitikberatkan pada
peningkatan atau perbaikan. Melalui audit sumber daya manusia yang terdapat dalam
perusahaan maka akan dapat menemukan permasalahan dan memastikan kepatuhan terhadap
berbagai peraturan perundangan-undangan dan rencana-rencana strategis perusahaan.
F. Tujuan Audit Sumber Daya Manusia
Audit sumber daya manusia dilakukan dalam suatu perusahaan dengan tujuan sebagai
berikut:
1. Mencari hal-hal yang berpotensi menimbulkan masalah serius di kemudian hari.
2. Mencari area yang dapat dilakukan perbaikan dan improvement.
3. Sebagai alat dokumentasi untuk merger, akuisisi maupun reorganisasi.
4. Untuk mencari tahu seberapa jauh pemenuhan sistem dengan standar, peraturan dan regulasi
yang ada.
5. Menilai efektifitas SDM.
G. Manfaat Audit Sumber Daya Manusia
Pentingnya melakukan audit sumber daya manusia didalam suatu perusahaan dapat dilihat
dari 3 sudut pandang:
1. Untuk kepentingan pemenuhan berbagai ketentuan perundangan-undangan yang berlaku
2. Untuk kepentingan dalam menentukan imbalan yang diberikan kepada tenaga kerja sebab
bukan hanya memberikan gaji ataupun upah melainkan semua biaya finansial yang perlu
menerapkan suatu sistem imbalan tertentu seperti prinsip keadilan, perbandingan dan
kewajaran.
3. Untuk berbagai kegiatan yang dilakukan oleh tenaga kerja sebab akan mempengaruhi seluruh
aspek kekaryaan para tenaga kerja.
Melakukan audit sumber daya manusia didalam suatu perusahaan tentunya akan memberikan
berbagai manfaat seperti:
1. Mengidentifikasi kontribusi yang dapat diberikan bagian kepegawaian kepada organisasi/
perusahaan dalam usaha mencapai tujuan dan sasarannya.
2. Menumbuhkan citra profesional dari bagian kepegawaian
3. Mendorong para pejabat dan petugas pengelola sumber daya manusia untuk meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilannya
4. Memperjelas tugas, wewenang dan tanggung jawab bagian kepegawaian agar tidak terjadi
duplikasi tugas, wewenang dan tanggung jawab para manajer fungsional dan operasional
yang sering menjadi salah satu sumber ketidakserasian hubungan kerja
5. Mendorong keseragaman penerapan berbagai kebijaksanaan yang telah ditetapkan
6. Meningkatkan kemampuan bagian kepegawaian bersikap proaktif artinya mampu
mengantisipasi kemungkinan timbulnya permasalahan dan mengambil langka-langkah yang
perlu diambil sebelum permasalahan berubah menjadi krisis
7. Menjamin ketaatan organisasi beserta seluruh komponennya kepada berbagai peraturan
perundang-undangan yang diterbitkan oleh pemerintah serta ketentuan yang berlaku khusus
bagi organisasi yang bersangkutan
8. Turut serta memikirkan dan berperan dalam meningkatkan efisiensi, efektivitas dan
produktifitas kerja seluruh pekerja
9. Menciptakan iklim kerja sedemikian rupa sehingga para anggota organisasi termasuk yang
berkarya di bagian kepegawaian siap secara teknikal dan mental menerima perubahan yang
terjadi
10. Menjamin bahwa sistem informasi kepegawaian selalu mutakhir, akurat, dapat dipercayai
dan mudah digunakan untuk berbagai kepentingan seperti perekrutan, perencanaan karir,
pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia.
H. Ruang Lingkup Audit Sumber Daya Manusia
Tujuan audit ini adalah mengevaluasi kegiatan-kegiatan sumber daya manusia dengan
maksud untuk menilai efektifitas, mengenali aspek-aspek yang masih dapat diperbaiki,
mempelajari aspek-aspek tersebut secara mendalam, menunjukan kemungkinan-
kemungkinan perbaikan dan membuat rekomendasi untuk melaksanakan perbaikan-perbaikan
tersebut. Dalam pelaksanaan audit dalam suatu perusahaan hendaknya mencakup evaluasi
terhadap fungsi-fungsi personalia, penggunaan prosedur-prosedur personalia oleh manajer
dan dampak dari kegiatan tersebut pada sasaran-sasaran dan kepuasan karyawan. Secara garis
besar ruang lingkup audit sumber daya manusia mencangkup fungsi SDM yang berkaitan
dengan kegiatan-kegiatan seperti:
1. Rekrutmen atau penarikan SDM, mulai dari proses perencanaan kebutuhan SDM hingga
proses seleksi dan penempatan.
2. Pengelolaan (pemberdayaan) SDM, meliputi semua aktivitas pengelolaan SDM setelah ada
di perusahaan, dimulai dari pelatihan dan pengembangan sampai dengan penilaian kinerja
pegawai.
3. Pemberhentian atau pemutusan hubungan kerja (PHK) karena mengundurkan diri maupun
pemecatan akibat pelanggaran aturan perusahaan, atau disebabkan pegawai memasuki usia
pensiun.
I. Pendekatan Riset Terhadap Audit
Didalam melakukan audit ada beberapa pendekatan riset sumber daya manusia yang dapat
diterapkan pada perusahaan, antara lain:
1. Pendekatan Komparatif (Perbandingan )
Jika menggunakan pendekatan ini maka tim audit akan membandingan perusahaan dengan
perusahaan lain dengan tujuan untuk membandingkan hasil-hasil kegiatan sumber daya
manusia atau program-programnya. Hal ini akan membantu tim audit untuk mendeteksi
bidang-bidang yang memerlukan perbaikan. Bagi tim audit mengusulkan berbagai perbaikan
tidaklah sulit sebab mereka dapat mencontoh langka-langkah yang telah diambil oleh
organisasi lain yang menghadapi masalah yang sama.
2. Pendekatan Wewenang dari Luar ( Penggunaan Konsultan )
Tim audit menggantungkan pada penemuan oleh para ahli/ konsultan dari luar perusahaan
sebagai standar dimana kegiatan/ program sumber daya manusia dievaluasi. Temuan-temuan
riset yang dipublikasikan akan dapat membantu diagnosis terhadap berbagai penyebab
timbulnya masalah sumber daya manusia. Tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
jika menggunakan konsultan yaitu kerangka tugas konsultan harus dibuat seeksplisit
mungkin, manajemen puncak harus dapat menjamin akses terhadap informasi yang
diperlukan benar-benar terbuka, konsultan perlu menjalani suatu program orientasi dan
manajemen perlu menyadari bahwa kemampuan kerja konsultan terbatas.
3. Pendekatan Statistik
Tidak semua hasil temuan penelitian dapat ditransformasikan menjadi angka statistik tetapi
dengan adanya kemajuan teknologi informasi akan ada banyak hasil temuan penelitian yang
dapat dinyatakan dalam data statistik. Dengan mengunakan pendekatan ini, tim audit akan
menyusun standar-standar secara statistik sehingga nantinya tim audit dapat menemukan
kesalahan-kesalahan yang perlu diperbaiki.
4. Pendekatan Kepatuhan (Ketaatan )
Didalam suatu perusahaan tidak ada salahnya untuk menerapkan ketaatan atau kepatuhan
baik itu terhadap peraturan perundang-undangan maupun peraturan perusahaan yang telah
disepakati bersama. Dengan mengunakan pendekatan ini, tim audit akan mengambil sampel
elemen-elemen sistem informasi untuk memeriksa pelanggaran terhadap berbagai hukum,
kebijaksanaan atau prosedur perusahaan.
5. Pendekatan MBO ( Management By Objectives )
Jika menggunakan pendekatan ini maka tim audit harus membandingkan hasil-hasil kegiatan
sumber daya manusia dengan tujuan yang telah ditentukan sehingga bidang pelaksanaan kerja
yang jelak akan dapat dideteksi dan dilaporkan.
Semua pendekatan-pendekatan diatas dapat digunakan oleh tim audit tetapi pada dasarnnya
tergantung pada kegiatan sumber daya manusia tertentu yang dievaluasi.
J. Instrumen Audit Sumber Daya Manusia
Kegitan audit dilakukan dengan cara pengumpulan data atau dengan kata lain melalui
penelitian yang nantinya akan digunakan perusahaaan untuk menentukan strategi di masa
yang akan datang. Oleh karena itu, membutuhkan berbagai teknik penelitian agar sasaran
dapat tercapai artinya memperoleh informasi sebanyak mungkin sehingga akan diperoleh
gambaran yang selengkap mungkin mengenai kegiatan yang dilakukan oleh manajemen
sumber daya manusia. Ada beberapa instrumen pengumpulan informasi yang membantu
dalam menghimpun data aktivitas-aktivitas sumber daya manusia seperti:
1. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik yang paling populer dalam pengumpulan
informasi, termasuk informasi dalam rangka menyelenggarakan audit kepegawaian.
Melakukan wawancara dengan karyawan dan manajer akanmembantu tim audit mencari
bidang-bidang yang membutuhakan perbaikan. Komentar dan kritik dari karyawan dapat
menunjukkan tindakan-tindakan yang harus diambil oleh departemen untuk memenuhi
kebutuhan mereka. Demikian juga saran manajer dapat mengungkapkan cara-cara untuk
memberikan mereka servis yang lebih baik.
2. Kuesioner
Kuesioner meupakan salah satu instrumen yang dapat dilakukan untuk pengumpulan
data sebab wawancara dianggap akan menyita waktu, tenaga dan biaya yang mahal serta
jumlah orang yang diwawancarai terbatas. Oleh karena itu, banyak departemen sumber daya
manusia yang menggunakan kuisioner untuk memperluas lingkup riset dan dapat
memberikan jawaban-jawaban yang lebih terbuka dibandingkan wawancara tatap muka.
Salah satu manfaat pengunaan teknik ini karena responden tidak diharuskan mengungkap
identitasnya, bersifat anonom, jawabannya lebih bersifat objektif dan dapat dicapai jumlah
responden yang relatif besar.
3. Arsip Kepegawaian
Teknik untuk mengumpulkan berbagai informasi / data lainya yaitu dengan
mempelajari dokumen kepegawaian. Jika dokumen tersebut dikelola dengan baik maka
berbagai informasi akan dapat digali seperti keselamatan, kondisi kesehatan, jenis, bentuk,
dan intensitas keluhan, pengupahan dan penggajian, tingkat kemangkiran dan perpindahan,
hasil berbagai tes, mutasi kepegawaian, hasil pendidikan dan pelatihan serta hubungan
industrial.
4. Informasi Eksternal
Bukan hanya informmasi dari internal saja tetapi informasi eksternal juga tidak kalah
penting dalam melakukan audit sebab akan menjadi bahan pertimbangan dan untuk
mengungkap perspektif lain yang tidak diperoleh dari peralatan-peralatan sebelumnya.
Sumber-sumber informasi eksternal dapat diperoleh dari instansi pemerintah, kamar dagang,
industri maupun berbagai asosiasi. Bukan hanya itu saja, tetapi tim peneliti juga dapat
memperoleh data dari sumber lain seperti lembaga penelitian dan pengembangan, lembaga
pendidikan dan perusahaan konsultan. Dengan informasi yang didapat dari eksternal
kemungkinan akan dapat mempermudahkan tim peneliti untuk mengumpulkan berbagai data
yang dibutuhkan.
5. Percobaan Personalia
Peralatan yang dapat tersedia bagi tim audit yaitu percobaan lapangan. Percobaan ini
memungkinkan departemen sumber daya manusia untuk membandingkan kelompok
percobaan dan kelompok pengendalian dibawah kondisi normal.
K. Kegiatan-Kegiatan Auditor dan Pelaksana Audit
Kegiatan audit ini sendiri dapat dikategorikan ke dalam tiga bidang utamanya yang
tentu fokusnya ada pada audit sumber daya manusia, antaranya terdiri atas:
1. Policy audit/manajemen audit atau penilaian yang dilaksanakan secara sistematis dan
independen, berorientasi ke masa depan terhadap: keputusan dan kebijakan yang dilakukan
oleh manajemen yang bertujuana untuk meningkatkan kualitas SDM melalui perbaikan
pelaksanaan fungsi manjemen, pencapaian rencana yang sudah ditetapkan serta pencapaian
sosial objektif.
2. Performance/Operasional audit, merupakan suatu kegiatan penilaian yang sistematis yang
dilaksanakan secara objektif dan independen berorientasi atas masa depan untuk semua
kegiatan yang ada dalam suatu perubahan yang utamanya dalam bidang SDM.
3. Financial audit, yang mempunyai orientasi pengujian / penilaian secara independen dan
objektif atas tingkat kewajaran dan kecermatan serta data keuangan untuk memberikan
perlindungan keamanan asset perusahaan dengan melakukan evaluasi kelayakan internal
kontrol yang di tetapkan.
Dalam melaksanakan audit tentuanya ada tim khusus yang ditunjuk perusahaan seperti:
1. Auditor internal (Inspektur di Badan Pengawasan Internal)
2. Biro SDM atau spesialis SDM yang ditunjuk (self assessment)
3. Biro SDM/tenaga spesialis SDM senior untuk non-SDM
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan penyusun dapat menyimpulkan bahwa riset dan audit sumber
daya manusia memang sangat penting untuk dilaksanakan dalam perusahan agar dapat
membantu mencapai visi, misi dan memaksimalkan tujuan yang telah ditetapkan oleh
perusahaan. Dimana riset sumber daya manusia dibutuhkan dalam rangka menentukan
bagaimana tujuan dari anggota tenaga kerja yang baru dapat diintegrasikan dengan tenaga
kerja lainnya dari organisasi, membantu menjelaskan mengapa seorang individu sukses
disebuah perusahaan dan gagal diperusahaan lainnya dengan pekerjaan yang serupa, dapat
menentukan karyawan-karyawan mana yang dapat memanfaatkan pelatihan,serta jenis
pelatihan dan pengembangan apa yang dibutuhkan, untuk menentukan sikap karyawan
berkenaan dengan masalah gaji, dapat menunjukan bahwa faktor internal seperti kondisi kerja
dapat memiliki efek yang merusak terhadap produktifitas perusahaan dan kepuasan kerja
serta untuk mengidentifikasi karakteristik-karakteristik karyawan yang memiliki
kemungkinan kecelakaan kerja yang lebih tinggi. Dengan adanya riset maka perusahaan akan
mendapatkan karyawan mau menerima perubahan dan produktif sehingga dapat memberikan
kontribusi positif yang dapat memajukan perusahaan. Riset biasa digunakan untuk
perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen, pengembangan, menentukan kompensasi dan
sangat dibutuhkan dibidang kesehatan dan keselamatan kerja.Dalam melakukan riset sumber
daya manusia terdapat 2 metode yang dapat dipilih, baik itu melalui metode penyelidikan
maupun menggunakan metode kuantitatif. Masing-masing metode memiliki keunggulan
tersendiri yang dapat mempermudahkan perusahaan dalam melakukan riset sumber daya
manusia.
Bukan hanya riset saja yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan tetapi audit juga tidak
kalah penting, dimana audit digunakan sebagai perwujudan dari salah satu fungsi manajemen
yaitu pengawasan. Audit sumber daya manusia akan membantu perusahaan untuk menjaga,
mengamankan harta dan mencegah adanya penyimpangan yang dilakukan oleh karyawan.
Hasil informasi signifikan hasil penilaian auditor akan membantu pimpinan untuk membantu
mengatasi permasalahan yang tengah dihadapi oleh departemen. Hasil audit SDM dapat
menjadi masukan berharga untuk referensi dalam membuat keputusan atau mengambil
kebijakan tentang SDM sehingga pengelolaan SDM dapat lebih sesuai dengan perencanaan
organisasi jangka panjang. Untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan dapat melalui
berbagai sumber yang dianggap dapat memberikan informasi yang akurat baik itu melalui
wawancara, kuesioner, arsip kepegawaian, informasi eksternal maupun melalui percobaan
personalia. Dalam melakukan audit juga harus menggunakan proses sistematis sehingga
nantinya akan menghasilkan informasi untuk menyelesaikan maupun mencegah adanya
permasalahan sebelum serius dan sulit diatasi.
Pada dasarnya riset dan audit sumber daya manusia sama-sama memiliki manfaat yang
dapat membantu perusahaan untuk mencapai sasaran dan tujuannya. Keduanya memang
harus dijalankan agar perusahaan dapat berjalan efektif dan efisien sehingga di masa yang
akan datang perusahaan akan mengalami kemajuan yang pesat.
B. Saran
Setelah makalah yang berjudul “Riset dan Audit Sumber Daya Manusia” terselesaikan,
diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca agar lebih mengetahui dan memahami
bagaimana riset dan audit sumber daya manusia yang biasa diterapkan dalam suatu
perusahaan.
Makalah ini tentunya masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penyusun sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca agar makalah ini menjadi
lebih baik lagi.
REFERENSI
Handoko, T. Hani. 2011. Manajemen Personalia & Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE.
Oei, Istijanto. 2010. Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Gramedia.
Priyono. 2013. “Bab X Audit dan Riset Sumber Daya Manusia”. Diakses
darihttp://priyonodr.com/backlama/index.php/materi-kuliah/msdm-ii/118-bab-x-audit-dan-
riset-sumber-daya-manusia pada tanggal 25 Maret 2015.
Rohani, Fitri. 2013.”Pengertian, Sistem & Proses Audit Sumber Daya Manusia”. Diakses
dari http://inirohani.blogspot.com/2013/03/v-behaviorurldefaultvmlo.htmlpada tanggal 20
Maret 2015.
Siagian, Sondang P. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara.