Anda di halaman 1dari 13

Biokimia Aktinomisetes

Siti nur jannah


Pendahuluan
 Actinobacteria merupakan salah satu unit taksonomi terbesar di antara garis
keturunan utama dalam domain bakteri.
 Genom aktinobakteri yang sudah disekuen saat ini merupakan jenis aktino yg yang
berkaitan dg kedokteran manusia dan hewan, bioteknologi, dan ekologi, dan
heterogenitas genom yang diamati mencerminkan keanekaragaman hayatinya.
 Mayoritas Actinobacteria adalah organisme hidup bebas yang tersebar luas di
ekosistem darat dan akuatik (termasuk laut)
 Identifikasi secara tradisional, actinomycetes dianggap sebagai bentuk transisi antara
jamur dan bakteri. Memang, seperti jamur berfilamen, banyak Actinobacteria
menghasilkan miselium, dan banyak dari miselium actinomycetes berkembang biak
dengan sporulasi.
 Tetapi Aktinomisetes termasuk bakteri, dimana sel actinomycetes tipis dengan
kromosom yang berupa nukleoid prokariotik dan dinding sel berupa peptidoglikan; sel
aktinomisetes rentan terhadap agen antibakteri.
 Secara fisiologis dan ekologis, sebagian besar Actinobacteria bersifat
aerobik. Lebih lanjut, mereka dapat menjadi heterotrofik atau
kemoautotrof, tetapi sebagian besar bersifat kemoheterotrofik dan mampu
menggunakan berbagai sumber nutrisi, termasuk berbagai polisakarida
kompleks.
 Actinobacteria sebagai penghuni tanah atau lingkungan perairan
(misalnya, Streptomyces, Micromonospora, Rhodococcus, dan spesies
Salinispora), simbion tanaman (misalnya, Frankia spp.), patogen tanaman
atau hewan (misalnya, Corynebacterium, Mycobacterium, atau spesies
Nocardia), atau komensal gastrointestinal.
 Seperti bakteri tanah lainnya, Actinobacteria kebanyakan mesofilik,
dengan pertumbuhan optimal pada suhu antara 25 dan 30°C. Namun,
Actinobacteria termofilik dapat tumbuh pada suhu mulai dari 50 hingga 60
°C
 Di tanah dengan kelembaban rendah lebih disukai untuk pertumbuhan
vegetatif Actinobacteria.
 Kebanyakan Actinobacteria tumbuh di tanah dengan pH netral. Mereka
tumbuh paling baik pada pH antara 6 dan 9, dengan pertumbuhan
maksimum di sekitar netralitas. Namun, beberapa strain Streptomyces telah
diisolasi dari tanah masam (pH 3,5)
 Aktinobakteri menyumbang 20% dari mikroflora tanah di musim semi dan
lebih dari 30% di musim gugur, hal ini karena dari sejumlah besar sisa
tanaman yang ada pada tiap tahun. Namun, selama musim dingin,
embun beku mengurangi kelimpahan relatifnya menjadi hanya 13%.
 Taksonomi Actinobacteria telah berkembang secara signifikan dari waktu
ke waktu dengan akumulasi pengetahuanActinobacteria 5 subkelas, 6
ordo, dan 14 subordo. Genera filum ini menunjukkan keragaman yang
sangat besar dalam hal morfologi, fisiologi, dan kemampuan
metabolismenya.
 Karakteristik utama yang digunakan untuk menggambarkan taksonomi
Actinobacteria pada tingkat genus dan spesies adalah morfologi mikroskopis
dan kemotaksonomi.
 Karakteristik ini berkaitan dengan komposisi dinding sel dan distribusi gula
seluruh sel, meskipun komposisi fosfolipid dan jenis menaquinone juga dapat
dipertimbangkan.
 Actinobacteria menunjukkan berbagai morfologi, berbeda terutama
sehubungan dengan ada atau tidak adanya miselium substrat atau miselium
udara, warna miselium, produksi pigmen melanoid, dan struktur serta
penampilan spora mereka.
 Kelompok Actinoplanes dan Actinosynema dicirikan oleh spora motil,
sedangkan Thermoactinomyces memiliki endospora tahan panas yang unik.
Beberapa genus Actinobacteria lainnya memiliki sclerotia (Chainia),
synnemas (Actinosynnema), vesikel yang mengandung spora (Frankia), atau
vesikel yang tidak memiliki spora (Intrasporangium).
Tipe spora
aktinomisetes
Pigmen melanoid.

 Melanin adalah polimer dengan struktur molekul beragam yang biasanya


tampak hitam atau coklat, dibentuk oleh polimerisasi oksidatif senyawa fenolik
dan indolik.
 Melanin diproduksi oleh berbagai organisme, mulai dari bakteri hingga
manusia. Actinobacteria telah lama diketahui menghasilkan pigmen, yang
mungkin berwarna merah, kuning, oranye, merah muda, kecoklatan, coklat
yang berbeda, coklat kehijauan, biru, atau hitam, tergantung pada strain,
media yang digunakan, dan umur kultur.
 Umumnya disebut sebagai melanin, atau pigmen melanoid, polimer metabolik
berwarna coklat-hitam ini penting tidak hanya karena kegunaannya dalam
studi taksonomi tetapi juga karena kesamaannya dengan zat humat tanah.
Melanin tidak penting untuk pertumbuhan dan perkembangan organisme,
tetapi mereka memainkan peran penting dalam meningkatkan kelangsungan
hidup dan daya saing mereka.
 Kemotaksonomi adalah penggunaan distribusi komponen kimia untuk
mengelompokkan organisme menurut kesamaan kimia selulernya
 Komponen kimia yang paling umum digunakan dalam sistematika tersebut
adalah asam amino dinding sel, lipid, protein, menaquinones, jenis asam
muramat, gula, dan komposisi basa DNA.
 Analisis komposisi dinding sel Actinobacteria secara taksonomi berharga
karena memrbedakan antar subordo . Secara khusus, informasi tentang
komposisr kimia peptidoglikan di dinding sel berguna untuk
mengklasifikasikan actinomycetes karena dapat membedakan antara
kelompok Actinobacteria di atas tingkat genus. Beberapa karakteristik
diskriminatif yang berkaitan dengan struktur dan komposisi
peptidoglikannya telah diidentifikasi termasuk identitas asam amino pada
posisi 3 rantai samping tetrapeptida, ada tidaknya glisin pada jembatan
interpeptida, dan kandungan gula peptidoglikan
 Ada atau tidak adanya isomer optik spesifik dari asam amino
nonproteinogenik 2,6-diaminopimelic acid (DAP) adalah karakteristik
kemotaksonomi lain yang penting dari dinding sel bakteri Gram-positif.
 Peptidoglikan Actinobacteria dapat mengandung LL- atau DL- (meso)-
DAP, tergantung genusnya.
 DAP analysis and other chemotaxonomic methods are extremely important
in the taxonomy of Actinobacteria, diverse groups share the same DAP
profile. For example, the genera Streptomyces, Streptoverticillium,
Arachnia, and Nocardioides share the same chemotype (chemotype I),
even though their different morphologies indicate that they belong to
different families. Therefore, when assessing the phenotypic diversity of
Actinobacteria, DAP profiling should be used in combination with other
phenotypic or genotypic criteria
 Berdasarkan distribusi gula, Actinomycetes dapat dibagi menjadi lima
kelompok. Grup A terdiri dari spesies yang dinding selnya mengandung
arabinosa dan galaktosa; dinding sel kelompok B mengandung madurose
(3-O-metil-d-galaktosa); kelompok C terdiri dari mereka yang tidak memiliki
gula ; dinding sel grup D mengandung arabinosa dan xilosa; dinding sel
kelompok E mengandung galaktosa dan rhamnosa.
 Gula yang membentuk peptidoglikan dinding sel bakteri terdiri dari
glukosamine da asam muramat

Anda mungkin juga menyukai