Anda di halaman 1dari 15

Keajaiban

Doa
Malam Bina Iman & Takwa
Bina Pribadi Islami
Pembahasan

1. Indikator Capaian 2. Tujuan Pembelajaran


Terbiasa berdoa dalam
Membiasakan berdoa
kehidupan sehari-hari
kepada Allah swt

3. Kisi-Kisi 4. Metode
Makna Doa Ceramah
Dalil-dalil tentang doa Diskusi
Keutamaan
Adab berdoa
Kapan terakhir kali kalian berdoa
dengan penuh harap hingga
bahkan menitikkan air mata ?
Makna

Doa adalah permohonan sesuatu yang disampaikan


manusia sebagai makhluk Allah SWT kepada Sang
Pencipta, baik untuk kepentingan hidup di dunia
maupun akhirat
Makna

“Dan tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan


Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang
menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka
Jahannam dalam keadaan hina dina”.
(QS. Al-Mukmin : 60)
Keutamaan Berdoa
01
Keutamaan Doa
Nabi saw. bersabda, “Doa adalah murninya
(otak atau pangkalnya) ibadah.” Hadis
shahih ini diriwayatkan oleh imam At-
Tirmidzi dari Anas bin Malik. Imam An-
Nawawi Al-Bantani menjelaskan bahwa doa
itu murninya ibadah disebabkan karena dua
hal. Pertama; doa itu wujud dari
menjalankan perintah Allah yang menyuruh
hambaNya untuk meminta kepada Nya.
Kedua; jika ia melihat kesuksesan urusan-
urusannya dari Allah swt., maka ia pun
memutuskan pengharapannya kepada
selain Allah, yakni ia hanya meminta
kepadaNya untuk hajatnya.
Keutamaan Doa
Nabi saw. bersabda, “Tidak ada sesuatu pun
yang lebih mulia di sisi Allah ta’ala dari pada
doa.” Hadis ini diriwayatkan oleh imam
Ahmad, imam Al-Bukhari, imam At-Tirmidzi,
imam An-Nasa’i dari sahabat Abu Hurairah
r.a. dengan sanad-sanad yang shahih.
Keutamaan Doa
Nabi saw. bersabda, “Takutlah dengan
doanya orang yang didzalimi, karena ia
membawa mendung, Allah berfirman, “Demi
keagungan dan kebesaranKu, sungguh Aku
akan menolongmu meskipun di masa yang
lama.” Hadis ini diriwayatkan oleh imam
Ath-Thabarani dan Ad-Dhiya’ dari
Khuzaimah bin Tsabit dengan sanad yang
shahih.
Adab Berdoa
02
1. Mengucapkan pujian kepada Allah terlebih dahulu
sebelum berdo’a dan diakhiri dengan mengucapkan
shalawat kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
Dari Fadhalah bin ‘Ubad Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Ketika
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan duduk-
duduk, masuklah seorang laki-laki. Orang itu kemudian
melaksanakan shalat dan berdo’a: ‘Ya Allah, ampunilah (dosaku)
dan berikanlah rahmat-Mu kepadaku.’ Maka, Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Engkau telah tergesa-gesa, wahai
orang yang tengah berdo’a. Apabila engkau telah selesai
melaksanakan shalat lalu engkau duduk berdo’a, maka (terlebih
dahulu) pujilah Allah dengan puji-pujian yang layak bagi-Nya dan
bershalawatlah kepadaku, kemudian berdo’alah.’ Kemudian
datang orang lain, setelah melakukan shalat dia berdo’a dengan
terlebih dahulu mengucapkan puji-pujian dan bershalawat kepada
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam berkata kepadanya, ‘Wahai orang yang tengah
berdo’a, berdo’alah kepada Allah niscaya Allah akan
mengabulkan do’amu.’
2. Husnuzhzhan (berbaik sangka) kepada Allah

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepada-mu tentang


Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku
mengabulkan permohonan orang yang berdo’a.” [Al-Baqarah/2:
186]
3. Mengakui dosa-dosa yang diperbuat. Perbuatan
tersebut mencerminkan sempurnanya penghambaan
terhadap Allah

Hal ini berdasarkan hadits dari ‘Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu
anhu, ia berkata, “Telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam:Sesungguhnya Allah kagum kepada hamba-Nya
apabila ia berkata: ‘Tidak ada sesembahan yang hak kecuali
Engkau, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku
sendiri, maka ampunilah dosa-dosaku karena
sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa-dosa itu
kecuali Engkau.’ Allah berfirman, ‘Hamba-Ku telah mengetahui
bahwa baginya ada Rabb yang mengampuni dosa dan
menghukum.’”
Janji Allah untuk Orang yang Selalu Berdoa
https://youtu.be/lfG3ZXSHPlA?si=2w952kEEvYBjjIO
Jazakumullah Khairan Katsir

Anda mungkin juga menyukai