Anda di halaman 1dari 3

Nama: Maryanti

Nim: 186020200111014
Mata Kuliah: Manajemen Strategik

REVIEW JURNAL
Judul Penelitian:
Manajemen Lingkungan Persaingan dan Kinerja Perusahaan (Environmental Management
Rivalry and Firm Performance)

Jenis penelitian:
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

Teori:
Competitive Dynamics
 Berdasarkan dalam ekonomi Schumpeter (Schumpeter, 1934), dinamika persaingan
mengandaikan bahwa perusahaan beroperasi dalam lingkungan pasar yang dinamis di
mana perusahaan dan saingannya terus terlibat dalam tindakan kompetitif. Dalam
perspektif dinamika persaingan, tindakan kompetitif didefinisikan sebagai "langkah
kompetitif spesifik dan dapat diamati, seperti pengenalan produk baru, kampanye iklan,
atau pemotongan harga, yang diprakarsai oleh perusahaan untuk meningkatkan atau
mempertahankan posisi kompetitif relatifnya" (Grimm et al., 2006, hal. 87)
 Dalam beberapa tahun terakhir, perspektif dinamika persaingan terus berkembang dalam
bidang strategi, memberikan dasar empiris dan teoritis untuk penelitian (Chen et al.,
2010; Bridoux et al., 2013; Marcel et al., 2011; Ndofor et al ., 2011).
 Pusat ke perspektif dinamika kompetitif adalah kebutuhan bagi perusahaan untuk
bertindak dalam upaya untuk mengamankan keunggulan kompetitif (Grimm et al., 2006).

Institutional theory
 Menurut teori institusional, strategi perusahaan dipengaruhi oleh norma-norma dan
kendala sosial, politik, dan ekonomi yang ada di lingkungan eksternal organisasi (North,
1986).
 Menurut DiMaggio dan Powell (1983), kekuatan koersif, normatif, dan mimesis
bertindak atas perusahaan. Kekuatan kelembagaan koersif terdiri dari tekanan formal dan
informal yang diberikan pada organisasi, seperti hukum dan peraturan, atau tekanan
untuk mengadopsi teknologi tertentu.
 Teori institusional menghubungkan praktik organisasi dengan nilai dan norma di
masyarakat, dan mendorong organisasi untuk mempertahankan, memperoleh, atau
mendapatkan kembali legitimasi sebagai suatu keharusan (Fernando dan Lawrence,
2014).
 Dalam konteks EM, Bansal dan Clelland (2004) berpendapat bahwa perusahaan
menghadapi tekanan untuk terlibat dalam perilaku hijau untuk memenuhi keinginan
pemangku kepentingan kunci yang ramah lingkungan. Demikian juga, Delmas dan Toffel
(2008) menunjukkan bahwa perusahaan berusaha untuk menunjukkan legitimasi dengan
mematuhi peraturan lingkungan dan mengadopsi praktik manufaktur yang ramah
lingkungan.

Tujuan penelitian:
Tujuan penelitian ini adalah untuk membangun dan menguji teori mengenai bagaimana
persaingan dalam pengelolaan lingkungan mempengaruhi citra lingkungan dan kinerja keuangan
perusahaan.

Variabel:
Variabel yang diteliti pada penelitian ini terdiri dari variabel dependen dan variabel independen.
Variabel dependennya adalah citra lingkungan perusahaan dan kinerja keuangan. Sedangkan
variabel independennya adalah sinyal lingkungan perusahaan, sinyal lingkungan perusahaan
pesaing, dan ketidaksamaan dalam sinyal lingkungan antara dan perusahaan saingan.

Pengukuran:
 Variabel dependen:
Pengukuran citra lingkungan perusahaan diambil dari 2009 hingga 2012, Newsweek US 500
Green Ranking database yang didasarkan pada penilaian eksternal pihak ketiga terhadap
kinerja lingkungan perusahaan. Data keuangan perusahaan diperoleh dari database
COMPUSTAT sepanjang tahun 2009 hingga 2012.
 Variabel independen:
Pengukuran untuk variabel independen berasal dari laporan CSR perusahaan menggunakan
analisis konten terstruktur laporan CSR melalui penggunaan perangkat lunak Crawdad.

Kerangka konsep:
Kerangka konseptual penelitian ini digambarkan pada gambar berikut:

Dimana:
H1: Tingkat yang lebih tinggi dari sinyal lingkungan oleh perusahaan akan memiliki efek positif
pada citra lingkungan dari perusahaan.
H2: Tingkat yang lebih tinggi dari sinyal lingkungan oleh suatu perusahaan akan memiliki efek
positif pada kinerja keuangan perusahaan.
H3: Tingkat yang lebih tinggi dari sinyal lingkungan oleh rival akan memiliki dampak negatif
pada citra lingkungan dari perusahaan fokus.
H4: Tingkat yang lebih tinggi dari sinyal lingkungan oleh rival akan memiliki efek negatif pada
kinerja keuangan perusahaan.
H5a: Tingkat yang lebih tinggi dan perbedaan sinyal rival akan memiliki dampak negatif pada
citra lingkungan perusahaan.
H5b: Tingkat yang lebih tinggi dan perbedaan sinyal rival akan memiliki efek negatif pada
kinerja keuangan perusahaan.

Alat analisis:
Alat analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi dan analisis GEE.

Hasil:
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa:
H1 (Tingkat yang lebih tinggi dari sinyal lingkungan oleh perusahaan akan memiliki efek positif
pada citra lingkungan dari perusahaan.) diterima dengan β = 0.005, p ⩽ 0.05).
H2 (Tingkat yang lebih tinggi dari sinyal lingkungan oleh suatu perusahaan akan memiliki efek
positif pada kinerja keuangan perusahaan.) diterima sebagaimana dengan estimasi koefisien
positif dan signifikan secara statistik dari variabel sinyal perusahaan (β = 0.050, p⩽0.05 ).
H3 (Tingkat yang lebih tinggi dari sinyal lingkungan oleh rival akan memiliki dampak negatif
pada citra lingkungan dari perusahaan fokus.) diterima dengan estimasi koefisien sinyal rival
adalah negatif (β = −0,008) dan signifikan pada level p ⩽0,05.
H4 (Tingkat yang lebih tinggi dari sinyal lingkungan oleh rival akan memiliki efek negatif pada
kinerja keuangan perusahaan.) ditolak karena koefisien variabel sinyal rival adalah positif dan
signifikan secara statistik (β = 0.048, p⩽0.05).
H5a (Tingkat yang lebih tinggi dan perbedaan sinyal rival akan memiliki dampak negatif pada
citra lingkungan perusahaan.) diterima sebagaimana terefleksikan dalam koefisien
ketidakseimbangan sinyal yang negatif dan signifikan secara statistic (β = −0.079, p⩽0.05).
H5b (Tingkat yang lebih tinggi dan perbedaan sinyal rival akan memiliki efek negatif pada
kinerja keuangan perusahaan.) ditolak karena estimasi koefisien tidak signifikan secara statistik
meskipun tanda koefisien β negatif seperti yang diharapkan.

Implikasi:
Implikasi praktis pada penelitian ini yaitu dapat berfungsi sebagai bukti nilai pemantauan strategi
perusahaan saingan dan memberi sinyal untuk melawan dampak sinyal saingan dalam domain
lingkungan. Praktik lingkungan dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif bagi perusahaan,
dan kegagalan untuk bersaing dalam ruang ini dapat menempatkan perusahaan pada kerugian
kompetitif.

Anda mungkin juga menyukai