Jalan Kyai H. Zainul Arifin No. 35-37, Rt.1/RW.1, Petojo Utara, Gambir,
Kota Jakarta Pusat 10130, Indonesia
ABSTRAK
Common Cold (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) merupakan infeksi viral akut ringan
yang melibatkan saluran napas atas (kadang juga menyerang saluran napas bawah).
Common Cold meskipun terdengar ringan seringkali mengganggu aktivitas manusia dan
merupakan salah satu penyebab terbanyak ketidakhadiran di lingkungan sekolah dan
pekerjaan. Common Cold merupakan penyakit yang dapat sembuh sendiri dalam waktu
kurang dari 14 hari sehingga yang perlu dilakukan adalah mengatasi gejala yang dialami.
Terdapat banyak medikasi modern efektif, namun banyak orang lebih memilih obat
tradisional yang memiliki efek samping lebih sedikit dan manfaat yang bervariasi.
Penelitian survei dilakukan kepada 126 responden. Didapatkan rentang umur responden
dari umur 13-61 tahun. Survei dimulai dari tanggal 10 Juli 2021 hingga 21 Juli 2021 dan
dilakukan analisis data secara kuantitatif dengan melihat data numerik gejala, frekuensi
konsumsi, dan rutinitas konsumsi. Data-data yang diberikan responden menunjukkan
bahwa Tolak Angin dapat mengatasi gejala-gejala Common Cold bagi sebagian besar
responden namun tidak dapat menyembuhkan gejala tenggorokan sakit dan suara bindeng.
Kebanyakan responden membutuhkan dua kali konsumsi produk agar gejala dapat
membaik. Berdasarkan hasil dan pembahasan serta kajian teori, Tolak Angin dapat
mengatasi beberapa gejala common cold seperti pilek (bersin-bersin), hidung tersumbat,
rasa lelah/tidak enak badan, tenggorokan gatal, batuk, dan lain-lain.
Kata Kunci: Tolak Angin, Common Cold, Obat Herbal Terstandar (OHT), Obat Tradisional
ABSTRACT
Common Cold (Upper Respiratory Infection) is a mild acute infection involving the upper
respiratory tract (sometimes also affecting the lower respiratory tract). The common cold,
though mild, often interferes with human activity and is one of the most common causes of
absenteeism in school and work life. Common cold is a self-limited disease in which the
body can heal itself in less than 14 days, so what needs to be done is curing or overcoming
the symptoms experienced. There are many effective modern medicines, but many people
prefer traditional medicines which have fewer side effects and varied benefits. Survey
research was conducted on 126 respondents. The respondent’s age ranges from 13 to 61
years old. The survey started from July 10, 2021 and closed on July 21, 2021 and
quantitative data analysis is carried out by looking at the numerical data on symptoms,
consumption frequency, and consumption routines. The data provided by the respondents
showed that Tolak Angin could treat the symptoms of the Common Cold for most of the
respondents, but could not cure the symptoms of sore throat and hoarseness. Most
respondents require two consumptions of the product for the symptoms to improve. Based
on the results and discussion as well as the theoretical studies, Tolak Angin can cure the
common cold symptoms such as runny nose (sneezing), stuffy nose, tiredness, itchy throat,
cough, and others.
Keywords: Tolak Angin, Common Cold, Standardized Herbal Medicine, Traditional Medicine
PENDAHULUAN
Common Cold atau yang biasa diketahui dengan sebutan Upper Respiratory
Infection (URI) atau Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan infeksi
viral akut ringan yang melibatkan saluran napas atas dan kadang juga menyerang
saluran napas bawah. Common Cold meskipun terdengar ringan seringkali
mengganggu aktivitas manusia dan merupakan salah satu penyebab terbanyak
ketidakhadiran di dalam sekolah maupun lingkungan pekerjaan (Pappas, 2018).
Tabel 1.1 Penyebab viral Common Cold dengan persentase perkiraan proporsi tahunan kasus
Transmisi virus yang menyebabkan common cold ini dapat terjadi melalui
tiga cara: 1) kontak tangan dengan sekresi yang mengandung virus, baik
langsung dengan orang lain yang terinfeksi atau tidak langsung dari permukaan
lingkungan; 2) partikel kecil aerosol yang bertebaran di udara dalam waktu lama;
atau 3) terkena langsung dengan partikel besar aerosol dari orang yang terinfeksi
(Heikkinen, 2003).
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran
dari bahan tersebut, yang secara turun menurun telah digunakan untuk
pengobatan (Puspitasari, 2020). Pada dasarnya obat-obatan tradisional lebih
aman karena memiliki lebih sedikit efek samping, namun tetap memiliki efek
sampingnya tersendiri. Namun efek samping yang disebabkan oleh obat-obatan
tradisional lebih sedikit dan ringan apabila dibandingkan dengan obat-obatan
modern.
Lebih dari 100 tahun yang lalu, tanaman herbal alami menjadi pengobatan
utama bagi penyakit-penyakit yang dialami manusia. Diperkirakan juga 25%
dari obat-obatan modern terbuat dari tumbuhan yang awalnya digunakan secara
tradisional. Sekitar 80% orang di dunia mengandalkan obat-obatan herbal
sebagai aspek perawatan kesehatan primer (Zhang et al., 2015).
Gambar 1.1 Simbol Jamu, Obat Herbal Terstandar (OHT), dan Fitofarmaka (farmasi.ugm.ac.id)
Jamu merupakan obat tradisional yang menggunakan bahan alami dan telah
secara turun menurun digunakan untuk menjaga kesehatan dan menyembuhkan
beberapa penyakit. Jamu merupakan obat tradisional yang berasal dari
pengalaman dan budaya sebuah daerah yang terus berkembang dan berubah.
Meskipun dengan berkembangnya pengobatan modern, jamu ini tidak
ditinggalkan dan masih sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia bahkan di
area-area perkotaan.
Tolak Angin merupakan salah satu obat tradisional yang memiliki potensi
yang tinggi dalam mengatasi gejala common cold. Tolak Angin merupakan
produk obat herbal tergolong Obat Herbal Terstandar (OHT) yang diproduksi
oleh Sido Muncul. Tolak Angin terbuat dari bahan-bahan herbal alami yang
dapat menyembuhkan gejala-gejala masuk angin dan kembung, mual, pusing,
tenggorokan kering, dan lain-lain. Kecilnya efek samping, bahan-bahan alami,
dan kemampuan meredakan gejala yang dimiliki Tolak Angin membuat produk
ini sebagai salah satu pilihan baik untuk mengatasi gejala Common Cold.
Gambar 3.1 Tampak depan dan belakang produk Tolak Angin (dokumentasi penulis)
Akar, batang, daun, dan buah dari kayu ules dapat dimanfaatkan
masing-masing dan dapat diolah untuk menjadi suplemen yang dapat
meningkatkan imunitas tubuh. Akar kayu ules sendiri dapat diolah
menjadi obat batuk dan asma; kulit dan akar kayu ules dapat diolah
menjadi suplemen nafsu makan; dan kulit kayu ules dapat diolah menjadi
obat demam, rematik, dan diare (Prameswari, 2020). Kayu ules juga
memiliki sifat analgesik / mengurangi rasa sakit (Sidomuncul, 2021 /
Kumar and Singh, 2014).
Umur Frekuensi 36 1
13 2 37 1
15 4 38 1
16 18 39 1
17 24 40 2
18 7 41 1
19 1 42 2
20 2 44 2
21 3 45 2
24 4 46 1
25 4 47 2
26 5 49 1
27 4 50 4
28 2 51 3
29 1 54 1
30 6 55 1
31 2 58 1
32 3 61 1
33 1 126
35 5
11,90%
88,10%
Ya Tidak
0 20 40 60 80 100
Gejala Frekuensi
Pilek (bersin-bersin) 94
Hidung tersumbat 86
Lelah/tidak enak badan 63
Tenggorokan gatal 38
Sakit kepala 36
Batuk 32
Demam 30
Suara serak 23
Nyeri otot 17
Kembung 2
Tenggorokan sakit 1
Suara bindeng 1
Melalui gambar grafik 3.2 dan tabel 3.2 dapat disimpulkan bahwa
pilek (bersin-bersin) merupakan gejala yang paling sering muncul
dengan 94 peserta responden pernah mengalaminya sedangkan gejala
paling jarang adalah tenggorongan sakit dan suara bindeng dengan
masing-masing hanya 1 responden yang pernah mengalaminya.
14,30%
85,70%
Ya Tidak
Gambar 3.3 Grafik Responden yang Pernah Meminum Tolak Angin untuk Meringankan
Gejala Common Cold
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Gambar 3.4 Grafik Gejala yang Membaik Setelah Mengonsumsi Tolak Angin
Gejala Frekuensi
Pilek (bersin-bersin) 45
Hidung tersumbat 45
Lelah/tidak enak badan 43
Tenggorokan gatal 36
Batuk 18
Suara serak 13
Sakit kepala 13
Demam 10
Nyeri otot 4
Gejala tidak membaik 3
Kembung 2
Tenggorokan sakit 0
Suara bindeng 0
Melalui gambar grafik 3.4 dan tabel 3.3 dapat dilihat bahwa
kebanyakan responden menyatakan bahwa Tolak Angin dapat
menyembuhkan gejala pilek (bersin-bersin), hidung tersumbat, dan rasa
lelah/tidak enak badan. Namun tidak ada responden yang menjawab
bahwa Tolak Angin dapat menyembuhkan tenggorokan sakit atau
menghilangkan suara bindeng dan 3 responden tidak mengalami
perbaikan gejala setelah mengonsumsi Tolak Angin.
31,70%
22,20%
37,30%
Gambar 3.5 Grafik Frekuensi Konsumsi Tolak Angin hingga Gejala Tersebut Membaik
Melalui gambar 3.5 dapat dilihat bahwa gejala yang telah membaik
setelah konsumsi Tolak Angin pada 3.2.5 Gejala yang Membaik
Setelah Mengonsumsi Tolak Angin membutuhkan hanya satu kali
konsumsi oleh 40 responden (31.7%), dua kali konsumsi oleh 47
responden (37.30%) dan membutuhkan tiga kali konsumsi atau lebih
oleh 28 responden (22.2%).
3.2.7 Frekuensi Rutinitas Pengonsumsian Tolak Angin
1 bulan 1 sachet 3
1 minggu 1 sachet 6
1 hari 1 sachet 2
0 20 40 60 80 100 120
Konsumsi Frekuensi
1 hari lebih dari 1 sachet 2
1 hari 1 sachet 2
1 minggu 2 sachet atau lebih 4
1 minggu 1 sachet 6
1 bulan 2 sachet atau lebih 3
1 bulan 1 sachet 3
Tidak mengonsumsi secara rutin 106
Melalui gambar 3.6 dan tabel 3.4 tidak banyak responden yang
mengonsumsi Tolak Angin secara rutin. Hanya 20 orang responden
yang mengonsumsi secara rutin sedangkan 106 responden tidak
mengonsumsi Tolak Angin secara rutin.
3.2.8 Alasan Mengonsumsi Tolak Angin Secara Rutin
Tabel 3.5 Alasan Mengonsumsi Tolak Angin Secara Rutin
Alasan Frekuensi
Membuat tubuh menjadi lebih segar 6
Karena merupakan obat herbal 5
Untuk mencegah gejala 5
Untuk menghangatkan tubuh 2
Menjaga daya tahan tubuh 2
Karena Tolak Angin bisa menyembuhkan lebih cepat 1
Menjaga stamina tubuh 1
Menghangatkan tenggorokan 1
Melalui tabel 3.5 dapat dilihat bahwa kebanyakan orang memilih Tolak
Angin sebagai medikasi rutin karena untuk membuat tubuh menjadi
lebih segar (6 responden), karena Tolak Angin merupakan obat herbal
yang terbuat dari bahan-bahan alami (6 responden) dan juga
mengonsumsinya untuk mencegah gejala-gejala common cold (5
responden).
Alasan Frekuensi
Tubuh menjadi segar 15
Tubuh menjadi lebih hangat 7
Tubuh menjadi lebih bugar/fit 7
Tenggorokan menjadi lebih segar dan lega 6
Perut menjadi tidak kembung 1
Stamina terjaga 1
Tidur menjadi lebih nyenyak 1
Kesehatan tubuh lebih terjaga 1
Apabila terkena sakit, lebih cepat sembuh 1
Lebih mudah membuang gas 1
3.3 Pembahasan
3.3.1 Common Cold
Common Cold atau Upper Respiratory Infection (URI) atau Infeksi
Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan infeksi viral akut ringan
yang melibatkan saluran napas atas dan terkadang menyerang saluran
napas bawah. Common Cold meskipun terdengar ringan seringkali
mengganggu aktivitas manusia dan merupakan salah satu penyebab
terbanyak ketidakhadiran dalam sekolah maupun lingkungan pekerjaan
(Pappas, 2018)
4.1 Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, dapat disimpulkan bahwa
medikasi Obat Herbal Terstandar (OHT) Tolak Angin dapat meringankan
gejala-gejala common cold seperti
4.2 Saran
1. Perlu dilakukan penelitian dengan jumlah sampel lebih besar dan frekuensi
umur yang seimbang,
2. Perlu dilakukan penelitian terhadap efek samping yang dialami setelah
mengonsumsi Tolak Angin,
3. Perlu dilakukan penelitian terhadap efek Tolak Angin Anak terhadap gejala-
gejala common cold pada anak-anak berumur kurang dari 6 tahun.
DAFTAR PUSTAKA
Nama :
Umur :