Anda di halaman 1dari 5

Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Kode/Nama MK : ADPU4430/Administrasi Kepegawaian


Tugas : 2

1.a. Kompensasi upah adalah pembayaran yang diberikan kepada pegawai sebagai balas jasa
atas pekerjaan yang dilakukan. Upah biasanya didasarkan pada tingkat pendidikan, pengalaman
kerja, dan tanggung jawab. Insentif adalah bentuk tambahan atau bonus yang diberikan kepada
pegawai sebagai penghargaan atas pencapaian atau kontribusi yang luar biasa dalam pekerjaan
mereka. Insentif bisa berupa tunjangan kinerja, bonus berdasarkan hasil penjualan, atau hadiah
lainnya. Tunjangan adalah pembayaran tambahan yang diberikan kepada pegawai sebagai
pendapatan yang terpisah dari gaji pokok. Tunjangan dapat diberikan berdasarkan masa kerja,
instansi, jabatan, tanggungan keluarga, atau keadaan lainnya.

b. Tujuan pemberian kompensasi kepada pegawai adalah sebagai berikut:

- Meningkatkan motivasi dan produktivitas pegawai: Kompensasi yang adil dan memadai dapat
mendorong pegawai untuk bekerja dengan baik dan berkontribusi secara maksimal dalam
pencapaian tujuan organisasi.

- Menarik dan mempertahankan pegawai berkualitas: Sistem kompensasi yang kompetitif dapat
membantu organisasi dalam merekrut dan mempertahankan pegawai yang berkualitas,
sehingga memastikan terpenuhinya kebutuhan dan harapan organisasi.

- Meningkatkan kepuasan dan kesejahteraan pegawai: Kompensasi yang baik dapat


memberikan rasa puas dan kesejahteraan kepada pegawai, yang pada gilirannya dapat
meningkatkan loyalitas dan keterikatan mereka terhadap organisasi.

- Memperhatikan tingkat inflasi dan kondisi ekonomi: Kompensasi yang diberikan harus
memperhatikan faktor-faktor ekonomi eksternal seperti inflasi, biaya hidup, dan kondisi pasar
kerja, untuk memastikan keadilan dan keberlanjutan sistem kompensasi.

Sumber referensi:

- Modul ADPU4430 Administrasi Kepegawaian Universitas Terbuka

- Permendagri Nomor 15 Tahun 2019 tentang Gaji Pokok PNS

- Kompensasi Sumber Daya Manusia, Noerlina et al.

2. a. Kompensasi gaji adalah pembayaran yang diberikan kepada pegawai sebagai imbalan atas
pekerjaan yang dilakukan. Gaji biasanya merupakan bentuk kompensasi utama dan didasarkan
pada level pendidikan, jabatan, masa kerja, dan tanggung jawab pegawai. Gaji merupakan
komponen penting dalam sistem kompensasi untuk memastikan pegawai mendapatkan
penghasilan yang memadai dan sesuai dengan kontribusi mereka dalam organisasi.

b. Jenis-jenis tunjangan bagi pegawai PNS antara lain:

- Tunjangan keluarga: Tunjangan yang diberikan kepada pegawai yang memiliki tanggungan
keluarga, seperti suami atau istri dan anak-anak. Besaran tunjangan keluarga biasanya
ditentukan berdasarkan persentase tertentu dari gaji pokok.

- Tunjangan anak: Tunjangan yang diberikan kepada pegawai yang memiliki anak, dengan
besaran tertentu per anak.

- Tunjangan kesehatan: Tunjangan yang diberikan kepada pegawai untuk memenuhi kebutuhan
kesehatan pegawai dan keluarganya.

- Tunjangan jabatan: Tunjangan yang diberikan kepada pegawai berdasarkan jabatan yang
diemban. Besaran tunjangan jabatan biasanya ditentukan berdasarkan tingkatan jabatan.

- Tunjangan beras: Tunjangan dalam bentuk beras yang diberikan kepada pegawai sebagai
tambahan penghasilan.

- Tunjangan perumahan: Tunjangan yang diberikan kepada pegawai untuk membantu biaya
perumahan.

- Tunjangan tugas belajar: Tunjangan yang diberikan kepada pegawai yang sedang melakukan
pendidikan atau pelatihan untuk peningkatan kompetensi.

- Tunjangan transportasi: Tunjangan yang diberikan kepada pegawai untuk biaya transportasi.

- Tunjangan hari raya: Tunjangan khusus yang diberikan menjelang hari-hari besar keagamaan.

Sumber referensi:

- Modul ADPU4430 Administrasi Kepegawaian Universitas Terbuka

- Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

- Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS

3. a. Pengembangan pegawai merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh organisasi


untuk meningkatkan kompetensi, pengetahuan, dan keterampilan pegawai. Tujuan dari
pengembangan pegawai adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam
organisasi, baik secara individu maupun secara kolektif. Pengembangan pegawai dapat
dilakukan melalui pelatihan, pendidikan, mentoring, program pengalaman kerja, serta berbagai
bentuk pembinaan dan pengembangan kompetensi lainnya. Pengembangan pegawai bertujuan
untuk meningkatkan kinerja pegawai, mempersiapkan pegawai dalam menghadapi perubahan,
dan menciptakan kepuasan dan motivasi kerja.

b. Bentuk umum dari pengembangan karier bisa mencakup hal-hal berikut:

- Pelatihan dan pengembangan: Program pelatihan dan pengembangan yang dirancang untuk
meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi yang relevan dengan pekerjaan dan
karier pegawai.

- Rotasi jabatan: Penempatan pegawai pada berbagai jabatan dan tugas yang berbeda di dalam
organisasi untuk mengembangkan pengalaman dan wawasan mereka tentang seluruh proses
kerja dan struktur organisasi.

- Promosi: Kenaikan pangkat atau jabatan yang diberikan kepada pegawai berdasarkan
penilaian kinerja, potensi, dan kualifikasi yang dimiliki.

- Pengembangan kepemimpinan: Program yang ditujukan untuk mengembangkan keterampilan


kepemimpinan pegawai, seperti manajemen tim, komunikasi, pengambilan keputusan, dan
pemecahan masalah.

- Mentorship dan coaching: Pembinaan oleh pegawai senior atau mentor yang berpengalaman
untuk membantu pegawai dalam mengembangkan potensi dan mencapai tujuan karier mereka.

- Pendanaan pendidikan: Memberikan kesempatan kepada pegawai untuk melanjutkan


pendidikan formal, seperti program sarjana, magister, atau program pelatihan atau sertifikasi
yang relevan dengan pekerjaan mereka.

- Penugasan proyek khusus: Mengikutsertakan pegawai dalam proyek-proyek khusus atau di


dalam tim lintas fungsi untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, dan koneksi mereka.

Sumber referensi:

- Modul ADPU4430 Administrasi Kepegawaian Universitas Terbuka

- Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 19 Tahun
2017 tentang Pengembangan Pegawai

- Handbook of Human Resource Development, Neal F. Chalofsky et al.


4. Menurut UU Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (yang telah diubah),
terdapat dua jenis dan jenjang diklat yang diperuntukkan bagi pegawai negeri sipil, yaitu:

1. Diklat Prajabatan:

Diklat prajabatan adalah jenis diklat yang diberikan sebelum pegawai masuk ke dalam jabatan
fungsional atau jabatan struktural tertentu. Diklat prajabatan bertujuan untuk memberikan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam melaksanakan tugas di jabatan
baru. Diklat prajabatan meliputi:

- Diklat Prajabatan Umum: Diklat ini diperuntukkan bagi calon pegawai negeri sipil yang baru
direkrut dan belum memiliki pengalaman kerja dalam pemerintahan. Diklat ini mencakup
pengetahuan umum tentang organisasi pemerintahan, etika dan tata cara berpakaian, serta
keterampilan manajemen dasar.

- Diklat Prajabatan Khusus: Diklat ini diberikan bagi calon pegawai negeri sipil yang telah
memiliki pengalaman kerja di sektor non-pemerintah dan bergabung dengan pemerintah. Diklat
ini menekankan pada pemahaman tugas dan tanggung jawab jabatan yang akan diemban.

2. Diklat Dalam Jabatan:

Diklat dalam jabatan adalah jenis diklat yang diberikan kepada pegawai yang sudah menjabat di
suatu jabatan fungsional atau jabatan struktural. Diklat ini bertujuan untuk meningkatkan dan
memperbarui pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi pegawai dalam melaksanakan tugas
di jabatannya. Diklat dalam jabatan meliputi:

- Diklat Peningkatan Keahlian: Diklat ini diberikan kepada pegawai untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan di bidang tertentu yang relevan dengan tugas jabatannya.
Contohnya, diklat peningkatan keahlian di bidang hukum bagi pegawai di bidang hukum.

- Diklat Peningkatan Pangkat: Diklat ini diberikan kepada pegawai yang akan naik pangkat untuk
mempersiapkan mereka dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan dalam
jabatan yang lebih tinggi.

- Diklat Teknis: Diklat ini diberikan sebagai upaya pengembangan pegawai di bidang teknis
tertentu, seperti IT, keuangan, manajemen strategis, dan lainnya.

Sumber referensi:

- Modul ADPU4430 Administrasi Kepegawaian Universitas Terbuka


- Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian

- Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun
2013 tentang Diklat Prajabatan bagi Calon Pegawai Negeri Sipil

- Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 61 Tahun
2013 tentang Diklat Dalam Jabatan

Anda mungkin juga menyukai