Dosen Pengampu :
Rachmadani S.Sy. MH
Disusun Oleh :
Kendari
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah
ini disusun sebagai salah satu tugas akademik dalam rangka memenuhi persyaratan
mata kuliah yang kami ambil.
Makalah ini membahas tentang Maysir dan Gharar. Kami berharap makalah
ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik dan bagaimana penggunaannya
dapat membantu meningkatkan pengamalan secara istiqomah dalam kehidupan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, dan pasti
masih banyak kekurangan dan kelemahan di dalamnya. Oleh karena itu, kami sangat
terbuka terhadap saran dan masukan yang dapat membantu meningkatkan kualitas
makalah ini di masa mendatang.
Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca,
khususnya para pembaca yang tertarik untuk mempelajari metode pembelajaran
secara lebih mendalam. Terima kasih atas perhatian dan dukungan yang diberikan
selama penulisan makalah ini.
Hormat kami,
Penyusun
DAFTAR ISI
Contents
BAB 1.....................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................4
Latar Belakang.....................................................................4
Rumusan Masalah................................................................5
Tujuan...................................................................................5
BAB 2.....................................................................................6
PEMBAHASAN.....................................................................6
Pengertian Maysir................................................................6
Hukum Maysir......................................................................6
Karakteristik Maysir.............................................................7
Pengertian Gharar.................................................................8
Bentuk Transaksi Gharar......................................................9
Hukum Gharar....................................................................10
BAB 3....................................................................................11
PENUTUP.............................................................................11
KESIMPULAN..................................................................11
BAB 1
PENDAHULUAN
Maysir atau Qimar yaitu suatu bentuk permainan (game) yang didalamnya
dipersyaratkan, jika salah satu seorang pemain menang, maka ia akan
mendapatkan keuntungan dari pemain yang kalah dan sebaliknya seorang pemain
yang kalah tidakmendapatkan keuntungan akan tetapi mendapatakan suatu
kerugian. Maysir juga dapat didefinisikan dengan “ Impermissible games of
chance” .
Pada hukum islam yaitu al-Quran dan Sunnah. Pelarangan riba, gharar,
dan maisir semakain relevan untuk era modern ini karena pasar modern banyak
mengandung usaha memindahkan resiko bahaya pada pihak lain dalam asuransi
konvensional pasar modal dan berbagai transaksi keuangan yang mengandung
unsure perjudian.5 Dimana setiap usaha bisnis pasti memiliki resiko dan tidak
dapat dihindari. Sistem inilah yang dihapus oleh islam agar proses transaksi tetap
terjaga dengan baik dan persudaraan tetap terjalin dan tidak menimbulkan
permusuhan bagi yang melakukan transaksi dalam pasar keuangan.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Maysir
2. Untuk mengetahui hukum transaksi Maysir
3. Untuk mengetahui karakteristik transaksi maysir
4. Untuk mengetahui pengertian Gharar
5. Untuk mengetahui bentuk transaksi Gharar
6. Untuk mengetahui hukum gharar
BAB 2
PEMBAHASAN
َاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْٓو ا ِاَّنَم ا اْلَخ ْم ُر َو اْلَم ْيِس ُر َو اَاْلْنَص اُب َو اَاْلْز اَل ُم ِر ْج ٌس ِّم ْن َع َمِل الَّش ْيٰط ِن َفاْج َتِنُبْو ُه َلَع َّلُك ْم ُتْفِلُحْو َن
yang artinya:
1. Adanya Taruhan
Taruhan merupakan tindakan yang bergantung pada suatu kondisi tidak pasti,
dengan disertai risiko kerugian bagi salah satu pihak dan keuntungan bagi pihak
pemenang. Misalnya, pertaruhan sejumlah uang supporter dalam permainan
sepak bola.
2. Muqabil
Salah satu unsur maysir adalah adanya muqabil, yakni mempertaruhkan uang
atau harta terhimpun dengan tujuan memakan harta orang lain. Ketika seseorang
terlibat dalam perjudian, mereka biasanya mempertaruhkan sejumlah uang atau
harta yang dimiliki dengan harapan memenangkan lebih banyak uang atau harta
dari orang lain yang juga ikut berjudi. Ini adalah dasar dari maysir. Hasilnya
sangat tidak pasti, dan orang yang kalah akan kehilangan uang atau harta yang
telah mereka pertaruhkan
3. Pemenang Mengambil Harta Pihak yang Kalah
Maysir memberikan hak kepada pemenang untuk mengambil harta pihak yang
dikalahkannya. Hal ini tentu menimbulkan kerugian padahal keduanya tidak
saling memberi manfaat satu sama lain.
2.4 Pengertian Gharar
Gharar dalam bahasa arab berati al-khathr, pertaruhan, majhul al-aqibah,
kesamaran hasilnya. Gharar bisa juga di sebut al-mukhatharah; (pertaruhan) dan
al-jahalah (kesamaran). Berati gharar adalah bentuk ke tidak yakinan,
kebohongan, atau sesuatu yang mempunyai tujuan merugikan sesama manusia.
Ibnu Qoyyim juga berpendapat bahwasanya gharar ialah perkara yang tidak bisa
diukur penerimaannya baik barang itu ada atau tidak ada. Misalnya menjual
kudanil yang masih belum tentu bisa ditangkap walaupun kudanil itu wujudnya
Ada dan kelihatan.
2.5 Bentuk Transaksi Gharar
a. Jual-beli barang yang belum ada (Ma’dum),
Jual beli yang barangnya belum atau tidak ada. Misalnya menjual anak onta
yang masih dalam kandungan, menjual buah yang masih di pohon (belum
matang), atau menjual susu hewan yang masih didalam tubuhnya. Pada
dasarnya bai ma’dum tidak dibenarkan.
Sesuai dengan hadis Nabi Saw.: “Janganlah kamu menjual sesuatu yang tidak
ada padamu (HR Khamsah dari Hakim bin Hizam).
b. Jual-beli barang yang tidak jelas (majhul)
Seperti pernyataan seseorang: “saya menjual barang dengan harga seribu
rupiah,” tetapi barangnya tidak diketahui secara jelas, atau seperti ucapan
seseorang: “aku jual mobilku ini kepadamu dengan harga sepuluh juta,” namun
jenis dan sifat-sifatnya tidak jelas, seperti ucapan seseorang: “aku jual tanah
kepadamu seharga lima puluh juta”, namun ukuran tanahnya tidak diketahui.
c. Jual beli ma’juzi at-Taslim
Yakni jual beli yang barangnya sulit diserahkan. Misalnya jual beli motor yang
hilang dan masih dalam pencarian, jual beli HP yang masih dipinjam orang
(teman) yang kabur, atau jual beli burung merpati yang mungkin kembali ke
sarangnya (tetapi pada saat jual beli tidak ada di tempat). Jual beli seperti ini
tidak dilarang berdasarkan hadis Nabi Saw.:
“Janganlah kamu membeli ikan di dalam air, karena jual beli seperti ini adalah
jual beli tipuan” (HR. Ahmad Ibn Hambal, Muslim, Abu Daud dan at Tirmizi).
2.6 Hukum Gharar
Dalam syari’at Islam, jual-beli gharar ini terlarang dengan dasar sabda
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallama dalam hadis Abu Hurairah yang artinya:
“Rasulullah melarang jual-beli al-hashah dan jual beli gharar.”
Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain diantara
kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta
itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebagian daripada harta benda
orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui. (QS. al-
Baqarah: 188)
BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN
Gharar dan maysir yang berkembang sejak jaman jahiliyah hingga era
perekonomian modern saat ini cenderung merefleksikan ketidakpastian dan
untunguntungan. Refleksi ini bisa dilihat dari hasil yang tidak jelas dan
keuntungan ataukerugian yang hanya berpihak kepada salah satu pihak. Transaksi
yang inheren dengan unsur gharar dan maysir berimbas pada ketidakadilan dan
ketidakrelaan. Oleh karena transaksi ini dilarang dalam Islam.
DAFTAR PUSTAKA
Chaidir, Muhammad, Iqbal, Ichsan, & Razak, Ay.Abdur. (2019).Etika Investasi Syariah.
Qus Qazah, Journal of Islamic Econoics, Vol.1(No.1), pp. 3-15.