Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

AL – MUHARRAMAT

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Fiqih


Dosen pengampu: Kartika Ratnasari,M.Pd

Disusun oleh:
Khalifaturrahman Kamarullah 220503110120
Defrangga piyu Pramudita 220503110125
Aldika Bayu Setiawan 220503110128

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI


UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur penulis kepada Allah swt karena berkat taufik dan hidayah-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang tersusun dengan sebaik-
baiknya.

Makalah yang berisi tentang penulisan AL – MUHARRAMAT yang


dihadirkan sebagai tindak dan penunjang pembelajaran pada mata kuliah Studi
Fiqih. Yang bertujuan sebagai wadah pembelajaran kepada pembaca, mengenai
sesuatu yang diharamkan tentang (Riba, Maysir, & Gharar). Yang disusun dengan
sedemikian rupa yang mengacu materi-materi terkait untuk mengenal dan
mempelajari secara optimal.

Kami sebagai penulis menyadari terdapat berbagai macam kekurangan dan


sekiranya pembaca dapat memaklumi serta memberikan kritik dan saran yang
membangun dan konstruktif. Sehingga diharapkan makalah ini menjadi wadah
pembelajaran yang baik.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Malang, 25 November 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................1
DAFTAR ISI....................................................................................................................2
BAB I................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................3
1.3 Tujuan.....................................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
PEMBAHASAN...............................................................................................................4
2.1 Pengertian Al – Muharramat................................................................................4
2.2 Dalil Landasan Al Muharramat............................................................................4
2.3 Jenis – Jenis Al – Muharramat pada Transaksi Ekonomi & Keuangan............5
2.3.1 Riba..................................................................................................................5
2.3.2 Maysir..............................................................................................................5
2.3.3 Gharar..............................................................................................................7
BAB III.............................................................................................................................8
PENUTUP.........................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................8
3.2 Saran.......................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................9

2
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Al-Muharramat merujuk pada larangan atau hal-hal yang diharamkan
dalam Islam. Riba, gharar, dan maysir merupakan konsep-konsep yang terkait
dengan transaksi ekonomi dan keuangan dalam pandangan Islam.

Riba mencakup praktik peminjaman uang dengan tambahan keuntungan


bunga, yang dianggap tidak adil dan merugikan masyarakat. Gharar mengacu
pada ketidakpastian atau risiko yang berlebihan dalam suatu transaksi yang
dapat merugikan salah satu pihak. Maysir berkaitan dengan praktik perjudian
atau permainan yang didasarkan pada keberuntungan semata.

Dalam konteks ini, pemahaman terhadap ketiga konsep ini penting dalam
menjaga keadilan dan keseimbangan dalam aktivitas ekonomi sesuai dengan
prinsip-prinsip Islam. Makalah ini akan mengulas dampak negatif dari
pelanggaran terhadap larangan ini serta relevansinya dalam konteks keuangan
modern yang dapat memberikan wawasan tentang bagaimana prinsip-prinsip
Islam dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas menimbulkan beberapa rumusan
masalah, yakni sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud Al - Muharramat?


2. Apa dalil dari Al – Muharramat?
3. Apa aja jenis dari Al - Muharramat yang terkait dengan transaksi ekonomi
dan keuangan?

1.3 Tujuan
1. Menjelaskan tentang pengertian Al - Muharramat.
2. Menjelaskan tentang dalil dari Al – Muharramat.
3. Menjelaskan tentang jenis dari Al - Muharramat yang terkait dengan
transaksi ekonomi dan keuangan.

3
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Al – Muharramat
Al-Muharramat adalah istilah dalam Islam yang Merujuk pada segala hal
yang dilarang atau diharamkan oleh syariat. Pembahasan mengenai al-
Muharramat didasarkan pada dalil-dalil dalam Al-Qur'an dan Hadis yang
menyelidiki perbuatan-perbuatan tertentu yang diharamkan dalam agama
Islam. Dalil-dalil tersebut memberikan panduan mengenai apa yang
diwajibkan (halal) dan apa yang dilarang (haram) dalam kehidupan sehari-
hari.

Al-Qur'an, sebagai sumber utama ajaran Islam, menyajikan banyak ayat


yang menetapkan larangan atas beberapa perbuatan atau hal tertentu. Selain
Al-Qur'an, Hadis juga memuat kata, tindakan, dan persetujuan Nabi
Muhammad yang menjadi pedoman tambahan dalam menentukan apa yang
diperbolehkan dan yang dilarang.

Muharramat mencakup berbagai hal, termasuk dalam makanan, minuman,


hubungan sosial, keuangan, dan perilaku umum. Contohnya, larangan,
perjudian, riba, dan berbagai perbuatan yang dianggap tidak sesuai dengan
ajaran agama. Dalam praktiknya, umat Islam mematuhi muharramat ini
sebagai bagian dari kewajiban agama mereka, dengan tujuan untuk mencapai
keberkahan dan mendekatkan diri kepada Allah.

2.2 Dalil Landasan Al Muharramat


Dalil landasa Al-Muharramat terdapat pada Q.S An-Nahl ayat 90 :

‫ِاَّن َهّٰللا َيْأُم ُر ِباْلَع ْد ِل َو اِاْل ْح َس اِن َو ِاْيَتۤا ِئ ِذ ى اْلُقْر ٰب ى َو َيْنٰه ى َع ِن اْلَفْح َش ۤا ِء َو اْلُم ْنَك ِر َو اْلَبْغ ِي َيِع ُظُك ْم َلَع َّلُك ْم‬
‫۝‬٩٠ ‫َتَذَّك ُرْو َن‬

Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh berlaku adil, berbuat kebajikan, dan


memberikan bantuan kepada kerabat. Dia (juga) melarang perbuatan keji,
kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pelajaran kepadamu agar kamu
selalu ingat.

4
2.3 Jenis – Jenis Al – Muharramat pada Transaksi Ekonomi & Keuangan
2.3.1 Riba
Abdurrahmân al-Juzairi menyatakan bahwa Secara etimologi, kata
riba berasal dari bahasa Arab, secara bahasa bermakna "al-ziyadah" (
‫ ) زيادّة ال‬yang berarti "tambahan". Namun secara umum Riba adalah
pengambilan tambahan, baik dalam transaksi jual beli maupun pinjam
meminjam secara batil atau bertentangan dengan prinsip muamalah
dalam Islam.

Contoh riba dalam transaksi Rp 100.000,- diambil dari Utand, dari


Habib, namun Habib memberlakukan syarat jika ingin meminjam Rp.
Dia kemudian harus mengembalikan Rp. 110.000,-pada bulan
berikutnya. Ada tambahan Rp. 10.000,- yang terlibat dalam transaksi
ini. Akibatnya, penambahan ini disebut selaku riba (Rudiansyah, 2020)

Dalil yang mendukung adanya Riba diharamkan oleh Islam, salah


satunya :

‫اَّلِذ يَن َيْأُك ُلوَن الِّر َبا اَل َيُقوُم وَن ِإاَّل َك َم ا َيُقوُم اَّلِذ ي َيَتَخَّبُطُه الَّشْيَطاُن ِم َن اْلَم ِّس َذ ِلَك ِبَأَّنُهْم َقاُلوا ِإَّنَم ا‬
‫اْلَبْيُع ِم ْثُل الِّر َبا َو َأَح َّل ُهَّللا اْلَبْيَع َو َح َّر َم الِّر َبا َفَم ْن َج اَءُه َم ْو ِع َظٌة ِم ْن َر ِّبِه َفاْنَتَهى َفَلُه َم ا َس َلَف َو َأْم ُر ُه‬
‫ِإَلى ِهَّللا َو َم ْن َعاَد َفُأوَلِئَك َأْص َح اُب الَّناِر ُهْم ِفيَها َخ اِلُد وَن – البقرة‬

Artinya : Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari


Tuhannya, lalu berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang
telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya
(terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka
orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di
dalamnya,” (QS Al-Baqarah: 275).

2.3.2 Maysir
Istilah Maysir biasanya dikenal dengan sistem perjudian. Maysir
yakni transaksi berisiko yang bergantung pada kondisi yang tidak pasti.
Sebagian besar waktu, maysir serta qimar yakni kata yang sama. Dan
juga Al-Qur'an memandang maysir dari kata 'azlam' yang bermakna
praktek perjudian.

5
Kata maysir secara harafiah berasal dari "yasara", yang bermakna
lemah lembut serta menggambar melalui banyak anak panah maupun
"yasaar". Hal ini bisa diartikan selaku kemakmuran karena maisir
mendatangkan keuntungan atau “yusr”, yakni kenyamanan serta
kemudahan karena memperoleh penghasilan tanpa kerja keras maupun
“yasr” (Ashraful et al., 2015). Muhammad Ayyub menyatakan ”Maysir
berarti guna mendapatkan keuntungan, serta bahkan beberapa orang
yang terlibat dalam penipuan, kita mendapatkan apa yang tidak boleh
kita dapatkan maupun kehilangan peluang jika kita mengharapkan
sesuatu yang berharga dengan mudah serta tanpa membayar
kompensasi terhadapnya, melalui permainan peluang. Qimar/Maiysir
juga berarti penerimaan uang, menerima manfaat atas biaya orang lain
(Muhammad Ayub, 2007).

Hukum Maysir menyatakan kalau perjudian yakni melawan


hukum, terlepas dari seberapa banyak yang terlibat, seberapa sedikit,
atau seberapa sedikit yang dilakukan. Selain beberapa orang yang
curang, kita mendapatkan apa yang seharusnya tidak kita dapatkan
maupun kehilangan kesempatan. Mengambil jalan pintas serta bertaruh
keduanya dianggap selaku bentuk perjudian. Islam melarang segala
bentuk taruhan, undian, maupun lotere yang didasarkan pada bentuk
perjudian lainnya, serta penjualan lotere (azlam) secara khusus. Sesuai
Rudiansyah 2020, Rasulullah SAW tidak memperbolehkan segala
bentuk bisnis yang mendatangkan uang dari kebetulan, spekulasi,
prediksi, atau dugaan (seperti perjudian) serta bukan dari pekerjaan.
Allah swt menunjukkan larangan maysir dalam Al-Qur'an surah Al-
Maidah ayat 90-91 yakni:

‫َٰٓيَأُّيَها ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنٓو ۟ا ِإَّنَم ا ٱْلَخ ْم ُر َو ٱْلَم ْيِس ُر َو ٱَأْلنَص اُب َو ٱَأْلْز َٰل ُم ِر ْج ٌس ِّم ْن َع َمِل ٱلَّشْيَٰط ِن َفٱْج َتِنُبوُه‬
‫َلَع َّلُك ْم ُتْفِلُحوَن‬

‫ِإَّنَم ا ُيِريُد ٱلَّش ْيَٰط ُن َأن ُيوِقَع َبْيَنُك ُم ٱْلَع َٰد َو َة َو ٱْلَبْغ َض ٓاَء ِفى ٱْلَخ ْم ِر َو ٱْلَم ْيِس ِر َو َيُص َّد ُك ْم َعن ِذ ْك ِر ٱِهَّلل‬
‫َو َع ِن ٱلَّص َلٰو ِةۖ َفَهْل َأنُتم ُّم نَتُهوَن‬

6
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum)
khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan
panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-
perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya
syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian
di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan
menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka
berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).”

2.3.3 Gharar
Gharar mengacu pada penipuan, penipuan, serta ketidakpastian.
sesuai Habiburrahman, Rudi Arahman, 2020, gharar yakni segala
sesuatu yang menipu manusia berupa harta, kemegahan, jabatan, nafsu
(nafsu), serta lain-lain. penipuan atau tindakan dengan maksud
menyebabkan kerugian bagi orang lain. sesuai Nova Khairunisa (2019),
suatu akad mencangkup unsur penipuan sebab tidak adanya kepastian
atas besarnya pembayaran maupun penyerahan objek akad.

Allah swt menunjukkan larangan gharar dalam Al-Qur'an surah al-


Baqarah ayat 188 yakni:

‫َو اَل َتْأُك ُلْٓو ا َاْم َو اَلُك ْم َبْيَنُك ْم ِباْلَباِط ِل َو ُتْد ُلْو ا ِبَهٓا ِاَلى اْلُح َّك اِم ِلَتْأُك ُلْو ا َفِرْيًقا ِّم ْن َاْم َو اِل الَّناِس ِباِاْل ْثِم َو َاْنُتْم‬
‫َتْع َلُم ْو َࣖن‬

“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain


di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu
membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat
memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan
berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui”

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Al-Muharramat dalam Islam mengacu pada segala hal yang dilarang
atau diharamkan oleh syariat. Konsep ini didasarkan pada dalil-dalil dalam
Al-Qur'an dan Hadis yang memberikan panduan mengenai apa yang
diwajibkan (halal) dan apa yang dilarang (haram) dalam kehidupan sehari-
hari umat Islam.

Salah satu landasan Al-Muharramat terdapat dalam Surah An-Nahl


ayat 90, yang menegaskan pentingnya adil, berbuat kebajikan, memberikan
bantuan kepada kerabat, serta melarang perbuatan keji, kemungkaran, dan
permusuhan.

Dalam konteks transaksi ekonomi dan keuangan, beberapa jenis Al-


Muharramat yang perlu dihindari melibatkan praktik seperti riba, yaitu
pengambilan tambahan dalam transaksi yang bertentangan dengan prinsip
muamalah Islam. Maysir, yang terkait dengan perjudian dan transaksi
berisiko, juga diharamkan karena melibatkan keberuntungan. Selain itu,
gharar, yang mengacu pada penipuan dan ketidakpastian dalam transaksi,
juga dihindari.

Umat Islam mematuhi larangan-larangan ini dengan tujuan mencapai


keberkahan dan mendekatkan diri kepada Allah. Keseluruhannya, menjauhi
Al-Muharramat merupakan bagian integral dari kewajiban agama untuk
menjalani kehidupan sesuai dengan nilai-nilai Islam.

3.2 Saran
Pengenalan yang Lebih Mendalam: Tambahkan pengenalan yang
lebih mendalam tentang pentingnya pemahaman terhadap Al-Muharramat
dalam kehidupan sehari-hari umat Islam. Jelaskan bagaimana pemahaman ini
dapat membentuk perilaku, moral, dan nilai dalam masyarakat.

8
Penekanan pada Kebermaknaan dan Tujuan Agama: Tekankan lebih
lanjut pada tujuan dan makna di balik larangan-larangan ini. Bagaimana
pematuhan terhadap Al-Muharramat dapat membawa keberkahan dan
mendekatkan diri kepada Allah.

9
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahmân al-Juzairi, Kitab al-Fiqh ‘alâ al-Mazâhib al-Arba’ah, juz II, Beirut: Dâr al-Fikr,
1972, hlm. 193.

Ashraful, M., Chowdhury, F., & Economies, E. (2015). Mohammad Ashraful Ferdous
Chowdhury/ Journal of Emerging Economies and Islamic Research 2015 Vol 3
No3. 3.

Muhammad Ayub. (2007). Understanding Islamic Finance, Chichester: John Wiley & Sons
Ltd (Chichester (ed.)).

Rudiansyah, R. (2020). Telaah Gharar, Riba, dan Maisir dalam Perspektif Transaksi
Ekonomi Islam. Al-Huquq: Journal of Indonesian Islamic Economic Law, 2(1), 98.
https://doi.org/10.19105/alhuquq.v2i1.2818

10

Anda mungkin juga menyukai