Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PENGANTAR BISNIS

Tentang

“AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN”

DOSEN PENGAMPU:

ARISMEN,MM

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 9

DHILA FAUZIAH : 2330404037

FEBRIAN NOER RAHMAT : 2330404051

IDHAM KHOLIK : 2330404061

PRODI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAHMMUD YUNUS

BATUSANGKAR

2023/2024
KATA PENGATAR
Dengan mengucapkan Alhamdulillah hirabbil alamin, puji dan syukur kami
ucapkan atas kehadirat Allah SWT berkat Rahmat dan Hidayah-Nya, kami dapat
menyelesaikan makalah ini sebagaimana mestinya. Shalawat dan salam kami
haturkan kepada Nabi Muhammad SAW karena beliau telah membawa manusia dari
jaman kebodohan dan kegelapan menuju zaman terang benderang penuh dengan
ilmu seperti yang kita rasakan pada saat sekarang ini.

Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak ARISMEN, MM, selaku dosen
pengampu mata kuliah Pengantar Bisnis yang telah ikhlas membimbing dan
mengarahkan untuk menyelesaikan makalah ini.Makalah ini kami susun dengan
segenap upaya demi memenuhi tugas kelompok matakuliah kapita selekta fikih
dengan judul “Akuntansi dan Laporan Keuangan ” . Dengan ini kami
mengucapkanterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.

Walaupun kami sadari makalah ini masih banyak kekurangan.Kami berharap


makalah ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun pembaca, oleh karena itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak
demi perbaikan makalah kami dimasa yang akan datang. Akhir kata kami tutup
katapengantar ini dengan kata maaf apabila terdapat kata-kata yang kurang
berkenan.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Batusangkar, 20 November
2023

Pemakalah

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang 4

B.Rumusan Masalah 4

C.Tujuan Penulisan 4

BAB II PEMBAHASAN

A.Pengertian Akuntansi 5

B.Definisi Akuntansi 5

C.Fungsi-Fungsi Akuntansi…………….……………………………………….……..7

D.Pihak-pihak Yang Berkepentingan Dengan Akuntansi 8

E.Prinsip-Prinsip Akuntansi 8

F.Pengertian Laporan Keuangan 11

G.Isi Laporan Keuangan 11

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan 13

B.Saran 13

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akuntansi didefinisikan atau diartikan sebagai suatu sistem informasi yang


menyediakan catatan-catatan atau laporan untuk para pemangku kepentingan
mengenai berbagai kegiatan ekonomi dan kondisi atau keadaan perusahaan. Dengan
kata lain, akuntansi merupakan suatu informasi yang disajikan oleh perusahaan
melalui laporan keuangan untuk memberikan berbagai gambaran yang sangat jelas
mengenai berbagai keadaan atau kondisi Perusahaan. Khusus di dalam upaya
melaksanakan ajaran Islam yang memiliki kondisi serta berdimensi sosial ekonomi
atau yang sering disebut dengan muamalah, memerlukan tingkat pemahaman serta
penelitian yang lebih, karena aspek-aspek muamalah dalam pelaksanaannya lebih
bersifat lentur dan dinamis dalam pengembangan serta penerapan hukumnya bila
dibandingkan dengan ajaran Islam yang berdimensi dan bernilai ibadah. Demikian
pula dengan akuntansi, yang tentunya penerapannya ke arah kegiatan dan aktivitas
muamalah yang sifatnya dinamis tadi. Sehingga perkembangan sosial ekonomi
masyarakat harus diikuti pula akuntabilitas kegiatan tersebut dengan pelaksaan
akuntansi yang baik, guna menghindari adanya kelalaian antarpihak yang telah
melakukan transaksi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan Akuntansi?

2. Apa saja Definisi Akuntansi?

3. Siapa sajakah pihak-pihak yang berkepentingan dalam Akuntansi?

4. Bagaimana Prinsip-prinsip Akuntansi?

5. Apa pengertian Laporan Keuangan?

6. Apa saja isi Laporan Keuangan?

C. Tujuan Pembelajaran

1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan Akuntansi?

2. Untuk mengetahui apa saja definisi akuntansi?

3. Untuk mengetahui siapa saja pihak yang terlibat dalam akuntansi?

4
4. Untuk mengetahui bagaimana prinsip-prinsip akuntansi?

5. Untuk mengetahui pengetian laporan keuangan?

6. Untuk mengetahui apa saja isi laporan keuangan?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Akuntansi

Akuntansi adalah suatu kegitan jasa fungsi yang menyediakan data kuantitatif,
terutama mempunyai suatu sifat keuangan dari suatu kegiatan usaha ekonomi yang
dapat digunakan dalam pengambilan keputusan - keputusan ekonomi dalam rangka
memilih alternatif -alternatif dari suatu kegitan yang dilaksanakan dalam berbagai
macam bidang terutama sekali

dalam kegiatan ekonomi. Akuntansi mempunyai berbagai macam bidang yaitu,


Akuntansi Perusahaan (Business Acaunting), Akuntansi Pemerintahan (Govermental
Acounting), dan Akuntansi Sosial (Sosial Acounting).Akuntansi Keuangan daerah
merupakan salah satu bidang dalam kegiatan akuntansi sektor publik yang
mendapatkan perhatian besar dari berbagai pihak semenjak era reformasi. Hal
tersebut disebabkan karena adanya kebijakan baru pemerintahan Republik Indonesia
yang mereformasi pengeluaran daerah semenjak itu. Reformasi tersebut di gunakan
untuk menggantikan Undang – Undang No 5 tahun 1974 tentang pokok – pokok
Pemerintahan di Daerah dengan Undang – Undang No 22 tentang Pemerintahaan
Daerah . Undang – Undang No 22 tahun 1999 tersebut berisi tentang perlunya di
laksanakan Otonomi Daerah sehingga Undang –Undang tersebut di sebut dengan
Undang –Undang Otonomi Daerah.Menurut Undang –Undang No 32 tahun 2004
tentang pemerintahan daerah bahawa otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan
kewajiban yang di berikan kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus
sendiri urusan permerintahaan dan kepentingan masyarakat setempat menurut
aspirasi masyarakat. Untak meningkatkan daya guna dan hasil guna
penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat dan

5
pelaksanaan pembangunan sesuai dengan peraturan perundang – undangan.

Dalam Akuntansi Pemerintahaan data akuntansi di gunakan untuk memberikan


informasi mengenai transaksi ekonomi dan keuangan yang menyangkut organisasi
pemerintah dan organisasi lain yang tidak bertujuan mencari laba, melainkan
melayani masyarakat dalam urusan dengan pemerintah. Kas sebagai alat
pembayaran yang likuid harus di kelola dengan baik untuk menghindari
penyelewengan dan penyimpangan. Penyelewengan dan penyimpangan kas dapat di
hindari dengan suatu sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas
yang baik. Kas dapat dengan mudah di pindah tangankan dan tidak dapat di buktikan
kepemilikanya, sehingga kas sangat mudah di selewengkan. Dengan adanya suatu
sistem informasi dan pengendalian intern yang memuaskan, maka hal-hal yang
merugikan perusahaan dapat di hindari dan diminimalisasi.

B. Defenisi Akuntansi
Akuntansi pada umumnya sering disebut sebagai bahasa bisnis, dan
dapat terlihat dalam beberapa definisi berikut ini :
- Akuntansi adalah sebuah sistem informasi yang mengukur aktivitas
bisnis, pemrosesan data menjadi laporan, dan mengkomunikasikan hasilnya
pada para pengambil keputusan.
- Akuntansi adalah sebuah sistem informasi yang menyediakan laporan-
laporan kepada para pengguna mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi bisnis-
bisnis yang ada.
- Akuntansi meliputi 3 (tiga) aktivitas dasar – identifikasi, pencatatan,
dan mengkomunikasikan peristiwa ekonomi dari sebuah organisasi kepada
para pengguna yang berkepentingan.
- Akuntansi adalah sebuah sistem informasi yang dirancang oleh
sebuah organisasi untuk mengidentifikasi (analisis, mencatat, dan meringkas)
aktivitas-aktivitas yang mempengaruhi kondisi dan kinerja keuangannya,
kemudian mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan,
baik dari internal maupun eksternal organisasi.
Jika diperhatikan dengan seksama, definisi-definisi akuntansi diatas
menjelaskan bahwa akuntansi pada dasarnya akan menghasilkan informasi
dari sebuah sistem akuntansi yang ada di dalam sebuah entitas atau
organisasi bisnis yang disebut dengan informasi akuntansi yang akan
dimanfaatkan oleh pengguna seperti masyarakat umum, masyarakat

6
intelektual (termasuk didalamnya mahasiswa atau peneliti) dan para
pengambil keputusan bisnis dalam organisasi.
Dengan melihat pengguna informasi akuntansi tersebut, maka
akuntansi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Akuntansi Keuangan. Merupakan bidang akuntansi yang
menyediakan informasi akuntansi secara umum bagi para pemakai atau
pengambil keputusan yang ada di luar organisasi. Informasi akuntansi
keuangan dihasilkan berdasarkan Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum
(PABU) atau Generally Accepted Accounting Principles (GAAP).
2. Akuntansi Manajemen. Merupakan bidang akuntansi yang
menyediakan informasi akuntansi khusus bagi para pengambil keputusan
(misalnya manajer) yang ada di dalam organisasi, baik berupa informasi
keuangan dan non keuangan. Informasi akuntansi manajemen yang dihasilkan
tidak harus berdasarkan PABU, akan tetapi dapat berdasarkan asumsi atau
kebijakan dari internal organisasi guna mendukung proses pengambilan
keputusan sebuah divisi dalam internal organisasi.
Tujuan dari akuntansi manajemen adalah :
a. Untuk menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk
pembebanan biaya atas jasa, produk, dan objek lain yang menjadi
perhatian manajemen.
b. Untuk menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk
perencanaan, pengendalian, evaluasi, dan perbaikan berkelanjutan.
c. Untuk menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk
pengambilan keputusan.

C. Fungsi Akuntansi
Fungsi atau kegunaan akuntansi bagi dunia bisnis sejatinya sangat krusial. Oleh
karena itu, para pebisnis diharapkan mampu menyadari dan mulai menerapkan
disiplin ilmu ini dalam perusahaannya. Berikut fungsi-fungsi akuntansi:
1. Sumber Informasi Keuangan
Kamu dapat mengetahui berbagai informasi mengenai transaksi yang
berlangsung dengan perusahaanmu. Misalnya, berapa kas yang telah terkumpul atau
aset apa saja yang telah perusahaanmu miliki. Serta berbagai laporan finansial
perusahaan yang dibutuhkan beberapa pihak termuat dalam laporan akuntansi
7
secara rinci.
2. Dasar Pertimbangan Penentu Langkah Lanjutan
Adanya sumber informasi yang jelas dapat menjadi dasar pertimbangan
langkah lanjutan perusahaan. Misalnya menentukan apakah perusahaan perlu
meningkatkan atau mengurangi produksi barang berdasarkan kondisi keuangan
yang tertera dalam laporan.
3.Perencanaan, Pengawasan, dan Pengontrolan Produksi
Peranan fungsi akuntansi dalam bisnis selanjutnya adalah untuk
memudahkan perusahaan dalam merencanakan, mengawasi, dan mengontrol
produksi barang. Dengan adanya laporan akuntansi, perencanaan produksi barang
dapat dilakukan dengan matang, baik untuk perencanaan bulanan maupun tahunan.
Rumusan yang kamu dapatkan dari laporan akuntansi dapat membantumu
mengembangkan bisnis agar lebih efektif dan tertarget. Di sisi lain, apabila dalam
salah satu prosesnya menemui suatu kendala. Kamu bisa langsung mengatasinya
tanpa membuat permasalahan itu semakin meradang.
4. Alokasi Keuangan
Akuntansi berfungsi untuk mengontrol pengeluaran apapun dalam
perusahaan, mulai dari pengeluaran internal hingga eksternal sekalipun. Hal ini perlu
kamu lakukan agar kerugian akibat pengeluaran yang tidak terkontrol bisa kamu
hindari. Selain itu, kamu bisa mengalokasikan keuangan dengan baik sesuai dengan
kondisi keuangan perusahaanmu. Setelah itu, tujuan bisnis akan bisa terwujud dan
finansial tetap stabil.
5. Alat Evaluasi Perusahaan
Kamu bisa menggunakan akuntansi sebagai alat evaluasi kinerja
perusahaan kamu dalam periode tertentu. Melalui laporan tersebut, kamu bisa
melihat dan mengatasi masalah atau kekurangan yang telah dilakukan. Harapannya,
agar periode berikutnya tidak melakukan kesalahan yang sama dan perusahaan jadi
lebih baik. Selain itu, kamu juga bisa melihat laba dan faktor-faktor yang
mendatangkan keuntungan bagi perusahaan. Bila faktor-faktor tersebut telah
berjalan dengan baik, kamu hanya perlu mempertahankannya saja dan
mengaplikasikannya ke bidang lain yang kamu rasa perlu perbaikan.

D. Pihak-pihak yang berkepentingan dalam akuntansi

8
Setiap informasi akuntansi yang dihasilkan baik dari jenis akuntansi keuangan
dan jenis akuntansi manajemen memiliki keterbatasannya tersendiri, sehingga tidak
akan dapat memenuhi kebutuhan para pemakai secara menyeluruh. Keterbatasan
informasi dari setiap jenis akuntansi bukan disebabkan karena buruknya kualitas
informasi, standar yang digunakan, dasar metode maupun logika asumsi yang
diterapkan, akan tetapi lebih banyak disebabkan karena ringkasnya sebuah informasi
akuntansi atau informasi akuntansi tersebut ditujukan bagi pemakai yang terbatas
(misalnya, informasi akuntansi manajemen).

Secara umum, dapat dikatakan bahwa, pengguna informasi akuntansi dapat


berasal

dari internal maupun eksternal organisasi dengan tujuan dan kepentingan yang
berbeda-beda atas sebuah organisasi. Adapun para pengguna informasi akuntansi
tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pihak Internal, yaitu pihak manajemen dari organisasi merupakan pemakai


utama, dimana dengan memperoleh informasi akuntansi, dapat menjalankan fungsi-
fungsi dasarnya, yaitu pembiayaan, investasi, operasi dan produksi, pemasaran,
pengelolaan sumber daya manusia, dan penyediaan informasi. Contohnya: manajer
dan direktur,karyawan.

2. Pihak Eksternal yang memiliki kepentingan keuangan langsung, yaitu para


kreditur dan investor.

3. Pihak Eksternal yang memiliki kepentingan keuangan tidak langsung,


misalnya fiskus, pasar modal, pelanggan dan perencana ekonomi

E. Prinsip -prinsip Akuntansi


Prinsip dasar akuntansi adalah dasar dalam cara melakukan proses
akuntansi. Prinsip ini dibutuhkan untuk membuat laporan keuangan. Prinsip
akuntansi tersebut dibutuhkan untuk mendapatkan hasil objektif dari suatu bentuk
permasalahan keuangan. tujuan dari adanya prinsip-prinsip dasar akuntansi, yaitu
sebagai berikut: 1.Adanya aturan yang jelas dalam
melakukan proses akuntansi yang benar. Jadi, setiap akuntan sama-sama membuat
laporan keuangan sesuai dengan pedoman tersebut. 2.Laporan keuangan
yang dibuat sesuai dengan standar yang ditetapkan. 3.Proses
akuntansi yang dilakukan akan bersifat objektif begitu juga dengan pandangan orang
dari laporan yang dibuat. Dengan demikian, hasil dari akuntansi bisa menghasilkan
solusi dari masalah yang ada.

Berikut adalah 10 prinsip-prinsip dasar akuntansi yang diterapkan di Indonesia:

1. Prinsip Entitas Ekonomi (Economic Entity Principle)


Prinsip yang pertama adalah entitas ekonomi. Apa itu entitas ekonomi? Entitas

9
adalah badan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan usaha. Lalu, apa
manfaat prinsip entitas ekonomi bagi akuntansi dan perusahaan? Jadi, entitas
ekonomi adalah informasi ekonomi yang berasal dari perusahaan. Perusahaan
tersebut harus independen atau berdiri sendiri. Laporan keuangan tersebut tidak
boleh digabung dengan keuangan pribadi agar mudah dikelola baik. Misalnya, Pak
Budi punya sebuah perusahaan dan ingin mengetahui cash flow atau laju
keuangannya. Oleh sebab itu, diperlukan adanya laporan keuangan. Laporan yang
dibuat tidak boleh bercampur dengan keuangan pribadinya. Dengan demikian, apa
manfaat prinsip entitas ekonomi bagi akuntansi yaitu berguna untuk mendapatkan
data penghasilan yang ada di perusahaan tersebut dapat diketahui dengan baik.

2. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)


Prinsip selanjutnya adalah biaya historis yang dilakukan dengan menulis semua
biaya yang dikeluarkan agar bisa mendapatkan barang. Artinya, prinsip ini menulis
setiap pengeluaran untuk mendapatkan barang yang diinginkan. Tidak hanya berlaku
pada barang, tetapi juga pada jasa yang diperoleh dari biaya tersebut. Contohnya
adalah ketika membeli modem/router internet. Biaya yang dicatat tidak hanya dari
harga modem tersebut, tetapi juga jasa pemasangan WiFi, biaya teknis, sampai
biaya transportasi juga perlu dihitung.

3. Prinsip Kesinambungan Usaha (Going Concern)


Prinsip akuntansi ini menjelaskan bagaimana cara yang perlu dilakukan untuk
membuat usaha selalu berjalan dan berkesinambungan. Prinsip ini mengedepankan
perusahaan agar bisa terus berjalan sehingga perlu melakukan berbagai cara yang
baik. Namun, usaha tersebut bisa dihentikan jika ada hal khusus yang membuatnya
berhenti.

4. Prinsip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure)


Telah diketahui bahwa setiap perusahaan atau organisasi harus membuat laporan
keuangan. Hal ini menjadi penting karena pencatatan tersebut akan membantu
orang untuk menganalisis perkembangan keuangan sampai dengan transparansi
yang jelas. Dengan demikian, penyajian informasi tersebut akan lebih dinilai dengan
objektif sepenuhnya. Jika mengacu pada prinsip ini, informasi keuangan yang
diberikan harus detail dan terperinci sehingga akuntan bisa mengambil kebijakan
dari laporang yang ada. Sebaliknya, laporan yang tidak lengkap riskan untuk
membuat salah paham sehingga langkah yang akan diambil kedepannya bisa salah.
Laporan keuangan yang ambigu akan mengundang banyak pertanyaan yang harus
dicarikan jawabannya sehingga ini akan memakan waktu.

5. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)


Dalam prinsip akuntansi pengakuan pendapatan, diketahui bahwa pendapatan
adalah hasil penjualan barang atau jasa. Pendapatan ini yang akan mendapatkan
harta. Aliran harta tersebut harus selalu dihitung setiap jangka waktu tertentu.
Prinsip pengakuan pendapatan membuat kita harus “mengakui” uang yang masuk
tersebut sebagai penghasilan/pendapatan. Misalnya, selama satu bulan Anda

10
berhasil menjual baju sampai memperoleh Rp 4 juta. Nah, uang tersebut harus diakui
sebagai hasil dari pendapatan.

6. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)


Prinsip dasar akuntansi lainnya adalah matching principle. Dalam prinsip ini harus
ada perbandingan dari pendapatan tersebut dengan biaya pengeluarannya. Prinsip
mempertemukan wajib diterapkan di perusahaan karena bisa mengetahui untung
ruginya.Setelah dibandingkan, Anda bisa mendapatkan hasil pendapatan yang
diperoleh dari perusahaan. Jika pendapatan tersebut lebih besar dibandingkan
pengeluaran maka disebut untung. Sebaliknya jika malah kecil dibandingkan
pengeluaran maka disebut rugi.

7. Prinsip Periode Akuntansi


Prinsip akuntansi ini berkaitan dengan waktu. Setiap laporan keuangan yang dibuat
harus ditulis dengan terstruktur dalam jangka waktu tertentu. Misalnya, membuat
laporan keuangan satu bulan sekali, 3 bulan sekali, sampai dengan satu tahun.
Adanya jangka waktu tersebut memudahkan pelaporan keuangan diketahui secara
jelas sesuai dengan waktunya. Akan lebih baik jika jangka waktunya tidak terlalu
lama agar bisa menganalisis secara berkala. Pembuat laporan ini nantinya harus
menjelaskan keuangan dari kurun waktu yang ditentukan. Bisa juga dengan
menampilkan grafik keuangan. Jadi, setiap jangka waktu tersebut akan didapatkan
hasil tren keuangan apakah semakin naik atau semakin menurun. Jika perusahaan
mengambil jangka waktu sebulan sekali itu artinya pembuatan laporan dilakukan
selama sekitar 30 hari. Misalnya, 1 januari ke 1 februari.

8. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)


Prinsip akuntansi selanjutnya yaitu konsistensi. Konsistensi adalah ketetapan yang
dilakukan secara berkelanjutan. Inilah yang juga diterapkan dalam membuat laporan
keuangan. Laporan keuangan harus dibuat dengan format yang sama dan tidak
boleh berubah-ubah.Hal ini agar mudah dibaca dan tidak membuat orang
kebingungan untuk menginterpretasikannya. Metode yang digunakan untuk
menjalankan prinsip akuntansi harus sama dan dijadikan sebagai standar kebijakan
perusahaan. Sistem dari rumus keuangan juga tidak boleh berganti semaunya
karena ini bisa menyulitkan pembaca untuk menilai dan membandingkannya dengan
laporan sebelumnya.

9. Prinsip Satuan Moneter


Prinsip satuan moneter adalah salah satu prinsip dasar akuntansi yang mewajibkan
semua keuangan harus memakai satuan moneter atau mata uang tertentu. Hal ini
penting agar formatnya menjadi sama semua sehingga perhitungannya menjadi
mudah. Contoh, laporan keuangan dengan memakai dollar, rupiah, atau yen semua.

10. Prinsip Materialitas


Laporan keuangan yang dibuat adalah pencatatan yang bernilai dan ini harus diakui.
Setiap pencatatan keuangan tersebut tidak terlepas dari nominal dan material. Jadi,
setiap informasi yang diberikan dapat mempengaruhi keputusan tentang bagaimana
11
cara menjaga nilai tersebut.

F. Pengertian Laporan Keuangan


Laporan keuangan adalah sebuah catatan informasi keuangan suatu perusahaan
dalam satu periode tertentu yang dapat digunakan untuk menggambarkan situasi
kinerja perusahaan tersebut. Sederhananya, laporan keuangan adalah dokumen
penting berisi catatan keuangan perusahaan baik transaksi maupun kas. Pembuatan
laporan keuangan perusahaan dilakukan dalam periode tertentu. Biasanya
perusahaan membuat laporan keuangan ketika periode akuntansi perusahaan
mereka memasuki akhir. Periode akuntansi ini ditentukan oleh perusahaan masing-
masing. Ada yang dilakukan setiap akhir tahun, ada juga yang dilakukan dalam
beberapa bulan sekali.
Kebijakan perusahaan tentang periode akuntansi ini berbeda satu sama lain. Yang
paling penting dari laporan keuangan perusahaan adalah semua transaksi dicatat
dengan akurat sehingga laporan keuangan memiliki perhitungan yang tepat. Karena
keuntungan perusahaan, kerugian, bahkan pembayaran pajak bergantung dengan
laporan keuangan Jenis-Jenis Laporan Keuangan Perusahaan.

G. Isi Laporan Keuangan


Ada beberapa jenis laporan keuangan di setiap perusahaan. Hal ini karena dalam
bisnis ada banyak jenis transaksi yang dilakukan sehingga laporan keuangan
perusahaan memiliki banyak jenis sesuai dengan jenis transaksi yang dilakukan.
Berikut ini adalah jenis-jenis laporan keuangan dalam perusahaan:
1.Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi digunakan oleh
perusahaan untuk mengetahui bagaimana posisi keuangan laba dan rugi perusahaan.
Laporan keuangan perusahaan jenis laporan laba rugi yang dibuat untuk perusahaan
merupakan acuan untuk kondisi perusahaan dan pengambilan langkah dan
keputusan selanjutnya bagi pemimpin perusahaan .Ada dua cara yang digunakan
untuk menyusun laporan laba rugi perusahaan. Pertama, single step atau dengan
cara langsung. Kedua, multiple step atau cara bertahap. Dua metode ini memiliki
kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Untuk cara single step atau cara
langsung, memang relatif lebih mudah dibandingkan dengan multiple step. Proses
penghitungannya hanya perlu menambahkan pendapatan dari atas sampai bawah
dalam satu kelompok. Kemudian dikurangi dengan total beban dan atau biaya dalam
periode tersebut. Sedangkan untuk cara multiple step atau cara bertahap,
perhitungan pendapatan dibagi menjadi dua kategori. Pertama, pendapatan
operasional perusahaan yang berasal dari kegiatan pokok dan pendapatan non
operasional. Pembagian ini juga berlaku untuk pengurangan beban dan biaya dalam
periode tersebut.Terdapat beberapa komponen yang perlu diperhatikan saat
pembuatan laporan laba rugi untuk laporan keuangan perusahaan, yaitu: Pendapatan,
baik operasional maupun non operasional,Beban pinjaman,Beban pajak,Laba rugi
perusahaan,Biaya operasional.Komponen laporan laba rugi mencakup laporan laba
rugi dari aktivitas perusahaan, laba rugi yang didapat dari afiliasi, dan laba rugi saat

12
periode berjalan.

2.Laporan Arus Kas


Jenis laporan keuangan perusahaan selanjutnya adalah laporan
arus kas yang juga disebut sebagai cash flow perusahaan. Laporan arus kas
merupakan dokumen penting perusahaan yang didalamnya berisi laporan arus
transaksi masuk dan keluar perusahaan. Laporan tersebut terdiri dari transaksi
dalam periode tertentu.Jenis laporan keuangan perusahaan ini sangatlah penting
bagi perusahaan karena digunakan sebagai indikator laporan arus kas di periode-
periode mendatang. Selain itu laporan arus kas menjadi dokumen penting untuk
pertanggung jawaban transaksi masuk dan keluar dari perusahaan. Sumber laporan
arus kas bermacam-macam, misalnya dari hasil kegiatan operasional perusahaan,
kas perusahaan, hingga pendanaan atau pinjaman yang didapat oleh
perusahaan.Untuk arus kas keluar, sumbernya adalah beban perusahaan seperti
biaya operasional maupun investasi perusahaan. Laporan arus kas memiliki tiga
komponen penting yang digunakan untuk membuat laporan arus kas perusahaan,
yaitu:Arus kas dari kegiatan bisnis.Arus kas dari kegiatan investasi.Arus kas dari
kegiatan pendanaan.

3.Laporan Perubahan Modal.


Laporan keuangan perusahaan berikutnya adalah jenis laporan
perubahan modal yang digunakan untuk melakukan pelaporan jika terdapat
perubahan modal dalam perusahaan yang terjadi pada periode tertentu.Pengertian
laporan perubahan modal berisi tentang besarnya perubahan modal keuangan yang
terjadi. Sehingga Anda dapat memiliki gambaran terhadap perencanaan perusahaan
kedepan. Komponen yang diperlukan untuk membuat laporan perubahan modal
adalah modal yang dimiliki perusahaan di awal periode berjalan, pengambilan dana
pribadi oleh pemilik bisnis, serta jumlah laba dan rugi bersih dalam periode tersebut.
Karena itu, sebelum membuat laporan perubahan modal, perusahaan perlu membuat
laporan laba rugi terlebih dahulu.

4.Laporan Neraca
Neraca atau yang bisa juga disebut sebagai balance sheet dalam
istilah akuntansi, merupakan sebuah laporan keuangan perusahaan yang
menunjukkan kondisi, informasi, dan posisi keuangan suatu bisnis dalam periode
tertentu. Laporan neraca sangat penting bagi perusahaan agar bisa merencanakan
proyek kedepan.Untuk menyusun laporan keuangan perusahaan jenis neraca
perusahaan, terdapat beberapa komponen neraca yang perlu disiapkan yaitu jumlah
aktiva baik berupa harta atau aset, kewajiban berupa utang, dan ekuitas atau modal
perusahaan. Neraca memiliki 3 unsur yaitu aset, liabilitas (liability), dan ekuitas.

5.Laporan untuk Laporan Keuangan


Laporan ini dibuat untuk menyajikan laporan keuangan yang bertujuan
agar penjelasan laporan keuangan lebih terperinci dan lebih detail saat dibaca.
Dengan menyusun laporan atas laporan keuangan tentunya akan memudahkan

13
pembaca mengetahui informasi penting dalam laporan keuangan. Jenis laporan
keuangan perusahaan ini tidak hanya disajikan untuk petinggi perusahaan. Tetapi
biasanya juga dibuat untuk investor yang ingin melakukan investasi pada
perusahaan dan perlu memeriksa laporan keuangan perusahaan sebagai proyeksi
investasi. Maka dengan adanya laporan ini, proses pemeriksaan laporan keuangan
akan lebih mudah Pengertian Laporan Keuangan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Akuntansi adalah suatu kegitan jasa fungsi yang menyediakan data kuantitatif,
terutama mempunyai suatu sifat keuangan dari suatu kegiatan usaha ekonomi yang
dapat digunakan dalam pengambilan keputusan - keputusan ekonomi dalam rangka
memilih alternatif -alternatif dari suatu kegitan yang dilaksanakan dalam berbagai
macam bidang terutama sekali

dalam kegiatan ekonomi. Akuntansi mempunyai berbagai macam bidang yaitu,


Akuntansi Perusahaan (Business Acaunting), Akuntansi Pemerintahan (Govermental
Acounting), dan Akuntansi Sosial (Sosial Acounting).Akuntansi Keuangan daerah
merupakan salah satu bidang dalam kegiatan akuntansi sektor publik yang
mendapatkan perhatian besar dari berbagai pihak semenjak era reformasi. Hal
tersebut disebabkan karena adanya kebijakan baru pemerintahan Republik Indonesia
yang mereformasi pengeluaran daerah semenjak itu. Dan juga tentang Laporan
keuangan adalah sebuah catatan informasi keuangan suatu perusahaan dalam satu
periode tertentu yang dapat digunakan untuk menggambarkan situasi kinerja
perusahaan tersebut. Sederhananya, laporan keuangan adalah dokumen penting
berisi catatan keuangan perusahaan baik transaksi maupun kas. Pembuatan laporan
keuangan perusahaan dilakukan dalam periode tertentu. Biasanya perusahaan
membuat laporan keuangan ketika periode akuntansi perusahaan mereka memasuki
akhir. Periode akuntansi ini ditentukan oleh perusahaan masing-masing. Ada yang
dilakukan setiap akhir tahun, ada juga yang dilakukan dalam beberapa bulan sekali.

14
B. Saran

Pemakalah berharap teman-teman selaku sesama pelajar manajemen bisnis


memahami mengenai materi tentang akuntansi dan laporan keuangan.

15

Anda mungkin juga menyukai