Anda di halaman 1dari 17

lOMoARcPSD|14684341

lOMoARcPSD|14684341

CRITICAL BOOK REVIEW


Desain Produk

Oleh :
Nama : Atika Melani Sinambela

Nim : 2212451003
Kelas :B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
lOMoARcPSD|14684341

Kata pengantar

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karna pada saat ini
masih diberi kesehatan, sehingga saya dapat menyelsaikan tugas Critical Book Report
ini dengan judul “The Art of Packaging dan Desain Produk Inovatif & Inkubasi
Bisnis Kompetitif”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
wawasan seni. Dalam makalah Ini megulas tentang aliran dan gaya seni rupa.
Saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu penulis dan dalam menyusun makalah ini. Penulis juga berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Dengan segala kerendahan hati,
kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan dari para pembaca guna untuk
meningkatkan dan memperbaiki pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada
waktu mendatang.

Medan, September 2023

Penulis

ii
lOMoARcPSD|14684341

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2

DAFTAR ISI…......................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 4

A. Identitas Buku ................................................................................................................. 4

B. Latar Belakang ................................................................................................................ 4

C. Identifikasi Masalah ........................................................................................................ 5

D. Rumusan masalah ........................................................................................................... 5

E. Tujuan ............................................................................................................................. 5

BAB II RINGKASAN BUKU ................................................................................................... 6

A. Produk ............................................................................................................................. 6

B. Produk Inovatif ............................................................................................................... 6

C. Gagasan Baru, Konsep, dan desain Industri ................................................................... 7

D. Proses Pembuatan Konsep Produk Inovatif .................................................................... 7

E. Prototype dan Cara Pembuatannya ................................................................................. 9

F. Testing Prototype .......................................................................................................... 10

G. Paten .............................................................................................................................. 10

H. Pengembangan Industri Unggulan Daerah Tingkat-1 (Provinsi) .................................. 12

I. Siklus Hidup dan Ekosistem Teknologi ........................................................................ 12

J. Pengertian Inkubasi dan Inkubator ............................................................................... 13

K. Inkubator dan inkubasi Teknologi dan Bisnis............................................................... 13

L. Model Bisnis Kompetitif............................................................................................... 14


BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 15
A. Kelebihan dan Kelemahan Buku Utama ....................................................................... 15
B. Kelebihan dan Kelemahan Buku Pembanding ............................................................. 15
C. Saran ............................................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 16

iii
lOMoARcPSD|14684341
lOMoARcPSD|14684341

BAB I
PENDAHULUAN
A. Identitas Buku
1. Buku Pertama

• Judul Buku : Desain Produk Inovatif & Inkubasi Bisnis Kompetitif


• Pengarang : Alva Edy Tontowi
• Penerbit : UGM Press
• Tahun terbit : April 2016
• ISBN : 978-302-386-069-2

2. Buku Pembanding

• Judul Buku : The Art of Packaging


• Pengarang : Sri Julianti
• Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
• Tahun terbit 2014

B. Latar Belakang
Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada
salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Seperti kata pepatah, buku adalah
jendela dunia. Buku merupakan sebuah alat untuk menjelajahi ribuan bahkan milyaran
ilmu yang ada di dunia. Untuk mengetahui tentang apa yang ada di dunia luar sana,
kita tidak perlu datang langsung ke sana. Namun dengan membaca buku, kita dapat
mengetahui apa saja yang terjadi atau yang ada di dunia luar sana.
Dengan semakin berkembangnya teknologi dan komunikasi, dewasa ini
semakin banyaknya bermunculan penulis-penulis buku. Untuk satu topik bahasan kita
dapat mengambil referensi dari banyak buku dari penulis yang berbeda. Namun dari
banyak buku yang ada tersebut sangat sulit untuk mencari buku yang sesuai dengan
kebutuhan kita. Misalnya dari susunan kalimatnya yang mudah dipahami, keteraturan
susunan, isi buku yang menarik dan penjelasan yang mudah dimengerti dan lain-lain.
Maka dari itu diperlukan pengetahuan dan penilaian dari orang yang pernah membaca
buku tersebut untuk medeskripsikan seberapa besar kesesuaian buku tersebut terhadap
kebutuhan kita.

1
lOMoARcPSD|14684341

Critical Book Report (CBR) adalah suatu laporan yang berisi penilaian terhadap
sebuah karya tulis. CBR meliputi deskripsi singkat mengenai buku serta kelebihan dan
kelemahan buku Tersebut dibandingkan buku lain yang berkaitan atau mempunyai
kesamaan topik.
Kemudian diharapkan CBR tersebut bisa dimanfaatkan oleh para pembaca yang
masih bingung dalam memilih buku yang sesuai dengan kebutuhan.

C. Identifikasi Masalah
1. Ringkasan Buku Utama
2. Kelebihan dan Kelemahan Buku Pembanding
3. Kelebihan dan Kelemahan Buku Utama.

D. Rumusan masalah
Dari uraian latar belakang dan identifikasi masalah di atas dapat di rumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran atau deskripsi singkat dari buku tersebut ?
2. Apa Kelebihan dan Kelemahan Buku utama ?
3. Apa kelebihan dan kelemahan buku pembanding ?

E. Tujuan
Laporan Critical Book report ini mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi tugas kuliah Inovasi dan Desain Produk.
2. Untuk memberikan informasi dan penilaian buku Inovasi dan Desain Produk
kepada para pembaca.

2
lOMoARcPSD|14684341

BAB II
RINGKASAN BUKU

F. Produk
Produk didefenisikan sebgai hasil suatu kegitan berkarya atau produksi yang memiliki manfaat
atau fungsi dan atau aestetika. Meskipun porsi antara manfaat/fungsi dan aestitika tidak mesti
sama. Sebagai contoh , produk dapat hanya memiliki mamfaat dan fungsi saja jika poersi
aestetikanya kecil, sebaliknya ada produk yang hanya memiiki aestetika saja seperti barang
seni yang digunakan untuk memperindah ruangan kaena porsi aestikanya lebih dominan.
Sehingga produk dengan prototipe berbeda. Produk sudah memiliki jaminan kinerja sesuai
dengan desainnya dan memungkinkan untuk dikomersialkan. Sedangkan,prototipe masih
memungkinkan adanya penyempurnaan karena masih ada kemungkinan kinerja belum sesuai
dengan desain. Sehingga prototipe belum masuk ke tahap produksi.

Produk dibagi menjadi dua yaitu barang dan jasa . sedangkan barang dapat dibagi dua yaitu
barang diskrit dan kontiniu . ciri utama produk diskrik adalah berfase padat non-oartikel atau
non serbuk, sedangkan ciri utama produk kontiniu adalah berfasi cair dan gas serta berfase
padat berupa partikel atau serbuk atau filamen atau lembaran panjang.

G. Produk Inovatif
Produk inivatif adalah produk yang dibuat berdasarkan suatu gagasan baru suatu gagasan baru.
Gagasan baru tersebut dapat diperoleh dari berbagai sumber yang berupa feedback kebutuhan
pasar dan atau lima aspek lainnya sepertii tren produk, HKI,Ergonomi,SHE serta tekhnologi
baru.

Kandungan inivasi dalam suatu produk dapat hanya di beberapa bagian (inovasi inkrimental)
atau sebagain besar atau seluruhnya (inovasi holistik) dari produk tersebut sehingga menjadi
unik. Suatu produk dikatakan inovatif jika produk tersebut memiliki suatu yang baru atau
keunikan dari suatu realisasi gagasan baru.

Pada umumnya onovasi yang dikandung dalam produk tersebut dapat diperoleh dengan
berbagai cara inovasi inkrimental, yaitu :

1. Memperbaiki problem pada produk yang sebelumnya


2. Memodifikasi beberapa hal pada produk sebelumnya tanpa mengurangi fungsi
utamanya

3
lOMoARcPSD|14684341

3. Mengkombinasikan beberapa fitur fungsi dalam satu produk (konsep x in 1 dengan x


> 1)
4. Menambahkan teknologi atau fitur baru yang berasal dari produk lain di luar kelasnya
untuk produk kita.

Salah satu contoh produk inivatif dari buku ini adalah Google Glass yang di desain berupa kaca
mata yang memungkinkan pengguna dapat membuat video sambil berjalan dan melihat objek
yang pengguna sukai. Hasil video tersebut dapat langsung disambug nikrabel ke kimputer
laptop atu desktop atau hanya disimpan dalam media penyimpanan yang terpasang pada google
glass tersebut.

Tabel 4.8 Google Glass, Probelm dan Inovasi

Nama Produk Problem Inovasi


Google Glass Kejenuhana menggunakan Kebutuhan untuk dapat membuat foto still
perangkat kamera dan dan video dengan cara yang simpel dan
video yang terpisah dan praktis tanpa harus membawa banyak item
berat sihingga banyak serta hasil foto dan video dapat langsung
peralatan yang harus dikirim ke komputer atau teman lainya via
dibawa internet

H. Gagasan Baru, Konsep, dan desain Industri


Seperti halnya dalam desain produk secara umum, desain produk inovatif prosesnya
juga sama. Pembedaanya adalah produk yang akan didesain berupa produk yang berbasisi pada
ide baru atau gagasan baru (di tingkat lokal atau internasional). Gagasan baru tersebut berupa
material,metode atau cara atau tekhnologi atau fitur fungsinya. Prosesnya dimulai darigagasan
baru, kemudian pembuatan konsep dan diakiri dengan desain industri.

I. Proses Pembuatan Konsep Produk Inovatif


Dalam mengembangkan produk baru non-makanan atau minuman yang melibatkan
manusia sebagai pengguna atau operator , produk perlu memiliki lima hal berikut :

1. Aspek fugsional, regulasi, dan Paten


2. Aman dan sehat
3. Kemudahan penggunaan dan perawatan
4. Aestetika dan ergonomi

4
lOMoARcPSD|14684341

5. Tren produk dan kesiapan tekhnologi

Adapun langkah-langkah pengembangan konsep produk yang sebagain diadopsi dari Ulrich
dan Eppinger (2008) yang terdiri dari tujuh langkah M-I-S-K-K-D

1. Menetapkan misi (M) mengapa produk akan dibuat , deskripsi produk, kapan produk
akan diluncurkan, marginnya berapa, dan siapa saja yang duduk sebagai pemangku
kepentingan (stake holder)
2. Mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pengguna atau pasar (I). Sumber informasi
kebutuhan dan keinginan pengguna ini dapat diperolah dari sumber internet dansumber
internal (misalnya, paten, regulasi pemerintah,lingkungan hidup, kesehatan dan
keamanan, tren produk)
3. Menetapkan spesifikasi Produk (S) berdasarkan masukan (I) benchmarking , dan hasil
uji laboratorium
4. Membuat konsep produk (K) berdasarkan spesifikasi (S). Untuk mampu membuat
konsep dengan jumlah konsep banyak diperlukan kreativitas. Pada langkah ini
arsitektur produk, aestika, ergonomi, dan usabilitas perlu dipertimbangkan
5. Memilih konsep produk terbaik sebagai konsep akhir (K)
6. Desain Industri (D)

Desain detail dan desain tekhnik adalah dua tahap yang dilakukan setelah desain konsep selesai
dilakukan. Pada produk manufaktur diskrit , detail desain dan analisis tekhnik ini dilakukan
berututan dan bolak-balik hingga diperoleh hasil analisis tekhnik yang memenuhi kebutuhan
keteknikan yang dalam banyak kasus dapat lebih dari satu kali siklus

J. Desain Detail (CAD = Computer Aided Design)


Pada produk manufaktur diskrit, desain detail yang selanjutnya dikenal dengan istilah
gambar tekhnik atau kalau dilapangan dikenal dengan istilah bahasa inggrisnya Engineering
Drawing (ED) adalah tahap yang dilakun setelah tahap desain konsep selesai dilakukan. Desain
detail dalam bentuk ED ini digunakan sebagai alat komunikasi antara desainer dengan
manufakur. Proses dalam membuat gambar tekhnik pada produk manufaktur diskrit dapat
dilakukan dengan menggunakan dua cara yang keduanya dalam menggambar tetap
perpedoman pada standard internasional (SI) , yaitu cara :

1. Tanpa bantuan softwar


2. Berbantuan Software (CAD=Computer Aided Design)

5
lOMoARcPSD|14684341

Cara pertama , gambar tekhnik dibuat langsung diatas kertas putih atau kalkir menggunakan
tangan dengan bantuan penggaris bersskal, pensil,penghapus,pena. Sedangkan cara kedua
digunakan dengan cara komputer dan hasilnya dicetak dengan printer warna dengan ukuran
garis dan dan kertas seperti yang pertama.

B. Analisis Tekhnik (CAE= Computer Aided Eingineering)

Analisis tekhnik di lakukan setelah gambar tekhnik selesai . tujuanny adalah untuk melohat
apakah komponen/part chunk atau model pada produk yang akan dibuat telah sesuai dengan
aplikasi nantinya. Tujuan utama untuk analisis tekhnik produk ini adalah untuk meyakinkan
bahwa komponen impeler dan poros pompa air tersebut cukup kuat atau tidak akan rusak pada
usia pakai seperti yanng akan dijanjikan dalam dokumen garansi pajak. Analis tekhnik dapat
dilakukan cera analitik empirik atau dilakukan dengan cara yang praktis, yaitu dengan bantuan
sofware dan komputer analisis tekhnik atau CAE (computer Aided Engineering). Proses CAE
itu tersebut antara lain CFD,akustik,termal,durabitas,respon dinamik. Karena CAE bersifat
prediksi meskipun imput seringkali diambil dari data empirik . hasil analisis tekhnik ini tidak
100 % benar.Namun demikian , analisis tekhnik ini banyak bermamfaat di awal proses desain,
sebelum produk rill dibuat sehingga dapat menghemat biaya proses desain,pengembangan, dan
prototyping.

K. Prototype dan Cara Pembuatannya


Prototype dapat didefinisikan sebagai gambaran awal sementara sebelum produk rillnya
dibuat. Proses pembuatan prototype dapat dimulai dari pembuatan komponen atau part.
Kemudian merakitnya menjadi chunk. Chunk tersebut dirakit dengan chunk lain menjadi
modul. Modul-modul tersebut dirakit satu dengan yang lainnya menjadi prototype.

Prototyping adalah proses pembuatan suatu prototype. Proses ini merupakan suatu step
diantara banyak step dalam proses konversi dari sebuah desain konsep menjadi sebuahproduk
rill. Sehingga dalam proses ini memerlukan waktu dan biaya yang nantinya akan berkontribusi
pada waktu dan biaya keseluruhan dalam proses konversi tersebut.

Mengingat bahwa untuk membuat membuat prototipe diperlukan waktu dan biaya yang
tidak sedikit, maka proses pembuatan prototipe ini diupayakan dengan waktu dan biaya yang
serendah-rendahnya pula sehingga harga produk menjadi lebih kompetitif. Upaya yang dapat
dilakukan untuk mempercepat proses pembuatan prototipe ini adalah dengan menerapkan
6
lOMoARcPSD|14684341

teknologi manufaktur yang dikenal dengan nama Rapid Prototyping Technology (RPT). RPT
ini dikenal dengan nama yang lebih umum yaitu Layer Manufacturing Technology (LMT)
karena proses manufakturnya dilakukan lapis demi lapis material dan lapis-lapis material
tersebut kemudian ditumpuk menjadi satu membentuk 3 benda dimensi.

L. Testing Prototype
Setelah prototype a selesai, kemudian dilakukan testing untuk meyakinkan bahwa
prototype tersebut berfungsi seperti rencana. Hasil testing tersebut adalah kemungkinan sukses
dan gagal. Namun demikian, jika prototype tersebut dibuat mengikuti gambar teknik secara
baik dan benar menggunakan teknologi manufaktur yang sesuai, testing tersebut kemungkinan
besar akan sukses meskipun tingkat kesuksesannya tidak dapat mencapai 100%. Hasil tes
prototipe a ini selanjutnya digunakan sebagai masukan dalam membuat prototipe b.

M.Desain Industri
Dalam subseksi desain industri (DI) akan disajikan mengenai definisi, hak pendesain,
hak perioritas pemohon dan lingkup desain industri.

Hak desain industri adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara Republik Indonesia
kepada pendesain atas hasil kreasinya untuk selama waktu tertentu (10 tahun terhitung sejak
tanggal penerimaan) untuk melaksanakan sendiri, atau memberikan persetujuannya kepada
pihak lain untuk melaksanakan hak tersebut.

Lingkup desain industri yang mendapatkan perlindungan adalah:

a. Desain Industri

b. Desain Industri Lama

N. Paten
Syarat untuk mendapatkan paten bagi suatu invensi yaitu:
a. Baru (novelty)
b. Mengandung langkah inventif
c. Dapat diterapkan di industri
Ada 2 jenis paten yaitu paten sederhana dan paten biasa
Selama masa perlindungan, pemilik paten memiliki kewajiban untuk iuran tahunan dan
melaksanakan peten tersebut agar memiliki nilai ekonomi.

7
lOMoARcPSD|14684341

Beberapa hal penting dalam menulis draft dokumen paten atau desain industri yang baik
antara lain :
a) Melakukan penelusuran paten-paten terkait dengan produk yang akan kita daftarkan
paten atau desain industri.
b) Siapkan desain gambar yang akan kita daftarkan ptaten atau desain industri.
c) Siapkan abstrak yang berisi latar belakang mengapa produk tersebut penting dan tidak
ada duanya serta poin penting solusi masalah yang akan diselesaikan, deskripsi produk
dan tunjukkan keunggulan dalam menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan
oleh produk sebelumnya.
d) Siapkan apa saja yang akan diklaim.
Setelah kegiatan dari (a) hingga (d) selesai dan siap kemudian lakukan penyusunan dokumen
yang terdiri dari 3 bagian dengan urutan:
1) Deskripsi, yang terdiri dari :
a. Judul
b. Bidang teknik invensi
c. Latar belakang invensi
d. Ringkasan invensi
e. Uraian singkat gambar
f. Uraian lengkap invensi
g. Klaim
2) Abstrak
3) Gambar dengan nomor untuk menunjukkan bagian-bagiannya.

C. Ragam Potensi Daerah Provinsi


Indonesia yang membentang dari barat ke timur sepanjang garis khatulistiwa (equator
line) dengan 3 perbedaan waktu terdiri dari 34 provinsi atau 501 wilayah kabupaten (403) dan
kota (98) tersebar di sejumlah pulau.
Kekayaan alam yang berlimbah di setiap provinsi, terutama kekayaan alam non-tambang,
yang tampaknya tidak memiliki petensi ekonomi, dengan teknologi dan kreativitas dapat
dikonversi atau diberi nilai tambah menjadi sesuatu yang bermanfaat tidak hanya untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat di provinsi tersebut, tetapi juga memiliki nilai ekonomi yang
meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

8
lOMoARcPSD|14684341

O. Pengembangan Industri Unggulan Daerah Tingkat-1 (Provinsi)


Hingga tahun 2010 di Indonesia terdapat 25 provinsi yang sudah memiliki peta panduan
untuk pengembangan industri unggulan di daerahnya berdasarkan Perpres No. 29 Tahun 2008
dan Permen untuk masing-masing daerah (Kementrian Perindustrian RI, 2010).
Hampir sebagian besar industri unggulan 25 provinsi di Indonesia adalah industri
pengolahan hasil pertanian, laut, dan mineral atau tambang.
Bahan baku yang berasal dari daerah provinsi setempat sesuai dengan unggulan wilayah.
Dalam satu bahan baku memungkinkan untuk dibuat menjadi satu atau beberapa produk akhir
sehingga menjadi suatu klaster industri di suatu kawasan. Sebagai contoh industri pengolahan
ikan. Bahan baku produk adalah ikan. Jika bahan baku yang berupa ikan tersebut diurai,
maka dalam 1 ikan akan mendapat empat macam bahan baku yang dapat diproses
menggunakan teknologi pengolahan menjadi paling tidak 4 macam produk akhir juga, yaitu
daging ikan, duri dan tulang ikan, sisik ikan dan kepala ikan.

P. Siklus Hidup dan Ekosistem Teknologi


Untuk memiliki ataupun menggunakan teknologi baik dalam bentuk lisensi ataupunbentuk
perjanjian lain membutuhkan dana yang sering kali besar dan nilainya hampir tak dapat
dijangkau oleh individu ataupun intitusi. Apalagi teknologi yang berasal dari negara maju
dengan nilai tukar mata uangnya lebih tinggi.
Sepanjang periode waktu dibagi menjadi 2, yaitu periode saintifik dan periode komersial.
Antara periode saintifik dan periode komersial ada periode transisi inkubator untuk
menginkubasi teknologi yang dihasilkan dan selanjutnya inkubasi bisnis agar siap komersial.
Pada periode saintifik, proses dimulai dari riset dasar, riset terapan, publikasi (seminar,
konferensi atau jurnal ilmiah) atau pendaftaran HKI (Hak Kekayaan Intelektual). Sementara
pada periode komersial, teknologi siap pakai tersebut diproduksi dan produknya mulai
memasuki market atau pasar. Namun seperti halnya produk buatan manusia lainnya, teknologi
yang dihasilkan pada suatu waktu juga akan mengalami penuaan bahkan sudah tidak memiliki
nilai ekonomi lagi. Dalam kondisi seperti ini, sudah saatnya teknologi di inovasi agar lebih
bernilai ekonomi.
Dalam ekosistem teknologi, kebutuhan terus-menerus pada teknologi baru yang lebih baik
dan efesien untuk memenuhi kebutuhan pasar umumnya terjadi pemicu utama lahirya
teknologi baru. Kebutuhan pasar lahir bersamaan dengan lahirnya problem yang memerlukan

9
lOMoARcPSD|14684341

solusi. Solusi dalam bentuk teknologi tersebut akan dilahirkan dari riset yang dilalakukan
oleh tim riset yang ada di institusi riset atau perguruan tinggi dengan fasilitas riset tinggi.

Q. Pengertian Inkubasi dan Inkubator


Istilah inkubator dan inkubasi pertama kali digunakan di dunia kedokteran untuk
perawatan bayi yang baru lahir tetapi kondisinya belum siap untuk hidup langsung di luar
rahim. Ruang kecil berbentuk kotak yang kondisi ruangannya terkendali untuk memenuhi
kebutuhan hidup bayi yang ada di dalamnya ini kemudian disebut inkubator dan kemudian
kegiatannya disebut inkubasi. Perkembangan selanjutnya, istilah inkubator diadopsi untuk
digunakan di bidang-bidang lainnya termasuk bidang industri untuk mempersiapkan ide agar
memiliki kelayakan teknologi dan kelayakan bisnis.

R. Inkubator dan inkubasi Teknologi dan Bisnis


Inkubasi teknologi adalah proses penyiapan pematangan teknologi di inkubator teknologi
siap pakai dan siap untuk diproduksi. Teknologi dikatakan diap pakai dan siap diproduksi, jika
teknologi dalam bentuk prototipe Alpha dan Beta sudah diuji fungsinya.
Seperti halnya inkubasi teknologi, bibit bisnis kompetitif baru ada yang lolos seleksi di
inkubator Teknologi dan masuk di Inkubator Bisnis, juga perlu di inkubasi untuk meyakinkan
bahwa bisnis yang akan dikembangkan dan ditumbuhkan adalah bisnis yang memang akan
menguntungkan secaa ekonomi. Inkubasi bisnis adalah proses penyiapan suatu bibit
perusahaan teknologi baru agar menjadi perusahaan baru yang siap tumbuh dan berkembang
di dunia bisnis.

S. Model Bisnis Kompetitif


Sukses suatu bisnis tidak hanya ditentukan oleh produknya yang inovatif saja, tetapi juga
ditentukan oleh sistem bisnis yang mengantarkan produk inovatif tersebut ke pasar. Namun
pada umumnya produk yang inovatif mampu menjawab kebutuhan pasar (needs and wants)
dan bagian dari 7 area inovasi sistem.
Kehadiran kompetitor baik yang mirip asli atau palsu pada umumnya terjadi oada saat
volume pasar produk kita naik tinggi hingga mengganggu volume pasar produk sejenis.
Kompetitor dengan produk mirip dengan produk kita akan mengganggu volume pasar kita,
tetapi kompetitor produk palsu pada umumnya tidak mengganggu karena target pasarnya
10
lOMoARcPSD|14684341

adalah pasar penggemar produk palsu yang hanya menginginkan penampilan, bukan mutu
tinggi yang diinginkan.

11
lOMoARcPSD|14684341

BAB III
PENUTUP

T. Kelebihan dan Kelemahan Buku Utama


Buku ini mudah dipahami oleh orang awam yang baru mengenal Inovasi dan Desain
Produk. Menjelaskan secara padat tentang beberapa Aspek yang terkandung dalam Inovasi dan
Desain tidak hanya fokus pada satu Aspek saja. Dan terdapat beberapa gambar yang tidak
terlihat membosankan.
Dan kelemahan buku utama ini yaitu Pada bab 8 halaman 139, seharusnya tidak
menggunakan kata akan kita daftarkan, tetapi langsung saja menggunakan kata akan
didaftarkan. Karena kata kita merujuk pada pribadi. Sedangkan di bab 10, pada bagianinkubasi
dan inkubator, tidak ada dijelaskan mengenai inkubator secara umum, yang ada hanya
penejelasan inkubator dalam dunia kesehatan. Sedangkan untuk inkubator dalam dunia bisnis
hanya dijelaskan melalui gambar saja.

U. Kelebihan dan Kelemahan Buku Pembanding


Kelebihan buku pembanding ini adalah Buku ini membahas tentang inovasi secara umum
dan inovasi dalam bidang pendidikan, setiap bab dilengkapi dengan rangkuman, latihan soal
dan glosarium. Bahasa yang dipakai cukup mudah dipahami oleh pembaca, sehingga pembaca
dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan.
Sedangkan kelemahannya adalah Buku ini membahas inovasi pendidikan secara umum dan
kurang detail atau pembahasan inovasi tidak secara khusus sehingga pembahasan kurang
spesifik dan mendalam. Pembaca tidak mendapatkan informasi mengenai penerapan inovasi
dalam pembelajaran secara kongret.
V. Saran
Mungkin akan jauh lebih baik apabila mengunakan kata-kata yang sederhana mungkin
guna mencapai pemahaman yang lebih. Dan menyematkan beberapa ilustrasi atau gambar agar
buku tersebut tidak terlalu membosankan bagi buku pembanding.

12

Anda mungkin juga menyukai