Anda di halaman 1dari 27

PENENTUAN IURAN NC DAN AL DARI DATA GAJI TIAP PROVINSI DI

INDONESIA MENGGUNAKAN METODE EAN DAN AAN

Kelompok 1

Giar Agriani Tandiama (H081211039)

Andi Ananda Wirdra Sistaa (H081211011)

Ananda Cahya Kamila (H081211026)

Program Studi Ilmu Aktuaria

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Hasanuddin

2023/2024
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...............................................................................................................................................i
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan.......................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................................................3
2.1. Dana Pensiun..............................................................................................................................3
2.2. Asumsi Aktuaria........................................................................................................................3
2.3. Fungsi Dasar Aktuaria..............................................................................................................3
2.4. Metode Entry Age Normal........................................................................................................4
2.5. Metode Attained Age Normal...................................................................................................6
2.6. Table Mortalitas........................................................................................................................7
2.7. Anuitas Hidup............................................................................................................................7
BAB III.......................................................................................................................................................9
METODE DAN PENGOLAHAN DATA................................................................................................9
3.1. Data.............................................................................................................................................9
3.2. Asumsi Penelitian.....................................................................................................................11
3.3. Perhitungan..............................................................................................................................11
BAB IV.....................................................................................................................................................15
HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................................................15
4.1. Hasil..........................................................................................................................................15
4.2 Pembahasan.............................................................................................................................21
BAB V.......................................................................................................................................................22
KESIMPULAN........................................................................................................................................22
5.1. Kesimpulan..............................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................23

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Menurut Undang-Undang Dana Pensiun No. 11 Tahun 1992 Pasal 1 “dana pensiun
adalah badan hukum yang mengelolah dan menjalankan program pension yang menjanjikan
manfaat pensiun”. Program dana pension juga merupakan bentuk balas jasa pemerintah
terhadap pegawai negeri yang telah bertahun-tahun mengabdikan dirinya kepada Negara. [1]
Program dana pension berkaitan dengan masalah bagaimana memenuhi biaya pension
terutama mengenai berapa besar dana yang dibutuhkan dan kapan pembayaran dana pension
harus dibayarkan agar dapat memenuhi pembayaran pension yang telah dijanjikan oleh
perusahaan. Dalam program dana pension terdapat beberapa metode yang dapat digunakan
dalam menghitung manfaatnya, diantaranya Aggregate Accured Benefit Cost, Cost Prorate,
Attained Age Normal, Entry Age Normal, dan Benefit prorate. [2]
Semua metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing,
tergantung pada kondisi dan kebutuhan perusahaan. Sebagai contoh, metode Attained Age
Normal lebih cocok digunakan jika perusahaan ingin memberikan insentif kepada peserta
yang memilih pensiun pada usia yang lebih muda, karena iuran normal akan semakin besar
seiring bertambahnya usia peserta. Sedangkan metode Entry Age Normal lebih cocok
digunakan jika perusahaan ingin memberikan kepastian biaya yang tetap kepada peserta,
karena iuran normal akan tetap sama sepanjang masa kerja peserta.
Iuran normal dan kewajiban aktuaria dapat dihitung menggunakan metode
penghitungan aktuaria. Metode Penghitungan Aktuaria dibagi menjadi dua kategori besar,
yaitu Accrued Benefit Cost Method dan Projected Benefit Cost Method. Salah satu contoh
metode yang termasuk dalam Projected Benefit Cost Method adalah Metode Entry Age
Normal dan Metode Attained Age Normal. Oleh karena itu, penulisan laporan ini akan
menerapkan Metode Entry Age Normal dan Metode Attained Age Normal dalam
penghitungan iuran normal dan kewajiban aktuarianya, kemudian dilakukan perbandingan
antara kedua metode tersebut.

1
1.2. Rumusan Masalah
1. Menentukan iuran NC dari data provinsi yang di berikan menggunakan metode
Attained Age Normal dan Entry Age Normal.
2. Menetukan AL dari data provinsi yang di berikan dengan menggunakan metode
Attained Age Normal dan Entry Age Normal.

1.3. Tujuan Penulisan


1. Agar mengetahui cara menentukan iuran NC dengan menggunakan metode Attained
Age Normal dan Entry Age Normal.
2. Agar mengetahui cara menentukan iuran AL dengan menggunakan metode Attained
Age Normal dan Entry Age Normal.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Dana Pensiun


Dana Pensiun merupakan badan hukum yang mengelolah dan menjalankan program
yang menjanjikan manfaat pension. Menurut Wahab (2001), terdapat dua jenis program
pension yaitu :
a. Program Iuran Pasti (Defined Contribution Pensiun Plan)
Program Pensiun Iuran Pasti adalah program pension yang besar iurannya telah
ditetapkan.
b. Program Manfaat Pasti (defined Benefit Pension Plan)
Program Pensiun Manfaat Pasti adalah program pension yang manfaat pensiunnya
ditetapkan dalam peraturan dana pension.

Tujuan dibentuknya Dana Pensiun dapat dilihat dari beberapa sisi. Bagi pemberi kerja
dipandang sebagai kewajiban normal, loyalitas dan kompetisi tenaga kerja. Bagi karyawan
Dana Pensiun dipandang sebagai rasa aman terhadap masa yang akan datang dan kompensasi
yang lebih baik. Sedangkan bagi masyarakat dapat membiayai pembangunan nasional dalam
rangka menciptakan kesejahteraan masyarakat.

2.2. Asumsi Aktuaria


Asumsi Aktuaria adalah suatu rangkaian estimasi yang digunakan dalam
memperhitungkan manfaat pension yang berkaitan dengan perubahan pada masa yang akan
datang yang mempengaruhi pembiayaan program pension. Asumsi-asumsi yang digunakan
dalam program pension antara lain: asumsi tingkat bunga aktuaria, asumsi penyusutan dan
asumsi tingkat kenaikan gaji (Tunggal, 1995).

2.3. Fungsi Dasar Aktuaria


Fungsi-fungsi dasar aktuaria yang digunakan dalam perumusan penentuan pensiun
antara lain fungsi kelangsungan hidup, fungsi tingkat suku bunga, fungsi gaji, fungsi manfaat
dan fungsi anuitas (Winklevoss, 1993).
a. Fungsi Kelangsungan Hidup

3
Fungsi keberlangsungan hidup merupakan fungsi yang menunjukkan peluang hidup
seorang karyawan akan tetap bekerja selama masa kerja aktif sampai waktu yang
diperbolehkan pensiun. Peluang hidup yang dimaksud adalah , dengan rumus :

b. Fungsi Tingkat Suku Bunga


Fungsi bunga digunakan untuk mendiskontokan suatu pembayaran yang akan datang
ke waktu sekarang. Jika i adalah tingkat suku bunga yang diasumsikan untuk tahun ke-t,
dengan t = 1,2,…,n, nilai sekarnag dari satu satuan uang dalam n tahun ditunjukkan
dengan:
n 1
v= n
(1+i)
Dengan v n=faktor diskonto selama ntahun .
c. Fungsi Manfaat
Fungsi manfaat dipakai untuk menentukan jumlah manfaat yang dibayarkan pada
saat peserta pension. Manfaat pensiun pada prakteknya didasarkan pada dua variable
yaitu masa kerja dan upah seperti pada persamaan berikut:
Br=fungsi ( MK ,Up )
[3]

2.4. Metode Entry Age Normal


Metode Entry Age Normal atau yang biasa disingkat dengan metode AAN adalah
metode pendanaan pensiun yang melakukan pendanaan dengan besaran iuran normal yang
sama untuk setiap tahunnya. Khusus untuk metode ini, usia awal pendanaan pensiun selalu
diasumsikan sama dengan usia awal bekerja (a=e ). Pada metode ini besar manfaat
pensiunnya dinotasikan dengan Br yang dirumuskan sebagai berikut:
Br=12∝ ( r−e ) Upe ( 1+ s )( r−1)−a ä(r12)
1. Iuran Normal
Iuran normal (NC) diterima dari peserta dimulai dari usia masuk kerja, bukan usia
masuk program pensiun. Sehubungan dengan iuran normal dibayarkan setiap tahun
dalam jumlah yang sama maka total nilai sekarang dari total iuran normal adalah sebagai

4
berikut 𝑃𝑉𝐹(𝑁𝐶) = 𝑁𝐶 𝑎̈𝑟̅̅−̅̅̅𝑒̅|. Besarnya iuran normal untuk seorang peserta program
pensiun menggunakan metode EAN dirumuskan dengan persamaan:

( )
( )
D rτ
NC e = (B r )
N (eτ )−N (rτ )

Juga persamaan D x dan N x yaitu:


x
D x =v l x
ω
N x =∑ Di
i=x

Karena perhitungan iuran normal bersifat individual maka total iuran ditentukan
berdasarkan penjumlahan iuran normal tiap-tiap peserta yang masih hidup saat itu.
N
TNC =∑ NC e i
i=1

2. Kewajiban Aktuaria
Kewajiban aktuaria atau Actuarial Liability pada metode EAN dapat dirumuskan
sebagai berikut:

( )
( ) ( ) ( )
D rτ N xτ −N rτ
(τ ) ( r )
ALx = B −NC e ( Br )
Dx D (xτ )

Dengan Br yaitu manfaat pension diusia pension r yang diperoleh dari:


( r−x−1 )
Br=( r−e ) Up e ( 1+ s ) ä (r12)

Juga persamaan D x dan N x yaitu:


x
D x =v l x
ω
N x =∑ Di
i=x

Karena perhitungan kewajiban bersifat individu maka kewajiban aktuaria ditentukan


berdasarkan penjumlahan kewajiban aktuaria secara individu untuk masing-masing
peserta yang masih hidup saat itu.
N
T ALt=∑ AL xi
i=1

Perhatikan bahwa perhitungan total actuarial liability merupakan nilai posisi akhir
priode dan iuran normal merupakan beban tahunan untuk pendanaan pension.

5
2.5. Metode Attained Age Normal
Di metode Attained Age Normal, pada usia mulai program pendanaan pensiun
dilakukan setelah bekerja sehingga perhitungan dilakukan saat didaftarkan (attained). Pada
kasus ini, usia masuk program setelah mulai bekerja atau usia didaftarkan lebih besar
dibandingkan usia mulai bekerja (𝑎 > 𝑒). Prinsip dasar metoda ini, serupa dengan entry age
normal yaitu melakukan keseimbangan antara nilai sekarang dari benefit dengan nilai
sekarang dari iuran yang akan datang.

1. Iuran Normal
Keseimbangan antara nilai sekarang dari benefit yang akan diterima dengan nilai
sekarang dari iuran yang akan datang merupakan dasar utama dari metoda ini dibentuk..
Besarnya iuran normal untuk seorang peserta program pensiun menggunakan metode
AAN dirumuskan dengan persamaan:

( )
( )
Drτ
NC = ( Br )
N (eτ )−N (rτ )

dengan Br yang dirumuskan sebagai berikut:


( r−1) −a (12)
Br=12∝ ( r−e ) Upe (1+ s) är
Juga persamaan D x dan N x yaitu:
x
D x =v l x
ω
N x =∑ Di
i=x

Karena perhitungan iuran normal bersifat individual maka total iuran ditentukan
berdasarkan penjumlahan iuran normal tiap-tiap peserta yang masih hidup saat itu.
N
TNC =∑ NC i
i=1

2. Kewajiban Aktuaria

Kewajiban aktuaria atau Actuarial Liability pada metode EAN dapat dirumuskan
sebagai berikut:

( )(
( ) ( ) ( )
Drτ N xτ −N rτ
(τ ) ( r )
ALx = B −NC e Br)
Dx D (xτ )

6
Dengan Br yaitu manfaat pension diusia pensiun r yang diperoleh dari:
Br=( r−e ) Up e ( 1+ s )( r−x−1 ) ä (r12)

Juga persamaan D x dan N x yaitu:


x
D x =v l x
ω
N x =∑ Di
i=x

Karena perhitungan kewajiban bersifat individu maka kewajiban aktuaria ditentukan


berdasarkan penjumlahan kewajiban aktuaria secara individu untuk masing-masing
peserta yang masih hidup saat itu.
N
T ALt=∑ AL xi
i=1

Perhatikan bahwa perhitungan total actuarial liability merupakan nilai posisi akhir
priode dan iuran normal merupakan beban tahunan untuk pendanaan pensiun

2.6. Table Mortalitas


Table mortalitas memuat peluan seseorang meninggal berdasarkan umurnya pada
kelompok orang yang akan diasuransikan (dalam hal ini pemegang polis asuransi), yang
dirumuskan sebagai:

d x =l x −l x+1

2.7. Anuitas Hidup


Berdasarkan jangka waktu pembayarannya, anuitas hidup dibagi menjadi endowment
murni, anuitas berjangka, anuitas ditunda, dan anuitas seumur hidup. Anuitas seumur hidup
adalah serangkaian pembayaran yang dilakukan selama tertanggung masih hidup.
Berdasarkan cara pembayarannya, anuitas seumur hidup dibagi menjadi dua yaitu, anuitas
awal 𝑎𝑥̈ dan anuitas akhir 𝑎𝑥. Untuk memperoleh nilai anuitas awal seumur hidup, dilakukan
dengan perhitungan berikut:

Nx
ä x =
DX

7
Untuk memperoleh nilai anuitas awal seumur hidup dalam tahunan, dilakukan dengan
perhitungan berikut:

ä(m)
x = ä x × ( m−1
2m )

8
BAB III

METODE DAN PENGOLAHAN DATA


3.1. Data
Dalam penilitian ini digunakan data sekunder, yang terdiri atas Tabel Rata-Rata Upah
Bersih pada Agustus 2022 dari Pekerja di Bidang Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
Berdasarkan Provinsi di Indonesia dan untuk memperoleh nilai-nilai komutasi, maka akan
digunakan Tabel Mortalitas Indonesia IV (Laki-laki).

Berikut adalah lampiran tabel data yang akan digunakan:

9
(Tabel 1 Tabel Upah Bersih pada Agustus 2022 untuk Pekerja di Bidang Perikanan, Kehutanan,
dan Perikanan)

10
(Tabel 2 Tabel Mortalitas Indonesia IV (Laki-laki)

3.2. Asumsi Penelitian


Adapun beberapa asumsi yang akan digunakan dalam perhitungan iuran normal dan
kewajiban aktuaria dengan metode Entry Age Normal dan Attained Age Normal yaitu:

1. Tingkat suku bunga (i) sebesar 5%


2. Usia saat pertama kali masuk bekerja (e) yaitu mulai dari usia 20 tahun hingga 25 tahun
3. Kenaikan upah (s) sebesar 2,5%
4. Usia pertama kali masuk sebagai peserta dana pensiun (a) yaitu setahun setelah pekerja
tersebut masuk bekerja, usia 21 tahun hingga 26 tahun
5. Usia saat ini atau usia saat perhitungan (x) di tahun 2023 yaitu 25 tahun hingga 30 tahun
6. Usia pensiun (r) adalah 58 tahun
7. Upah awal (Upe) adalah tabel Upah
8. Dari Tabel Mortalitas Indonesia IV, pada kolom Nx dan Dx dapat diperoleh nilai anuitas
bulanan sebesar 13,717993.

3.3. Perhitungan
Dalam perhitungan iuran normal dan kewajiban aktuaria pada penelitian kali ini, akan
digunakan usia peserta pertama kali masuk bekerja (e) 20 tahun dan berasal dari untuk usia
lainnya mengikuti langkah perhitungannya.

3.3.1 Metode Entry Age Normal

Dari asumsi penelitian, maka dapat diperoleh lamanya masa kerja yaitu 38 tahun, dengan
anuitas bulanan sebesar 13,717993. Adapun kenaikan upah sebesar 2,5%, dimana untuk upah
awal bagi pekerja berusia 20 tahun yang berada di provinsi Aceh sebesar Rp.1.864.327. Dan
untuk komutasi diperoleh dari Tabel Komutasi Dx dan Nx yang diperoleh dari Tabel Mortalitas
Indonesia.

Selanjutnya, dengan menggunakan metode Attained Age Normal akan dihitung besarnya
manfaat pensiun berdasarkan masa kerja, upah terakhir, dan anuitas bulanan, dengan
menggunakan rumus (…).Akan diperoleh besarnya manfaat pensiun untuk usia awal masuk
bekerja 20 tahun di Aceh adalah sebagai berikut:

11
(12) r −e−1 (12)
Br=MK . Upr . är =12. ( r−e ) .Upe . ( 1+s ) . är
58−20−1
Br=12. ( 38 ) . ( 1.864 .327 ) . ( 1+2 ,5 % ) .(13,717993)

Br=Rp .29.077 .738 .579

Setelah itu, akan dicari iuran normal dengan rumus (…)

( )
( )
D rτ
N C e= . Br
N (eτ )−N (rτ )

( )
( )
D58τ
N C20= . Br
N (20τ ) −N (58τ )

N C20= ( 7260895270
,73−74716 , 33 )
, 50
. Rp . 29.077 .738 .579=Rp 235.278 .618

Dengan diperolehnya manfaat pensiun (Br) dan iuran normal (NC20), untuk kewajiban aktuaria
akan dengan mudah didapatkan, menggunakan rumus (…)

( ) ( )
( ) ( ) ( )
Drτ N xτ −N rτ
A Lx = . Br−N C e .
D(xτ ) D(xτ )

( ) ( )
( ) ( ) ( )
D58τ N 25τ −N 58τ
A L25= . Br−N C 20 .
D(25τ ) D(25τ )

A L25= ( 29141 , 72 )
5270 , 50
.(Rp. 29.077 .738 .579)−(Rp 235.278 .618). (
556753 , 40−74716
29141, 72

A L25=Rp.1 .367 .153 .967

Dari perhitungan menggunakan Metode Entry Age Normal, diperoleh untuk pekerja yang
mulai masuk bekerja usia 20 tahun di Aceh khususnya bekerja dibidang pertanian, kehutanan,
dan perikanan memiliki iuran normal sebesar Rp 235.278.618 dan untuk kewajiban aktuaria
sebesar Rp .1.367 .153 .967

12
3.3.2 Metode Attained Age Normal

Dari asumsi penelitian, maka dapat diperoleh lamanya masa kerja yaitu 38 tahun, dengan
anuitas bulanan sebesar 13,717993. Adapun kenaikan upah sebesar 2,5%, dimana untuk upah
awal bagi pekerja berusia 20 tahun yang berada di provinsi Aceh sebesar Rp.1.864.327. Dan
untuk komutasi diperoleh dari Tabel Komutasi Dx dan Nx yang diperoleh dari Tabel Mortalitas
Indonesia.

Selanjutnya, dengan Metode Attained Age Normal akan dihitung besarnya manfaat pensiun
berdasarkan masa kerja, upah terakhir, dan anuitas bulanan, dengan menggunakan rumus
(…).Akan diperoleh besarnya manfaat pensiun untuk usia awal masuk bekerja 20 tahun di Aceh
adalah sebagai berikut:

(12) r−a−1 (12)


Br=MK . Upr . är =12. ( r−e ) .Upa . ( 1+ s ) . är
r −a−1 (12)
Br=12. ( r−e ) .U pe (1+ s). ( 1+ s ) . är

r −a (12)
Br=12. ( r−e ) .U pe . ( 1+ s ) . ä r

58−21
Br=12. ( 38 ) . ( 1.864 .327 ) . ( 1+2 ,5 % ) .(13,717993)

Br=Rp .29.077 .738 .579

Setelah itu, akan dicari iuran normal dengan rumus (…)

( )
( )
Drτ
N C a= . Br
N (aτ )−N (rτ )

( )
( )
D58τ
N C21= (τ ) (τ )
. Br
N 21−N 58

N C21= ( 6888055270
, 06−74716 , 33 )
,50
. Rp .29.077 .738 .579=Rp 249.563 .664

13
Dengan diperolehnya manfaat pensiun (Br) dan iuran normal (NC20), untuk kewajiban aktuaria
akan dengan mudah didapatkan, menggunakan rumus (…)

( ) ( )
( ) ( ) ( )
D rτ N xτ −N rτ
A Lx = . Br−N C a .
D (xτ ) D (xτ )

( ) ( )
( ) ( ) ( )
D 58τ N 25τ −N 58τ
A L25= (τ)
. Br−N C 21 . (τ)
D 25 D 25

A L25= ( 29141
5270 , 50
, 72 ) .(Rp. 29.077 .738 .579)−(Rp 249.563 .664). (
556753 , 40−74716
29141 ,72
A L25=Rp1.130 .863 .121

Dari perhitungan menggunakan Metode Attained Age Normal, diperoleh untuk pekerja
yang menjadi peserta dana pensiun usia 21 tahun di Aceh khususnya bekerja dibidang pertanian,
kehutanan, dan perikanan memiliki iuran normal sebesar Rp 249.563.664 dan untuk kewajiban
aktuaria sebesar Rp 1.130.863 .121

14
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Hasil
Dari asumsi tingkat suku bunga yang diberikan yaitu sebesar 5%, maka diperoleh nilai
komutasi Dx dan Nx yang akan digunakan pada perhitungan iuran normal dan kewajiban
aktuaria. Berikut merupakan hasil yang diperoleh:

15
16
(Tabel 3 Tabel Komutasi Dx dan Nx)

4.1.1 Metode Entry Age Normal


A. Manfaat Pensiun di usia r (Br)

Manfaat pensiun di usia r dapat diperoleh dengan menggunakan rumus:

(12) r −e−1 (12)


Br=MK . Upr . är =12. ( r−e ) .Upe . ( 1+s ) . är

17
Dimana untuk usia mulai masuk bekerja (e) dari usia 20-25 tahun, dan anuitas
bulanan sebesar 13,717993. Adapun kenaikan upah sebesar 2,5%, dimana untuk upah
awal bagi peserta berusia 20-25 tahun tiap provinsi diperoleh dari tabel upah/gaji.

Diperoleh hasil untuk manfaat pensiun tiap provinsi sebagai berikut:

(Tabel 5 Tabel Br untuk Metode Entry Age Normal)

B. Iuran Normal (NC)

Untuk iuran normal, dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

( )
( )
D rτ
N C e= . Br
N (eτ )−N (rτ )

18
Dari rumus tersebut, maka akan diperoleh hasil untuk manfaat pensiun tiap
provinsi sebagai berikut:

(Tabel 6 Tabel NC untuk Metode Entry Age Normal)

C. Kewajiban Aktuaria (AL)

Kewajiban aktuaria dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

( ) ( )
( ) ( ) ( )
D rτ N xτ −N rτ
A Lx = . Br−N C e .
D (xτ ) D (xτ )

Diperoleh hasil sebagai berikut:

19
(Tabel 7 Tabel AL untuk Metode Entry Age Normal)

4.1.2 Metode Attained Age Normal


A. Manfaat Pensiun di usia r (Br)

Manfaat pensiun di usia r dapat diperoleh dengan menggunakan rumus:

(12) r−a−1 (12)


Br=MK . Upr . är =12. ( r−e ) .Upa . ( 1+ s ) . är

Dimana untuk usia mulai masuk bekerja (e) dari usia 20-25 tahun, dan anuitas
bulanan sebesar 13,717993. Adapun kenaikan upah sebesar 2,5%, dimana untuk upah
awal bagi peserta berusia 20-25 tahun tiap provinsi diperoleh dari tabel upah/gaji.

20
Diperoleh hasil untuk manfaat pensiun tiap provinsi sebagai berikut:

(Tabel 8 Tabel Br untuk Metode Attained Age Normal)

B. Iuran Normal (NC)

Untuk iuran normal, dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

( )
( )
Drτ
N C a= . Br
N (aτ )−N (rτ )

Dari rumus tersebut, maka akan diperoleh hasil untuk manfaat pensiun tiap
provinsi sebagai berikut:

21
(Tabel 9 Tabel NC untuk Metode Attained Age Normal)

C. Kewajiban Aktuaria (AL)

Kewajiban aktuaria dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

( ) ( )
( ) ( ) ( )
D rτ N xτ −N rτ
A Lx = . Br−N C e .
D (xτ ) D (xτ )

Diperoleh hasil sebagai berikut:

22
(Tabel 10 Tabel AL untuk Metode Attained Age Normal)

4.2 Pembahasan
Dari tabel hasil yang ada, dapat diamati bahwa banyaknya iuran normal yang harus
dibayarkan oleh peserta yang bekerja dibidang pertanian, kehutanan, dan perikanan untuk
metode Entry Age Normal (EAN) lebih sedikit dibandingkan dengan metode Attained Age
Normal (AAN). Tetapi nilai dari kewajiban aktuaria yang harus ditanggung oleh lembaga pada
metode Entry Age Normal (EAN) lebih besar dibandingkan dengan kewajiban aktuaria saat
menggunakan metode Attained Age Normal (AAN).

23
BAB V

KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa nilai akhir pembiayaan iuran
normal menggunakan metode Entry Age Normal lebih kecil dibandingkan dengan
menggunakan metode Attained Age Normal untuk manfaat pensiun yang sama. Adapun
untuk kewajiban aktuaria, metode Entry Age Normal dan Individual Level Premium
menghasilkan nilai kewajiban aktuaria yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan
metode Attained Age Normal. Dengan demikian, penggunaan metode Entry Age Normal
atau Individual Level Premium lebih baik digunakan dari sudut pandang peserta program
dana pensiun karena memiliki nilai akhir pembiayaan iuran normal yang lebih kecil dan
memperoleh kewajiban aktuaria yang lebih besar. Sementara bagi Dana Pensiun, metode
Attained Age Normal lebih menguntungkan karena nilai akhir pembiayaan iuran normalnya
lebih tinggi dibandingkan dua metode lainnya dan memberikan besar kewajiban aktuaria
yang lebih kecil.

24
DAFTAR PUSTAKA

1. Ahyar, M., Satyahadewi, N., & Perdana, H. (2021). Metode projected unit credit dan
individual level premium dalam perhitungan dana pensiun. Bimaster: Buletin Ilmiah
Matematika, Statistika dan Terapannya, 10(1).
2. Sumiani, S., Rizki, S. W., & Perdana, H. (2022). Perhitungan Dana Pensiun dengan
Metode Attained Age Normal pada Tingkat Suku Bunga Model Vasicek (Studi Kasus:
Guru Honorer Sekolah Dasar Kecamatan Bunut Hilir). Bimaster: Buletin Ilmiah
Matematika, Statistika dan Terapannya, 11(2).
3. Islam, M. E. N., Wilandari, Y., & Suparti, S. (2016). Perhitungan Pembiayaan Dana
Pensiun dengan Metode Attained Age Normal dan Projected Unit Credit (Studi Kasus:
PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Semarang). Jurnal Gaussian, 5(3), 505-514.

25

Anda mungkin juga menyukai