Naskah Drama Umah Lenong
Naskah Drama Umah Lenong
Pemeran :
Gerry :Narator, Pak Kardi, Pak Miko
Erika : Dewi
Mulyadi : Bayu
Sugar : Anton
Sekelompok anak muda, setelah melakukan pagelaran music di desa Ngantru, Tulungagung
jawatimur berjalan menuju pulang. Di jalan pulang mereka harus melewati hutan dan
memakan waktu tempuh dua jam. Namun di tengah-tengah perjalanan motor Bayu rusak. Di
pertengahan perjalanan bertemu dengan Bapak Kardi yang merupakan salah satu warga
desa dekat hutan tersebut. Di Hutan tersebut hanya ada 7 kepala warga.Sementara waktu
mereka tinggal di rumah sebelah pak Kardi Yang merupakan rumah kosong bekas penari
tayub tahun 1970. Di rumah itu mereka melakukan kesalahan fatal sehingga mereka
mendapat keganjalan dan hal mistis lainnya
( NYANYI )
Sugar ( Ho-oh
Ternyata belum siap diriku
Kehilangan dirimu
Belum sanggup 'tuk jauh darimu
Yang masih s'lalu ada dalam hatiku
Hidupkanku )
Anton : Kami dari Momong Band mengucapkan terimakasih. Sampai jumpa lain waktu
Dewi : Alhamdulillah ya acara kita selesai. Yuk kita pamitan sama pak miko.
Bayu : Pak Miko, kami mau mengucapkan terimakasih banyak sudah di undang kemari dan
semoga kita bisa bertemu lagi.
Pak Miko : Sama sama nak. Apa kalian sebaiknya tidak istirahat dulu di rumah bapak.
Dewi : Tidak pak kita langsung saja, soalnya mumpung masih siang
Pak Miko : Yasudah hati hati ya
Mereka pun melakukan perjalanan pulang. Jarak tempuh desa mereka dari desa Ngantru 2
jam lamanya, itupun harus melewati hutan. Selama perjalan tiba tiba motor bayu mogok .
( Suara motor )
Anton : Mana ada bengkel tengah hutan gini bay . Tuh tuh ada orang lewat
Pak Kardi : owh bengkel. Disini bengkel adanya pagi. Kalo siang orang nya cari kayu di
hutan. Kalian mau kemana emang nya?
Pak Kardi : oalah masih jauh. Kalian nginap di rumah ku saja . Besok pagi baru motor nya di
bawa ke bengkel.
Pak Kardi : Ga ada pilihan lain,soal nya dari sini ke desa Boyolangu lumayan memakan jam
Mereka mengikuti langkah pak kardi pulang. Suasana hutan yang sangat sepi dan tidak ada
jalan lain karena robohnya jembatan jalan utama.
Pak Kardi : Ini rumah yang akan kalian tempati untuk malam ini. Rumah bapak di sebelah
sana,kalo ada apa apa kerumah bapak saja. Besok pagi saya antar motornya ke bengkel
Mas Wisnu.
Rumah yang mungkin sudah lama tidak di tempati. Rumah itu seperti rumah peninggalan
penari. Dengan poto poto yang berdebu, bekas pemilik rumah semasa mudanya yang
mungkin sering menari.
Dewi : Kayaknya rumah ini bekas penari deh
Bayu : Alah lagian kita cuma semalam disini. Mau angker mau engga aku ga takut.
Menjelang maghrib, Bayu pamitan untuk tidur. Namun Dewi tiba tiba memarahinya. Karena
menurut orang jaman dahulu, menjelang maghrib sangat pamali sekali untuk tidur
( BS Tegang )
Bayu : Aku capek banget rek ( guys ) Aku mau tidur dulu ya
Bayu : Halah kau ini apa apa gak boleh apa apa gak boleh. Sana sana aku mau tidur
Dewi pun pergi meninggalkan Bayu. Tak lama kemudian Bayu mengalami kejanggalan di
rumah itu.
( Suara mistis )
( Suara glodak glodak )
Bayu : em e ee ee
Suara itu semakin kencang dan Dewi serta anton langsung menghampiri Bayu.
Bayu : ee ee ee
Dewi : udah dibilangin menjelang maghrib dilarang tidur malah tidur ngeyel sih kamu
Dewi : Bukan angker tapi elu nya yg di larang tidur malah tidur somplak, Bangun sana terus
mandi.
Mereka pun menuju kamar mandi. Bayu Anton dan Dewi menuju belakang rumah untuk
saling menunggu mandi
Dewi : Noh bayu duluan aja yang mandi. Biar melek biar gak ngigau.
Dewi : Wah seru banget ya main petak umpet nya. Anton anton aku kesana dulu mau
ganung sama mereka
Dewi pun gabung bersama anak anak itu. Hal yang mengganjal,dan Darimana asal anak
anak tersebut.
Dewi : Nah kamu dek yg jaga. Akak dan temen temen mu akan sembunyi .
Dewi pun mencari tempat persembunyian, dan tanpa sadar ia melihat sebuah aula berisikan
alat musik tradisional berupa gong dan lain lain. Ia bersembunyi di balik gong tak sengaja ia
duduk di atas kendang yang ternyata itu kendang angker. Suara suara makhluk penunggu
aula tersebut mulai memanggil nama dewi .
Di sisi lain Anton dan Bayu pun selesai mandi. Mereka mencari cari keberadaan Dewi. Di
cari kesana kemari pun tak terlihat batang hidungnya. Akhirnya mereka memutuskan untuk
meminta bantuan kepada pak Kardi untuk mencari Dewi.
Anton : maksud kita bukan meninggal, tapi tidak ada di sekitar rumah dan kita sudah
mencari Dewi tapi ga ketemu
Anton : Tadi sih pak mau mandi, terus dewi lihat ada anak anak bermain petak umpet.
Pak Kardi : Aduhh yaudah ayok kita cari si Mbak Dewi nya.
Mereka pun akhirnya mencari Dewi. Dan mereka menemukan mbak Dewi di joglo yang
terdapat beberapa alat musik tradisional yang sudah tua dekat pohon punden desa tersebut
Bayu : Yee kemana aja sih lu. Udah tau disini tempatnya serem banyak hantu. Masih aja
kluyuran
Pak Kardi : Sudah sudah. Mbak Dewi ayok balik . Waktunya surup . Pamali
Dewi pun tak menjawab dia hanya terdiam. Dan ternyata dewi ...
Bayu : ke ke ke kesurupan .
Mereka pun akhirnya lari dan di kejar oleh dewi . Dewi kesurupan sosok penunggu di
gamelan tua yang tidak sengaja di senggol tadi
Anton : Lariiiiiiiii
Pak Kardi : Waktu maghrib memang sangat bahaya berada di luar rumah. Apalagi ke tempat
terlarang
Pak Kardi : Kita panggilkan pak ustadz nanti setelah adzan maghrib
Dewi di luar rumah pun menari nari dengan sangat molek. Terdengar suara gamelan
mengiringi nya. Suara itu benar benar jelas.
Pak Kardi : Sosok yang merasuki ialah pemilik rumah yg kalian tempati. Ia bekas penari.
Kita tunggu sampai ba'da maghrib baru kita panggil ke pak ustad yg rumah nya paling ujung
.
Tak lama kemudian terdengar suara adzan . Saat suara adzan terdengar , Dewi terlihat
mutar mutar dan teriak teriak
-----Bersambung-----