EKONOMI MIKRO
“Analisis Biaya Penerimaan dan Pendapatan Usahatani Padi di Desa Ciliang
Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran ”
(Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah ekonomi mikro)
Disusun Oleh :
NIM : 5009210017
AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunia – Nya lah kami dapat menyelesaikan laporan praktikum ini sesuai dengan
waktunya. Kami mencoba berusaha menyusun laporan praktikum ini sebaik
mungkin dengan harapan dapat membantu pembaca dalam memahami mata
kuliah Ekonimi Mikro.
Kami menyadari bahwa didalam pembuatan laporan praktikum Ekonomi
Mikro ini masih ada kekurangan sehingga kami berharap saran dan kritik dari
pembaca sekalian khususnya dari dosen mata kuliah Ekonomi Mikro agar dapat
meningkatkan mutu dalam penyajian berikutnya.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Penyusun
PAGE \* MERGEFORMAT ii
DAFTAR ISI
LAPORAN PRAKTIKUM................................................................................................1
EKONOMI MIKRO..........................................................................................................1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................1
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1. Latar Belakang Pelaksanaan Praktikum.............................................................1
1.2. Tujuan Praktikum...............................................................................................3
1.3. Manfaat Praktikum.............................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
TINJAUAN TEORI PRAKTIKUM...................................................................................4
2.1. Teori Biaya Produksi..........................................................................................4
2.2. Konsep Penerimaan dan Pendapatan..................................................................6
BAB III..............................................................................................................................8
METODE PELAKSANAAN PRAKTEK..........................................................................8
3.1. Metode Dasar Praktek........................................................................................8
BAB IV..............................................................................................................................9
HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................................................9
4.1 Gambaran Umum Lokasi Pelaksanaan Praktek dan Karakterristik Responden. .9
4.2 Analisi Biaya......................................................................................................9
4.3. Analisi Penerimaan dan Pendapatan.................................................................12
BAB V.............................................................................................................................14
PENUTUP.......................................................................................................................14
5.1. Kesimpulan......................................................................................................14
5.2. Saran................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................15
PAGE \* MERGEFORMAT ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pelaksanaan Praktikum
Usahatani adalah suatu kegiatan mengusahakan dan mengkoordinir fa
ktor-faktor produksi berupa lahan, tenaga kerja, dan modal sehingga memberi
kan manfaat sebaik-baiknya.Usahatani merupakan cara-cara menentukan, m
engorganisasikan, dan mengkoordinasi penggunaan faktor-faktor produksi see
fektif dan seefisien mungkin sehingga usaha tersebut memberikan pendapatan
semaksimal mungkin (Suratiyah, 2008).
PAGE \* MERGEFORMAT ii
2) R/C Ratio (Revenue-Cost Ratio) R/C Ratio merupakan rasio atau
nisbah antara penerimaan total dan biaya produksi total yang secara
matematis dinyatakan dengan rumus : R/C Ratio = TR TC Usaha atau bisnis
dinyatakan layak (feasible) jika R/C Ratio > 0. Jika R/C Ratio < 0 usaha atau
bisnis dinyatakan tidak layak, sedangkan jika R/C Ratio = 0 usaha dinyatakan
impas. Semakin besar nilai R/C Ratio maka usaha atau bisnis akan semakin
menguntungkan, sebab penerimaan yang diperoleh produsen dari setiap
pengeluaran biaya produksi sebesar 1 unit akan semakin besar (Fitriadi dan
Nurmalina, 2008). 3) π/C Ratio (Income-Cost Ratio) π/C Ratio merupakan
rasio atau nisbah antara pendapatan atau keuntungan absolut dengan biaya
produksi total. Secara matematis dinyatakan dengan rumus : π/C Ratio = π
TC Usaha atau bisnis dikatakan layak apabila nilai π/C Ratio > tingkat bunga
bank yang berlaku. Nilai π/C Ratio merupakan salah satu alat keputusan
investasi, karena nilai π/C Ratio yang lebih besar daripada tingkat bunga bank
yang berlaku menunjukkan bahwa adalah lebih menguntungkan jika
pengusaha menginvestasikan dananya dalam kegiatan usaha dibandingkan
menabung di bank (saving). 4) Break Even Point (BEP) atau titik impas
Break Even Point (BEP) atau titik impas adalah titik di mana pengusaha atau
produsen tidak mengalami keuntungan ataupun kerugian. Titik impas
digunakan untuk mempelajari hubungan antara penjualan, produksi, harga
jual, biaya, dan rugi laba. Berdasarkan hubungan tersebut maka menurut
Lumintang (2013) analisis BEP dapat digunakan untuk beberapa hal, yaitu :
a. Perencanaan laba (profit planning) Melalui analisis titik impas dapat
ditentukan volume usaha yang diperlukan guna menghasilkan tingkat laba
tertentu yang merupakan bagian penting dari perencanaan laba. b. Perubahan
biaya Dampak dari setiap perubahan biaya dapat diketahui dengan melakukan
analisis BEP, di mana manajer dapat memproyeksikan berbagai hasil yang
bisa diperoleh dari bermacam-macam alternatif sebelum mengambil
keputusan akhir. c. Perubahan harga Perubahan harga, terutama penurunan
harga dapat menyebabkan penurunan keuntungan yang diperoleh produsen
atau pengusaha. Analisis BEP dapat digunakan sebagai salah satu acuan
penentuan batas aman penurunan harga yang masih memberikan keuntungan
PAGE \* MERGEFORMAT ii
bagi produsen. d. Penentuan harga jual Analisis BEP harga merupakan cara
untuk menentukan harga pokok suatu produk. Perbandingan antara harga
pokok dengan harga jual akan menentukan besaran keuntungan yang
diperoleh produsen atau pengusaha. Analisis BEP terdiri atas 3 komponen,
yaitu : a. BEP Penerimaan, dinyatakan dengan rumus : BEP Penerimaan = FC
1− VC TR Keterangan : FC = Biaya tetap VC = Biaya variabel b. BEP
Produksi, dinyatakan dengan rumus : BEP Produksi = FC P−AVC
Keterangan : AVC = Biaya variabel rata-rata c. BEP harga, dinyatakan
dengan rumus : BEP Harga = TC Q Hasil analisis BEP akan menunjukkan
tingkat penerimaan, produksi, dan harga di mana produsen atau pengusaha
tidak mengalami keuntungan maupun kerugian. 5) Perubahan harga
Perubahan harga, terutama penurunan harga produk biasanya menimbulkan
kekuatiran pada produsen akan penurunan jumlah keuntungan yang akan
diperoleh. Analisis perubahan harga bertujuan membandingkan antara harga
BEP dengan harga aktual. Perbandingan tersebut akan menentukan batas
aman penurunan harga yang dapat ditolerir bagi produsen, di mana produsen
masih dapat memperoleh keuntungan dan aktivitas usaha masih layak untuk
dijalankan (Suratiyah, 2008). Faktor harga merupakan indikator ekonomi
yang mampu mendorong petani untuk mengalokasikan sumberdaya yang
dimiliki, dalam hal ini faktor-faktor produksi Jurnal Envira Volume 2 Nomor
1 Desember 2016.
1.2. Tujuan Praktikum
1.Untuk mengetahui teori biaya produksi, konsep penerimaan dan
pendapatan
2.Untuk mengetahui analisis biaya
3.Sebai pemenuhan terhadap tugas praktikum matakuliah ekonomi mikro.
1.3. Manfaat Praktikum
Mampu menghitung analisis biaya, penerimaan, dan pendapatan usahatani
padi sawah di Desa Ciliang, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran.
PAGE \* MERGEFORMAT ii
BAB II
TINJAUAN TEORI PRAKTIKUM
PAGE \* MERGEFORMAT ii
tetap.variabel .atau semi variabel.
PAGE \* MERGEFORMAT ii
untuk memperoleh faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya.
Dimisalkan bahwa factor produksi yang dapat berubah jumlahnya
adalah tenaga kerja. Setiap tenaga kerja yang di gunakan
memperoleh pendapatan sebesar RP 50.000,-. Bahan- bahan
mentah merupakan variabel yang berubah jumlah dan nilainya
dalam proses produksi. Semakin tinggi produksi, semakin banyak
bahan mentah yang di perlukan. Oleh sebab itu, biaya berubah
biasanya merupakan perbelanjaan untuk membayar tenaga kerja
yang digunakan.
b) Biaya Variabel Rata-Rata atau Average Variabel Cost (AVC)
Biaya variabel rata rata merupakan nilai biaya yang di
peroleh dari perhitungan biaya variabel di bagi dengan jumlah
produksi.
Pendapatan kotor usaha tani yaitu nilai produk total usahatani dalam
PAGE \* MERGEFORMAT ii
jangka waktu tertentu yang meliputi seluruh produk yang di hasilkan baik
yang :
1) Di jual
2) Di konsumsi rumah tangga petani
3) Di gunakan dalam usahatani seperti untuk bibit dan makan ternak
4) Di gunakan untuk pembayaran dan,
5) Untuk di simpan
PAGE \* MERGEFORMAT ii
BAB III
METODE PELAKSANAAN PRAKTEK
3.1. Metode Dasar Praktek
Menurut pendapat Hamzah, (2008: 200), Belajar praktik adalah
belajar keterampilan yang membutuhkan gerakkan motorik, pelaksanaan
pembelajaran dilakukan di tempat kerja/ lapangan. Berdasarkan pendapat
Hamzah tersebut, maka belajar praktik adalah suatu proses pembelajaran
yang melibatkan kemampuan motorik atau gerak di tempat kerja atau
lapangan.
PAGE \* MERGEFORMAT ii
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Pelaksanaan Praktek dan Karakterristik
Responden
Parigi adalah ibu kota Kabupaten Pangandaran yang sekaligus
menjadi pusat pemerintahan dari Kabupaten Pangandaran. Parigi juga
merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat,
yang dimana disana terdapat baanyak sekali pesawahan. Pesawahan
Kecamatan Parigi tergolong subur dengan pengairan yang baik. Warga
disana sangat ramah dan selalu menghormati satu sama lain.
Biaya Variabel :
• Benih : 300.000
• Urea : 150.000
• NPK : 150.000
• Allyplus : 75.000
• Tenaga kerja : 2.900.000
Jumlah : 3.575.000
Biaya Tetap
PAGE \* MERGEFORMAT ii
Responden 2
Biaya Variabel :
• Benih : 150.000
• Urea : 75.000
• NPK : 105.000
• Tigold : 18.000
• Tenaga kerja : 810.000
• Jumlah : 1.068.000
Biaya Tetap :
Responden 3
Biaya Variabel :
• Benih : 225.000
• Urea : 150.000
• NPK : 150.000
• Furadan : 35.000
• Tenaga kerja : 2.840.000
• Jumlah : 3.400.000
Biaya Tetap :
PAGE \* MERGEFORMAT ii
• Jumlah : 896.666
Responden 4
Biaya Variabel :
• Benih : 300.000
• Pupuk kandang : 600.000
• Urea : 150.000
• NPK : 150.000
• ZA : 150.000
• Tabas : 60.000
• Tigold : 80.000
• Tenaga kerja : 3.930.000
• Jumlah : 5.420.000
Biaya Tetap :
Responden 5
Biaya Variabel :
• Benih : 225.000
• Urea : 150.000
• NPK : 150.000
PAGE \* MERGEFORMAT ii
• Furadan : 35.000
• Tenaga kerja : 2.270.000
• Jumlah : 2.830.000
Biaya Tetap :
Responden 1
Responden 2
Responden 3
Responden 4
PAGE \* MERGEFORMAT ii
Pendapatan : Rp. 13. 750.000 - Rp. 7.428.666 = Rp. 6.321.334
Responden 5
PAGE \* MERGEFORMAT ii
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,
Berdasarkan hasil observasi pratikum lapangan yang dilakukan di Desa
Ciliang Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran Bahwa berdasarkan
hasil pengumpulan data melalui wawancara dengan informasi yang telah
diuraikan bahwa sebagaian lahan pertanian di Desa Ciliang rata - rata
milik bukan sewa dan hasil dari panennya juga di konsumsi dan
selebihnya dijual ke pengepul. Dan di desa Ciliang ini banyak yang
bergerak dalam bidang pertanian, seluruh anggota keluarga maupun
kelompok tani akan saling membantu satu sama lain.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh adapun beberapa saran
yang penulis ajukan adalah :
1. Petani harus lebih meningkatkan produktifitasnya agar bisa mengelola
lahan pertanian sehingga lahan tersebut masih bisa dikembangkan
sehingga produksi padi bisa ditingkatkan lagi dan akhirnya pendapatan
juga bisa meningkat.
2. Petani harus berusaha dan terus meningkatkan produktifitas dengan cara
mempelajari cara menanam padi dengan berbagai metode yang dianggap
mampu untuk meningkatkan jumlah produksi padi dengan biaya yang
minimum seperti membuat pupuk kompos dan pupuk kandang dari bahan-
bahan yang ada dilingkungan sekitar sehingga tidak terlalu bergantung
kepada pupuk kimia sehingga pendapatan juga akan meningkat.
DAFTAR PUTAKA
Junaidi, Zamzami, dan E. Achmad, 2014. Analisis Produksi, Distribusi
Pendapatan Petani dan Dampak Program Optimalisasi Lahan
PAGE \* MERGEFORMAT ii
Terhadap Produksi Padi Sawah di Kabupaten Muaro Jambi. Jurnal
Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah. 2 (1) : 51 – 61.
Anonim. 2012. Statistik Pertanian 2012. Pusat Data dan Sistem Informas
i Pertanian. Kementrian Pertanian. Jakarta.
PAGE \* MERGEFORMAT ii