Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna ISSN : ISSN 2829-5536

Vol. 2, No.1 . Januari 2023

Hubungan Pengetahuan, Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan dengan


Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu Kota
Kendari Tahun 2022

1Rasma, 2Nirwana, 3Murlan, 4Supriadi, 5Naro, 6Endang Susilawati


1,2,4,
Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat, Institut Teknologi dan Kesehatan Avicenna, Kendari
3,5
Program Studi S1 Gizi, Institut Teknologi dan Kesehatan Avicenna, Kendari
6
Program Studi S1 Keperawatan, Institut Teknologi dan Kesehatan Avicenna, Kendari
*
Email Korespondensi: rasma.kendari123@gmail.com

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel : Latar Belakang: Dinas Kesehatan Kota Kendari tahun 2018 menunjukkan
Submitted: 23 Nov prevalensi data kejadian diare di Kota Kendari sebesar 2,34% (5.321 kasus) dan
2022 3.134 kasus (58,9%) terjadi pada Balita dengan korban meninggal 2 orang
Accepted: 30 Nov (CFR: 0.04 %). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan
2022
pengetahuan, higiene perorangan dan sanitasi lingkungan dengan kejadian
Publish Online: 30
Jan 2023
penyakit diare pada anak balita di wilayah Puskesmas Puuwatu Kota Kendari
Kata Kunci: tahun 2022. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study
Knowledge, Personal Penelitian dilaksanakan di wilayah Puskesmas Puuwatu Kendari tahun 2022.
Hygiene, Puuwatu Kota Kendari pada tanggal 27 September 23 Oktober 2022. Populasi
Environmental penelitian adalah semua ibu yang memiliki anak usia dibawah lima tahun yang
Sanitation, Diarrhea berkunjung ke Puskesmas periode Januari-Agustus 2022 sejumlah 473
Occurrence, Children responden. Jumlah sampel penelitian adalah 64 responden yang terdiri dari 32
Lower Five Years Old responden pada kelompok kasus dan 32 responden pada kelompok kontrol.
Keywords: Jumlah sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik accidental
Knowledge, Personal sampling dengan melakukan kunjungan rumah pada ibu yang memiliki anak
Hygiene,
berusia kurang dari lima tahun di wilayah kerja Puskesmas Puuwatu. Data
Environmental
Sanitation, Diarrhea penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis chi-square. Hasil: Penelitian
Occurrence, Children menunjukkan hasil bahwa nilai (p = 0,000 < α = 0,05), kebersihan diri diperoleh
Lower Five Years Old nilai (p = 0,000 < α = 0,05) dan sanitasi lingkungan diperoleh nilai (p = 0,000 <
α = 0,05). Kesimpulan: penelitian ada hubungan yang signifikan antara faktor
pengetahuan, higiene perorangan dan sanitasi lingkungan dengan kejadian
penyakit diare pada anak balita di wilayah Puskesmas Puuwatu kota Kendari
tahun 2022 dengan tingkat kepercayaan 95%.

Abstract
Background: The Kendari City Health Office in 2018 showed data on the
prevalence of diarrhea in Kendari City of 2.34% (5,321 cases) and 3,134 cases
(58.9%) occurred in toddlers with 2 deaths (CFR: 0.04%). Objective: This study
aims to analyze the relationship between knowledge, unified hygiene and
environmental sanitation with the incidence of diarrheal disease in children
under five in the Puuwatu Health Center, Kendari City, in 2022. Methods: This
study used a cross-sectional study design. The research was carried out in the
Puuwatu Health Center, Kendari, in 2022. Puuwatu, Kendari City on
September 27-October 23, 2022. The study population was all mothers with
children under five who visited the Puskesmas for the January-August 2022
period with a total of 473 respondents. The number of research samples was 64
respondents consisting of 32 respondents in the case group and 32 respondents
in the control group. The number of research samples was taken using the
accidental sampling technique by conducting home visits to mothers with
34
Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna ISSN : ISSN 2829-5536

Vol. 2, No.1 . Januari 2023


children aged less than five years in the working area of the Puuwatu Health
Center. Research data were analyzed using chi-square analysis. Results: The
study showed that (p = 0.000 < α = 0.05), personal hygiene (p = 0.000 < α =
0.05) and environmental sanitation (p = 0.000 < α = 0.05) . Conclusion: in this
study there is a significant relationship between knowledge factors, unit hygiene
and environmental sanitation with the incidence of diarrheal disease in children
under five in the Puuwatu Health Center area, Kendari city in 2022 with a 95%
confidence level.

PENDAHULUAN korban meninggal 3 orang (CFR: 0.05%).


Data World Health Organization Dan pada tahun 2020 meningkat kembali
(WHO), diare membunuh dua juta anak di sebanyak 3,05 % (6.923 kasus) sebanyak
dunia setiap tahunnya. Diare hingga kini 4.122 kasus (59,9 %) terjadi pada Balita
masih merupakan penyebab utama dengan korban meninggal 3 orang (CFR:
kesakitan dan kematian pada bayi dan 0.04 %) (Dinkes Kota Kendari, 2021).
anak-anak secara global di seluruh dunia. Beberapa faktor yang dapat
Dari semua kematian yang terjadi pada menyebabkan terjadinya diare adalah
anak usia di bawah lima tahun 14,0% faktor lingkungan, gizi, pendidikan, sosial
diakibatkan oleh diare. ekonomi dan perilaku masyarakat. Faktor
Berdasarkan profil kesehatan lingkungan merupakan salah satu
Indonesia tahun 2015, dilaporkan kejadian penyebab diare yaitu kebersihan
luar biasa (KLB) diare terjadi di 14 lingkungan dan perorangan seperti
provinsi dengan case fatality rate (CFR) kebersihan air yang digunakan untuk susu
2,48%. Tahun 2016, dilaporkan KLB diare dan makanan. Faktor gizi seperti tidak
terjadi di 14 provinsi dengan CFR 1,74%. diberikannya makanan tambahan
Sedangkan tahun 2017 dan tahun 2018 meskipun anak telah berusia 4-6 bulan
dilaporkan KLB diare terjadi di 11 (Soegijanto, 2009).
provinsi dengan masing-masing CFR Berdasarkan laporan dari Puskesmas
1,74%. Untuk tahun 2019 dilaporkan KLB Puuwatu Kota Kendari menunjukkan
diare terjadi di 14 provinsi dengan CFR bahwa angka kejadian diare pada Balita
1,75%. Sedangkan untuk tahun 2020 tahun 2019 sebanyak 464 kasus. Angka
dilaporkan KLB diare terjadi di 12 kejadian diare pada Balita untuk tahun
provinsi dengan CFR sebesar 1,91% 2020 sebanyak 489 kasus. Pada tahun
(Menkes RI, 2021). 2021, jumlah Balita yang terkena diare
Di Sulawesi Tenggara tahun 2018, meningkat sebanyak 593 kasus.
angka kejadian penyakit diare pada Balita Sedangkan pada periode Januari-Agustus
sebanyak 13.002 kasus, dan tahun 2019 2022, jumlah kunjungan ibu yang
sebanyak 14.669 kasus. Untuk tahun 2020 memiliki Balita sebanyak 473 orang
pada golongan Balita sebanyak 14.754 dengan Balita yang menderita diare
kasus (Dinkes Sultra, 2021). sebanyak 121 kasus (Puskesmas Puuwatu,
Dinas Kesehatan Kota Kendari 2022).
tahun 2018 menunjukkan prevalensi data Berdasarkan hasil pengamatan
kejadian diare di Kota Kendari sebesar sementara pada tanggal 5 Maret 2022,
2,34% (5.321 kasus) dan 3.134 kasus bahwa perilaku yang sudah dilakukan ibu
(58,9%) terjadi pada Balita dengan korban di wilayah kerja Puskesmas Puuwatu,
meninggal 2 orang (CFR: 0.04 %). Pada dimana masih banyak ibu-ibu yang
tahun 2019 meningkat menjadi 23,47 % memiliki personal hygiene yang kurang
(5.614 kasus) dan sebanyak 3,390 kasus terutama kebiasaan mencuci tangan,
(60,4 %) terjadi pada Balita dengan penanganan sampah, pembuangan tinja
35
Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna ISSN : ISSN 2829-5536

Vol. 2, No.1 . Januari 2023


dan limbah keluarga serta 36-45 24 37,0
penanganan/pencegahan penyakit diare 2 Agama
pada Balita yang hanya menggunakan Islam 56 87,5
ramuan-ramuan seperti daun-daunan. Kristen 8 12,5
Berdasarkan fenomena di atas 3 Pendidikan
peneliti telah melakukan penelitian dengan SD 8 12,5
judul: hubungan pengetahuan, personal SMP 14 21,9
hygiene dan sanitasi lingkungan dengan SMA 26 40,6
kejadian diare pada Balita di wilayah kerja PT 16 25,0
Puskesmas Puuwatu Kota Kendari Tahun 4 Jenis Kelamin
2022 Laki-laki 27 42,2
Perempuan 37 57,8
METODE Umur Balita
Jenis penelitian ini adalah 0,0-< 1 2 3,1
penelitian ini merupakan penelitian yang 1,0-< 3 13 20,3
menggunakan observasional dengan desain 3,0-<5 49 76,6
penelitian case control study dimana
variabel dependen dalam hal ini diare anak Tabel 1. menunjukkan bahwa dari 64
diidentifikasi terlebih dahulu, lalu diikuti responden, usia terbanyak responden
dengan mengedentifikasi faktor risiko berada pada kisaran usia 26 – 35 tahun
(variabel independ) dengan cara retrospektif (masa dewasa awal) yakni sebanyak 32
atau melihat paparannya. orang (50,0%), usia 36 – 45 tahun (masa
Penelitian ini dilaksanakan pada dewasa akhir) sebanyak 24 orang (37,0%),
tanggal 3 Oktober sampai dengan 3 dan usia 17 – 25 tahun (masa remaja
November 2022 di wilayah kerja Puskesmas akhir) sebanyak 8 orang (12,5%).
Puuwatu Kota Kendari Tahun 2022. Sebagian besar responden beragama Islam
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh sebanyak 56 orang (87,5%), sedangkan
ibu-ibu yang memiliki Balita yang Kristen sebanyak 8 orang (12,5%).
berkunjung di Puskesmas Puuwatu Periode Tingkat pendidikan terbanyak adalah
Januari-Agustus 2022 sebanyak 473 orang SMA sebanyak 27 orang (42,2%), SMP
sedangkan sampel penelitian ini sebanyak sebanyak 16 orang (25,0%), Perguruan
64 responden yang terdiri dari 32 kasus dan Tinggi sebanyak 12 orang (18,7%),
32 kontrol,artinya bahwa perbandingan rasio sedangkan SD sebanyak 9 orang (14,1%).
yang diambil peneliti dalam penelitian kasus Responden terbanyak memiliki Balita
dan kontrol adalah 1:1, dengan jenis kelamin perempuan sebanyak
37 orang (57,8%). Sedangkan yang
HASIL DAN PEMBAHASAN terendah adalah Balita dengan jenis
1. Karakteristik Responden kelamin laki-laki sebanyak 27 orang
Tabel 1.Distribusi Krakterisitk Responden (42,2%). Responden terbanyak adalah
(Ibu Balita) di Wilayah Kerja Balita dengan umur 3,0 – < 5 tahun
Puskesmas Puuwatu Tahun 2022 sebanyak 49 orang (76,6%), Batita dengan
No. Karakteristik n % umur 1,0 – < 3 tahun sebanyak 13 orang
Responden (20,3%). Sedangkan yang terendah adalah
1 Umur Bayi dengan umur 0,0 – < 1 tahun
17-25 8 12,5 sebanyak 2 orang (3,1%).
26-35 32 50,0

2. Analisa Bivariat
a. Hubungan Pengetahuan Ibu Balita dengan Kejadian Diare

36
Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna ISSN : ISSN 2829-5536

Vol. 2, No.1 . Januari 2023


Tabel 1. Hasil Analisis Bivariat Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Balita Dengan Kejadian
Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu Tahun 2022
Kejadian Diare
Pengetahuan Ibu Total
Kasus Kontrol Nilai p
Balita
n % n % n %
Kurang 26 40,6 11 17,2 37 57,8
Cukup 6 9,4 21 32,8 27 42,2 0,000
Total 32 50,0 32 50,0 64 100

Tabel 2 menunjukkan bahwa dari 64 sehingga berakibat terhadap kejadian diare.


responden, 37 responden (57,8%) yang Sebaliknya responden yang memiliki
memiliki pengetahuan kurang terdapat 26 pengetahuan cukup cenderung memiliki
responden (40,6%) memiliki anak Balita anak Balita tidak menderita diare. Hal ini
menderita diare dan 11 responden (17,2%) disebabkan karena semakin baiknya tingkat
memiliki anak Balita tidak menderita diare. pengetahuan masyarakat sehubungan dengan
Dari 27 responden (42,2%) yang memiliki upaya pencegahan penyakit diare serta
pengetahuan cukup terdapat 6 responden penanganan yang lebih dini oleh masyarakat
(9,4%) memiliki anak Balita menderita diare dengan menerapkan pola hidup bersih dan
dan 21 responden (32,8%) memiliki anak sehat.
Balita tidak menderita diare. Akan tetapi, ada pula responden yang
Berdasarkan pengujian Chi Square memiliki pengetahuan cukup yang memiliki
menunjukkan bahwa pengetahuan responden anak Balita menderita diare serta responden
memiliki nilai signifikan < α = 0,05 (0,000 < yang memiliki pengetahuan kurang namun
0,05) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Ini memiliki Balita tidak menderita diare. Hal
berarti ada hubungan antara pengetahuan ini disebabkan karena timbulnya penyakit
dengan kejadian diare pada Balita di wilayah tidak disebabkan oleh satu faktor saja tetapi
kerja Puskesmas Puuwatu pada taraf multi faktor diantaranya daya tahan tubuh
kepercayaan 95% (α = 0,05). manusia, kebersihan perorangan, sosial
Berdasarkan pengujian Chi Square ekonomi, budaya, etnis dan lain-lain.
menunjukkan bahwa pengetahuan responden Hasil penelitian ini sesuai dengan
memiliki nilai signifikan < α = 0,05 (0,000 < pendapat Notoatmodjo (2012), bahwa
0,05) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Ini tingkat tahu seseorang diartikan sebagai
berarti ada hubungan antara pengetahuan mengingat kembali terhadap suatu
dengan kejadian diare pada Balita di wilayah spesifikasi dari seluruh bahan yang dipelajari
kerja Puskesmas Puuwatu pada taraf atau rangsangan yang telah diterima. Lebih
kepercayaan 95% (α = 0,05). lanjut dikatakannya bahwa pada umumnya
Hasil analisis statistik dan temuan di setiap orang, sebelum bersikap dan bertindak
lokasi penelitian ternyata selaras, yaitu ada terhadap sesuatu objek, terlebih dahulu ia
hubungan antara pengetahuan dengan mengetahui apa objek yang hendak disikapi
kejadian diare pada Balita di wilayah kerja dan ditindaki. Meski demikian, sering
Puskesmas Puuwatu tahun 2022. Responden seseorang menyikapi bahkan langsung
yang memiliki pengetahuan kurang bertindak terhadap suatu objek tanpa lebih
cenderung memiliki anak Balita menderita dahulu mengetahui tentang objek yang
diare. Hal ini disebabkan karena kurangnya hendak disikapi dan ditindakinya.
pemahaman responden sehubungan dengan Pengetahuan ibu dalam kategori baik
kejadian diare yang meliputi pencegahan dan dapat dijelaskan karena baiknya
penanganan diare pada Balita. Selain itu, pengetahuan ibu tentang diare karena ibu
masih terdapat beberapa masyarakat yang cukup mendapatkan informasi tentang
lebih memiliki pola hidup yang kurang sehat penyakit diare dan hal-hal yang berhubungan
37
Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna ISSN : ISSN 2829-5536

Vol. 2, No.1 . Januari 2023


dengan pencegahan diare. Oleh karena itu, dekat dan sebagainya. Pengetahuan ini dapat
sangat penting diadakan sosialisasi membentuk keyakinan tertentu sehingga
mengenai pencegahan penyakit diare berupa seseorang berperilaku sesuai keyakinan
penyuluhan sehingga ibu dapat mengetahui tersebut.
tentang penanganan dan pencegahan Kurangnya pengetahuan ibu akan
penyakit diare. Informasi pula dapat mempengaruhi ibu anak balita untuk dapat
diperoleh dari berbagai sumber seperti mengatasi kekambuhan atau melakukan
televisi dan sumber informasi lainnya. pencegahan agar tidak terjadi komplikasi.
Sedangkan rendahnya pengetahuan ibu Pencegahan lebih baik dari pada pengobatan,
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu demikian juga dengan diare pada balita.
derajat penyuluhan, dan tingkat pendidikan. Sebenarnya sangat sederhana dan tidak
Namun hal ini tidak mutlak karena memerlukan biaya, hanya diperlukan disiplin
pengetahuan tersebut dapat diperoleh dan ketekunan menjalankan aturan hidup
seseorang dari berbagai macam sumber sehat, sabar dan ikhlas dalam melaksanakan
informasi, misalnya media massa, media pola hidup bersih dan sehat.
elektronik, buku, petugas kesehatan, kerabat

b. Hubungan Personal Hygiene dengan Kejadian Diare


Tabel 3.Hasil Analisis Bivariat Hubungan Antara Personal Hygiene Dengan Kejadian Diare pada
Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu Tahun 2022
Kejadian Diare
Total
Personal Hygiene Kasus Kontrol Nilai p
n % n % n %
Kurang 23 35,9 11 17,2 34 53,1
Cukup 9 14,1 21 32,8 30 46,9 0,003
Total 32 50,0 32 50,0 64 100

Tabel 3.menunjukkan bahwa dari 64 kepercayaan 95% (α = 0,05).


responden, 34 responden (53,1%) yang Hasil analisis statistik dan temuan di
memiliki personal hygiene kurang terdapat lokasi penelitian ternyata selaras, yaitu ada
23 responden (35,9%) memiliki anak Balita hubungan antara personal hygiene dengan
menderita diare dan 11 responden (17,2%) kejadian diare pada Balita di wilayah kerja
memiliki anak Balita tidak menderita diare. Puskesmas Puuwatu tahun 2022. Responden
Dari 30 responden (46,9%) yang memiliki yang memiliki personal hygiene kurang
personal hygiene cukup terdapat 9 responden cenderung memiliki anak Balita menderita
(14,1%) memiliki anak Balita menderita diare. Higiene perorangan yang dinilai
diare dan 21 responden (32,8%) memiliki dalam penelitian ini adalah prilaku mencuci
anak Balita tidak menderita diare. tangan sebelum makan, setelah buang air
Berdasarkan pengujian Chi Square besar, ketika menyuapi anak Balita, mencuci
menunjukkan bahwa personal hygiene dot/gelas anak Balita, menutup makanan
memiliki nilai signifikan < α = 0,05 (0,003 < yang sudah dimasak, dan menggunting kuku
0,05) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Ini secara teratur. Asumsi peneliti bahwa
berarti ada hubungan antara personal penyakit diare merupakan penyakit yang
hygiene dengan kejadian diare pada Balita di multifaktorial yang artinya disebabkan oleh
wilayah kerja Puskesmas Puuwatu pada taraf banyak faktor. Meskipun anak Balita dan
38
Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna ISSN : ISSN 2829-5536

Vol. 2, No.1 . Januari 2023


ibunya memiliki higiene perorangan dalam status gizi yang baik dan tidak sedang
kategori baik bisa saja anak Balita tersebut mengalami penyakit yang lain sehingga
mengalami diare oleh karena faktor lain memiliki resiko yang kecil untuk mengalami
seperti status gizinya tidak baik, tidak kejadian diare.
mendapat ASI eksklusif, mengalami suatu Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
penyakit, perawatan ibu yang kurang dan Rahmah (2008) di Kecamatan Suka Makmur
keadaan lingkungan yang tidak memenuhi Kabupaten Aceh Besar dengan desain case
syarat kesehatan. Demikian halnya dengan control didapatkan bahwa tidak ada
anak Balita yang memiliki higiene hubungan yang bermakna antara higiene
perorangan dalam kategori buruk tetapi tidak perorangan dengan kejadian diare pada anak
mengalami diare. Hal ini diasumsikan bahwa Balita usia 2-5 tahun dengan nilai p = 0,457
sebagian anak Balita yang memiliki higiene (p > 0,05).
perorangan dalam kategori buruk memiliki

c. Hubungan Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Diare


Tabel 4. Hasil Analisis Bivariat Hubungan Antara Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare
pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu Tahun 2022
Kejadian Diare
Sanitasi Total
Kasus Kontrol Nilai p
Lingkungan
n % n % n %
Kurang 27 42,2 9 14,1 36 56,3
Cukup 5 7,8 23 35,9 28 43,8 0,000
Total 32 50,0 32 50,0 64 100

hubungan antara sanitasi lingkungan dengan


kejadian diare pada Balita di wilayah kerja
Tabel 4. menunjukkan bahwa dari 64 Puskesmas Puuwatu tahun 2022. Responden
responden, 36 responden (56,3%) yang yang memiliki sanitasi lingkungan kurang
memiliki sanitasi lingkungan kurang cenderung memiliki anak Balita menderita
terdapat 27 responden (42,2%) memiliki diare. Hal ini disebabkan karena kurangnya
anak Balita menderita diare dan 9 responden sanitasi lingkungan yang kurang merupakan
(14,1%) memiliki anak Balita tidak faktor penting dalam mengakibatkan
menderita diare. Dari 28 responden (43,8%) lingkungan yang tidak sehat. Banyaknya
yang memiliki sanitasi lingkungan cukup penyakit ditularkan karena tidak dilakukan
terdapat 5 responden (7,8%) memiliki anak cara-cara penanganan sanitasi yang benar.
Balita menderita diare dan 23 responden Rendahnya mutu sanitasi lingkungan
(35,9%) memiliki anak Balita tidak merupakan keadaan yang potensial untuk
menderita diare. menjadi sumber penularan penyakit diare.
Berdasarkan pengujian Chi Square Sebaliknya responden yang memiliki
menunjukkan bahwa sanitasi lingkungan sanitasi lingkungan cukup cenderung
memiliki nilai signifikan < α = 0,05 (0,000 < memiliki anak Balita tidak menderita diare.
0,05) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Ini Hal ini disebabkan karena dalam
berarti ada hubungan antara sanitasi menciptakan sanitasi lingkungan yang baik
lingkungan dengan kejadian diare pada seperti sumber air yang baik yang tidak
Balita di wilayah kerja Puskesmas Puuwatu tercemar oleh bakteri, kebersihan jamban
pada taraf kepercayaan 95% (α = 0,05). keluarga serta memiliki pembuangan
sampah yang tertutup, maka dengan
Hasil analisis statistik dan temuan di sendirinya penularan penyakit tidak akan
lokasi penelitian ternyata selaras, yaitu ada terjadi.
39
Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna ISSN : ISSN 2829-5536

Vol. 2, No.1 . Januari 2023


Akan tetapi, ada pula responden yang pencemaran pada sumber air bersih
memiliki sanitasi lingkungan cukup yang kemungkinan besar tinggi. Keadaan ini
memiliki anak Balita menderita diare serta menjadi suatu faktor resiko terjadinya
responden yang memiliki sanitasi kejadian diare pada anak Balita di wilayah
lingkungan kurang namun memiliki Balita kerja Puskesmas Puuwatu.
tidak menderita diare. Hal ini disebabkan Pembuangan tinja yang tidak tepat dapat
karena aktivitas anak Balita yang banyak berpengaruh langsung terhadap penyakit
bermain dilingkungan, khususnya di daerah diare. Untuk mencegah kontaminasi tinja
yang rentan terhadap penularan penyakit, terhadap lingkungan, maka pembuangan
meskipun sanitasi lingkungan rumah sudah kotoran manusia harus dikelola dengan baik
baik, namun tidak menutup kemungkinan pada jamban memenuhi syarat kesehatan.
akan terkena penyakit akibat dari aktivitas Dalam penelitian ini terdapat beberapa
anak Balita di tempat lain serta konsumsi keluarga yang tidak memiliki jamban,
makanan yang saat ini banyak dijajakan di namun ada keluarga yang memiliki
masyarakat, dimana kebersihannya belum ketersediaan jamban dalam kategori buruk
bisa dikatakan sehat sehingga Balita dapat atau yang tidak memenuhi syarat kesehatan.
terserang penyakit diare tersebut. Hal ini disebabkan karena ada sebagian
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian jamban yang tidak memiliki septik tank
Olyfta (2010) di Kelurahan Tanjung Sari sehingga kotoran dibuang bersamaan dengan
Kecamatan Medan Selayang dengan desain saluran pembuangan air limbah, selain itu
cross sectional didapatkan bahwa ada ada juga jamban yang jenisnya
hubungan antara sanitasi lingkungan dengan cemplung/cupluk dan juga beberapa jamban
kejadian diare pada anak balita dengan nilai dalam keadaan tidak bersih/kotor. Beberapa
p = 0,792 (p >0,05). dari responden membiarkan anak balitanya
Untuk mencegah terjadinya diare maka buang air besar tidak menggunakan jamban
air bersih harus diambil dari sumber yang tetapi membiarkannya buang air besar di
terlindungi/tidak terkontaminasi. Sumber air halaman depan rumah maupun belakang
bersih harus jauh dari kandang ternak dan rumah. Dengan keadaan yang seperti ini
kakus paling sedikit sepuluh meter dari dapat diasumsikan bahwa tingkat
sumber air. Air harus ditampung dalam pencemaran di lingkungan rumah akan besar
wadah yang bersih dan pengambilan air dan hal ini menjadi suatu faktor resiko
dalam wadah dengan menggunakan gayung terhadap kejadian diare pada anak Balita di
yang bersih, dan untuk minum air harus di wilayah kerja Puskesmas Puuwatu tahun
masak. Masyarakat yang terjangkau oleh 2022.
penyediaan air bersih beresiko menderita
diare lebih kecil bila dibandingkan dengan SIMPULAN DAN SARAN
masyarakat yang tidak mendapatkan air Berdasarkan hasil penelitian di wilayah
besih. kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendari
Penyedian air bersih dalam kategori tahun 2022, dapat disimpulkan sebagai
buruk dalam penelitian ini disebabkan berikut:
karena sebagian besar sumber air keluarga 1. Ada hubungan pengetahuan dengan
berasal dari PAM dan kadang-kadang airnya kejadian diare pada Balita di wilayah
tidak bersih. Selain itu, sumber air keluarga kerja Puskesmas Puuwatu Kota
pada daerah penelitian ini adalah dari air Kendari tahun 2022,
sumur dengan kondisi sebagian besar sumur 2. Ada hubungan personal hygiene
tersebut memiliki jarak kurang dari sepuluh dengan kejadian diare pada Balita di
meter dari septik tank dan sebagian sumur wilayah kerja Puskesmas Puuwatu
tersebut juga memiliki jarak kurang dari Kota Kendari tahun 2022,
sepuluh meter dari kandang ternak. Sehingga 3. Ada hubungan sanitasi lingkungan
dengan keadaan yang seperti ini tingkat dengan kejadian diare pada Balita di
40
Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna ISSN : ISSN 2829-5536

Vol. 2, No.1 . Januari 2023


wilayah kerja Puskesmas Puuwatu Cipta, Jakarta.
Kota Kendari tahun 2022 Karmila. 2008. Hubungan Pengetahuan,
Bagi instansi Puskesmas diharapkan Sikap dan Tindakan Terhadap
dapat meningkatkan penyuluhan yang Kejadian Penyakit Menular di Kec.
intensif utamanya pada saat pelaksanaan Barangka Kab. Muna. Skripsi STIK
Posyandu, yang berkaitan dengan Avicenna, Kendari.
pencegahan penyakit diare sebagai upaya Kumoro. 2008. Jamban Keluarga di
peningkatan tingkat pengetahuan masyarakat Kecamatan Denpasar Bali. Artikel
sehubungan dengan pencegahan penyakit Kesehatan, Denpasar.
diare di masyarakat. Diharapkan bagi ibu Kusnoputranto. 2008. Kesehatan
Balita dan masyarakat khususnya yang ada Masyarakat. Rineka Cipta, Jakarta.
di wilayah kerja Puskesmas Puuwatu Kota Lumbantobing. 2010. Pengobatan Diare
Kendari untuk tetap memperhatikan hal-hal Akut Pada Anak. Majalah Kesehatan
yang berhubungan dengan perilaku hidup Indonesia, Jakarta.
bersih dan sehat melalui aplikasi sikap yang Mansjoer. 2008. Kapita Selekta Kedokteran
baik sehubungan dengan pemberantasan Edisi 4. Media Aresculapius, Jakarta.
penyakit diare di masyarakat. Diharapkan Menkes RI, 2013. Pedoman Pemberantasan
adanya penelitian lanjutan yang Diare. Dirjen PPM dan PL. Depkes
berhubungan dengan penelitian ini untuk RI, Jakarta
mengkaji lebih lanjut mengenai kejadian Muaris, H. 2009. Sarapan Sehat Untuk Anak
penyakit diare. Balita. PT. Gramedia, Jakarta
Mubarak, W.I., Chayatin, N., & Santoso,
DAFTAR PUSTAKA B.A. 2008. Ilmu Kesehatan
Ananto. 2008. Remaja dan Masyarakat: Teori dan Aplikasi.
Permasalahannya. Salemba Salemba Medika, Jakarta.
Medika, Jakarta.Brunner dan Murti, S. 2012. Kebersihan Diri.
Suddarth. 2008. Buku Ajar KMB. http//:www.scribd.com.doc/45033613
Edisi 8. EGC, Jakarta. /Kebersihan-Diri-Dan-Lingkungan.
Carpenito. 2008. Diagnosis Keperawatan. (Diakses Tanggal 6 Maret 2022).
EGC, Jakarta. Ngastiyah. 2009. Perawatan Anak Sakit.
Depkes RI. 2018. Indonesia Sehat 2010. EGC, Jakarta.
Depkes, Jakarta. Noer. 2009. Mengatasi Penyakit Diare Pada
________. 2021. Buletin Diare. Depkes, Anak. Kanisius, Yogyakarta.
Jakarta Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Kesehatan
Dinkes Sultra. 2021. Laporan Tahunan. Masyarakat. PT. Rineka Cipta,
Dinkes Prov. Sulawesi Tenggara, Jakarta
Kendari. ____________ 2012. Promosi Kesehatan
_________. 2021. Profil Penyakit. Dinkes dan Perilaku Kesehatan. PT. Rineka
Prov. Sulawesi Tenggara, Kendari. Cipta, Jakarta.
Direja. 2011. Kebersihan Pribadi Remaja. Nursalam, 2008. Asuhan Keperawatan Bayi
Salemba Medika, Jakarta. dan Anak. Salemba Medika, Jakarta.
Dwianto. 2010. Mewaspadai Penyakit _______. 2008. Konsep dan Penerapan
Lingkungan. Elex Media Metodologi Penelitian Ilmu
Komputindo, Jakarta. Keperawatan. Salemba Medika,
Hariza, A. 2011. Ilmu Kesehatan Jakarta.
Masyarakat. Nuha Medika,
Yogyakarta. Olyfta, A. 2010. Hubungan Sanitasi
Hidayat. 2008. Pengantar Dokumentasi Lingkungan dengan Kejadian Diare
Proses Keperawatan. EGC, Jakarta. di Kelurahan Tanjung Sari
Idanati. 2008. Perilaku Kesehatan. Rineka Kecamatan Medan Selayang. Jurnal
41
Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna ISSN : ISSN 2829-5536

Vol. 2, No.1 . Januari 2023


Kesehatan. Alfa Beta. Bandung.
Potter & Perry. 2009. Dasar-Dasar Ummuauliya, 2008. Faktor-Faktor yang
Keperawatan Maternitas. EGC, Berhubungan dengan Kejadian Diare
Jakarta. pada Balita. Diakes pada situs:
Purwanto. 2008. Metode Penelitian http://ummuauliya.blogspot.com.
Kesehatan. Aksara, Jakarta. Diakses pada Tanggal 12 April 2022.
Puskesmas Puuwatu. 2014. Laporan Bulanan Uripi. 2008. Menu Sehat Untuk Balita.
Puskesmas Puuwatu. Kendari. Puspa Swara, Jakarta.
Rahmah, S. 2008. Hubungan Higiene Warsito, S. 2009. Kakus Sederhana Bagi
Perorangan dengan Kejadian Diare Masyarakat Desa. Kanisius, Jakarta.
pada Balita di Kecamatan Suka Wartonah. 2008. Kebutuhan Dasar Manusia
Makmur Kabupaten Aceh Besar. dan Proses Keperawatan. Salemba
Jurnal Kesehatan. Medika, Jakarta.
WHO, 2008. Global Health Risk. Ganeva.
Ratnawati, 2009. Hubungan Perilaku Ibu
dengan Kejadian Diare di Puskesmas
Ternate. Jurnal Kesehatan. Jakarta.
Riyanto, A. 2011. Aplikasi Metodologi
Penelitian Kesehatan. Nuha Medika,
Yogyakarta.
Santjaka, A. 2011. Statistik: Untuk
Penelitian Kesehatan. Nuha Medika,
Jakarta.
Santrock, WJ. 2008. Adolescence
Perkembangan Remaja. Erlangga,
Jakarta.
Silvia. 2010. Patofisiologi Edisi 6. EGC,
Jakarta.
Simanjuntak, P. 2009. Sarana Jamban
Keluarga. Gramedia, Jakarta.
Slamet, JS. 2008. Kesehatan Lingkungan.
Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Sediaoetama. 2008. Ilmu Gizi untuk
Mahasiswa dan Profesi. Dian Rakyat,
Jakarta.
Soegijanto. 2009. Ilmu Penyakit Anak dan
Penatalaksanaannya. Salemba
Medika, Jakarta.
Suharyono, 2009. Diare Akut. Rineka Cipta,
Jakarta.
Surjasumantri, 2008. Kompetensi dan
Kinerja Keperawatan. Salemba
Medika, Jakarta.
Suriadi. 2009. Asuhan Keperawatan Pada
Anak. Warsito, Jakarta.
Sutomo. B. dan Anggraeni. DY. 2010.
Makanan Sehat Pendamping ASI.
Gramedia, Jakarta
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian. CV.
42

Anda mungkin juga menyukai