Anda di halaman 1dari 6

AKHLAK DALAM MAJLIS

Majlis, secara umum artinya adalah kumpulan sekelompok orang yang berada
disuatu tempat terbuka atau tertutup dalam sebuah kegiatan atau acara seperti hajatan,
pesta, pengajian atau musyawarah yang bersifat kebajikan. Yang dilakukan oleh umat
Islam khususnya, kecuali dimajlis itu selain umat Islam hadir juga yang bukan
muslim. Tapi dalam pembahasan ini penulis hanya menfokuskan majlis yang
semuanya atau mayoritas adalah umat Islam. Untuk itu ada sejumlah aturan agama
Islam (akhlak) yang harus diketahui untuk sama-sama ditaati dan diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
A. Kepentingan Akhlak Majlis.
Secara umum kepentingan akhlak majlis sama halnya dengan kepentingan akhlak
yang yang lainnya, karena maksudnya disamping sebagai wujud ketaatan kepada
Allah dan Rasul-Nya, adalah untuk sama-sama mencari ridha Allah, dan agar dapat
terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
B. Yang Harus Dilakukan.
Ada beberapa hal tentang akhlak majlis ini, namun yang terpenting dari akhlak majlis
ini yang harus Anda dan kita lakukan sebagai umat Islam adalah:
1. Menetapkan majlis yang baik.
Walaupun kita sudah membatasi majlis muslim, tapi tetap saja kita berkewajiban
untuk memastikan bahwa majlis yang akan dihadiri adalah majlis yang terbaik dari
yang ada. Hal itu karena teman semajlis akan mempengaruhi prilaku seseorang.
Dalam hal ini Rasulullah saw bersabda;

‫َعْن َأيِب ُموَس ى َر ِض َي الَّلُه َعْنُه َعْن الَّنِّيِب َص َّلى الَّلُه َعَلْيِه َو َس َّلَم َقاَل َم َثُل اَجْلِليِس الَّص اِلِح‬
‫ِذ‬ ‫ِم ِم‬ ‫ِف ِك‬ ‫ِء ِم ِم‬
‫َو الَّس ْو َك َح ا ِل اْل ْس ِك َو َنا ِخ اْل ِري َفَح ا ُل اْل ْس ِك ِإَّم ا َأْن ْحُي َيَك َو ِإَّم ا َأْن َتْبَت اَع‬
‫ِم ْن ُه َو ِإَّم ا َأْن ِجَت َد ِم ْن ُه ِر ًحيا َطِّيَب ًة َو َن اِفُخ اْلِك ِري ِإَّم ا َأْن ْحُيِر َق ِثَياَب َك َو ِإَّم ا َأْن ِجَت َد ِر ًحيا‬
‫َخ ِبيَثًة‬
Artinya: Dari Abu Musa ra dari nabi saw, katanya, perumpa maan majlis yang yang
shaleh dengan majlis yang jahat (buruk) sama halnya antara penjual minyak
wangi dengan tukang pAndai besi. Berteman dengan penjual minyak wangi,
ada kalanya Anda diberinya, atau Anda membeli darinya, atau Anda akan
mencium bau harumnya. Adapun berteman dengan tukang pAndai besi, ada
kalanya pakaian Anda akan terbakar karenanya, setidaknya Anda akan
tercium dengan bau busuknya. 1
Bila sudah demikian Insya Allah Anda akan terlindung dari keburukan majlis
yang sering adanya dimana-mana.
2. Masuk dan keluar mengucapkan salam.
1
Shahih Bukhari no. 5108
Bila Anda akan memasuki sebuah majlis dengan maksud untuk bergabung,
pertama tama yang harus dilakukan tentunya adalah mengucapkan, yakni: ‫السالم عليكم‬
‫ ورمحة اهلل وبركاته‬baik di-dalam perkumpulan tersebut bercampur muslim dan kafir,
apalagi peserta majlisnya muslim semua. Hal ini berdasarkan aturan umum
sebagaimana sabda Rasulullah saw yang menyebutkan :

‫َق اَل َرُس وُل الَّل ِه َص َّلى الَّل ُه َعَلْي ِه َو َس َّلَم ِإَذا اْنَتَه ى َأَح ُد ُك ْم ِإىَل‬: ‫َعْن َأيِب ُه َر ْيَر َة َق اَل‬
‫اْل ْج ِلِس َفْلُي ِّل َفِإَذا َأ اَد َأْن َيُقوَم َفْلُي ِّل َفَلْي ْت اُأْلوىَل ِبَأَح َّق ِم ْن اآْل ِخ ِة‬
‫َر‬ ‫َس ْم َس‬ ‫َر‬ ‫َس ْم‬ ‫َم‬
Artinya: Hadits dari Abu Hurairah katanya, telah bersabda Rasulullah saw, bila
diantara kamu mendatangi suami majlis hendaklah ia mengucapkan salam,
kemudian bila hendak berdiri untuk pergi, maka hendaklah member salam,
salam yang pertama tidaklah lebih utama dari pada salam yang terakhir 2
Dalam hadits tersebut bahkan Rasulullah saw selain menyuruh membaca salam
sewaktu masuk, juga menyuruh mengucapkan salam dikala meninggalkan majlis
tersebut.
3. Wajib menjawab salam.
Sebaliknya siapa saja yang berada di majlis bila menerima ucapan salam, maka wajib
membalasnya. Semakin sempurna menjawabnya sekin lebih sempurna lebih baik
nilainya, sebagaimana ayat perintah umum yang berbunyi :

‫َو ِإَذا ُح ِّييُتْم ِبَتِح َّيٍة َفَح ُّيوا ِبَأْح َس َن ِم ْنَه ا َأْو ُر ُّدوَه ا‬
Artinya: “Apabila kamu dihormati dengan suatu penghor matan, maka balaslah
penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (dengan yang
serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu.” QS. an-
Nisak (4): 86
4. Mengambil tempat duduk dibelakang.
Bila masuk ke suatu majlis dan berniat untuk bergabung, maka tidak boleh mngambil
tempat di bahagian depan atau di tengah tengah, kecuali Anda adalah rombongan
pertama datangnya. Tapi bila Anda orang datang belakangan dan bahagian terdepan
sudah diisi oleh banyak orang sehingga sulit melewati, maka harus mengambil tempat
pada bagian belakang sejajar dengan orang yang sama datang belakangan. Kata Jabir
bin Samurah :

‫ ُك َّن ا ِإَذا َأَتْينَـ ا الَّنَّيِب صلى اهلل علي ''ه وسلم‬: ‫َعْن َج اِبِر ْبِن ُمَسَر َة َر ِض َي اُهلل َعْنُه َم ا َق اَل‬
‫َج َلَس َاَح ُدَنا َح ْيُث َيْنَتِه ـي‬
Artinya: “Dari Jabir bin Samurah, Kami bila mendatangi (majlis) Rasulullah saw,
masing masing kami duduk pada bagian paling belakang majlis”. 3

2
Sunan Abu Daud no. 4532 – Musnad Ahmad no.6845
3
Sunan Abu Daud no. 4187 – Sunan Tarmizi no. 2649
Alasan disuruhnya mengambil tempat duduk bagian yang terakhir ditempat
yang masih kosong, karena bila mengambil tempat di tengah majlis walaupun masih
ada ruang yang masih dapat diisi, namun untuk sampai ketempat kosong tersebut
Anda akan melangkahi dan memisahkan/ menguakkan dua atau banyak orang yang
sudah duluan duduk, dan ini sangat tidak baik dalam Islam.
5. Mengambil tempat yang kosong.
Tidak ada salahnya juga mengambil tempat yang kosong meskipun letaknya ditengah
majlis bila dipersilahkan oleh anggota majlis sekitar. Karena prilaku memasuki majlis
melangkahi dan memisahkan dua atau lebih orang yang sudah duluan duduk, sangat
tidak disukai oleh Rasulullah saw, terutama sekali majlis shalat jumat, sebagaimana
sabda Rasulullah saw :

‫َأَّن الَّنَّيِب َص َّلى الَّلُه َعَلْيِه َو َس َّلَم َقاَل ِإَّن اَّلِذ ي َيَتَخ َّطى ِر َق اَب الَّناِس َيْو َم اُجْلُم َع ِة َو ُيَف ِّرُق‬
‫َبَنْي ااِل ْثَنِنْي َبْع َد ُخ وِج اِإْل َم اِم َك اَجْلاِّر ُقْص َبُه يِف الَّناِر‬
‫ُر‬
Artinya: Nabi saw bersabda, siapa yang melangkahi leher-leher orang pada hari
jumat dan memisahkan dua orang (yang duduk berdampingan) setelah
imam datang, sama seperti orang yang mengambil jembatan menuju
jahannam. kecuali setelah ada keizinan dari mereka”. 4
Untuk itu kepada yang datang lebih awal memasuki ruangan diharapkan
mengambil tempat terdepan dan memenuhi nya lebih dulu, yang datang menyusul
berikutnya agar memenuhi ruangan terdepan yang masing kosong lebih dulu,
demikian selanjutnya. Hal ini dimaksudkan agar tidak membuka peluang bagi saudara
kita yang datang kemudian memaksakan diri mencari tempat di depan atau ditengah
sekalipun.
6. Tenang selama dalam majlis.
Bila seseorang sudah berada dalam majlis seperti di mesjid atau tempat lainnya dan
acara sudah dimulai, maka hendaklah tidak berbicara yang baik sekalipun dengan
teman sebelah, juga jangan banyak bergerak, mengaktifkan HP dan lain sejenisnya,
karena dikhawatirkan dapat mengganggu dan mengusik kekhusukkan acara yang
sedang berlangsung. Dalam hadits disebutkan;

‫ٍس‬ ‫َل يِف ِل‬ ‫َّل‬ ‫َة َق اَل َق اَل وُل الَّل ِه َّلى الَّل َل ِه‬
‫ُثَر‬ ‫َك‬‫َف‬ ‫ْجَم‬ ‫ُه َع ْي َو َس َم َمْن َج َس‬ ‫َص‬ ‫َرُس‬ ‫َعْن َأيِب ُه َر ْيَر‬
‫ِد‬ ‫ِم ِلِس ِه ِل‬ ‫ِف ِه‬
‫ي َلَغُطُه َفَق اَل َقْبَل َأْن َيُقوَم ْن ْجَم َذ َك ُس ْبَح اَنَك الَّلُه َّم َو َحِبْم َك َأْش َه ُد َأْن اَل ِإَلَه‬
‫ِل‬ ‫ِف‬ ‫ِف‬
‫ِإاَّل َأْنَت َأْس َتْغ ُر َك َو َأُتوُب ِإَلْيَك ِإاَّل ُغ َر َلُه َم ا َك اَن يِف ْجَمِلِس ِه َذ َك‬
Artinya: Abu Hurairah ra berkata: Rasulullah saw bersabda; Siapa yang duduk
dalam majlis dan banyak ngomong kosong, kemudian sebelum bangun dari
majlis itu membaca subhanaka allahumma wabihamdika asyhadu alla ilaha
illa anta astagfiruka waatuubu ilaika (Maha suci Engkau ya Allah dan puji-
pujian bagi-Mu. Saya menyaksikan bahwa tiadaTuhan kecuali Engkau, saya

4
Musnad Ahmad no. 14900
minta ampun dan bertobat kepada-Mu). Maka dapat dipastikan Allah
mengam punkan apa yang terjadi dalam majlis itu. 5
7. Melapangkan tempat.
Semua anggota majlis harus duduk teratur masing-masing haruslah berbagi tempat
secara wajar, memadai dan merata, sebagaimana sabda Rasulullah saw;

‫ِه َّل‬ ‫ِهلل َّل‬ ‫ِمَس‬ ‫ِع ٍد ِر ِض‬


‫َعْن َأيِب َس ْي اُخلْد ي َر َي اُهلل َعْنـُه َق اَل ْعُت َرُس ْو َل ا َص ى اُهلل َعَلْي َو س َم‬
‫ َخ ْيُر اْلَم ْج ِلِس َأْو َسُعَه ا‬: ‫َيُقْو ُل‬
Artinya: Abu Sa’id al-Khudri ra berkata; Saya telah mendengar Rasulullah saw
bersabda: Sebaik-baik majlis ialah yang lapang. 6
Ini artinya kepada siapapun jangan memakai tempat atau duduk seenaknya,
sehingga membuat kawan disebelahan merasa kesempitan dan membuat mereka tidak
nyaman, apalagi harus kembali karena merasa tidak mendapatkan tempat lagi.
8. Menjaga kebersihan tempat.
Adab lain yang harus diperhatikan selama dalam majlis, adalah menjaga kebersihan
lokasi tempat, baik itu di rumah, diperkantoran, aula, bahkan dilapangan, apalagi di
Masjid/ Mushalla, sebagaimana larangan hadits umum mengatakan :

‫الُّطُه وُر َش ْطُر ْاِإل َمْياِن َو اَحْلْم ُد ِلّلِه ْمَتُأل اْلِم يَز اَن َو ُس ْبَح اَن اِهلل َو اَحْلْم ُد ِلّلِه ْمَتَآلِن َأْو ْمَتُأل َم ا‬
‫َبَنْي الَّس َم اَو اِت َو ْاَألْر ِض َو الَّص َالُة ُنوٌر َو الَّص َد َقُة ُبْر َه اٌن َو الَّص ْبُر ِض َياٌء َو اْلُق ْر آُن ُح َّج ٌة‬
‫َلَك َأْو َعَلْيَك ُك ُّل الَّناِس َيْغُد و َفَباِيٌع َنْف َس ُه َفُم ْع ِتُقَه ا َأْو ُموِبُقَه ا‬
Artinya: Dari Abu Malik, Harits bin 'Ashim r.a. Al’Asy’ariy katanya; Rasulullah saw.
bersabda; " Kebersihan itu sebagian dari iman. Ucapan Alhamdulillah
memenuhi timbangan amal kebaikan. ucapan Subhanallah dan
Alhamdulillah memenuhi apa yang ada di langit & di bumi. shalat adalah
cahaya (kebenaran) sedekah adalah bukti (kebenaran iman), kesabaran
adalah petunjuk (untuk kebenaran), al-Qur’an adalah penerang bagimu
untuk kebaikan atau dari keburukan. Setiap orang yang berpagi-pagi
berusaha untuk mencari kebaikan atau keburukah bagi dirinya. 7
Hadits lain menyebutkan;

‫ َأَم َر َرُس ْو ُل اِهلل َص َّلى اُهلل َعَلْي ِه َو َس َّلَم ِبِبَنـاِء ْا ْس ِج ِد ىِف الُّد ْو ِر َو َأْن‬: ‫َعْن َعاِئَش َة َقاَلْت‬
‫َمل‬
‫ُتَطِّيَب َو ُتَنِّظَف‬

5
Sunan Tarmizi no. 3355
6
Abu Daud no. 4820
7
Shahih Muslim no. 328 –Musnad Ahmad no. 21828
Artinya: “Dari Aisyah: Katanya: Rasulullah saw menyuruh membangun masjid
dimana ada perkampungan, membaguskan dan membersihkannya.” 8
9. Wajib menjaga keamanan.
Sebagai bahagian dari majlis bila melihat gangguan keamanan, baik antar person atau
untuk banyak orang. Kalau dalam majlis tertutup seperti gangguan dengan kata-kata,
bila majlis terbuka selain dengan kata-kata, seperti meletakkan benda bersuara yang
dapat mengganggu kenyamanan. Apakah oleh sesama teman duduk atau dari orang
lain. Hadits umum mengatakan:
‫ِل‬ ‫ِل‬ ‫ِدِه‬
‫َمْن َر َأْى ِم ْنُك ْم ُمْنَك ًر ا َفْلُيَغِّيْر ُه ِبَي َف ِإْن َملْ َيْس َتِط ْع َفِب َس اِنِه َف ِإْن َملْ َيْس َتِط ْع َفِبَق ْلِب ِه َو َذ َك‬
‫َأْض اإِل َمْياِن‬
‫َعُف‬
Artinya: “Siapa diantaramu melihat kemungkaran, maka rubahlah dengan
tangannya, jika tidak sanggup rubah dengan mulut (nasehat )nya, jika tidak
sanggup, rubahlah dengan hati (dengan memper lihatkan ketidak
senangan), yang demikian itu selemah lemah iman”. 9
Maka Anda saudaraku, pria atau wanita, anak-anak muda muslim yang merasa
terlanjur selama ini melanggar adab majlis, baik ditempat terbuka maupun pada
ruangan tertutup, kalau ingin jadi muslim sejati, mau tidak mau; Pertama istigfarlah
kepada Allah dari kesalahan masa lalu, dan kedua berjanjilah kepada terhadap diri
sendiri karena Allah untuk tidak melakukan kesalahan yang sama dimasa depan.
C. Yang Terlarang Dalam Majlis.
Adapun yang terlarang untuk dilakukan selama dalam majlis diantaranya adalah
sebagai berikut;
1.Mengisi tempat orang lain.
Bila ada orang yang meninggalkan majlis untuk keperluan sesaat, maka tidak boleh
mengisi tempatnya. Ini berdasarkan sabda Rasulullah saw yang berbunyi:
‫ِه‬ ‫ِهلل‬ ‫ِض‬
‫ ِإَذا َق اَم‬: ‫َعْن َأيِب ُه َر ْيَر َة َر َي اُهلل َعْنـُه َأَّن َرُس ْو َل ا َص َّلى اُهلل َعَلْي َو َس َّلَم َق اَل‬
‫ِإَل ـِه َأ ُّق ِبـِه‬ ‫َّمُث‬ ‫ٍس‬‫َأ ُد ُك ِم ِل‬
‫َرَجَع ْي َفُه َو َح‬ ‫َح ْم ْن ْجَم‬
Artinya : “Dari Abu Hurairah ra (katanya) bahwa Rasulullah saw bersabda: Bila
diantaramu meninggalkan majlisnya lalu kembali, maka ia (yang
menempati semula) yang lebih berhak duduk di tempatnya semula”. 10
Larangan tersebut, karena ia harus mencari tempat lain begitu kembali lagi,
dan lebih kasian lagi manakala ia terpaksa pulang lebih awal karena tidak kebagian
tempat lagi gara-gara tempatnya semula sudah diisi orang lain, dan tempat lain juga
sudah penuh.
2. Larangan banyak berdebat.

8
Shahih Ibnu Hibban no. 1661
9
Shahih Muslim no. 70 –Abu Daud no. 963.
10
Shahih Muslim no. 4047
Termasuk yang terlarang dalam majlis adalah kebiasaan buruk sebagian orang yang
suka berdebat, perang mulut yang tidak ada manfaat. Hal ini sebagaimana hadits;
‫َأيِب ُأ ا َة َقاَل َقاَل وُل الَّلِه َّلى الَّل َل ِه َّل َأَنا ِعي ِب ٍت يِف ِض ا َّنِة‬
‫َر َب َجْل‬ ‫َص ُه َع ْي َو َس َم َز ٌم َبْي‬ ‫َرُس‬ ‫َعْن َم َم‬
‫ِلَم ْن َتَر َك اْلِم َر اَء َو ِإْن َك اَن ِحُم ًّق ا َو ِبَبْيٍت يِف َو َس ِط اَجْلَّن ِة ِلَم ْن َتَر َك اْلَك ِذَب َو ِإْن َك اَن‬
‫ِة ِل‬ ‫ٍت‬
‫َم اِز ًح ا َو ِبَبْي يِف َأْع َلى اَجْلَّن َم ْن َح َّس َن ُخ ُلَق ُه‬
Artinya: Dari Abu Umamah, katanya, bersabda Rasulullah saw aku menjamin
sebuah istana di bagian dalam surga bagi orang yang meninggalkan debat
meskipun ia benar. sebuah istana di bagian tengah dalam surga bagi orang
yang meninggalkan debat meskipun ia benar. sebuah istana di bagian atas
dalam surga bagi orang yang membaguskan akhlaknya. 11
Larangan berdebat tersebut adalah untuk menghindarkan perselisihan dan
permusuhan apalagi bila majlisnya dalam mesjid. Semoga akhlak majlis ini sudah
menjadi bagian dari keseharian Anda dan kita semua.

11
Sunan Abu Daud no. 4167

Anda mungkin juga menyukai