Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGOLAHAN DAN PENGUJIAN MUTU HASIL PERIKANAN


PROJECTIVE MAPPING

Disusun Oleh:
MONICA SALMA
21/483203/PN/17578

LABORATORIUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN IKAN


DEPARTEMEN PERIKANAN FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2023
I. PENDAHULUAN
1. TUJUAN
1. Mengetahui prinsip pengujian Projective Mapping
2. Mengetahui hasil pengujian Projective Mapping

2. WAKTU DAN TEMPAT


Hari/tanggal : Rabu, 15 November 2023
Waktu : 13.30-selesai
Tempat : Laboratorium Teknologi Pengolahan Ikan

II. METODE PRAKTIKUM


1. ALAT DAN BAHAN
1.Bidang datar 2 dimensi (kertas roti 35x35 cm)
2. Wadah dan sendok sampel
3. Alat tulis, penggaris
4. Sampel uji (Produk Hasil Praktikum)
5. Sampel pembanding (produk supermarket)
2. CARA KERJA
Atribut rasa pada sampel produk yang di uji diidentifikasi dan diberi penilaian oleh
panelis

Sampel produk dicicipi oleh panelis dan dilakukan penilaian secara deskriptif

Hasil penilaian dilakukan pemetaan sampel dimasing - masing kertas pengujian yang
disediakan sesuai dengan keinginan panelis

Lokasi pemetaan diberi kode sampel

Sampel yang mirip diletakkan berdekatan dan sampel yang berbeda diletakkan
berjauhan

Diberikan deskripsi atribut dari penilaian sampel

Dilakukan analisis MFA dengan SPPS
III. HASIL PEMBAHASAN
1. HASIL

Gambar 1.Hasil Pemetaan

Gambar 2. Hasil Dendogram


Tabel 1.Hasil pemetaan tiap anggota
Ilham Rahma Izzat Diaz Ica
Kode x1 y1 x2 y2 x3 y3 x4 y4 x5 y5
A1 8.5 19.5 14.6 21 9.9 21 9.6 24.3 10.7 28
A2 27 25 25.5 23.2 20.6 27.5 30.6 14.5 28.3 24.3
I1 29.4 27.5 31.6 29.5 30.1 26 30.7 22.4 32.5 33.4
I2 29.4 31.2 28.8 27.1 27.5 29.4 28.7 30 31 30.2
I3 25 19.5 31.3 8.7 24.4 24.1 27 8.1 26.3 28.6
I4 19.3 16.2 19.8 27.7 14.4 21.9 20.8 6.2 15 22.1
I5 23.2 24.2 30.9 13.9 32.1 30.5 21.1 28.1 28.5 31.6
S1 8.6 4 11 18.1 8.9 9.4 13.2 20.3 14 15.1
S2 14.4 28.4 4.5 7.1 3 13.5 4.7 7.5 1.3 10
S3 23.3 9 25.9 8.8 19.5 14.6 13.6 28.6 15 22.1
S4 20 5.6 8.7 10.7 4.7 19.2 6 14.3 7.5 13.3
S5 12.6 10.9 20.8 5.4 14.3 14.4 12.6 11.5 15 29.5
2. PEMBAHASAN
Projective Mapping adalah metode pemetaan yang bertujuan untuk memprediksi
proyeksi secara cepat dengan pengkodean blok diagonal (Xu Y et al.,2023). Menurut
(Apandi et al.,2016) metode ini biasanya digunakan untuk mengetahui atribut sensori
yang disukai konsumen. Metode sensorik yang berguna untuk mengevaluasi satu
modalitas sensorik seperti rasa, tekstur, aroma dan penampilan (Zhu et al.,2023). Pada
prinsipnya projective mapping bisa dilakukan oleh panelis terlatih dan tidak terlatih
dengan mengguanakan pendekatan proyektif (Zhu et al.,2023). Panelis diminta untuk
mengidentifikasi sesuai atribut sensorinya, lalu dilakukan pemetaan dengan
meletakkan produk yang memiliki persamaan pada satu tempat yang berdekatan
sedangkan produk yang berbeda diletakkan berjauhan (Zhu et al.,2023). Pemetaan
yang diterapkan dianggap senagai persepsi terhadap data untuk menghasilkan peta
yang dapat mencerminkan hubungan antar atribut (Tampinongkol et al.,2017).
Fungsi dari projective mapping atau pemetaan kesukaan yaitu mengetahui sifat dan
karakteristik produk dan tingkat kesukaan atau penerimaan produk oleh konsumen
(Apandi et al.,2016). Menurut Orden et al.,2023 projective mapping digunakan oleh
berbagai industri produk pengolahan untuk mengetahui persepsi konsumen. Kelebihan
dari projective mapping yaitu dapat menggunakan panelis tidak terlatih sehingga
dalam pengujiannya cepat, mudah dan tidak memerlukan banyak biaya (Khaerani et
al.,2023). Pengujian dengan panelis tidak terlatih dapat mempercepat pengujian karena
menggunakan masyarakat biasa yang tidak memiliki keahlian khusus (Nisa et
al.,2013). Namun apabila perusahaan menggunakan panelis terlatih maka pengujian
akan membutuhkan banyak biaya dan waktu (Bungan.,2016). Biaya dan waktu yang
digunakan yaitu untuk mencari panelis yang memiliki keahlian khusus dan biasanya
sulit dicari karena hanya orang tertentu lalu panelis dilakukan seleksi dan pelatihan
serta perlu memberikan uang atau bayaran kepada panelis terlatih (Prabowo et
al.,2020).
Terdapat berbagai macam jenis panelis dalam suatu pengujian, seperti panelis tidak
terlatih, panelis terlatih dan lainnya. Panelis adalah nama atau sebutan yang melakukan
pengujian produk (Arziyah et al.,2022). Biasanya panelis digunakan untuk menilai
mutu, karakteristik dan sifat produk (Arziyah et al.,2022). Panelis tidak terlatih yaitu
panelis yang tidak memiliki keahlian atau masyarakat biasa (Nisa et al.,2013).
Sedangkan panelis terlatih adalah panelis yang sudah melakukan seleksi, pelatihan dan
memiliki keahlian dalam menguji (Halil et al.,2022). Pada projective mapping
biasanya menggunakan panelis tidak terlatih yang diibaratkan sebagai konsumen,
sehingga perusahaan bisa menilai tingkat penerimaan konsumen terhadap produk,
awarness dan top of mind (Khaerani et al.,2023).
Dalam melakukan pengujian projective mapping diperlukan alat dan bahan yang
harus disiapkan yaitu kertas dengan ukuran 35x35cm, wadah, sendok, alat tulis,
penggaris, sampel. Terdapat 12 sampel yaitu A1 merk Bernardi, A2 merk Champ, S3
merk Unyil, S1 merk Superindo, S2 merk So Good, S4 merk Bonanza, S5 merk Salsa
Utami, I1 merk Edo, I2 merk Cedea, I3 merk Asisten, I4 merk Orange dan I5 merk
Praktikan. Lalu panelis harus membuat diagonal x dan y di kertas yang sudah
disediakan. Kemudian panelis membuka semua sampel agar memudahkan dalam
mengidentifikasi. Setelah itu, panelis mengidentifikasi dan menilai sampel secara
deskriptif. Lalu panelis meletakkan sampel di atas kertas yang sudah digambar
diagonal x dan y. Dalam meletakkan sampel perlu diingat bahwa semakin kanan makin
cerah, makin atas makin tidak keruh dan letakkan sampel secara berdekatan apabila
mempunyai kemiripan. Setelah dirasa sudah benar, kemudian sampel dipindah
perlahan dan ditandai lokasi sampel sebelumnya dengan memberi titik dan kode
sampel. Setelah itu, diukur diagonal x dan y dari pojok kanan ke kiri (titik lokasi).
Hasil yang didapat kemudian dimasukkan ke tabel excel jadi satu dengan
kelompoknya. Kemudian dapat dilakukan analisis MFA menggunakan SPPS
Pada sampel I1 dan I2 (klaster 1) terletak saling berdekatan artinya memiliki
kemiripan tinggi. Klaster 1 masih memiliki kemiripan dengan klaster 2 (I1, I2, A2)
karena terletak berdekatan dengan klaster 1. Klaster 2 (I1, I2, A2) juga memiliki letak
kemiripan dengan klaster 3 (I1, I2, A2, I3, I5). Namun pada klaster 1(I1, I2) memiliki
sedikit kemiripan dengan klaster 4 (A1, S4, S3) karena terletak berjauhan dengan
klaster 1, akan tetapi masih memiliki kemiripan karena klaster 4 memiliki kemiripan
dengan klaster 5 (I1, I2, A2, I3, I5, I4, S2, S1, S5, A1, S4, S3) dan berada dalam
klaster 6 (I1, I2, A2, I3, I5, I4, S2) yang mecakup klaster 7 (I1, I2, A2, I3, I5, I4,
S2,S1), klaster 8 (I1, I2, A2, I3, I5, I4, S2,S1, S5) dan klaster 9 (I1, I2, A2, I3, I5, I4,
S2,S1, S5, A1, S4)
IV. PENUTUP
1. KESIMPULAN
1.Prinsip pengujian projective mapping yaitu panelis mengidentifikasi sampel dan
memetakan sampel ke dalam bidang dua dimensi sesuai dengan kesamaan dan
perbedaan produk
2.Hasil pengujian Projective Mapping yaitu setelah dilakukan uji dapat dilanjutkan
analisis MFA menggunakan aplikasi SPPS.

2. SARAN
Perlu dilakukan analisis menggunakan aplikas lain agar menambah wawasan
praktikan
DAFTAR PUSTAKA
Apandi, I., Restuhadi, F. and Yusmarini, Y., 2016. Analisis Pemetaan Kesukaan Konsumen
(Consumer's Preference Mapping) terhadap Atribut Sensori Produk Soygurt
Dikalangan Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Riau (Doctoral dissertation,
Riau University).
Arziyah, D., Yusmita, L. and Wijayanti, R., 2022. Analisis Mutu Organoleptik Sirup Kayu
Manis dengan Modifikasi Perbandingan Konsentrasi Gula Aren dan Gula Pasir.
Jurnal Penelitian Dan Pengkajian Ilmiah Eksakta, 1(2), pp.105-109.
Bungan, A.S., 2016. Kajian Sifat Fisik, Organoleptik, Dan Kadar Beta Karoten Kroket
Dengan Variasi Campuran Ubi Jalar Kuning (Doctoral dissertation, Poltekkes
Kemenkes Yogykarta).
Halil, N.A. and Ratnaningsih, N., 2022. Inovasi Produk Pancake sayuran (Veggie Pancakes)
untuk Anak-anak. Prosiding Pendidikan Teknik Boga Busana, 17(1).
Khaerani, H., Rohayati, Y. and Kusumayanti, I.N., 2023. Perancangan Perbaikan
Positioning Produk Kemeja Schouten Berdasarkan Perceptual Mapping dengan
Metode Multidimensional Scaling. Journal of Management and Bussines (JOMB),
5(1), pp.750-765.
Nisa, T.K., 2013. Pengaruh substitusi nangka muda (Artocarpus heterophyllus LMK)
terhadap kualitas organoleptik nugget ayam. Food Science and Culinary Education
Journal, 2(1).
Orden, D., Fernández‐Fernández, E. dan Tejedor‐Romero, M., 2023. Evaluasi bir berbasis
gambar di festival Pint of Science online menggunakan pemetaan proyektif, periksa
semua yang sesuai, dan akseptabilitas. Jurnal Studi Sensorik , hal.e12834.
Prabowo, Drajat Mukti. "PENGARUH VARIASI PENCAMPURAN TEPUNG SORGUM
TERHADAP TINGKAT KESUKAAN, KADAR PROKSIMAT DAN SERAT
PANGAN SNACK BAR SEBAGAI PRODUK ALTERNATIF UNTUK
PENCEGAHAN DIABETES MELLITUS." PhD diss., Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta, 2020.
Tampinongkol, D.C., Saerang, D.P. and Tumewu, F.J., 2017. The Perceptual Mapping of
Notebook Brands of Young People in Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi,
Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 5(2).
Xu, Y., Chen, S., Li, J., Xu, C. and Yang, J., 2023. Fast subspace clustering by learning
projective block diagonal representation. Pattern Recognition, 135, p.109152.
Zhu, Y., Su, Q., Jiao, J., Kelanne, N., Kortesniemi, M., Xu, X., Zhu, B. and Laaksonen, O.,
2023. Exploring the Sensory Properties and Preferences of Fruit Wines Based on an
Online Survey and Partial Projective Mapping. Foods, 12(9), p.1844.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai