LAPORAN PRAKTIKUM
Modul Ke-7 : Pengukuran Stake Out
Disusun Oleh:
Kelompok 5 RB
Nama Anggota :
M. Qolbi Damarjati 120230047
Ainun Marziyah 120230050
Ade Triaradita L. 120230076
Reonaldo Darmawan 120230077
Septa Pramudita 120230084
Ryan Dickson Purba 120230092
2023
DAFTAR ISI
III.4 Deskripsi...................................................................................................................... 9
BAB V PENUTUP................................................................................................................... 13
V.1 Kesimpulan................................................................................................................ 13
LAMPIRAN ............................................................................................................................. 15
DAFTAR GAMBAR
Survei konstruksi pada dasarnya adalah sebuah survei yang menyajikan lokasi
dan menandai untuk konstruksi kegiatan dan proses melaksanakan evaluasi dan estimasi
sebelum atau selama kegiatan pembangunan. Survey konstruksi digunakan sebagai
kontrol terhadap nilai posisi akhir suatu pekerjaan (jalan, bangunan, dll) dengan
menggunakan penentuan posisi vertikal, horisontal, dimensi, konfigurasi, dan kontrol
ketinggian. Tujuan training adalah untuk meningkatkan kemampuan teknis karyawan,
khususnya dibidang Survey Konstruksi demi mengoptimalkan produktivitas
perusahaan. Kegiatan Pengukuran jalan membutuhkan waktu yang relatif lama sehingga
pada perencanaan geometrik jalan akan memerlukan waktu dan biaya dikarenakan harus
menunggu terselesaikannya terlebih dahulu tahap pengukuran.
Pengukuran stake out adalah proses menandai lokasi atau posisi fisik suatu
proyek konstruksi atau bangunan pada lokasi proyek tersebut dengan menggunakan
instrumen pengukur seperti total station atau GPS. Stake Out adalah pengukuran ulang
lapangan di awal suatu pekerjaan untuk memastikan besar perbedaan/perubahan antara
rencana dengan keadaan di lapangan. Prinsip stake out adalah mengembalikan koordinat
ke lapangan dari desain. Namun dalam penerapannya di lapangan, yang sering
digunakan dalam pengerjaan stake out adalah berdasarkan nilai koordinat karena lebih
praktis dan mudah. Sehingga pada penjelasan kali ini juga akan membahasa stake out
berdasarkan koordinat.
3. Mahasiwa dapat menganalisis nilai selisih koordinat dari hasil yang telah
didapatkan.
I.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari laporan praktikum survei konstruksi pada modul 7 ini adalah
tentang ”Pengukuran Stake Out” yaitu dengan menggunakan alat Total Station. Dimana
setiap kelompok memiliki jumlah titik diketahui koordinatnya yaitu berjumlah 5, yang
mana dari data pengukuran tersebut akan dilakukan perbandingan dari selisih sudut dan
jarak. Kemudian dilakukan penggambaran dengan menggunakan software AutoCAD
Civil 3D.
Alat dan bahan yang digunakan dalam melakukan praktikum adalah sebagai berikut:
1. Total Station (1)
2. Statif (2)
3. Prisma (2)
4. Jalon (2)
5. Pita Ukur (1)
6. Rompi (5)
7. Helm (6)
8. Payung
9. Patok
10. Paku Payung
11. Data Koordinat
12. Sketsa Perencanaan
13. Form Pengukuran
Diagram alir yang sesuai dengan kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
III.4 Deskripsi
Pada praktikum modul 7 mengenai pengukuran stake out menggunakan alat total
station ini dimulai dari melakukan survei lapangan. Pada survei lapangan, setiap
kelompok menentukan lokasi pengukuran sesuai dengan titik koordinat yang telah
diberikan. Kemudian dilakukan tahap pengumpulan data seperti tinggi alat, data
backsight, dan lain-lain. Sebelum memulai pengukuran stake out, hitung terlebih dahulu
nilai besaran azimuth dan jarak dari data koordinat yang diberikan. Kemudian dirikan
alat dan lalu ukur tinggi alat tersebut, lalu arahkan alat ke titik backsight. Setelah
mendapatkan data backsight, lalu arahkan ke jalon prisma untuk memulai pengukuran
stake out. Lakukan stake out hingga ke titik terakhir, untuk selanjutnya dilakukan
pengolahan data. Pada tahap pengolahan data, tahap ini dilakukan dengan menggunakan
software AutoCAD Civil 3D untuk dilakukan penggambaran kerangkanya dari hasil
pengukuran stake out.
III.5 Langkah kerja
A. Survey Pendahuluan
B. Pengukuran Lapangan
2. Lakukan centering alat Total Station pada salah satu titik yang diberikan.
3. Kemudian, pasang statif untuk prisma pada titik lain (sesuai dengan jarak yang
didapatkan dari hasil perhitungan, dan prisma yang lain pada jalon)
4. Tembak prisma dengan statif sebagai backsight, kemudian putar Total Station
ke arah prisma yang terpasang pada jalon sesuai sudut azimuth hasil perhitungan
yang telah dilakukan.
6. Setelah dirasa titiknya sudah sesuai maka pasang patok tepat pada prisma
dengan jalon.
7. Catat koordinat serta besar sudut horizontal dan vertikalnya yang dihasilkan
dalam pengukuran.
8. Bandingkan dan analisis selisih sudut dan jarak dari sudut polar (β) dari
perhitungan pada desain dengan sudut dan jarak yang didapatkan dilapangan.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil
Berikut adalah hasil dari pengukuran gundukan yang tampak seperti gambar
dibawah ini :
IV.2 Pembahasan
Pengukuran stake out adalah proses memindahkan data dari rencana desain ke
lapangan. Data ini kemudian digunakan untuk menandai lokasi untuk pembangunan
atau pekerjaan konstruksi. Dalam pengukuran stake out, koordinat titik-titik yang
ditandai harus sesuai dengan koordinat rencana desain. Oleh karena itu, penting untuk
melakukan pengukuran yang akurat dan teliti.
Data yang diberikan terdiri dari lima titik yang telah ditandai di lapangan. Dua
kolom pertama adalah koordinat X dan Y untuk setiap titik tersebut. Dua kolom
berikutnya adalah perbedaan dalam X dan Y dari koordinat rencana desain. Perbedaan
ini dapat digunakan untuk mengevaluasi sejauh mana pengukuran di lapangan sesuai
dengan rencana desain.
Dalam hal ini, kita dapat melakukan analisis dengan membandingkan koordinat
lapangan dengan koordinat rencana desain untuk mengetahui seberapa akurat
pengukuran stake out yang dilakukan. Kita dapat menghitung selisih antara koordinat
lapangan dan rencana desain untuk setiap titik, dan kemudian menghitung nilai rata-rata
selisihnya.
Misalnya, jika kita menggunakan koordinat rencana desain sebagai acuan, kita
dapat menghitung selisih antara koordinat lapangan dan rencana desain untuk setiap
titik. Kemudian kita dapat menghitung nilai rata-rata selisihnya. Jika nilai rata-rata
selisihnya kecil, maka pengukuran stake out dianggap akurat.
Namun, untuk melakukan analisis yang lebih lengkap, kita juga perlu
mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi akurasi pengukuran
stake out, seperti ketepatan instrumen pengukuran, kondisi cuaca, dan kesalahan
manusia. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pengukuran dengan hati-hati dan
melakukan verifikasi ulang untuk memastikan akurasi pengukuran stake out.
BAB V PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Pada praktikum kali ini yaitu stake out dengan metode polar menggunakan alat
total station yang dilakukan dengan cara menentukan koordinat titik-titik control pada
lahan tersebut. Dengan menghitung besar azimuth dari koordinat perencanaan yang
telah diberikan.
V.2 Saran
Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang maksimal dan teliti, maka dalam
melaksanakan survei dan perhitungan harus lebih teliti agar nilai hasil dilapangan sesuai
dengan hasil perhitungan sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
P. M. A. Wijaya, "Pengertian Stake Out dan Cara Perhitungannya," 11 maret 2020. [Online].
Available: https://memora.id/2020/03/11/pengertian-stake-out-dan cara-
perhitungannya.
Dokumentasi :