Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

PRAKTIKUM DESAIN EKSPERIMEN


ACARA III
PENGATURAN TATA LETAK PERLAKUAN DENGAN PENGACAKAN
DALAM RANCANGAN RAKL FAKTOR GANDA (FAKTORIAL)

DISUSUN OLEH :
AGUNG JUNAI REFRI
16011107

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Desain eksperimen merupakan langkah-langkah lengkap yang perlu diambil
jauh sebelum eksperimen dilakukan agar supaya data yang semestinya
diperlukan dapat diperoleh sehingga akan membawa kepada analisis objektif
dan kesimpulan yang berlaku untuk persoalan yang sedang dibahas. (Sudjana,
1997).
RAKL (Rancangan Acak Kelompok Lengkap) Rancangan Acak Kelompok
adalah suatu ranangan acak yang dilakukan dengan mengelompokkan satuan
percobaan kedalam group-group yang homogen yang dinamakan kelompok dan
kemudian menentukan perlakuan secara acak di dalam masingmasing
kelompok. Pengelompokan digunakan untuk usaha memperkecil galat, dan
untuk membuat kragaan satuan-satuan percobaan di dalam masing-masing
kelompok sekecil mungkin sedangkan perbedaan antar kelompok sebesar
mungkin.

B. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Mengatur tata Letak perlakuan Percobaan faktorial dalam rancangan acak


kelompok Lengkap (RAKL)
BAB II
TINJUAN PUSTAKA

Pengacakan merupakan salah satu aspek penting didalam perancangan


percobaan (desain eksperimen), sebab dengan pengacakan dapat dijamin keobyektifan
data yang diambil dari sampel (contoh). Di sini “ketidakadilan” peletakan perlakuan
dan penarikan contoh dapat dihindari sehingga data yang diperoleh dari pengukuran
sampel diasumsikan telah “mewakili” populasi sesungguhnya. Pengacakan
menyebabkan pengujian menjadi berlaku yang menyebabkan pula memungkinkannya
data analisis, dengan anggapan seolah-olah asumsi tentang independen dipenuhi. (
Sudjana, 1989 ).
Prinsip pengacakan adalah bahan kita meletakkan perlakuan di lapangan
maupun menentukan sampel itu di lakukan tanpa proses “memilih” melainkan
dilakukan dengan “sebarang” (bukan sembarangan) menggunakan metode tertentu
yang menjamin munculnya probabilitas yang sama suatu perlakuan akan berada pada
tempat tertentu.
Rancangan acak kelompok (RAK) adalah suatu rancangan dasar yang
menggunakan pengawasan setempat dengan pembatasan pengacakan. Pada RAK,
materi percobaan dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan homogenitas materi
percobaan, dan masing-masing kelompok merupakan ulangan. Diusahakan selama
percobaan berlangsung ragam dalam kelompok tetap kecil, berarti teknik yang
diterapkan selama percobaan diusahakan seragam untuk unit percobaan dalam masing-
masing kelompok (Sugiarto, 1994 : 65).
Percobaan faktorial adalah percobaan yang semua (hampir semua)
perlakuan suatu faktor tertentu dikombinasikan atau disilangkan dengan semua (hampir
semua) perlakuan tiap faktor lainnya yang ada pada percobaan itu (Sudjana, 2002).
Rancangan acak kelompok merupakan salah satu bentuk rancangan yang
banyak digunakan dalam berbagai percobaan ilmu-ilmu pertanian, perindustrian dan
lain-lain. Rancangan ini dicirikan dengan jumlah kelompok dalam jumlah yang sama
dimana setiap kelompok diberikan perlakuan. Melalui pengelompokan-
pengelompokan, diharapkan galat perlakuan dapat dikurangi. Jika pada rancangan acak
lengkap satuan percobaan yang digunakan harus homogen maka pada RAK itu tidak
perlu homogen dan ketidakhomogenan tersebut akan dikelompok-kelompokkan lagi
menjadi satuan-satuan yang mendekati homogenitas. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa tujuan pengelompokan adalah untuk menjadikan keragaman dalam
kelompok menjadi sekecil mungkin dan keragaman antar kelompok sebesar mungkin
(Pratisto, 2004).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. WAKTU DAN TEMPAT
Praktikum acara pengaturan tata letak perlakuan dengan pengacakan
Dalam Rancangan RAKL faktor ganda (faktorial) dilaksanakan pada Kamis, 14
April 2018 yang dilaksanakan di Universitas Mercu Buana yogyakarta.

B. ALAT DAN BAHAN


a. Alat
1. Bak plastik
2. Alat tulis
b. Bahan
1. Pasir lembab sebagai tiruan lahan
2. Lidi
3. Potongan kertas

C. CARA KERJA
1. Menentukan faktor-faktor perlakuan, misal varietas jagung (V) dan pupuk
Nitrogen (N) masing-masing 2 level dan 3 level (V1 dan V2 serta N1, N2, N3)
2. Misal Rancangan yang digunakan adalah RCBD atau RAKL dengan 2 ulangan.
3. Membuat potongan kertas sebanyak 2x3 = 6 lembar dan ditulisi kode kombinasi
perlakuan lalu kertas digulung.

V1N2

4. Menyiiapkan bak plastik berisi pasir (sebagai tiruan lahan), belah ”lahan”
menggunakan lidi sebagai ulangan atau blok 1 dan 2 dan tiap blok dibagi
menjadi 6 ”petak” perlakuan.
5. Melakukan pengacakan perlakuan dengan metode arisan dimulai dari blok 1
dulu, lalu ulangi pada blok 2
6. Memberi label pada semua petak perlakuan serta blok/ulangan
7. Menggambarlah tata letak perlakuan hasil pengacakan pada kertas laporan
sementara . Contoh :

BLOK I BLOK II
V1 N1 V2 N3

V2 N3 V1 N2

V1 N3 V1 N1

V2 N1 V2 N2

V1 N2 V1 N3

V2 N2 V2 N1

Untuk penanaman di lapangan


1. Menyediakan petak di lahan yang terdiri dari 2 blok sebagai ulangan
2. Membagi Tiap blok menjadi 6 unit perlakuan (petak) sesuai simulasi yang
telah dilakukan dalam bak pasir. Ukuran petak 2m x 1m, setiap petak
ditanami 6 baris tanaman, tiap baris ditanami 5 tanaman, sehingga ada 30
tanaman tiap petak.
3. Menanam jagung varitas 1 (V1) pada petak tempatnya sesuai kode yang
telah dibuat, demikian juga untuk jagung varitas 2 (V2)
4. Seminggu kemudian, pupuklah tanaman jagung dengan pupuk N sesuai
perlakuan.
5. Mengamati pertumbuhan dan lakukan analisis data teradap pertumbuhan
tanaman jagung.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

BLOK I BLOK II

V1N1 V2N1

V2N3 V1N2

V1N2 V1N1

V2N2 21V2

V1N3 V2N3

V2N1 V1N3
B. PEMBAHASAN

Faktorial adalah sejenis perlakuan, dan didalam percobaan faktorial


setiap faktor mempunyai beberapa perlakuan. Misalnya, bila diit merupakan
sebuah faktor dalam suatu percobaan, maka dalam percobaan itu digunakan
beberapa diit; bila suhu memasak diilustrasikan dengan sebuah
teladan.misalkan kita mempunyai percobaan untuk mengevaluasi tingkat
produksi beberapa varietas kedelai. Dalam percobaan suatu faktor semua
berubah kecuali varietas akan dibuat seragam mungkin; dengak kata lain, dari
setiap faktor lainnya hanya diambil satu taraf. Misalkan faktor kedua, yaitu
jarak antara baris, menarik perhatian kita. Maka dapat direncanakan suatu
percobaan berfaktor duayang perlakuannya berupa suatu kombinasi varietas
dan jarak baris yang ditentukan; jadi setiap varietas percobaan pada semua jarak
baris. Dalam percobaan satu faktor, semua varitas akan ditanam pada satu jarak
hanya satu jarak bari, atau satu varitas ditanam pada semua jarak baris. Jadi,
percobaan faktorial adalah percobaan yang perlakuannya terdiri atas semua
kemungkinan kombinasi taraf daribeberapa faktor. Dalam kata “faktorial”
terimplikasikan pengertian rancangan perlakuan. Percobaan faktorial
digunakan hampir semua bidang penelitian. Percobaan ini memberi manfaat
sangat bsar pada penelitian yang sifatnya eksploratori.
Pada praktikum yang dilakukan digunakan 2 faktor. Faktor tersebut
berupa Varietas yang digunakan setiap Varietas dilakukan 3 ulangan yang
dilakukan pada 2 blok. Pengacakan ulangan dilakuakn dengan cara kopyokan.
Pembuatan layout ini sangat penting untuk mengetahui kondisi pada lahan
nanti. Makadi dapatkan 12 kotak yang pada setiap blok terdiri dari 6 kotak pada
6 kotak tersebut terdiri dari 2 varietas yang berbeda dan 3 ulangan pada setiap
varietas.
BAB V
KESIMPULAN
Berdassarkan praktikum acara 3 yang telah dilakukan maka dapat di ambil
kesimpulan adalah sebagau berikut :
1. RAKL faktorial dapat dilakukan 2,3,4 dst faktor yang digunakan.
2. RAKL faktorial yang digunakan menggunakan 2 faktor yang dilakuakan dengan 3
ulangan setiap faktornya.
3. Dilakukan pada 2 blok .
DAFTAR PUSTAKA
Pratisto Arif. 2004. Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan Percobaan
dengan SPSS 12. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Sugiarto Sugandi E. 1994. Rancangan Percobaan Teori Dan Aplikasi. Yogyakarta : Andi
Offset Yogyakarta

Sudjana, 1989. Desain Dan Analisis Eksperimen edisi ke III. TARSITO : Bandung. Hal.1-
20.

Anda mungkin juga menyukai