Oleh :
AGUNG JUNAI REFRI
16011107
Disusun Oleh :
AGUNG JUNAI REFRI
16011107
Yogyakarta, Maret
Disetujui oleh:
Dosen Pembimbing, Dosen Penguji,
Mengetahui,
Dekan Fakultas Agroindustri
Universitas Mercu Buana Yogyakarta
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .............................................. Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................ Error! Bookmark not defined.
I. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Tujuan Magang ............................................................................................ 2
II. TINJAUN PUSTAKA.................................................................................... 3
A. Botani dan Morfologi Tanaman Pepaya Merah Delima .............................. 3
B. Syarat Tumbuh Tanaman Pepaya................................................................. 6
C. Budidaya Tanaman Pepaya .......................................................................... 7
D. Perbanyakan Tanaman Pepaya ..................................................................... 8
III. MATERI DAN METODE PELAKSANAAN ........................................... 11
A. Tempat dan Waktu ..................................................................................... 11
B. Bahan dan Alat ........................................................................................... 11
C. Metode Pelaksanaan ................................................................................... 11
D. Variabel kajian ............................................ Error! Bookmark not defined.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAAN ................................................................. 12
A. Kajian umum .............................................................................................. 12
B. Kajian khusus .............................................. Error! Bookmark not defined.
V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 38
A. Kesimpulan ................................................................................................ 38
B. Saran ........................................................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 39
LAMPIRAN ......................................................................................................... 40
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Laboratorium kultur jaringan .............................................................. 16
Gambar 2. Laboratorium Analisa Kimia ............................................................... 16
Gambar 3.Laboratorium Uji Mutu Benih Terakreditasi ....................................... 16
Gambar 4. Auditorium .......................................................................................... 17
Gambar 5. Kebun Percobaan Sumani ................................................................... 17
Gambar 6. Guesthouse dan Asrama ...................................................................... 17
Gambar 7. Kantor Pusat Balitbu ........................................................................... 18
Gambar 8. Periapan penyemaian benih ................................................................ 23
Gambar 9. Tahapan penyemaian benih ................................................................. 24
Gambar 10. proses penanaman dilahan ................................................................. 25
Gambar 11. Penyiraman rutin tanaman pepaya .................................................... 26
Gambar 12. penyiangan dan penggemburan. ....................................................... 27
Gambar 13 proses pemupukan .............................................................................. 28
Gambar 14. Bunga pepaya yang telah dilakuakan Selfing ................................... 29
Gambar 15. Pemanenan pepaya ............................................................................ 30
Gambar 16. Indeks Panen Buah Pepaya dari Daging. ......................................... 31
Gambar 17. Indek Panen Buah Pepaya dari Kulit Buah . ..................................... 32
Gambar 18. Kutu sisik .......................................................................................... 33
Gambar 19. Kutu Aphids ...................................................................................... 34
Gambar 20. Daun yang terkena serangan tungau.................................................. 34
Gambar 21. Lalat Buah ......................................................................................... 35
Gambar 22. Daun yang terkena hama Thrips........................................................ 36
Gambar 23. Buah yang terkena penyakit antraknos.............................................. 37
Gambar 24. Pengambilan Pollybag untuk media tanam bibit Pepaya .................. 40
Gambar 25. Proses Pengemasan Benih ................................................................. 40
Gambar 26. Benih yang telah dikemas ................................................................. 40
Gambar 27. Alat Pengepresan Wadah Benih ........................................................ 41
Gambar 28. Proses Pengepresan Wadah Benih .................................................... 41
Gambar 29. Lahan Pepaya Merah Delima ............................................................ 41
Gambar 30. Perawatan Bibit Pepaya ..................................................................... 42
iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Balai Penelitian Tanaman Buah (Balitbu) Tropika yang berlokasi di
kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat, merupakan salah satu intansi
pemerintah di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian di
Kementrian Pertanian yang khusus meneliti tentang tanaman buah-buah tropika,
mulai dari pemuliaan, budidaya sampai dengan pengendalian hama penyakit.baik
tanaman produksi maupun plasma nutfah yang terdiri dari 25 komoditas tanaman
dan sampai saat ini masih dipelihara dan dikembangkan, salah satu tanaman yang
masih dikembangkan adalah tanaman pepaya Merah Delima.
Pepaya berasal dari Amerika Selatan dan berkembang luas di Indonesia.
Tanaman pepaya (Carica papaya .L) dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah
sampai dataran tinggi sampai 700 m di atas permukaan laut. Tanaman pepaya
dapat tumbuh dan berproduksi tinggi pada tanah yang kaya bahan organik,
drainase dan aerasinya baik, serta mempunyai pH 6,5-7 curah hujan antara 1.500-
2.000 mm per tahun, suhu berkisar antara 22-30 oC. Tanaman pepaya yang
mendapat sinar matahari dalam jumlah banyak akan lebih cepat berbunga dan
berbuah, buah lebih cepat masak dan lebih manis. Buah pepaya mengandung 1-
1,5 % protein dan merupakan sumber karotin yang merupakan precursor dari
vitamin A. Kandungan karotin berkisar 1,160-2,431 µg per 100 gram bagian yang
dapat dimakan, tergantung varietasnya (Indriyani dkk, 2008).
Pepaya Merah Delima mempunyai bobot buah sedang 1-1,2 kg, warna
daging buah oranye merah, daging buah tebal berukuran 3-3,5 cm, rasa manis 11-
13°Brix, daging buah kenyal, daya simpan pada suhu kamar lebih dari 6 hari.
Keunggulan lain dari pepaya merah delima dibanding pepaya lainnya adalah
kekerasan daging buah masak 0,5-0,7 kg/cm2 dan kekerasan kulit buah masak
0,68-0,88 kg/cm2, menyebabkan umur simpan dapat mencapai sampai 7-10 hari.
Umur simpan yang cukup lama ini diinginkan petani karena dapat dipasarkan ke
luar daerah. Pepaya ini dapat beradaptasi dengan baik diberbagai zona
agroekosistem termasuk di lahan rawa tipe C (Budiyati dan Noflindawati, 2015).
1
2
dibiakkan diambil dari buah pepaya yang telah matang dari pohon (Sunarjono,
2000).
Buah pepaya yang akan diambil bijinya untuk bakal benih harus
memenuhi persyaratan yaitu berasal dari jenis atau varietas unggul, buahnya
matang dipohon, dan bebas dari serangan hama ataupun akibat pemeraman,
tidak dianjurkan untuk diambil bijinya sebagai benih karena akan menghasilkan
turunan yang kurang baik (Rukmana, 2003).
Tanaman pepaya berdasarkan struktur klasifikasi Cronquist (1981) adalah
sebagai berikut :
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliphyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Brassicales
Suku : Caricaceae
Marga : Carica
Jenis : Carica papaya L.
Tanaman dari marga Carica banyak diusahakan petani kerena buahnya
enak dimakan. Buah pepaya tergolong buah terpopuler dan digemari oleh
masyarakat. Daging buahnya lunak, warna merah atau kuning. Rasanya manis
dan menyegarkan, karena mengandung banyak air. Pepaya baik untuk
dikonsumsi orang yang sedang diet sebab kadar lemaknya sangat rendah (0,1%),
dengan kandungan karbohidrat 7-13% dan kalori 35-59 kkal/100 g (Balai
Penelitian Tanaman Buah, 2001).
Daun (folium) merupakan tumbuhan yang penting dan umumnya tiap
tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Tyas (2008) mengatakan bahwa
daun pepaya merupakan daun tunggal, berukuran besar, menjari, bergerigi dan
juga mempunyai bagian-bagian tangkai daun dan helaian daun (lamina). Daun
pepayamempunyai bangun bulat atau bundar, ujung daun yang lancip, tangkai
daun panjang dan berongga. Permukaan daun licin sedikit mengkilat. Dilihat
dari susunan tulang daunnya, daun pepaya termasuk daun-daun yang bertulang
menjari.
5
2. Persemaian
Proses persemaian dimulai dari mengisi media tanam ke dalam
polybag berukuran 20x15 cm. Media yang digunakan merupakan campuran 2
ember tanah yang diayak ditambah 1 ember pupuk kandang yang sudah
matang dan diayak. Dalam media tersebut ditambahkan 50 gram TSP yang
sudah dihaluskan dan 29 gram curater/petrofar.
3. Penanaman
Penanaman pepaya dilakukan dengan memindahkan bibit dari
polybag yang telah berumur antara 1-1,5 bulan ke lubang yang telah
dipersiapkan sebelumnya. Pada saat penanaman, tiap-tiap lubang diisi dengan
3-4 bibit sekaligus untuk cadangan apabila bibit mati, atau mengganti bibit
mati, atau mengganti bibit yang menyimpang sifatnya.
4. Pemeliharaan
Hal yang harus dilakukan pada proses pemeliharaan adalah
penjarangan dan penyulaman, penyiangan, dan pembumbunan. Kegiatan
pemeliharaan harus lebih teliti agar kualitas produksi sesuai dengan yang
diharapkan.
5. Panen dan pasca panen
Pepaya memiliki usia menanti panen yang pendek, yaitu hanya 7-9
bulan, dengan usia produktif 28-30 bulan. Teknik pemanenan dilakukan
dengan cara memetik buah pepaya yang siap dipetik ketika kulit buah mulai
menguning dengan luas sekitar 25%. Kemudian buah dibersihkan agar kulit
buah tidak lecet, setelah itu buah dibungkus dengan kertas koran, plastik
berlubang dan dimasukkan ke dalam box.
eksistensi jenisnya. Ada dua cara perbanyakan tanaman, yaitu (1) perbanyakan
secara seksual atau generatif dan (2) perbanyakan secara aseksual atau vegetatif.
Perbanyakan secara seksual atau generatif adalah proses perbanyakan
dengan menggunakan salah satu bagian dari tanaman, yaitu biji. Biji adalah
organ tanaman yang terbentuk setelah terjadinya proses fertilisasi (menyatunya/
meleburnya gamet jantan dan gamet betina). Biji dapat dianggap sebagai
tanaman mini karena di dalamnya sudah terdapat bagian-bagian tanaman yang
tersusun dalam massa yang kompak.
Salah satu tujuan perbanyakan tanaman dengan menggunakan biji
adalah untuk memperoleh sifat-sifat baik tanaman, seperti akar yang kuat, tahan
penyakit, dll.
Perbanyakan secara aseksual atau vegetatif adalah proses perbanyakan
tanaman dengan menggunakan bagian-bagian tertentu dari tanaman seperti,
daun, batang, ranting, pucuk, umbi dan akar untuk menghasilkan tanaman baru
yang sama dengan induk. Prinsip dari perbanyakan vegetatif adalah
merangsang tunas adventif yang ada dibagian-bagian tersebut agar berkembang
menjadi tanaman sempurna yang memiliki akar, batang, dan daun sekaligus.
Pembibitan pepaya selama ini lebih sering dilakukan dengan melakukan
persemaian benih pepaya yang diambil dari biji yang terseleksi (perbanyakan
generatif), dibandingkan dengan melakukan perbanyakan dengan cara
sambung, cangkok (perbanyakan vegetatif) karena memerlukan tanaman untuk
batang bawah dalam jumlah banyak. Demikian juga perbanyakan secara
vegetatif jarang di lakukan, mengingat pelaksanaannya sulit. Perbanyakan
dengan cara biji satu-saunya alternatif termudah untuk mengembangbiakan
tanaman pepaya. Biji tersebut dapat langsung di tanam di kebun atau dapat di
semaikan terlebih dulu. Mengingat sifat tanaman pepaya sangat peka terhadap
pengaruh suhu dan kelembapan.
Pepaya tumbuh dari biji dengan perkecambahan epigeal dan
memerlukan waktu sekitar 2-3 minggu (Villegas 1997). Biji untuk benih
diambil dari buah yang telah tua atau mengkal di pohon. Semakin matang buah
tersebut maka semakin cepat perkecambahannya (Kalie 1999).
10
11
12
A. Kajian Umum
A. Kajian umum
1. Sejarah Instansi
Balitbu Tropika merupakan satu-satunya lembaga penelitian yang berada
di bawah Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura (Badan Litbangtan)
Kementerian Pertanian Republik Indonesia, dengan mandat melaksanakan
kegiatan penelitian pada tanaman buah-buahan tropika. Mulai dari pemuliaan,
budidaya sampai dengan pengendalian hama penyakit. Sejak dibentuk pada tahun
1984, Balitbu Tropika mengalami beberapa kali perubahan dan penyempurnaan.
Secara ringkas, perubahan organisasi dan kelembagaan Balitbu Tropika adalah
sebagai berikut:
b. Periode 1984-1994
SK Mentan No. 613/Kpts/OT.210/8/84 tanggal 16 Agustus 1984
tentang organisasi dan tata kerja Balai-balai dalam lingkup Badan Litbang
Pertanian menetapkan Balai Penelitan Hortikultura Solok dengan 4 Sub
Balai yaitu Malang, Tlekung, Pasarminggu dan Jeneponto dengan tugas
pokok melaksanakan penelitian dan pengembangan tanaman buah-buahan.
c. Periode 1994-2006
Tahun 1994 Balai Penelitian Tanaman Hortikultura mengalami
perubahan nama berdasarkan SK Mentan No. 796/Kpts/OT.210/12/94
tanggal 13 Desember 1994 menjadi Balai Penelitian Tanaman Buah dengan
tupoksi melakukan kegiatan penelitian tanaman buah-buahan atas bidang
pemuliaan, fisiologi, agronomi, teknologi budidaya, proteksi, agroekologi,
agroekonomi, pasca panen dan mekanisasi untuk pengembangan produksi,
analisis residu pupuk dan pestisida serta eksplorasi, evaluasi dan pelestarian
plasma nutfah buah-buahan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
petani sekaligus penghasil devisa.
b. Periode 2006-sekarang
Sesuai dengan perubahan lingkungan strategis, tahun 2006 Balai
Penelitian Tanaman Buah mengalami penataan organisasi dengan perubahan
nomenklatur menjadi Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, berdasarkan
Peraturan Menteri Pertanian No. 10/Permentan/OT.140/3/2006 tanggal 1
Maret 2006.
a. Pelaksanaan penelitian genetika, pemuliaan dan perbenihan tanaman
buah tropika.
b. Pelaksanaan penelitian eksplorasi, konservasi, karakterisasi dan
pemanfaatan plasma nutfah tanaman buah tropika.
c. Pelaksanaan penelitian agronomi, morfologi, fisiologi, ekologi,
entomologi dan fitopatologi tanaman buah tropika.
d. Pelaksanaan penelitian komponen teknologi sistem dan usaha
agribisnis tanaman buah tropika.
e. Pemberian pelayanan teknik kegiatan penelitian tanaman buah tropika.
f. Penyiapan kerjasama informasi, dokumentasi, serta penyebarluasan
dan pendayagunaan hasil penelitian tanaman buah tropika,
pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga balai.
Selama periode 30 tahun Balai ini berdiri, terjadi 8 kali pergantian
kepemimpinan, yaitu sebagai berikut:
1) Dr. M. Winarno (1984 - 1993)
2) Dr. L. Setiobudi (1993 - 1999)
3) Dr. I. Djatnika (1999 - 2005)
4) Ir. Nurhadi, M.Sc (2005 - 2009)
5) Dr. Achmadi Jumberi (2009 - 2010)
6) Dr. Catur Hermanto (2011 - 2013)
7) Dr. Ir. Mizu Istianto (2013 – 2017)
8) Dr. Ir. Ellina Mansyah, M.P ( 2017 – sekarang)
13
14
Gambar 4. Auditorium
Peneliti 52
Teknisi Litkayasa 36
Pustakawan 1
Arsiparis 1
Jumlah 151
Menurut Golongan
IV 19
III 83
II 38
I 11
Jumlah 151
Peneliti Utama 0
Peneliti Madya 14
Peneliti Muda 15
Peneliti Pertama 10
Jumlah 39
21
Litakayasa Penyelia 3
Litkayasa Pelaksana 4
Litkayasa Pemula 9
Jumlah 18
Jumlah 1
B. Kajian Khusus
b. Persemaian
Persemaian hanya di lakukan pada tanaman yang sehat dan
seragam pertumbuhannya yang di pilih untuk di tanam di lapang
sehingga pemeliharaan akan lebih mudah dan teratur. Cara ini di lakukan
di daerah yang memiliki musim kering 3-4 bulan dan tidak memiliki
irigasi. Penyemaian di lakukan di dalam pollybag kecil yang berukuran 5
Cm.
A C
D
Gambar 8. Periapan penyemaian benih (A) Pencucican Benih, (B) Perendaman
Benih, (C) proses pembungkusan benih pepaya ke dalam kain (D) proses
pengikatan benih dalam kain
A B
C D
Gambar 9. Tahapan penyemaian benih. (A) Benih yang telah berkecambah,
(B) penyemaian dalam pollybag, (C) Bibit Berumur 10 HST (D) Bibit
siap tanam.
c. Persiapan lahan dan Penanaman
Dalam persiapan lahan di perlukan persiapan lahan harus di
perhatikan sifat dan kebutuhan tanaman pepaya seperti perakaran yang
tergolong dangkal dan daya regenerasinya kecil,sangfat peka terhadap air
yang menggenang,membutuhkan kelembapan tinggi dan pencahayaan
penuh. Untuk memudahkan perairan baiknya pepaya di tanaman di atas
bedengan,dan untuk mengatasi sifat perakaran yang dangkal dilakukan
penanaman di media tumbuh yang gembur. Pembersihan lahan dari
semak belukar di lakukan dengan cara pembabatan (Gambar 10A) .
25
D
Gambar 10. proses penanaman dilahan. (A) pembersihan lahan, (B)
pembuatan lubang tanam (C) proses penanaman, (D) penutupan
lubang tanam.
2. Pemeliharaan
Pemeliharaan pada budidaya tanaman pepaya merah delima meliputi :
a. Penyulaman tanaman
Penyulaman dilakuakan jika diantara bibit yang ditanam terdapat
bibit yang mati atau tidak baik pertumbuhannya. Penyulaman sebaiknya
dilakukan sesegera mungkin. Bibit sulaman perlu diberikan atap pelindung
dari pelepah batang pisang dan disiram jika tidak ada hujan.
b. Pengairan
Produksi buah pepaya merah delima akan menjadi lebih baik jika
di tanaman pada daerah-daerah yang lembab dan curah hujan yang tinggi.
Tanaman pepaya memerlukan pengairan secara teratur di daerah-daerah
yang memiliki musim kering lebih dari dua bulan.
liter/ hari dan tanaman yang sedang berbuah dilakukan penyiraman 20-30
liter/ hari.
c. Penyiangan dan penggemburan
Penyiangan tanaman (Gambar 12A), dilakukan dengan hati-hati
terutama disekitar tanaman agar tidak merusak akar tanaman. Buat
piringan yang bersih disekitar batang tanaman. Waktu penyiangan yang
tepat dilakuakan adalah pada musim penghujan pada saat musim
penghujan banyak gulma yang tumbuh subur disekitar tanaman.
Penggemburan tanah (Gambar 12B) disekitar tajuk tanaman dilakuakan
untuk penggemburan tanah yang berfungsi untuk penukaran udara dan
peresapan air agar lebih efektif.
A B
Gambar 12. penyiangan dan penggemburan. (A) proses penyiangan gulma,
(B) proses penggemburan tanah.
d. Pemupukan
Pemupukan pada tanaman pepaya bertujuan untuk menyediakan
hara pada tanaman agar seimbang, meningkatakan produktivitas tanaman
dan mutu buah. Dosisi pupuk harus disesuaiakan dengan tingkat kesuburan
tanah dan umur tanaman pepaya.
Pepaya dilakuakan pemupukan sesuai dengan umur tanaman jika
pepaya tersebut masih berada di Fase vegetatif dilakuakn sekali dalam
sebulan dengan penggunaan dosis pupuk NPK 1 Ons/ 1 liter. Pupuk
dilarutkan terlebih dahulu yang berfungsi agar pupuk dapat diserap dengan
sempurna oleh tanaman. Sedangkan pada fase Genereatif tanaman
dipupuk 1 Minggu sekali dengan dosisi pupuk NPK ½ Kg per liter air
28
untuk satu tanaman. Dan pada fase berbuah tanaman di beri pupuk KCL ¼
kg per 1 liter air. Apabila pemupukan pada musim hujan lebih baik pupuk
langsung disebar namun terlebih dahulu di buat lubang pupuk yang
berbentuk lingkaran di sekitar perakaran (Gambar 13A) yang berguna agar
pupuk tidak mudah menguap dan hanyut pada saat hujan. Setelah itu
pupuk disebarkan pada larik lingkaran tersebut (Gambar 13B), setelah
pupuk disebarka maka ditutup lagi dengan tanah (Gambar 13C) agar
pupuk tidak terbawa hujan dan menguap.
A B C
Gambar 13 proses pemupukan.(A) proses pembuatan larikan, (B)
penebaran pupuk,(C) penutupan larikan
e. Selfing
Selfing adalah Penyerbukan sendiri selfing dilakukan dengan
tujuan untuk mempertahankan sifat tertentu agar stabil tanpa ada
kontaminasi sifat-sifat dari luar yang mungkin terbawa oleh serbuk sari
tanaman lain yang dibawa oleh angin, serangga atau manusia. Adapun
syarat-syarat bunga yang harus di selfing adalah bunga yang yang
sempurna dan klopak bunga masih tertutup yang memiliki warna putih
krem.
29
A B
C D
Gambar 16. Indeks Panen Buah Pepaya dari Daging Buah. (A) Indeks
Panen Buah 1, (B) Indeks Panen buah 2, (C) Indeks Panen Buah 3, (D)
Indeks Panen Buah 4.
indeks kematangan buah ke tiga (Gambar 17C) kulit buah Pepaya sudah
mulai berwarna kuning yang cenderung berwarna merah, sedangkan pada
indeks Pematangan Pepaya ke empat (Gambar 17D) warna kulit buah
pepaya sudah merah merata.
A B
C D
Gambar 17. Indek Panen Buah Pepaya dari Kulit Buah (A) Indeks Panen
Buah 1, (B) Indeks Panen buah 2, (C) Indeks Panen Buah 3, (D) Indeks
Panen Buah 4.
33
Seluruh stadia dari telur sampai dewasa ditemukan pada batang dan
daun bagian bawah. Tungau ini menyerang tanaman dengan menghisap
cairan sel jaringan daun, buah dan batang. Makin meningkat serangan,
populasi tungau bergerak menyerang dan mengisap tajuk bagian atas,
terutama buah. Buah pepaya yang diserang kulitnya menjadi tidak mulus,
cacat seperti bergabus dan berwarna agak kecoklatan. Pengendalian hama
dilakukan penggunaan akarisida secara bergilir mengingat tungau mudah
sekali menjadi resisten terhadap pestisida.
4) Lalat buah
bintik tersebut menjadi kering dan akhirnya daun mati. Pengendalian yang
dilakukan dengan menggunakan insektisida.
B. Saran
Pemeliharaan pada tanaman pepaya merah delima dilakukan dengan sebaik
mungkin dan rutin agar dapat menghasilkan keuntungan dalam penjualan pepaya.
38
DAFTAR PUSTAKA
Askari, 2010. Dasar-dasar Hortikultura. Departemen Budidaya Pertnian, Fakultas
Pertanian IPB. 505 Hal.
Rukmana, Rahmat. 2003. Pepaya Budidaya Dan Pasca Panen. Penerbit Kanisius.
Yogyakarta.
Tyas, WS. 2008. Evaluasi Keragaman Pepaya (Carica papaya L.) di enam lokasi
di Boyolali. Skripsi Strata I. Institut Pertanian Bogor.
39
LAMPIRAN
40
41