Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MAKALAH

Priest and office of Priest


Imam dan Jabatan Imam Pada Masa Intertestamental

Mata Kuliah : Teologi Intertestamental


Dosen Pengampu :
Dr. Dolf Tiyono,M.Th

Oleh :
Wulan Agung
NIM : 2022.5.143

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI BERITA HIDUP


I. Pendahuluan
Alkitab telah memberi informasi yang lengkap berkaitan dengan
Imam dan jabatan Imam. Dalam Perjanjian Lama (PL) ada 12 suku
dari umat Israel namun hanya satu suku yang dikhususkan untuk
sebagai kaum Imam dan Imam Besar. Imam adalah orang-orang yang
dikhususkan dari antara suku Lewi yang tugasnya berkaitan dengan
pemberian persembahan; Imam Besar merupakan wakil dari semua
umat Israel di hadapan Allah1. Kata “Imam” pertama kali muncul di
dalam Kitab Kejadian 14: 18 yang berhubungan dengan Melkisedek
yang diperkenalkan sebagai Imam Allah yang Mahatinggi. Dari antara
imam-imam, secara khusus Imam besar menilik tempat kudus serta
mengepalain pelayanan dan perbendaharaan (Kel. 30:7-9; Im. 24:3-4;
2 Taw. 24:12), selain itu imam besar juga bertugas untuk mencari
kehendak Tuhan saat menghadapi persoalan yang sulit (Kel. 28:30; Im.
8:8); pada hari pendamaian imam besar juga harus masuk ke tempat
Maha Kudus dan mempersembahkan korban-korban penghapus dosa
nagi dirinya dan umat Israel (Im. 16).
Dalam zaman Perjanjian Baru (PB), imam besar juga berperan
sebagai kepala mahkamah Sanhedrin (Mat. 26:57;Kis. 5:21); Imam
besar juga berwibawa besar baik dalam bidang sipil maupun agama,
sejauh mewakili bangsanya di hadapan penguasa Roma. Ia mengepalai
Mahkamah Agama, namun baik hak-haknya maupun kewajiban-
kewajibannya terutama menyangkut peribadatan (Mat. 26:57-68). Dari
hal ini, terlihat adanya perubahan yang terjadi pada gagasan imam dari
tugas imam dalam Perjanjian Lama yang berfokus pada area
keagaman saja namun dalam Perjanjian Baru adanya pergeseran yang
menyentuh area politik. Baskoro menjelaskan Imam menjadi bagian

1
Abraham Park, Imam Besar Kekal Yang Dijanjikan Dengan Sumpah (Depok: Yayasan Damai
Sejahtera Utama, 2016).113
dalam pemimpin publik yang membawa dampak besar bagi bangsa
Israel2.
Pergeseran yang terjadi dalam keimaman menimbulkan pertanyaan
besar apa penyebab terjadinya pergeseran maksud dan jabatan imam?
Memahami tentang peranan keimamam menjadi hal yang sangat
penting, terlebih yang berkaitan dengan pergeseran peran yang terjadi.
Itu sebabnya dalam penulisan karya ilmiah ini, akan digali penyebab
pergeseran peran dari imam dan jabatan imam dalam teologi
intertestamental.
II. Metode
Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis mengunakan metode
kualitatif deskriptif melalui studi pustaka untuk membahas mengenai
Imam dan Jabatan Imam dalam masa Intertestamental. Langkah
pertama yang dilakukan adalah meneliti keimaman dan jabatan imam
pada masa intertestamental dan langkah berikutnya mencari sumber-
sumber pendukung melalui buku-buku dan penelitian dalam bentuk
artikel jurnal yang berkaitan dengan pokok pembahasan, untuk
memperoleh penjelasan mengenai penyebab terjadinya pergeseran
imam dan jabatan imam ditinjau pada masa intertestaental.
III. Pembahasan
Asal Usul Konsep Imam
Imam merupakan pribadi yang menjadi pusat terpenting dalam
pelayanan kerohanian. Kata imam digunakan kata Priest yang berarti
anggota jemaat yang dikhususkan untuk mempersembahkan kurban
dan menjadi perantara antara Allah dan manusia secara kultis seperti
kitab Imamat. Permulaan konsep imam pertama kali orang bertindak
sebagai imam dicatat dalam Kejadan 4:3-4. Pada zaman dahulu kepala
keluarga bertindak sebagai imam (Kej. 8:20; 12:8; 35:7) 3. Sekalipun
2
Paulus Kunto Baskoro, “ANALISIS BIOGRAFI ZERUBABEL SEBAGAI IMAM, PEMIMPIN
PUBLIK DALAM KITAB EZRA DAN IMPLEMENTASINYA BAGI PEMIMPIN GEREJA,”
Manna Rafflesia 9, no. 2 (2023): 358–77.
3
Paulus Kunto Baskoro, “Konsep Imam Dan Jabatan Imam,” Jurnal Teologi Berita Hidup 3, no. 1
(2020): 81–95, http://repository.radenintan.ac.id/11375/1/PERPUS
belum ada penetapan tentang imam, seperti yang dicatat dalam Alkitab
; Kain dan Habel mempersembahkan korban kepada Allah (Kej.4:1-5),
Nuh setelah keuar dari bahtera memberikan persembahan (Kej.8:20),
dan Abraham, Ishak dan Yakup (Kej.12:7,13:4,22:13,26:25 dan 33:3)4.
Selanjutnya dalam tata cara pelaksanaan ibadah di Kemah Suci, anak-
anak Harun diangkat sebagai imam dengan perjanjian yang kekal (Kel.
29:9; 40:15). Sesuai peraturan Taurat, hanya keturunan Harun yang
terpilih menjadi imam (Bil. 3:10; 16:40; 18:7). Para imam dikuduskan
oleh Allah untuk jabatan tersebut (Kel. 29:44). Mereka ditahbiskan di
depan orang banyak (Kel. 28:41; Bil. 3:3). Ketika Musa menjadi nabi
dan Imam Harun menjadi tokoh pertama menjadi Imam Besar,
sementara seluruh keturunan Lewi ditetapkan Tuhan menjadi imam
atas bangsa Israel (Bil. 35:1-8), yang sebetulnya sudah dinubuatkan
dalam Kejadian 49:5-7.
Berdasarkan Studi Kamus Sabda imam adalah seorang wakil
manusia dalam urusan-urusan mengenai Allah. Mula-mula bertindak
sebagai pembantu nabi Musa dalam jabatannya sebagai perantara,
Kel.24:4. kemudian pekerjaan imamat diserahkan kepada suku Lewi,
Bil.16:40. Jabatan sebagai imam besar dianggap suatu kedudukan yang
paling istimewa dan penting dalam negara Yahudi 5. Secara resmi
jabatan imam muncul pada zaman Musa setelah Kemah Suci sudah
selesai dibangun. Orang pertama yang menjabat sebagai imam adalah
Harun (Kel. 29:1-37). Perjanjian Lama menekankan pemisahan antara
imam dari umat. Imam disucikan bagi Allah karena itu mereka tidak
boleh setara dengan umat. Untuk memisahkan hal ini, maka dibuat
upacara pentahbisan. Dalam Alkitab menjelaskan pentahbisan pada
umumnya dikhususkan kepada imam. Kata imam dipakai dengan kata
PUSAT.pdf%0Ahttp://business-law.binus.ac.id/2015/10/08/pariwisata-syariah/%0Ahttps://
www.ptonline.com/articles/how-to-get-better-mfi-results%0Ahttps://journal.uir.ac.id/index.php/
kiat/article/view/8839.
4
Park, Imam Besar Kekal Yang Dijanjikan Dengan Sumpah.113
5
“Dictionary @ Alkitab.Sabda.Org,” n.d., https://alkitab.sabda.org/dictionary.php?word=Sabat).
Diakses April 2020.Bdgkan, Howard F.Vos. Arkeologi dan Sejarah Alkitab. (Malang: Gandum
Mas, 2016),.
“kohen” dari akar kata “kahan”. Kohen artinya meresmikan (one
officiating) dan Kahan artinya to mediate (menengahi) in (khususnya)
religious servis. Imam artinya orang ketiga yang menasehati dan
menjadi orang yang dapat menyelesaikan masalah, dimana perselisihan
dapat diatasi olehnya dan mempersatukan kembali hubungan. Dalam
bahasa Yunani imam “hiereus” dari akar kata “hieros” yaitu dipisahkan
untuk dikuduskan. Pengudusan ini bertujuan untuk dikhususkan bagi
Allah6.
Nama-Nama Imam Besar Dalam Perjanjian Lama Sampai
Berakhirnya Jabatan Imam
Di dalam bukunya berjudul “Imam Besar Kekal yang Dijanjikan
Dengan Sumpah”, Abraham Park mencatat daftar nama-nama Imam
besar mulai dari Harun sampai dengan hancurnya Bait Suci pada tahun
70M oleh Jendral Titus7. Yang dimulai dengan Harun, Eleazar,
Phineas, Abisua, Buki, Uzi atau Uziel, Zerahya, Merayot, Amarya,
Ahitub, Zadok, Ahimaas, Azarya, Yohanan, Azarya, Ahitub, Amarya,
Ahitub, Zadok, Salum, Hilkia, Azarya, Seraya, Yozadak (1Taw 6:1-15;
Ezr 7:1-7).
Zaman Setelah Pembuangan ke Babel. Yesua (atau Yosua) bin
Yozadak, 515-490 SM; Yoyakim bin Yosua, 490-470 SM; Elyasib bin
Yoyakim, 470-433 SM; Yoyada bin Elyasib, 433-410 SM; Yonatan
bin Yoyada, 410-371 SM; Yadua bin Yonatan, 371-320 SM.
Zaman Sesudah Perjanjian Lama. Informasi dalam daftar di
bawah ini antara lain berdasarkan catatan Flavius Yosefus. Onias I
anak Yadua, 320-280 SM; Simon I anak Onias I, 280-260 SM; Eleazar
saudara Simon I, 260-245 SM; Manasye anak Onias I, 245-240 SM;
Onias II anak Simon I, 240-218 SM; Simon II anak Onias II, 218-185
SM; Onias III anak Simon II, 185-175 SM; Yason adik Onias III, 175-
172 SM; Menelaus adik Onias III, 172-162 SM; Alkimus (Yakim)
6
Sinuyu Waruwu, “Imam Dalam Perjanjian Lama Dan Perjanjian Baru,” n.d., 22–27,
https://www.academia.edu/40904881/Sinuyu_Waruwu.
7
Park, Imam Besar Kekal Yang Dijanjikan Dengan Sumpah.
162-159 SM. Sebelum memasuki Zaman Hasmonayim pada tahun
159-152 SM terjadi masa kekosongan Imam Besar8.
Zaman Hasmonayim. Yonatan Makabe atau Yonatan Apfus 152-
142 SM; Simon III Tasi, saudara Yonatan Makabe, 142- 134 SM;
Yohanes Hirkanus I, anak Simon III, 134-104 SM; Aristobulus I, anak
Yohanes Hirkanus I, 104-103 SM; Aleksander Yaneus, adik
Aristobulus I , 103-76 SM; Hirkanus II (John Hyrcanus II), anak
sulung Aleksander Yaneus, 76-66 SM; Aristobulus II, anak kedua
Aleksander Yaneus, 66-63 SM; Hirkanus II, anak sulung Aleksander
Yaneus 63-40 SM; Antigonus, anak Aristobulus II, 40-37 SM;
Aristobulus III dari Yudea 36 SM (terakhir dari dinasti Hasmonean;
cucu laki-laki dari Aristobulus II dan saudara laki-laki dari isteri ke-3
raja Herodes Agung, Mariamne.
Zaman Herodes dan Romawi. Dimulai dari Ananelus 37-35 SM;
Aristobulus III 35-34 SM cucu laki-lakidari Aristobulus II; Ananelus
34-30 SM; Yosua anak Fabus, 30-23 SM; Simon anak Boethus, 24-5
SM; Matias anak Theofilus, 5-4 SM; Yoazar anak Boethus, 4 SM
(golongan Saduki); Eleazar anak Boethus, 4 SM (golongan Saduki);
Yosua anak Sie 4 SM – 6M; Yoazar anak Boethus 6M (golongan
Saduki); Hanas (Annas atau Ananus) anak Seth, 6-15 (Luk. 3:2;Yoh
18:13,24;Kis4:6); Ismael anak Fabus, 15-16 M; Eleazar anak Hanas,
16-17 M; Simon anak Kamitus, 17-18 M; Yusuf Kayafas, 18-36 M,
menantu laki-laki dari Imam Besar Hanas (Mat.26:3,57;Luk.3:2);
Yonatan anak Hanas, 36-37 M; Teofilus ben Hanas, 37-41 M; Simon
Kantateras anak Boethus, 41-42 M; Matias anak Hanas, 42-43M;
Elioneus anak Simon Kantateras 43-45 M; Yosefus anak Kamidus, 45-
48 M; Ananias anak Nebedeus, 48-59 M; Ishmael anak Fabus, 59-61
M; Yusuf Kabi anak Simon, 61-62 M; Hanas II (Ananus) anak Hanas
62M; Yosua anak Damneus 62-63 M; Yosua anak Gamaliel 63-64 M;
Matatias anak Teofilus 64-66 M; Pinehas anak Samuel 67–70 M.

8
Park.
Pada zaman akhir jabatan imam, Baskoro berpendapat
Sebagaimana kaum Saduki dan lembaga Sanhedrin, jabatan Imam
Besar berakhir ketika Bait Suci dihancurkan pada tahun 70 M oleh
Jendral Titus. Setelah itu, yang berkembang menjadi Yudaisme
Rabinik dan bukan lagi lembaga keimaman9.
Fungsi Imam Masa Perjanjian Lama
Dari ke 12 suku hanya suku Lewi yang dapat menjadi imam yang
dari garis keturunan-keturunan Harun (Kel. 28:1, 29:9). Park
menjelaskan bahwa imam bertanggung jawab dalam mengurus
kehidupan ibadah umat Israel dengan cara memimpin upacara
pemberian korban persembahan kepada Allah10.
Mereka inilah yang bertugas melayani peribadatan mula-mula di
Kemah Suci dan kemudian di Bait Allah yang dibangun di Yerusalem.
Berdasarkan tugasnya, para imam di Israel dapat dikelompokkan
sebagai berikut: (1) Orang-orang Lewi yang bertugas mempersiapkan
kurban-kurban dan membersihkan tempat kudus; (2) Para imam yang
bertugas mempersembahkan kurban-kurban dan melakukan berbagai
upacara; (3) Imam besar yang bertanggung jawab atas tempat suci.
Dialah satu-satunya yang boleh masuk ke ruang Mahakudus, tempat
kehadiran Allah (Kel. 28:29).
Selain itu dalam kitab Ulangan 33: 10 tercatat mengenai dua tugas
penting yang harus dilakukan oleh imam; pertama, mengartikan dan
mengajarkan firman Allah (hukum Taurat) kepada umat Israel. Dalam
ayat 10a, dikatakan “mereka mengajarkan peraturan-peraturan-Mu
kepada Yakub, hukum-Mu kepada Israel …”. Menurut Park bahwa
tugas mengartikan dan mengajarkan firman kepada umat adalah tuugas
yang sangat penting dan dilakukan terus menerusdi setiap zaman
(1Sam 1223; 2Taw 15:3; Neh 8:8-10)11. Kedua, Membakar ukupan
dihadapan Tuhan dan mempersembahkan korban bakaran pada mezbah
9
Baskoro, “Konsep Imam Dan Jabatan Imam.”
10
Park, Imam Besar Kekal Yang Dijanjikan Dengan Sumpah.124
11
Park.125
Tuhan. Pada ayat 10b dikatakan “mereka menaruh ukupan wangi-
wangian di depan-Mu dan korban yang terbakar seluruhnya di atas
mezbah-Mu”. Binsan berpendapat Kitab Imamat mengatur dengan
rinci hal-hal yang harus dilakukan oleh para imam. Bagian tugas imam
selanjutnya adalah melakukan pendamaian antara Allah dengan umat
Israel dari dosa yang mereka lakukan12.
Tugas ini adalah tugas yang dipercayakan kepada imam (Kel.
29:1,9,29,44, 30:30 dan Bil 3:3,10, 18:1,7), termasuk juga suku Lewi
ditetapkan Tuhan menjadi pelayan Kemah Suci dan melakukan
pelayanan korban kepada Tuhan. Ruslim,dkk menambahkan bahwa
Imam besar atau imam agung adalah jabatan imam yang paling tinggi
di dalam agama Yahudi yang ada kaitannya dengan dengan ibadah
orang Israel. Seperti telah diketahui imam besar Israel dipercayai
sebagai wakil umat Israel dihadapan Allah dan memiliki bertugas
untuk mempersembahkan korban tahunan dalam bait suci yang terletak
di Yerusalem13. Jadi, pelayan atau tugas imam padamulanya hanya
berfokus kepada pelayanan Kemah Suci.
Fungsi Imam Masa Perjanjian Baru
Dalam Perjanjian baru jabatan Imam Agung secara histori kurang
sekali diketahui oleh banyak orang. Dalam Perjanjian Baru Imam besar
yang pertama adalah Hanas dan juga Kayafas yang memiliki pegeseran
makna seorang Imam Agung dalam masa Perjanjian Lama dan lebih
kepada peranan secara politis (Luk3:2)14.
Dalam Perjanjian Baru kata “imam” digunakan 160 kali. Sinuyu
menjelaskan Keimaman di mulai dari Imam Zakharia yang tidak
percaya kepada Firman Allah (Luk. 1:5). Zakharia meragukan
perkataan Allah tentang pemberitaan kelahiran anaknya Yohanes.

12
Binsan Sitohang, “Manusia Dalam Kondisi Diperdamaikan Dengan Allah : Suatu Pendekatan
Theologis,” Jurnal Asteros Vol.8 No.1, no. 1 (2020): 54–64.
13
Samuel Kelvin Ruslim et al., “Konsep Lewi Dalam Estafet Kepemimpinan Gembala: Masihkah
Relevan Bagi Gereja Saat Ini?,” Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi 3, no. 1 (2022): 68–78,
https://doi.org/10.54553/kharisma.v3i1.84.
14
Herbert Haag, Kamus Alkitab (Flores-NTT: Nusa Indah, 1992).184
Ketidakpercayaannya membawa hukuman yaitu ia bisu sampai
kelahiran Yohanes dan pada akhirnya Zakharia percaya karena
perbuatan Tuhan yang luar biasa15.
Bila membahas mengenai keimaman dalam Perjanjian Baru
Sumber yang paling tepat untuk mengetahuinya dapat dilihat dalam
Surat kepada Orang Ibrani. Sebab di dalam Injil, Yesus tidak pernah
menyebut diri-Nya sebagai imam, demikian pula para murid-Nya.
Bahkan lebih dari itu Yesus dan murid-murid-Nya tidak pernah
menjalankan tugas dan fungsi sebagai seorang imam. Keistimewaan
dari surat tersebut yakni bahwa Kristus diberi sebutan Imam, bahkan
Imam Agung. Dalam surat tersebut gambaran tentang Yesus sebagai
Imam Agung begitu kuat dan menonjol, lagi pula mempunyai pikiran
tentang imam memang dihidupkan dalam surat kepada orang Ibrani.
Menurut Gerald dan Edward Yesus disebut sebagai Imam Besar
Agung (Ibr. 4:14-5:10)16. Dalam 1Timotius 2:5 “Yesus Kristus disebut
sebagai pengantara antara Allah dan manusia” hal ini dijelaskan oleh
Gerald dan Edward mengenai alasan Yesus disebut sebagai pengantara
antara Allah dan manusia yaitu yang pertama, karena baptisan,sebab
semua orang beriman ikut serta dalam imamat rajawi Kristus (1Ptr 2:4-
10) dan yang kedua karena sakramen tabhisan, pelayanan imam yang
telah ditabhiskan yang paling khusus adaah mempersembahkan korban
atas nama Kristus dan juga sebagai wakil gereja. Sehingga hanya ada
satu imamat yaitu Yesus Kristus17. Imamat bukanlah prakarsa manusia
tapi anugerah Allah (Ibr 5:4). Kristus berkenan kepada Allah karena Ia
adalah Putra Allah yang mengemban kehendak Bapa dengan setia
bahkan mempertaruhkan hidup-Nya.
Fungsi Imam Masa Masa Intertestamental

15
Waruwu, “Imam Dalam Perjanjian Lama Dan Perjanjian Baru.”
16
SJ Gerald O’Collins and SJ Edward G Farrugia, Kamus Teologi (Yogyakarta: Kanisius,
1996).112
17
O’Collins and Farrugia.113
Masa Intertestamental adalah yang berlangsung selama ± 400
tahun di antara nubuat Maleakhi dan kedatangan Kristus. Masa ini
sering kali digambarkan seperti “sunyi” atau dapat dimengeti Allah
berhenti berbicara”. Zaman Intertestamental adalah zaman di antara
Perjanjian lama menuju Perjanjian Baru, pada zaman ini banyak yang
mengatakan bahwa zaman ini seolah-olah masa Tuhan "berdiam",
karena pada masa ini tidak tercatat kemunculan nabi-nabi Tuhan bagi
orang Israel/Yahudi.
Baskoro menjelaskan dalam masa intertestamental tetap ada
berbagai peristiwa terjadi untuk memberikan orang-orang Yahudi
kesempatan untuk menyesuaikan ideologinya yang tidak sesuai dengan
Kristus. Era ini seperti diatur oleh Tuhan untuk mempersiapkan jalan
bagi kedatangan Kristus dan proklamasi dari Injil-Nya 18. Praing
berpendapat bahwa Zaman antara PL dan PB oleh kebanyakan ahli
disebut sebagai Intertestamental Period (Zaman antar Perjanjian) dan
juga disebut sebagai the Silent Ages, karena pada zaman ini Allah tidak
berbicara kepada umatNya melalui perantaraan nabi 19. Zaman ini
dihitung daritahun penulisan kitab Maleakhi hingga zaman Yesus
berdasarkan injil tertua, yakni Injil Markus.
Setelah Bait Suci dibakar tanggal 7 bulan ke-5 tahun 586 SM
(2Raj. 25:8-9) dan umat Israel ditawan di Babel struktur 24 rombongan
imam menjadi runtuh20. 24 rombongan imam ini bebicara mengenai
silsilah 24 rombongan imam dari keturunan Harun yang dibentuk pada
zaman pemerintahan raja Daud (1Taw.24:1). Pada masa ini jabatan
imam dipercayakan kepada Zadok dari bani Eleazer dan Abimelekh
dari bani Itamar untuk menyelenggarakan ibadah (1Taw.24:3). Park
menambahkan dampak dari pembuangan di Babel, menimbulkan kasus

18
Baskoro, “Konsep Imam Dan Jabatan Imam.”
19
Awang Praing, “Zaman_Antara_PL_dan_PB_Intertestamental,” n.d.,
https://www.academia.edu/9653288/Zaman_Antara_PL_dan_PB_Intertestamental_Silent_Ages_.
20
Park, Imam Besar Kekal Yang Dijanjikan Dengan Sumpah.140
adanya orang-orang yang mengaku sebagai keturunan Imam tidak
dapat menemukan silsilah sebagai keturunan imam21.
Israel berada di bawah kendali Kekaisaran Persia dari sekitar tahun
532-332 SM. Bangsa Persia mengizinkan orang Yahudi untuk
menjalankan ritual agama mereka. Bangsa Israel bahkan diizinkan
untuk membangun kembali bait Allah dan beribadah di sana (2
Tawarikh 36: 22-23; Ezra 1: 1-4). Periode ini meliputi 100 tahun
terakhir dari periode Perjanjian Lama dan sekitar 100 tahun pertama
dari periode intertestamental. Di masa ini, masyarakat menikmati masa
yang relatif damai dan tenang sebelum berlangsungnya “badai” 22.
Setelah gelombang kedua rombongan imam dimurnikan oleh Ezra
(Ezr.10:18-22) yang ikut dalam gelombang kedua keluar dari
pembuangan di Babel,dalam bentuk pemurnia silsilah imam yang
berdasarkan catatan Yosefus nama tiap rombongan dipulihkkan sesuai
di zaman Daud23.
Melalu Ezra dan Nehemia telah membawa pergerakan pertobatan
dan pemurnian bagi umat Israel. Mereka menyadari bahwa segala
penderitaan dibawah tekanan raja-raja kafir merupakan ganjaran dari
Allah akibat membuang perjanjian-Nya dan tidak menjaga hukum
Taurat (Neh.10:28-30)24. Namun seiring berjalannya waktu, para imam
jatuh kembali dalam dosa dengan menyalahgunakan jabatan mereka
dan membuang firman Allah serta memutus perjanjian (Neh.13:23-29).
Peristiwa ini sama seperti yang dikatakan dalamkitab Maleakhi 2:7-8
yang mengatakan “ Sebab bibir seorang imam memelihara
pengetahuan dan orang mencari pengajaran dari mulutnya, sebab
dialah utusan Tuhan semesta alam7. Tetapi kamu ini menyimpang dari
jalan; kamu membuat banyak orang tergelincir dengan
pengajaranmu; kamu merusakkan perjanjian dengan Lewi, firman
21
Park.146
22
“Apa Yang Terjadi Pada Periode Intertestamental?,” n.d.,
https://www.gotquestions.org/Indonesia/intertestamental.html.
23
Park, Imam Besar Kekal Yang Dijanjikan Dengan Sumpah.
24
Park.146
Tuhan semesta alam8.” Maleakhi adalah seorang nabi Yahudi yang
berkarya pada abad ke 6 sampai dengan 5 SM setelah orang-orang
Yahudi kembali dari Babilonia ke Yerusalem dan sekitarnya25.
Penyebab-Penyebab Pergeseran Fungsi Imam dan Jabatan Imam
Sesuai dengan tujuan awal Allah imam besar bertugs mewakili
umat Israel dihadapan Allah dan membimbing umat dengan benar
sesuai dengan kebenaran firman Allah. Tugas utama imam dalam
Perjanjian Lama Wright menjelaskan ada dua yaitu mengajarkan
hukum Allah kepada orang lain dan kedua, mengurus kurban-kurban
bagi pekerjaan pendamaian. Jadi tugas bangsa Israel pun demikian,
mengajar bangsa-bangsa lain tentang hukum Tuhan dan menjadi
pengantara pendamaian bagi bangsa lain26. Prayidno berpendapat
Imam berada di tengah antara Allah dan umat manusia, antara yang
ilahi dan yang insani27.
Sejarah imam besar dimulai dari Harun sekitar tahun1445 SM
berlanjut selama 1.500 tahun sampai tahun 70 M pada saat Yerusalem
diruntuhkan. Park telah membagi menjadi 3 katagori imam-imam
sesuai Bait Suci dimana mereka melayani yaitu Kemah Suci, Bait Suci
Salomo dan Bait Suci Zerubabel28. Park menambahkan bahwa ada 77
generasi imam yang terhitung mulai zaman Harun sampai tahun 70M
yang dibagi menjadi 3 generasi yaitu : pertama, ada 29 generasi mulai
dari Harun sampai Yadua; kedua, 19 generasi mulai dari Onias I
sampai Antigonus yang berlangsung mulai zaman setelah kejatuhan
Persia, zaman Ptolemaik, Seleukia dan sampai zaman kemerdekaan

25
Al. Purwa Hadiwardoyo, Kamus Kitab Suci Bagi KaumAwam (Yogyakarta: PT Kanesius, 2021),
https://www.google.co.id/books/edition/Kamus_Kitab_Suci_bagi_Kaum_Awam/
mY5LEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=kitab+maleakhi&pg=PA100&printsec=frontcover.
26
C.J.H Wright, The Mission of God: Unlocking the Bible’s Grand Narrative (InterVarsity Press,
2006).40-41
27
Iswadi Prayidno, “‘ENGKAULAHIMAMSELAMA-LAMANYAMENURUT
MELKISEDEK’(KRISTOLOGI IMAM AGUNG SURAT IBRANI),” Lux Et Sal 1, no. 1 (2020):
1–9.
28
Park, Imam Besar Kekal Yang Dijanjikan Dengan Sumpah.184
bangsa Yahudi; dan yang ketiga, ada 29 generasi mulai dari Imam
Besar Ananelus yang diangkat oleh Herodes Agung sampai 70M29.
Jika ditelusuri pada setiap generasi, maka akan terlihat dengan jelas
adanya pergeseran fungsi dari imam yang seharusnya. Pergeseran ini
dimulai dari zaman Harun, dimana ia pernah melakukan kejahatan
dimata Tuhan dengan mendorong terjadinya penyembahan berhala
anaklembu emas pada saat Musa naik ke gunung Sinai untuk
menerima hokum Taurat (Kel.32:1-25). Berikutnya adalah anak-anak
dari imam Eli yaitu Hofni dan Pineas yang melakukan tindakan dursila
yaitu tidur dengan perempuan-perempuan yang melayani di pintu
Kemah Pertemuan (1Sam.2:22) dan mereka juga telah mengambil
korban persembahan sebelum diberikan kepada Tuhan (1Sam.2:12-
17).
Kemudian ada Imam besar Yohanan anak laki-laki Yoyada setelah
pulang dari penawanan di Babel (Neh.12:22), Yohanan membunuh
adiknya yang bernama Yesua di dalam Bait Suci dengan tujuan untuk
menjadi imam besar menurut catatan Yosefus (Ant. 11.298-299) 30.
Pergeseran jabatan imam juga dilakukan oleh Manasye anak laki-laki
dari Yadua. Imam besar Yadua terakhir pada zaman raja terakhir
Darius III (336-331 SM) dan Raja Aleksander Agung dari Yunani
(336-332 SM). Manasye menikah dengan anak perempuan Sanbalat
bupati Samaria yang menyebabkan kekacauan besar yaitu banyaknya
imam dan rakyat menikah dengan orang kafir 31. Imam besar pada masa
Alexander selain berperan dalam bidang keagamaan,mereka juga
berperan dalam bidang politik, militer dan dalam pemerintahan (Dan
8:21, 11:3).
Sekitar tahun 63 SM banyak imam-imam bermunculan yang
berasaldari dinasti Hasmonayim yang melayani di Bait Suci Zerubabel
yang ditaklukan oleh Roma. Pada masakekuasaan Roma, Herodes
29
Park.183
30
Park.227
31
Park.228
Agung membangun Bait Suci dengan tujuan politik. Imam-imam besar
diangkat oleh Herodes dan mereka bertugas mengatur penyembahan di
Bait Suci, yang dilakukan secara ritual dan formalitas. Hal ini terjadi
dari kebobrokan pemimpin agama (imam besar) yang turut membunuh
Yesus (Mat.27:24-26)32.
IV. Kesimpulan
Jabatan Imam merupakan jabatan yang penting dalam kaitannya
antara Allah dan umat-Nya. Dituntun ketaatan penuh kepada perintah
Allah dalam melakukan tugas dan tanggungjawab. Itu sebabnya
seorang imam secara khusus lingkup pelayanannya dipusatkan dalam
Kemah Suci/Bait Suci. Imam adalah wakil umat dihadapan Allah
dalam pemberian persembahan dan mengajarkan perintah-perintah
Allah. Pergeseran fungsi imam ini terjadi dikarenakan imam tidak setia
dalam tugas-tugasnya yang telah ditetapkan yang menjadikan imam
dan umat tersebut berdosa dihadapan Allah . Pergeseran ini tidak
hanya terjadi pada masa intertestamental saja,melainkan sebelum juga
sudah terjadi, bahkan pada masa perjanjian Baru.

V. Daftar Pustaka

32
Park.229-231
“Apa Yang Terjadi Pada Periode Intertestamental?,” n.d.
https://www.gotquestions.org/Indonesia/intertestamental.html.
Baskoro, Paulus Kunto. “ANALISIS BIOGRAFI ZERUBABEL SEBAGAI
IMAM, PEMIMPIN PUBLIK DALAM KITAB EZRA DAN
IMPLEMENTASINYA BAGI PEMIMPIN GEREJA.” Manna Rafflesia 9,
no. 2 (2023): 358–77.
———. “Konsep Imam Dan Jabatan Imam.” Jurnal Teologi Berita Hidup 3, no. 1
(2020): 81–95. http://repository.radenintan.ac.id/11375/1/PERPUS
PUSAT.pdf%0Ahttp://business-law.binus.ac.id/2015/10/08/pariwisata-
syariah/%0Ahttps://www.ptonline.com/articles/how-to-get-better-mfi-results
%0Ahttps://journal.uir.ac.id/index.php/kiat/article/view/8839.
“Dictionary @ Alkitab.Sabda.Org,” n.d. https://alkitab.sabda.org/dictionary.php?
word=Sabat). Diakses April 2020.Bdgkan, Howard F.Vos. Arkeologi dan
Sejarah Alkitab. (Malang: Gandum Mas, 2016),.
Haag, Herbert. Kamus Alkitab. Flores-NTT: Nusa Indah, 1992.
Hadiwardoyo, Al. Purwa. Kamus Kitab Suci Bagi KaumAwam. Yogyakarta: PT
Kanesius, 2021.
https://www.google.co.id/books/edition/Kamus_Kitab_Suci_bagi_Kaum_A
wam/mY5LEAAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=kitab+maleakhi&pg=PA100&printsec=frontcover.
O’Collins, SJ Gerald, and SJ Edward G Farrugia. Kamus Teologi. Yogyakarta:
Kanisius, 1996.
Park, Abraham. Imam Besar Kekal Yang Dijanjikan Dengan Sumpah. Depok:
Yayasan Damai Sejahtera Utama, 2016.
Praing, Awang. “Zaman_Antara_PL_dan_PB_Intertestamental,” n.d.
https://www.academia.edu/9653288/Zaman_Antara_PL_dan_PB_Intertestam
ental_Silent_Ages_.
Prayidno, Iswadi. “‘ENGKAULAHIMAMSELAMA-LAMANYAMENURUT
MELKISEDEK’(KRISTOLOGI IMAM AGUNG SURAT IBRANI).” Lux
Et Sal 1, no. 1 (2020): 1–9.
Ruslim, Samuel Kelvin, Ceria Ceria, Imayanti Nainggolan, Fransiskus Irwan
Widjaja, and Talizaro Tafonao. “Konsep Lewi Dalam Estafet Kepemimpinan
Gembala: Masihkah Relevan Bagi Gereja Saat Ini?” Kharisma: Jurnal
Ilmiah Teologi 3, no. 1 (2022): 68–78.
https://doi.org/10.54553/kharisma.v3i1.84.
Sitohang, Binsan. “Manusia Dalam Kondisi Diperdamaikan Dengan Allah : Suatu
Pendekatan Theologis.” Jurnal Asteros Vol.8 No.1, no. 1 (2020): 54–64.
Waruwu, Sinuyu. “Imam Dalam Perjanjian Lama Dan Perjanjian Baru,” n.d., 22–
27. https://www.academia.edu/40904881/Sinuyu_Waruwu.
Wright, C.J.H. The Mission of God: Unlocking the Bible’s Grand Narrative.
InterVarsity Press, 2006.

Anda mungkin juga menyukai