Anda di halaman 1dari 3

Menganalisis Anak Berkebutuhan Khusus

Nama : Eulis Siti Nurjanah

NIM : 23843020

Pendidikan Inklusif adalah suatu filosofi pendidikan dan sosial. Dalam pendidikan inklusif,
semua orang adalah bagian yang berharga dalam kebersamaan, apapun perbedaan mereka.
Pendidikan inklusif berarti bahwa semua anak, terlepas dari kemampuan maupun
ketidakmampuan mereka, jenis kelamin, status sosial-ekonomi, suku, latar belakang budaya
atau bahasa dan agama menyatu dalam komunitas sekolah yang sama. Pendidikan inklusif
merupakan pendekatan yang memerhatikan cara mentransformasikan system pendidikan,
sehingga dapat merespon keanekaragaman peserta didik yang memungkinkan guru dan
peserta didik merasa nyaman dengan keanekaragaman tersebut, serta melihatnya lebih
sebagai suatu tantangan dan pengayaan dalam lingkungan belajar dari pada melihatnya
sebagai suatu problem.

Jika Saya temukan anak berkebutuhan khusus di sekolah saya rancangan managerial atau
penyenggaraan manajemen berupa tindakan prilaku pendekatan yang sedikit berbeda sebab
saya harus bisa membangkitkan motivasi belajar siswa dan semangat belajar siswa yang
berkebutuhan khusus lebih membangun jiwa kepercayaan dirinya, mungkin bukan hal yang
mudah untuk membangun kepercayaan diri anak berkebutuhan khusus tapi disinilah peran
penting pigur seorang guru bukan hanya mengajar dan memberikan materi, tapi lewat
perhatian dan rasa peduli yang ditunjukan kepada anak berkebutuhan khusus akan
membuat anak nyaman sehingga kekurangan mereka tidak jadi tolak ukur untuk tidak
berprestasi.

Tidak hanya seorang guru ikut serta tapi sekolah dan lingkungan sekolahpun harus ikut
mendukung Untuk menciptakan sekolah inklusi yang baik, maka semua warga sekolah harus
menjunjung serta menghargai setiap orang, hal ini sesuai dengan konsep kemanusiaan.
Sekolah dan guru juga harus melayani anak berkebutuhan khusus dengan baik,
memperhatikan hambatan serta memenuhi kebutuhan yang mereka perlukan.

Anak-anak sering menghadapi persoalan dalam mengelola dan mengontrol emosi.


Meskipun kemarahan adalah emosi yang normal dan harus diungkapkan, namun ada
beberapa ekspresi kemarahan yang dapat membuat seseorang justru menjadi kasar dan
agresif. Bahkan anak-anak berkebutuhan khusus juga harus diajarkan bagaimana mengelola
emosi. Mengelola emosi memang bukan hal yang mudah bagi anak berkebutuhan khusus.
Tapi hal tersebut bukan berarti tidak bisa ditangani. Anak-anak berkebutuhan khusus perlu
mengetahui bagaimana menyalurkan amarah dengan cara yang tepat dan aman. Hal ini
bertujuan agar anak-anak berkebutuhan khusus dapat mengenali tanda kemarahan dan
menentukan cara yang tepat dalam mengelola amarah. Jika bisa mengelola emosi dengan
baik, maka akan menghidari anak-anak berkebutuhan khusus dari ledakan-ledakan amarah
yang bisa menyakiti diri sendiri bahkan orang lain di sekitarnya.

Cara lain yang saya lakukan yaitu :

1. Ajarkan Cara Menenangkan Diri

anak berkebutuhan khusus sedang marah, jangan bereaksi atau menegurnya. Hal tersebut
malah dapat memicu kemarahannya. Beri mereka waktu sejenak agar anak merasa lebih
tenang. Bawa masuk ke ruangan lain dengan suhu udara yang lebih dingin agar memperoleh
ketenangan. Pergi ke tempat yang tenang, jauh dari apa yang menyebabkan kemarahan, juga
bisa membantu anak berkebutuhan khusus untuk tenang. Namun, jika anak berkebutuhan
khusus justru agresif dan cenderung bersikap kasar, hentikan mereka segera.

2. Belajar Mengungkapkan Perasaan

Jangan biasakan anak berkebuthan khusus meluapkan amarah tanpa alasan. Biasanya
mereka cenderung berteriak, menjerit, memukul, menendang, dan melempar benda saat
mereka marah karena mereka tidak tahu bagaimana mengekspresikan kemarahannya secara
verbal. Ajarkan anak-anak berkebutuhan khusus kata-kata emosi yang berbeda dan cukup
baik untuk memberi tahu guru atau orang tuabagaimana perasaan mereka yang sebenarnya.
Beberapa kata yang bisa digunakan untuk mengungkapkan perasaan adalah 'marah',
'bahagia', 'takut', 'geram', 'gugup', 'cemas', 'jengkel', dan 'kesal'.
Begitu sudah mengajarinya, dorong anak berkebutuhan khsusus untuk menggunakan kata-
kata tersebut ke dalam sebuah kalimat, seperti "Saya sangat marah sekarang!" atau "Saya
marah padamu" atau "Dia mengganggu saya." Tak perlu khawatir, karena berbicara selalu
merupakan cara yang lebih baik untuk mengekspresikan amarah daripada menendang,
meninju, menggigit, melempar, dan menghancurkan barang.

3. Jangan Biasakan Memendam Amarah

Begitu emosi muncul, maka adrenalin akan terpompa dan detak jantung akan meningkat.
Saat tingkat adrenalin meningkat, maka anak akan merasa lebih energik dan kuat serta
cenderung berbicara lebih keras. Perubahan dalam tubuh ini meningkatkan risiko agresi dan
kekerasan. Untuk mencegahnya, penting untuk mengalihkan semua adrenalin tersebut
kepada sesuatu yang lebih produktif dan tidak terlalu berbahaya. Berlari, berenang, atau
bermain olahraga adalah beberapa kegiatan pengelolaan kemarahan yang paling efektif
untuk anak-anak berkebutuhan khusus

4. Terapkan Batasan

Anak-anak berkebutuhan khusus boleh saja marah, sejauh tidak sampai melampaui batas.
Kadar toleransi guru dan orang tua akan mencapai batasnya ketika kemarahan anak sudah
sampai merusak fisik dan mengumpat. Diantaranya seperti memukul, menendang,
menggigit, mencubit, atau menggunakan kekerasan fisik. Pastikan batasan-batasan tersebut
menjadi aturan yang tidak tertulis. Pastikan guru, orang tua dan anak berkebutuhan khusus
memahami peraturan ini dan menjalankan konsekuensinya saat salah satunya ada yang
melanggar.

5. Aktivitas Fisik untuk Luapkan Kemarahan

Kemarahan anak berkebutuhan khusus bisa juga dilampiaskan melalui aktivitas fisik,
sejauh aktivitas itu tidak melukai orang lain. Bisa menggunakan tas atau bantal sebagai
media untuk melampiaskan kemarahan. Aktivitas fisik juga ada batasnya. Selain itu kita bisa
mengajarkan anak untuk menuliskan perasaan mereka pada selembar kertas. Lalu
menyobeknya hingga menjadi potongan kertas yang berkeping-keping. Menggambar atau
melukis menggunakan warna juga bisa menjadi cara yang bagus untuk menenangkan pikiran
dan mengubah kemarahan menjadi sesuatu yang kreatif.

Anda mungkin juga menyukai