Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KELOMPOK

PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN

KEUANGAN DAERAH

Kelompok IV :

Herdy ST, M.Si

Iwan Suryawan S.Sos, M.IP

Jandres Rianto Pardede, SH

M. Ari Dwi Wahyudi, ST

Raja Hendra, S.STP

Ricko Riyanto, S.STP, M.Si

PKA IV BPSDM PROVINSI RIAU


Menurut GASB Anggaran (budget) adalah Rencana operasi keuangan,

mencakup estimasi pengeluaran yang diusulkan, dan sumber pendapatan yang

diharapkan untuk membiayainya dalam periode waktu tertentu. Sedangkan UU NO 17

TAHUN 2003 TENTANG KEUANGAN NEGARA, APBD adalah Rencana Keuangan

Daerah Tahunan Pemerintah Daerah disetujui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

RKPD merupakan perencanaan tahunan daerah. Yang memuat :

1. Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah

2. Prioritas

3. Pembangunan dan Kewajiban Daerah

4. Rencana Kerja yang Terukur dan Pendanaannya


KUA

Dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapatan, belanja, dan pembiayaan serta

asumsi yang mendasarinya untuk periode 1 tahun.

PPAS (Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara)

Program Prioritas dan Patokan Batas Maksimal Anggaran yg diberikan kepada SKPD

untuk setiap program sbg acuan dalam penyusunan RKA-SKPD.

RKA SKPD

Dokumen Perencanaan dan Penganggaran yang berisi Program dan Kegiatan SKPD

serta Anggaran yang diperlukan untuk melaksanakannya.


Penyampaian dan Pembahasan Raperda APBD

 Kepala daerah menyampaikan Raperda APBD kpd DPRD minggu pertama Oktober

(lampiran : penjelasan, bukti pendukung, nota keuangan)

 Pembahasan Raperda APBD.

Hasilnya dituangkan dalam dokumen persetujuan bersama (kepala daerah dan

DPRD). Paling lama 1 bulan sebelum th anggaran berakhir


Azas Umum Pelaksanaan APBD

1. Penerimaan dan pengeluaran daerah dalam rangka pelaksanaan urusan

pemerintah daerah dikelola dalam APBD

2. Setiap SKPD yang bertugas memungut dan/ atau menerima pendapatan daerah

wajib melaksanakan tugasnya berdasarkan ketentuan yang ditetapkan peraturan

perundang-undangan

3. Penerimaan SKPD dilarang digunakan langsung untuk membiayai pengeluaran,

kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan

4. Penerimaan SKPD berupa uang atau cek harus disetor ke rekening kas umum

daerah paling lama 1 (satu) hari kerja


5. Jumlah belanja yang dianggarkan dalam APBD merupakan batas tertinggi untuk

setiap pengeluaran belanja, dapat dilakukan jika dalam keadaan darurat, yang

selanjutnya diusulkan dalam rancangan perubahan APBD dan/ atau disampaikan

dalam aporan realisasi anggaran

6. Pengeluaran tidak dapat dibebankan pada anggaran belanja jika untuk

pengeluaran tersebut tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dalam APBD

7. Setiap SKPD dilarang melakukan pengeluaran atas beban anggaran daerah

untuk tujuan lain dari yang telah ditetapkan dalam APBD

8. Pengeluaran belanja daerah menggunakan prinsip hemat, tidak mewah, efektif,

efisien dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan


Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Daerah

 Penerimaan melalui kas umum daerah

 dilarang SKPD melakukan pungutan lain

 Tidak dapat dipergunakan langsung untuk pengeluaran

Pelaksanaan Anggaran Belanja Daerah

 Didukung bukti lengkap dan sah

 Tidak dapat dilakukan sebelum rancangan Perda APBD ditetapkan

 Dilakukan berdasarkan surat penyediaan dana (SPD)/ DPA-SKPD/dokumen lain

yang dipersamakan

Pelaporan Pelaksanaan Anggaran

 Laporan Semester (Kepala SKPD)

 Laporan Tahunan (PPK SKPD)


Adapun Terkait Pengelolaan Keuangan Daerah sesuai permendagri 77 tahun 2020

dapat kami lampirkan seperti skema sebagai berikut :

Anda mungkin juga menyukai