Anda di halaman 1dari 5

Nama: James Israk Mikraj Yuandanto Chane

NIM: 23045054
Matkul: Meteorologi/Klimatologi

Grafik rata-rata curah hujan bulanan di Bali

https://www.vilondo.com/when-to-go-to-bali/bali-weather-and-climate/bali-weather-and-climate-
charts/

Di bawah rata-rata curah hujan bulanan di Bali. Januari dan Desember merupakan bulan
terbasah, sedangkan Juli dan Agustus merupakan bulan terkering. Pada bulan-bulan hujan,
hujan biasanya terbatas pada hujan deras singkat pada sore hari
Grafik suhu rata-rata bulanan di Bali

https://www.vilondo.com/when-to-go-to-bali/bali-weather-and-climate/bali-weather-and-
climate-charts/
Karena letak Bali yang dekat dengan garis khatulistiwa, suhunya tidak jauh berbeda
sepanjang tahun seperti yang terlihat pada grafik suhu di bawah ini. Suhu di bulan Juni, Juli,
dan Agustus cenderung lebih dingin beberapa derajat dibandingkan bulan-bulan lainnya,
namun masih jauh dari suhu yang melebihi suhu normal.
Grafik kelembaban rata-rata bulanan di Bali

https://www.vilondo.com/when-to-go-to-bali/bali-weather-and-climate/bali-weather-and-climate-
charts/

Sama seperti curah hujan dan suhu, kelembapan paling rendah terjadi pada bulan Mei, Juni,
Juli dan Agustus sehingga bulan-bulan tersebut merupakan waktu yang sangat menyenangkan
untuk mengunjungi Bali.

Evaporasi
Menghitung evaporasi air terbuka berdasarkan prinsip fisika mengkombinasi pendekatan
perpindahan massa (aerodinamik) dan keseimbangan energi. Formula Penman dalam
mengestimasi evaporasi yaitu :
H = E (1+β)
= (1-r)Ra (0.18 + 0.55 n/N) – σT4 (0.56 – 0.092√ed)(0.10 +0.90n/N)
Keterangan :
Γ : konstanta psychrometri
H : Radiasi Netto dalam unit evaporasi merupakan komponen keseimbangan
Energi dengan rumus pada persamaan (2)
R : koefisien pemantulan permukaan (untuk nilai rata-rata tahunan, Penman
Menggunakan 0.05 untuk air terbuka, 0.10 untuk tanah gundul dan 0.20
Untuk vegetasi hijau)
Ra : Radiasi Angot
n/N : nisbah antara lama penyinaran dan panjang hari
σ : konstanta Stefan Boltzman
∆ : kemiringan (slope) kurva tekanan uap jenuh dengan suhu ( ) pada suhu udara
tertentu T dalam mb/°C
Ea : tekanan uap air jenuh pada suhu T dalam mm Hg ed : tekanan uap air jenuh
pada suhu titik embun dalam mm Hg
Ea : komponen aerodinamik (perpindahan massa uap air) dengan rumus pada
persamaan (3):
𝐸𝑎 = 25.2[0.96(𝑒𝑎 – 𝑒𝑑)0.88(0.37 + 0.00255 𝑈𝑝)]
∆𝑅𝑛 = 154.4exp[(1.8𝑇 – 180)(0.1024 – 0.01066 ln (0.239𝑅𝑠))
−0.01544]
Metode Linacre [3] menyederhanakan metode Penman dengan hanya menggunakan suhu
udara untuk meduga Epan, berikut adalah formula metode Linacre :
Keterangan :
Rn : Radiasi netto
Rs : Radiasi matahari
T : Suhu udara
Tm : T – 0.006 h dengan h adalah ketinggian
A : derajat lintang posisi stasiun cuaca
Td
: suhu titik embun dengan rumus pada persamaan (8)
Wati [4] melakukan pendugaan Epan di Bali
Indonesia dengan parameter cuaca yang memiliki korelasi tertinggi dengan Epan. Analisis
regresi dan korelasi dilakukan antara Epan dengan unsur – unsur cuaca yaitu suhu udara,
kelembapan relatif, lama penyinaran, defisit tekanan uap air dan kecepatan angin. Hasil
model pendugaan Epan untuk 5 stasiun cuaca di Pulau Bali antara lain :
1. Negara
Epan = 2.29 + 0.36VPD
2. Ngurah Rai
Epan = 14.62 – 0.11RH
3. Balai Besar BMKG wilayah 3
Epan = 7.14 – 0.10T
4. Sanglah
Epan = 2.38 + 0.30VPD
5. Kahang
Epan = 1.844 + 0.37LP
Keterangan :
VPD : defisit tekanan uap air
RH : kelempaban relatif
T : suhu udara rata-rata
LP : lama penyinaran
Tujuan uji t ini adalah untuk menentukan apakah dua populasi yaitu Epan observasi dan Epan
hasil pendugaan memiliki nilai tengah yang sama atau tidak. Uji beda nyata ini pada taraf α 5
%. Hipotesis : H0 : µ1 = µ2
H1 : µ1 ≠ µ2

Keterangan: µ = nilai tengah n = jumlah data s = ragam Dengan derajat bebas (db) sebesar n1
+ n2 – 2, Sg merupakan ragam gabungan dari kedua populasi. Keputusan jika |thitung| >
ttabel(α,db) maka menolak hipotesis H0, jika sebaliknya maka terima H0.
Hasil – Hasil Utama
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data harian pengamatan Epan, suhu udara
rata-rata, kelembapan relatif, lama penyinaran dan kecepatan angin. Periode data cuaca yang
digunakan dan posisi stasiun cuaca disajikan pada Tabel 1 dan Gambar 1. Data penelitian
observasi sebelum digunakan dalam analisis sudah dilakukan quality control terlebih dahulu
[4]. Deskripsi statistik data evaporasi harian di Bali menunjukkan kisaran data evaporasi
harian antara 0 mm – 3,9 mm, standar deviasi berkisar antara 1,5 – 2,0 mm dengan median
antara 4,3 – 5,6 mm. Quartil ke-1 data evaporasi harian berkisar antara 3,1 – 4,4 mm dan
quartil ke-3 berkisar antara 3,0 – 6,5 mm [4].

Anda mungkin juga menyukai