Anda di halaman 1dari 2

Metode Takhrij Hadits yang digunakan oleh ulama

Menurut Mahmud Thahhan,1 metode yang dipergunakan oleh para ulama untuk mencari
validasi terhadap hadist Rasulullah Saw, terdapat lima metode, yakni:
1. Dengan mengidentifikasi nama sahabat Nabi sebagai periwayat yang pertama
Dalam menggunakan metode ini, pentakhrij hadits dituntut untuk mengetahui nama
sahabat Nabi yang telah meriwayatkan hadits tersebut.
2. Melalui lafal Matn hadits
Metode ini relatif lebih sederhana dibandingkan metode pengkajian lain. Akan tetapi,
metode ini mengharuskan pembaca mengetahui dengan benar lafadz awal teks hadits
yang ingin dipelajarinya, baik itu diucapkan dalam bentuk huruf atau kata kerja utama.
Kitab yang bisa dipergunakan dalam metode ini diantaranya kitab al-faharis (indeks).
Kitab yang telah banyak dipergunakan dalam metode ini ialah:
a) Al-jami’ al-shaghir min Hadits al-Basyir al-Nahzhir yang disusun oleh jalal al-Din al-
Suyuthiy kitab ini mengandung sekiranya 28 sumber kitab.
b) Mausu’nah Athraf al-hadits al nabawiy al-syarif yang disusun oleh Abu Hajir
Muhammad al-sa’id bin Basyuniy Zaqlu, kitab ini mengandung sekiranya 150 sumber
kitab.
3. Melalui kata yang mempunyai kata kerja dasar
Metode ini efisien dan mudah, dikarenakan pentakhrij hadits tidak harus tahu lafads awal
matn hadits. Karena dapat menggunakan lafadz awal, tengah ataupun akhir matn hadits.
Begitupun dengan lafads yang berupa partikel (harf) atau bukan kata kerja tidak dapat
dipergunakan. Metode ini juga kerap disebut dengan takhrij bi al-alalfadz. Pentakhrij
hadits hanya perlu memilih satu lafadz matn yang mempunyai kata dasar dan mencari di
al-Mu’jam al-Mufahras li Alfadz al-hadits al-Nabawiy yang disusun oleh Alnorld John
Wensink.
4. Melalui Tema pokok
Metode ini disebutbTakhrij bi-al Mawdhu’. Dalam metode ini, pentakhrij hadits dapat
memilih tema dalam hadits, disarankan dengan tema yang sering digunakan unruk
memudahkan dalam pencarian. Hadits yang mempunyai tema gand, biasanya disebutkan
berulang-ulang dalam tema lain. Kitab yang kerap dipergunakan dalam metode ini ialah

1
Lihat Mahmud Thahhan. Uushul al-Takhrij wa Dirasat al-Asanid (Halb:al-Maktabah
al-‘Arabiyyah,1398H/1978M). Hlm 39-129
Miftah Kunuz al-sunnah hasil yang telah disusun A.J. Wensinck bersama Muhammad
Fu’ad ‘Abd al-Baqiy.
5. Melalui ciri Khusus Hadits
Metode ini lebih sulit daibanding meode yang lain, dikarenakan dalam metode ini
pentakhrij hadits dituntut untuk tahu dengan jelas sifat khusus hadits, bail yang berkaitan
dengan sanad atau matn. Ini mengartikan bahwa pentakhrij hadits faham dengan benar
istilah illmu hadits yang berkaitan dengan keadaan sanad atau matn yang ingin ditakhrij. 2

Metode Kontemporer

2
Darul S.Puyu “Meode Takhrij Al-Hadis Menurut Kosakata, Tematik dan CD Hadis” dalam reposituri uin-
alauddin.ac.id halaman 58

Anda mungkin juga menyukai