Anda di halaman 1dari 2

HANDOUT

Mata kuliah/Kode : Ulum al-Hadits II / IAT17024


Semester/SKS : 3/2 sks
Jenis Mata Kuliah : Wajib
Dosen Pengampu : Dr. Maizuddin, M. Ag
Pertemuan : Ketujuh
Prodi : Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
Institusi : Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-Raniry Banda Aceh

A. Capaian Pembelajaran
1. Mhs mampu Menjelaskan Konsep Takhrij al-Hadits
2. Mhs mampu memahami Melakukan Takhrij al-Hadits

B. Materi Pembelajaran
Takhrij al-Hadits

1. Pengertian Takhrij al-Hadits

Menunjukkan tempat sebuah hadis dalam kitab sumbernya yang asli yang disertai
sanadnya dengan menjelaskan kualitasnya bila diperlukan.

2. Urgensi Takhrij al-Hadits


Takhrij al-hadis sangat penting dalam kajian ilmu hadis. Pertama, takhrij membantu
mengantarkan seseorang menemukan hadis di dalam kitab yang asli lengkap dengan
sanad dan matannya. Terkadang hadis disampaikan atau ditulis secara tidak lengkap,
baik sanad maupun matannya. Dalam hal tertentu, orang yang mendengar atau
membaca hadis tersebut perlu mengetahui kutipan hadis secara lengkap untuk
beberapa kepentingan. Takhrij juga mengantarkan seseorang untuk menemukan versi-
versi hadis yang beragam. Kedua, Melalui takhrij hadis akan diketahui mana hadis yang
maqbul dan mana hadis yang mardud. Kualitas hadis sangat menentukan dalam
memahahami ajaran Islam. Ulama telah mengklasifikasikan hadis dalam kategori
maqbul (diterima) dan mardud (ditolak) sebagai dalil. Ketiga, kegiatan takhrij al-hadis
adalah kegiatan yang dilakukan dengan maksud memperoleh ajaran Islam yang murni
dari Nabi Muhammad saw.

3. Kitab-Kitab yang Diperlukan dalam Takhrij al-Hadits


Ada beberapa kelompok kitab yang dibutuhkan dalam melakukan takhrij al-hadis.
a. Kitab Kamus Hadis
Kitab kamus hadis dipelukan untuk menemukan informasi di mana suatu hadis
disebutkan dalam kitab aslinya. Kitab kamus hadis antara lain: al-Jami’nal-
Shaghir fi Ahadits al-Basyir al-Nadzir, karya Jalal al-Din al-Suyuthi, Mu’jam al-
Mufahrash li Alfazh al-Hadits al-Nabawi, karya A. J. Wensink, Miftah Kunuz al-
Sunnah, karya Muhammad Fuad Abd al-Baqi.

Maizuddin: Handout 9. Takhrij al-Hadits| 1


b. Kitab sumber hadis
Kitab sumber hadis digunakan untuk menemukan kutipan hadis secara lengkap
baik, sanad, matan maupun versi hadisnya. Kitab sumber asli hadis antara lain
seperti al-kutub al-tis’ah (Shahih al-Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Daud,
Sunan al-Tirmidzi, Sunan al-Nasa’i, Sunan Ibnu Majah, Musnad Ahmad, al-
Muwaththa’ Malik, dan Sunan al-Darimi), serta kitab-kitab hadis lainnya.

c. Kitab rijal al-hadits


Kitab rijal al-hadits digunakan untuk meneliti profil dan keterpercayaan rawi-
rawi yang disebutkan dalam hadis. Kitab-kitab ini misalnya, Tahzdib al-tahzib,
karya Ibnu Hajar al-Asqalani, Tahzdib al-Kamal, karya al-Midzi, dan Mizan al-
I’tidal karya al-Dzahabi.

4. Langkah-langkah Melakukan Takhrij al-Hadits


Pertama, menemukan sebagian lafaz hadis atau tema hadis yang ingin ditelusuri.
Kedua, melacak lafaz atau tema menggunakan kitab Kamus Hadis (Mu’jam) untuk
mendapatkan informasi. Ketiga, melacak hadis ke dalam kitab sumbernya dengan
menggunakan informasi yang dipeoleh dari kitab mu’jam untuk dikutip hadisnya
secara lengkap. Keempat, melakukan i’tibar sanad. Kelima, melacak informasi profil
dan keterpercayaan rawi dalam kitab rijal al-hadits. Keenam, melakukan analisis
sanad dan matan berdasarkan teori kaidah kesahihan hadis. Dan Ketujuh, menarik
kesimpulan.

5. Daftar Kepustakaan
a. Abd al-Muhdi Abd al-Qadir Abd al-Hadi, Thuruq Takhrij Hadits Rasulillah, (al-
Qahirah: 2012)
b. M. Syuhudi Ismail, Metodologi Penelitian Hadis, Bulan Bintang, Jakarta, 1994
c. Maizuddin, Metode Penelitian Hadis Nabi: Aplikasi Metode Manual dan Digital
(Banda Aceh,: Ar-Raniry Press, 2014)

Maizuddin: Handout 9. Takhrij al-Hadits| 2

Anda mungkin juga menyukai