Anda di halaman 1dari 20

MODUL ALQURAN HADIS PPG DALAM JABATAN TAHUN 2019

MODUL 3
KEGIATAN BELAJAR 4

TAKHRIJ HADIS

Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan


Mahasiswa memahami tentang metode dan memiliki kemampuan
dalam proses takhrij hadis dengan sistem manual dan digital.

Subcapaian pembelajaran mata kegiatan


• Mempraktikkan takhrij hadis dengan sistem manual
• Mempraktikkan takhrij hadis dengan sistem digital

Pokok-Pokok Materi
Takhrij Hadis

1
MODUL ALQURAN HADIS PPG DALAM JABATAN TAHUN 2019

Uraian Materi

TAKHRIJ HADIS

A. Metode Takhrij Manual


Dalam kegiatan penelusuran sebuah hadis tidaklah
semudah yang kita bayangkan, karena membutuhkan
seperangkat kemampuan yang komprehensip terhadap sebuah
hadis, sebagaimana yang diungkapkan oleh Suhudi, bahwa
kegiatan penelusuran hadis (takhrîj al-hadîts) kepada sumber
aslinya, tidaklah semudah, penelusuran ayat Alquran.
Penelusuran terhadap ayat Alquran cukup dipergunakan sebuah
kitab kamus Alquran, misalnya al-Mu’jam Mufahras Li alfâzh al-
Qur’ân al-Karîm, sedangkan penelusuran terhadap hadis Nabi
terhimpun dalam banyak kitab dengan metode penyusunan yang
beragam.1

Dengan dimuatnya hadis Nabi dalam berbagai kitab hadis,


maka sampai saat ini, belum ada sebuah kamus yang mampu
memberi petunjuk untuk mencari hadis yang dimuat oleh
seluruh kitab hadis yang ada, tetapi terbatas pada sejumlah
hadis saja, namun tidaklah berarti hadis nabi yang termuat
dalam berbagai kitab tidak dapat ditelusuri, untuk keperluan itu,
lebih lanjut para ulama hadis telah menyusun kitab-kitab kamus
dengan metode yang beragam.2

Mahmûd al-Thahhân membagi metode takhrîj ke dalam


lima kategori, yaitu:3

1 Muhammad Syuhudi ismail, Metode Penelitian Hadis Nabi, . .., hlm. 45.
2 Muhaimin, Kawasan dan Wawasan Studi Islam, Jakarta: Fajar Inter Pratama
Offset 2005, hlm. 157.
3 Mahmûd al-Thahhân, Ushûl al-Takhrîj wa Dirâsah al-Asânîd, (Kairo: Dâr al-

Kutub al-Salafiyah, 1982), hlm 35.

2
MODUL ALQURAN HADIS PPG DALAM JABATAN TAHUN 2019

a. Takhrîj dengan jalan mengetahui sahabat yang meriwayatkan


hadis.
b. Takhrîj dengan jalan mengetahui lafal awal matan hadis.
c. Takhrîj dengan jalan mengetahui lafal matan hadis yang jarang
beredar.
d. Takhrîj dengan jalan mengetahui tema hadis.
e. Takhrîj dengan jalan mengetahui keadaan matan dan sanad
hadis.
Adapun praktik dari kelima metode tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Metode takhrîj melalui nama shahabat perawi hadis
Metode ini hanya digunakan bilamana nama sahabat itu
tercantum pada hadis yang akan di-takhrîj. Apabila nama
sahabat tersebut tidak tercantum dalam hadis itu dan tidak
dapat diusahakan untuk mengetahuinya, maka sudah barang
tentu metode ini tidak dapat dipakai.
Apabila nama sahabat tercantum pada hadis tersebut,
atau tidak tercantum tetapi dapat diketahui dengan cara
tertentu, maka dapat digunakan 3 macam kitab, yaitu: (1.)
kitab-kitab Musnad, (2.) kitab-kitab Mu’jam, dan (3.) kitab-
kitab Athrâf.
Kitab Musnad adalah kitab-kitab yang disusun
berdasarkan nama sahabat, atau hadis-hadis para sahabat
dikumpulkan secara tersendiri. Di antaranya adalah Musnad
Ahmad bin Hanbal, Musnad Abu Baqr Sulaiman ibn Dawud al-
Thayalisi, Musnad Ubaidillah, dll.
Kitab Mu’jam adalah kitab yang ditulis menurut nama-
nama shahabat, guru, negeri atau yang lainnya, yang nama-
nama tersebut diurutkan secara alfabetis. Kitab-kitab tersebut
di antaranya Mu’jam al-Shahabah li Ahmad ibn al-
Hamdani, Mu’jam al-Shahabah li abi Ya’la Ahmad ‘Ali al-
Mashili, dll.
Kitab Athrâf adalah kitab yang penyusunannya hanya
menyebutkan sebagian matan hadis yang menunjukan
keseluruhannya. Kemudian sanad-sanadnya, baik secara
keseluruhan atau dinisbatkan pada kitab-kitab tertentu. Yang
mana kitab ini biasanya mengikuti musnad shahabat. Kitab-
kitab Athrafitu di antaranya Athraf al-Shahihain li Abi Mas’ud

3
MODUL ALQURAN HADIS PPG DALAM JABATAN TAHUN 2019

Ibrahim Ibn Muhamad al-Dimasyiqi, Athraf al-Shahihain li Abi


Muhamad Khalaf ibn Muhamad al-Wasithi, dll.
Manfaat dari kitab-kitab Athraf adalah:
1) Menerangkan berbagai sanad secara keseluruhan
dalam satu tempat, dengan demikian dapat diketahui apaka
hadis itu gharîb, azîz, atau masyhûr.
2) Memberitahu perihal siapa saja yang diantara para
penyusun kitab-kitab hadis yang meriwayatkan dan dalam bab
apa saja mereka mencantumkannya.
3) Memberitakan tentang berapa jumlah dalam kitab-
kitab yang dibuat athrâf-nya.

a. Metode takhrîj melalui lafal awal dari matan hadis


Metode ini bila kita yakin mengetahui awal kalimat
matan sebuah hadis.
Karangan- karangan yang dapat membantunya:
1) Kitab-kitab yang di dalamnya terdapat hadis–hadis yang
masyhur di kalangan masyarakat.
2) Kitab-kitab yang di dalamnya hadis-hadis yang
diurutkan berdasarkan urutan huruf mu’jam.
3) Al Mafâtih dan Al Fahâris yang dikarang oleh ulama
untuk sebuah kitab yang khusus.
Adapun yang dimaksud dengan kata dalam hadis
yang masyhur di kalangan manusia adalah perkataan yang
disandarkan kepada Nabi yang masyhur di kalangan
manusia dan mereka saling meriwayatkannya. Kadang ini
ada yang sahih, namun kebanyakan daif bahkan maudhu.
Kebanyakan karangan ini berurutan berdasarkan urutan
huruf-huruf mu’jam. Di antaranya:
1) At Tadzkirah fi Al Ahadis Al Masyhurah, karya
Badaruddin Muhammad nim Abdullah Az Zarkasyi (wafat
974H).
2) Ad Durar fi Al Ahadis Al Masyhurah, Asy syuyuthi (wafat
911H).
3) Al Maqashid Al Hasanah fi Ma Isytahara ‘Ala Al Alsinah,
karya As Sakhawi (wafat 902 H).

4
MODUL ALQURAN HADIS PPG DALAM JABATAN TAHUN 2019

4) Al Maqasid Al Hasanah fi Bayan Katsir min Al Ahadis Al


Musytahirah ‘Ala Alsinah, karya Muhammad bin
Abdurrahman As Sakhawi (902 H).
5) Tamyiz Thayib min Al Khabits Fi Maa Yaduru ‘Ala
Alsinah An Nas Min Al Ahadis, karya Abdurrahman bin
Ali bin Asy Syaibani (944 H).
6) Al Badru Al Munir fi Gharib Ahadis Al Basyir An Nadzir,
karya Abdul Wahhab bin Muhammad Asy Sya’rani (973
H).
7) Tashil As Sabil Ila Kasyfi Al Ilbas ‘Amma Daara min Al
Ahadis Baina An Nas, karya Muhammad bin Ahmad AL
Khalilli (1057 H).
8) Iyqan Maa Yahsunu Min Al Ahadis Ad Dairah ‘Ala Al
Asinah, karya Najmuddin Muhammad bin Muhammad
AL Ghazi (985 H).
9) Kasyfu Al Khufa’ wa Muzil Al Ilbas ‘Amma Isytahara min
Al Ahadis ‘Ala Al Asianah An Nas, karya Ismail bin
Muhammad Al ‘Ajluni (1162 H).
Sedangkan kitab-kitab yang penyusunan hadis-
hadisnya berdasarkan urutan huruf mu`jam, ia hanya
merangkum sekian banyak hadis dari berbagai sumber
aslinya, namun tanpa menyertakan rangkaian sanadnya,
ini dimaksudkan hanya untuk mempermudah melacak
hadis ke sumber aslinya. Di antara kitabnya adalah
1) Al-Jâmi` al-Shaghîr min Hadts al-Basyîr wa al-Nazhîr,
karya Jalâluddîn al Suyûthiy (w. 911 H). Kitab ini
memuat 10.031 buah hadis, dengan diakhiri kode
khusus untuk menunjukkan martabat hadis (3 kode)
dan mudawwinnya (33 kode).
2) Al-Jâmi` al-Kabîr, dengan pengarang yang sama dan
sistem sama.
3) Al-Ziyâdah `alâ Kitâb al-Jâmi` al-Shaghîr.
4) Al-Fath al-Kabîr fiy Dlamm al-Ziyâdah ilâ al-Jâmi` al-
Shaghîr, karya Syaikh Yûsuf al-Nabhâniy.
Adapun kitab-kitab Al-Mafâtih dan Al Fahâris yang
dikarang oleh para ulama’ untuk kitab yang khusus,
sebenarnya sistim pengurutan hadis-hadisnya sama
menurut tertib huruf mu`jam. Bedanya ini disusun hanya

5
MODUL ALQURAN HADIS PPG DALAM JABATAN TAHUN 2019

mengurutkan sejumlah hadis yang dimuat oleh kitab


tertentu saja. Contoh kitab-kitabnya adalah:
1) Mafatih Ash Shahihain karya Muhamad Asy Syarif bin
Mushthafa At Tauqadi.beliau menyelesaikannya pada
tahun 1312 H.
2) Mafâtih al-Tartîb li Ahâdîts Târîkh Al Khatîb, karya As
Sayyid Ahmad bin As Sayyid bin Muhammad As Sayyid
Ash Shadiq Al Ghamari Al Maghribi.
3) Al-Bughyah fi Tartîb Ahâdîts Al Hilyah, karya As Sayyid
Abdul Aziz bin As Sayyid bin Muhammad bin As Sayyid
Shadiq Al Ghamari.
4) Fahras Li Ahâdits Shahih Muslim Al Qauliyah, karya
Muhamad Fuad Abdul Baqi.
5) Miftâh Al Muwaththa’ karya Muhamad Fuad Abdul
Baqi.
6) Miftâh Sunan Ibnu Majah, karya Muhamad Fuad Abdul
Baqi.

b. Metode takhrîj melalui lafal bagian mana saja dari


matan hadis yang jarang beredar
Kitab yang dapat membantu untuk cara ini adalah Al
Mu’jam Al Mufahras li Alfâdz Al Hadis an Nabawi. Kitab
ini merangkum hadis-hadis kutub al-tis`ah, yaitu kutub
al-Sittah, ditambah al-Muwatha’, Musnad Ahmad dan
Sunan al-Darimi.
Mu’jam ini disusun oleh orang orentalis, yaitu A. J.
Wensinck (1939 M).
Susunan dalam Mu’jam adalah sebagai berikut:
1) Al-Af’al: Al-Madhi, Al-Mudhari’, Al-Amr. Ism Fâ’il, Ism
Maf’ûl.
Dengan menggunakan sighah berikut untuk setiap
dhamirnya:
a) Al-Af’al al Mabniyah li al-Ma’lum, tanpa
lawâhiq.
b) Al-Af’al al Mabniyah li al-Ma’lum, beserta
lawâhiq.
c) Al-Af’al al Mabniyah li al-Majhul, tanpa atau
pun beserta lawâhiq.

6
MODUL ALQURAN HADIS PPG DALAM JABATAN TAHUN 2019

2) Al-Asma’ Al-Ma’ani.
3) Derivasi kata.

c. Metode takhrîj dengan mengetahui tema atau pokok


bahasan hadis
Yang menggunakan cara ini adalah mereka yang
mempunyai kedalaman ilmu, yang bisa membatasi tema
hadis, atau bahkan matan hadis jika diteliti lebih
seksama.
Kitab yang dapat membantu cara ini adalah kitab-
kitab hadis yang berdasarkan urutan bab-bab dan
judul-judul. Ini terbagi menjadi:
1) Karangan yang mencakup bab-bab dan judul-judul
seluruhnya tentang agama, yaitu (Al-Jawami’, Al-
Mustahrajat dan Al-Mustadrakat ‘ala Al-Jawami’, Al-
Majami’, Al-Zawa’id dan Kitab Miftah Kunuz al-
Sunnah). Contoh kitabnya: Al Jami’ Ash Shahih,
karya Imam Al Bukhari (w. 256 H). Mustakhraj Al
Isma’ili (w. 371 H), Al Mustadrak atas
shahihain karya Abdullah Al Hakim (w. 504 H).
2) Karangan yang mencakup bab-bab dan judul-judul,
kebanyakan tentang agama, Yaitu (Sunan, Al-
Mushanafat, Al-Muwatha’at, Al-Mustakhrajat ‘ala Al-
Sunan). Contoh kitabnya: Sunan Abu Dawud, karya
Sulaiman bin Asy’ats As Sijistani (wafat 275), Al
Mushanaf, karya Abu Bakar Abdur Razaq bin
Hammam Ash Shan’ani (wafat 211), Al
Muwatha’ karya Iama Malik bin Anas Al Madani
(wafat 179H).
3) Karangan yang hanya membahas bab-bab khusus
dalam agama. (Al-Ajza`, Al- Targhib wa Al-Tarhib, Al-
Zuhud, Al-Fadha’il, Al-Akhlaq, Al-Ahkam dll). Contoh
kitab-kitabnya: Juz’u Ma Rawahu Abu Hanifah ‘an
Ash Shahabah, karya Abu Ma’syar Abdul Karim bin
Abdus Shamad Ath Thabari, At Targhib wa Tarhib,
karya Zakiyudin Abdul Adzim bin Abdil Qawiy Al
Mundziri (wafat 656H). Kitab Az Zuhud, karya Imam
Ahmad bin Hanbal (241 H), dll.

7
MODUL ALQURAN HADIS PPG DALAM JABATAN TAHUN 2019

d. Metode takhrîj dengan mengetahui keadaan matan


dan sanad hadis
Maksud cara ini adalah meneliti keadaan dan sifat
hadis. Kemudian membahas sumber hadis tersebut
dengan jalan mengetahui keadaan dan sifatnya dalam
matan atau sanad atau sanad dan matan secara
bersamaan.
1) Matan
Jika tampak pada matan hadis tanda-tanda
maudhu’. Baik karena rusaknya lafadz, rusaknya
makna atau bertentangan dengan Al Qur’an. Maka
cara yang paling mudah untuk mengetahui
sumbernya meneliti dalam kitab-kitab hadis
maudhu’. Kitab maudhu’ yang berdasarkan urutan
huruf: Al Maudhu’aat Ash Shughra, karya Asy Syaikh
Ali Al Qari’I Al Harawi(1014H) dan kitab Tanzih Asy
Syariah Al Marfu’ah ‘An Al Ahadiits Asy Syani’ah Al
Maudhu’ah, karya Abu Hasan Ali bin Muhammad bin
‘Iraq Al Kinani (963 H).
Jika Hadis qudsi, maka cara yang paling mudah
merujuk kepada kitab yang mengumpulkan hadis
qudsi, di antaranya:
a) Musyakah Al Anwar Fi Maa Ruwiya ‘An
Allah Subhanahu wa ta’ala Min Al Akhbar, karya
Muhyiddin Muhammad bin Ali bin ‘Arabi Al
Hatimi Al Andalusi (638 H).
b) Al Ithafat As Suniyah bi Al Ahadis Al Qudsiya,
karya Asy Syaikh Abdur Rauf Al Munawi (1031 H).
mencakup 272 hadis tanpa sanad.
2) Sanad
Jika sanadnya lemah, seperti:
a) Terdapat bapak meriwayatkan hadis dari anaknya,
maka kitab yang paling mudah yang menjadi
sumber rujukan adalah: kitab Riwayah Al Aba’ ‘An
Al Abna’, karya Abu Bakar Ahmad bin Ali Al
Khathib Al Baghdadi (463 H).

8
MODUL ALQURAN HADIS PPG DALAM JABATAN TAHUN 2019

b) Bila sanadnya musalsal, maka merujuk kepada


kitab yang mengumpulkan hadiits-hadis musalsal.
Yaitu (Al Musalsal Al Kubra, karya As Suyuthi,
mnecakup 75 hadis. Dan Al Manahil As Salsalah fi
Al Ahadiiits Al Musalsalah, karya Muhammad bin
Abdul Baqi Al Ayyubi (1364 H). terkumpul 212
hadiits.
c) Sanadnya mursal, merujuk ke kitab (Al Marasil,
karya Abu Dawud As Sijis tani. Dan (Al-Marasil
karya Aibnu Abi Hatsim Abdurrahman bin
Muhammad bin Al Handzalati Ar Razi (327 H).
atau bila sanad nya dha’if maka merujuk ke kitab
yang mengumpulkan hadis-hsdita dha’if. Seperti
Mizan Al I’tidala, karya Adz Dzahabi.
3) Matan dan sanad bersamaan.
Sifat dan keadaan hadis yang kadang terjadi
pada matan dan kadang pada sanad. Kitab-kitab ini
adalah:
a) Ilal hadis, karya Ibni Abi Hatim Ar Razi, yaitu
kitab yang berdasarkan urutan bab.
b) Al Asma’ Al Mubhamah fi Al Anba’ Al
Muhakkamah, karya Al Khathib Al Baghdadi.
c) Al Mustafad min Mubhamad AL Matan wa Al
Isnad, karya Abu Zur’ah Ahmad bin Adurrahman
Al ‘Iraqi (826 H).

2. Sistem Digital
Melakukan takhrij hadis secara konvensional adalah
sangat baik, namun demikian ia membutuhkan waktu yang
relatif lama. Untuk mempercepat proses penelusuran dan
pencarian hadis dapat menggunakan antara lain: aplikasi
ensiklopedi hadis, aplikasi Maktabah Syamilah, dan software
Mausu’ah al-Hadis al-Syarif al-Kutub al-Tis’ah.
a. Software Mausu’ah al-Hadis al-Syarif al-Kutub al-
Tis’ah
Software Mausu’ah al-Hadis al-Syarif al-Kutub al-Tis’ah
program ini merupakan software computer yang tersimpan

9
MODUL ALQURAN HADIS PPG DALAM JABATAN TAHUN 2019

dalam compact disk read only memory (CD-ROM) yang


diproduksi oleh Sakhr tahun 1991 edisi 1.2.
Program ini memuat seluruh hadis yang terdapat dalam
9 kitab hadis (al-kutub al-tis’ah) yaitu: Sahih al-Bukhari, Sahih
Muslim, Sunan Abi Dawud, Sunan al-Tirmizi, Sunan al-Nasa’i,
Sunan ibn Majah, Musnad Ahman ibn Hanbal, Muwatta’ Malik
dan Sunan al-Darimi lengkap dengan sanad dan matannya. Di
samping itu, program ini juga mengandung data-data tentang
biografi, daftar guru dan murid, al-jarh wa al-ta’dil, dan semua
periwayat hadis yang ada di dalam al-kutub al-tis’ah. Program
ini juga dapat menampilkan skema sanad, baik satu jalur
maupun semua jalur periwayatannya.
Secara umum, penelitian hadis yang bisa dilakukan
melalui CD program tersebut mencakup lima aspek, yaitu:
1) Takhrij al-hadis (pelacakan hadis pada 9 kitab hadis
lengkap dengan sanad dan matannya.
2) I’tibar al-Sanad, yaitu pembeberan seluruh jalur sanad
pada sebuah hadis atau berita dengan maksud untuk
mengetahui sejauh mana tingkat hadis tersebut ditinjau
dari aspek kualitas rawinya.
3) Naqd al-sanad, yaitu kiritik sanad atau tinjauan aspek
kualitas dan persambungan (ittisal) mata rantai sanad yang
dimiliki oleh suatu hadis, guna mengetahui sisi kualitas
hadis dilihat dari aspek wurud al-hadis.
4) Naqd al-matan, yaitu kritik matan atau tinjauan
redaksional maupun substansial dari sebuah berita atau
hadis yang telah diketahui secara pasti orisinalitas dan
otentisitas hadis tersebut dalam tinjauan sanad.
5) Natijah, yaitu kesimpulan akhir dari sebuah penelitian
tentang hadis tertentu baik nilai sanad maupun nilai
matannya.
Dari kelima aspek di atas, hanya tiga aspek yang bisa
diakses secara lengkap dan jelas melalui program CD hadis.
Sementara dua aspek yang lain membutuhkan perangkat yang
lain di luar CD hadis, yaitu kekuatan analisis peneliti dalam
meneliti hadis baik dari aspek “tersurat” maupun “tersirat” dari
hadis yang diteliti, di samping tentunya kemampuan peneliti
dalam menerapkan berbagai kaidah yang berlaku dalam

10
MODUL ALQURAN HADIS PPG DALAM JABATAN TAHUN 2019

penelitian hadis. Kedua aspek ini adalah naqd al-matan dan


natijah. Sementara tiga aspek yang dimungkinkan
penelitiannya secara capat dan lengkap melalui CD hadis
adalah takhrij al-hadis, i’tibar al-sanad dan naqd al-sanad.
Untuk menelusuri dan mencari hadis dengan program
ini, ada 8 cara yang bisa ditempuh, yaitu:
1) Dengan memilih lafadz yang terdapat dalam daftar lafaz
yang sesuai dengan hadis yang dicari.
2) Dengan mengetik salah satu lafaz dalam matan hadis.
3) Berdasarkan tema hadis.
4) Berdasarkan kitab dan bab yang sesuai dengan kitab
aslinya.
5) Berdasarkan nomor urut hadis.
6) Berdasarkan pada periwayat hadis.
7) Berdasarkan aspek tertentu pada hadis.
8) Berdasarkan takhrij hadis.

b. Aplikasi Ensiklopedi Hadis


Ensiklopedi Hadis adalah kitab hadis digital yang
dilengkapi dengan terjemahan Bahasa Indonesia dan fitur-fitur
untuk menganalisis dan mempelajari hadis-hadis yang
diriwayatkan oleh 9 Imam hadis. Kitab hadis digital ini dapat
digunakan sebagai media dan sumber belajar untuk
menelusuri asal-usul sebuah hadis, memahami makna sebuah
hadis, jalur periwayatan hadis dan biografi singkat setiap
sanadnya, derajat hadis, keterkaitan sebuah hadis dengan
hadis-hadis lain, kategorisasi sebuah hadis, dan indeks hadis
berdasarkan tema-tema tertentu. Keunggulan aplikasi ini
adalah tampilannya sederhana, mudah digunakan, memiliki
konten dan fitur-fitur yang lengkap, tersedia dalam versi
offline, online, dan mobile.
Langkah langkah takhrij hadis menggunakan aplikasi
ensiklopedi hadis:
1) Download aplikasi ensiklopedi hadis melalui playstore
(android) atau app store (iphone)
2) Buka aplikasi ensiklopedi hadis
3) Klik menu search di bagian bawah
4) Cari hadis yang anda inginkan

11
MODUL ALQURAN HADIS PPG DALAM JABATAN TAHUN 2019

Melalui:
a) Menulis nomor hadis
b) Menulis potongan hadis
c) Menulis tema hadis
d) Menulis sanad hadis atau perawi hadis
5) Setelah kita menulis kata kunci hadis yang kita inginkan
kita bisa mencari hadis tersebut dari 9 kitab hadis secara
individual yang ada dalam aplikasi akan tetapi kita juga
dapat melihat hadis tersebut dalam semua kitab dengan
mengeklik cari di semua buku
6) Setelah itu seleksi hadis sesuai hadis yang dikehendaki dan
akan muncul hadis beserta kitab dan nomor hadis tersebut
7) Kita juga bisa mencari hadis yang terkait dengan hadis
yang kita kehendaki dengan mengeklik hadis terkait yang
ada pada bagian paling bawah dari hadis (dibawah
terjemah Bahasa indonesia)
8) Untuk mengecek kashahihan hadis di aplikasi ensiklopedi
hadis sudah ada indikator bahwa hadis itu shahih, hasan,
dan dhaif sedangkan ketika anda ingin mengecek sendiri
langkah-langkah nya adalah sebagai berikut:
a) Ketahui syarat-syarat hadis shahih sebagai berikut
1) Sanad bersambung
Adapun untuk mengetahui bahwa sanad itu sambung
maka kita harus mengetahui sighot attahammul wal ada
yang pada umumnya dikelompokkan menjadi dua
sebagai berikut
I. Lafadz meriwayatkan hadis dari bagi para rawi yang
mendengar langsung dari gurunya
‫) ﺴﻤﻌﻨﺎ‬- ‫ = ( ﺴﻤﻌﺕ‬aku /kami telah mendengar
seseorang
(‫ﺤﺩﺜﻨﺎ‬ -‫=)ﺤﺩﺜﻨﻰ‬ seseorang telah menyampaikan hadis

kepadaku/kami
(‫ﺃﺨﺒﺭﻨﺎ‬ -‫ = )ﺃﺨﺒﺭﻨﻰ‬seseorang telah mengabarkan
kepadaku/kami

12
MODUL ALQURAN HADIS PPG DALAM JABATAN TAHUN 2019

(‫ﺃﻨﺒﺄﻨﺎ‬ - ‫= )ﺃﻨﺒﺄﻨﻰ‬ seseorang telah menceritakan

kepadaku/ kami
(‫ﻠﻨﺎ‬ ‫ ﻗﺎﻝ‬- ‫)ﻗﺎﻝ ﻠﻰ‬ = seseorang telah berkata

kepadaku/kami
(‫ﺫﻜﺭﻠﻨﺎ‬ -‫)ﺫﻜﺭﻠﻰ‬ = seseorang telah menuturkan

kepadaku/kami
II. Lafal riwayat bagi rawi yang mungkin mendengar
sendiri atau tidak mendengar sendiri, kita bisa
mengecek sambung atau tidaknya sanadnya dengan
cara melihat tahun wafat melalui biografi perawi
‫=ﺭﻭﻯ‬ ( diriwayatkan oleh )

‫=ﺤﻜﻰ‬ ( dihikayatkan oleh )

‫=ﻋﻥ‬ ( dari )

‫=ﺃﻥ‬ ( bahwasanya )

‫=ﻘﺭﺉ‬ ( di bacakan )

2) Periwayat dalam sanad bersifat adil


3) Periwayat dalam sanad bersifat dhabit
4) Sanad hadis terhindar dari syudzudz
5) Sanad hadis terhindar dari ‘illat
6) Klik symbol orang yang berada di atas hadis maka
seketika itu juga perawi perawi dan biografi dari perawi
akan terlihat.
7) Klik komentar ulama untuk mengetahui komentar
ulama tentang rawi
8) Untuk mengecek bahwasanya hadisnya memenuhi
syarat keshahihan yang berupa perawi adil dan dhabit
kita juga harus tahu tentang jarh wat ta’dil yang lafadz-
lafadz nya sebagai berikut:
a) Lafadz jarh

13
MODUL ALQURAN HADIS PPG DALAM JABATAN TAHUN 2019

• Pertama, Menggunakan lafadz yang menunjukan


kecacatan perawi yang sangat parah, misalnya
dengan kata-kata: ‫ ركن الﻜذب‬،‫أكذب الﻨﺎس‬
(Manusia paling pendusta, tiangnya dusta). Lafal
yang dipergunakan pada peringkat ini
menunjukkan jarh yang bersangatan.
• Kedua, Menggunakan lafadz yang menunjukan
bahwa perawi memang sering berdusta namun
tidak separah tingkatan pertama. Lafadz yang
digunakan misalnya: ‫ وضﺎع‬,‫كذاب‬ (pendusta,

pengada-ada) meskipun lafal yang dipergunakan


menunjukkan bersangatan (mubalaghah), tetapi
lebih lunak dari peringkat yang pertama.
• Ketiga, Menggunakan lafadz yang menunjukan
bahwa bahwa perawi dituduh berdusta lafadz yang
digunakan misalnya:

,‫ ُم ْْتُْوق‬,‫ َهﺎلاك‬,‫ث‬ ‫ يﺴ ار ُق ْ ا‬,‫ض اع‬


َ ْ‫اْلَدي‬ ‫متَّهم اِبلْ َﻜ اذ ا‬
‫ ُمت َ ا‬,‫ب‬
ْ َ ْ ‫َّهم ِبلْ َو‬ َُ
‫س باﺜا َﻘة‬
َ ‫لَْي‬
(tertuduh dusta, tertuduh mengada-ada, mencari
Hadis, celaka, ditinggalkan, tidak tsiqat)
• Keempat, Menggunakan lafadz yang menunjukan
bahwa hadis diriwayatkan sangat lemah. Lafadz
yang digunakan:

‫ب‬ ‫ لَْي ا‬,‫ضﻌاْيف اجدًّا‬ ‫ طُر ا‬,‫رَّد ح ادي ﺜه‬


ُ َ‫ لَ يُﻜْت‬,‫س ب َش ْيء‬
َ َ ,ُ‫اح َحديْﺜُه‬
َ ُُ ْ َ ُ
‫ا‬
ُ‫َحديْﺜُه‬
(ditolak Hadisnya, dibuang Hadisnya, lemah sekali,
tidak ada apa-apanya, tidak dituliskan Hadisnya)
• Kelima, Menggunakan lafadz yang menunjukan
bahwa perawi itu lemah atau tidak kokoh
hafalannya atau banyak yang mengingkarinya.
Lafadz yang digunakan misalnya:

14
MODUL ALQURAN HADIS PPG DALAM JABATAN TAHUN 2019

‫اْلَ اديْثا‬
ْ ‫ب‬ ْ ‫ضﻌاْيف ُم‬
ُ ‫ضطَّار‬
‫ا‬
َ ،‫لَ ُُْيتَ ُج باه‬
َ ،ُ‫ض َّﻌ ُف ْوه‬
(goncang hadisnya, tidak dijadikan Hujjah, para
ulama hadis melemahkannya, dia lemah)
• Keenam, Mengemukakan sifat perawi untuk
membuktikan kedhaifan perawi, namun sudah
mendekati tingkat al-ta’dil. Lafadz yang digunakan
misalnya:
‫ غري أو ثق‬,‫ فيه ضﻌيف‬،‫ ليس حبجة‬,‫ فيه مﻘﺎ ل‬,‫ليس بذلك الﻘوي‬
‫مﻨه‬
(tidak kuat, padanya ada yang
dipertanyakan/pembicaraan, tidak termasuk
hujjah, padanya terdapat kelemahan, perawinya
lebih tsiqat dari padanya).
b) Lafadz ta’dil
• Pertama, ‫ ليس لَهُ نَ اظ ْري‬,‫َّﺎس‬
‫ أ ضﺒط الﻨ ا‬, ‫أو ثق الﻨَّﺎس‬
(orang yang paling tsiqat/terpercaya, paling
dabit, tiada bandingan baginya),
• Kedua, ‫ﺄل َﻋْﻨهُ أ َْو َﻋ ْن امﺜْﻠا اه‬
ُ ‫فُالَن لَ يَ ْﺴ‬
(si fulan tidak perlu dipertanyakan tentang
dirinya, atau diragukan lagi keadilannya),
• Ketiga, ‫ ثاَﻘة َح افظ‬,‫ ثاَﻘة َمﺄْ ُم ْون‬,‫ثاَﻘة ثاَﻘة‬
(terpercaya lagi terpercaya, terpercaya lagi
jujur, terpercaya lagi mempunyai kekuatan
hafalan yang baik),
• Keempat, , ‫ ﻋدل‬,‫ ﻋدل حﺎفظ‬,‫ إمﺎم‬,‫ حجة‬,‫متﻘن‬
‫ضﺎبطﺜﺒت‬
(kokoh, sempurna, hujjah, iman, adil lagi hafiz,
adil lagi dabit)
• Kelima, , ‫ ل أبس به ﻗصدو‬,‫مﺄمون‬

15
MODUL ALQURAN HADIS PPG DALAM JABATAN TAHUN 2019

(benar, jujur, tidak ada masalah). Lafal-lafal


tersebut hanya menunjukkan keadilan
seseorang, tetapi tidak menunjukkan ke
dabitannya.
Keenam, ‫ صدوق‬,‫ صويﻠح‬,‫ ليس بﺒﻌيد من الصواب‬,‫شيخ‬
‫إن شﺎء هللا‬
(syeikh, tidak jauh dari benar, gak baik,
semoga benar). Lafal-lafal ini menunjukkan
seseorang perawi itu sudah mendakati jarh.
9) Lihat penghubung antara rawi satu dengan yang lain
(dilihat dalam hadis) untuk mengetahui tahammul
wal ada (maka ketika anda sudah melakukan itu
semua anda bisa mengecek keshahihan hadis akan
tetapi anda hanya bisa mengecek apakah hadis itu
memenuhi tiga dari lima syarat hadis tersebut,
sedangkan dua syarat yang lain tidak bisa dilihat
dalam aplikasi)
10) Untuk melihat kualitas hadis dari segi kuantitas
sanad anda juga bisa mengeklik hadis terkait di
bagian paling bawah dari hadis yang kita tuju.

Rangkuman
Mahmûd al-Thahhân membagi metode takhrîj ke dalam
lima kategori, yaitu:
a. Takhrîj dengan jalan mengetahui sahabat yang meriwayatkan
hadis.
b. Takhrîj dengan jalan mengetahui lafal awal matan hadis.
c. Takhrîj dengan jalan mengetahui lafal matan hadis yang jarang
beredar.
d. Takhrîj dengan jalan mengetahui tema hadis.
e. Takhrîj dengan jalan mengetahui keadaan matan dan sanad
hadis.
Penelitian hadis yang bisa dilakukan melalui CD Mausu’ah
al-Hadis al-Syarif al-Kutub al-Tis’ah, program tersebut mencakup
lima aspek, yaitu: Takhrij al-hadis, I’tibar al-Sanad, Naqd al-
sanad, Naqd al-matan, dan Natijah.

16
MODUL ALQURAN HADIS PPG DALAM JABATAN TAHUN 2019

Ensiklopedi Hadis adalah kitab hadis digital yang


dilengkapi dengan terjemahan Bahasa Indonesia dan fitur-fitur
untuk menganalisis dan mempelajari hadis-hadis yang
diriwayatkan oleh 9 Imam hadis.
DAFTAR PUSTAKA

‘Ajjal al-Khathib, Muhammad Ushul al-Hadis: ‘Ulumuhu wa


Mushthalahuhu, t.k: Dar al-Fikr, 1989 H
Abu Lubahan Husain, Al-Jarh Wa Al-Ta’dil, Riyad, Dar Al-Lwa’,
1979
Ahmad, Muhammad Ulumul Hadis, (Bandung: Pustaka Setia,
2004.
Ahmad, Muhammad. Ulumul Hadis, Bandung: Pustaka Setia,
2004.
Al-Hadi, Abu Muhammad Al-Mahdi Ibn Abd Al-Qadir. Thariqu
Takhriq Hadis Rasulullah ‘Alaihi Wasallam. Darul
Ikhtisam
Al-Kinani, Ar-Risalatul Mustatrofah, Damaskus: Darul Fikr, 1383
H
Al-Marbawi, Muhammad Idris ‘Abdul Rauf, Kamus Idris Al-
Marbawi, Bandung : Al – Ma’arif, t.th.
Al-Qaththan, Manna Pengantar Studi lmu Hadis, Jakarta Timur:
Pustaka Al-Kautsar, 2005
Al-Thahhân, Mahmûd, Ushûl al-Takhrîj wa Dirâsah al-Asânîd,
Kairo: Dâr al-Kutub al-Salafiyah, 1982.
At- Thahan, Mahmud “Metode Takhrij dan Penelitian Sanad
Hadis”, Surabaya: PT Bina Ilmu, 1995
Ath-Thahan, Mahmud. Metode Takhrij dan Penelitian Sanad
Hadis, Surabaya: Bina Ilmu, 1995.
Ath-Thahan, Mahmud. Ushul At-Takhrij wa Dirosah As-Sanid,
Riyadh : Maktabah Rosyad, 1991.
Bukhari, Imam Shahih al-Bukhari, jld. V Beirut: Dar Ibnu Katsir,
1987
Hasbi Ash Shiddieqy, Muhammad Sejarah dan Pengantar Ilmu
Hadis, Semarang: PT. Pustaka riski Putra, 1997
Husain, Ahmad Kajian Hadis Metode Takhrij, Jakarta Timur:
Pustaka Al Kaustar,1993

17
MODUL ALQURAN HADIS PPG DALAM JABATAN TAHUN 2019

Husain, Ahmad. Kajian Hadis Metode Takhrij, Jakarta Timur:


Pustaka Al Kaustar.1993.
Idris, Studi Hadis, Jakarta: Prenada Media Group, 2010
Ismail, Syuhudi Metodologi Penelitian Hadit Nabi, Jakarta: Bulan
Bintang, 1991
Ismail, Syuhudi. Metodologi Penelitian Hadit Nabi, Jakarta: Bulan
Bintang. 1991.
M. Hasbi Ash Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadis,
Jakarta: Bulan Bintang, 1954
Mahmud Ath-Thahan, Metode Takhrij dan Penelitian Sanad
Hadis, Surabaya: PT.Bina Ilmu, 1999
Majid Khon, Abdul Ulumul Hadis, Jakarta: Amzah, 2007
Majid Khon, Abdul. Ulumul Hadis. Jakarta: Amzah. 2007.
Mohammad Gufron, Rahmawati, Ulumul Hadis Praktis dan
Mudah, Yogyakarta: Teras, 2013.
Mudasir, Ilmu Hadis, Bandung: Pustaka Setia, 1999
Muhaimin, Kawasan dan Wawasan Studi Islam, Jakarta: Fajar
Inter Pratama Offset 2005.
Nuruddin Itr, Manhaj al-Naqd fi ‘Ulum al-Hadis, Beirut: Dar al-
Fikr al-Mu’ashir, 1997.
Rahman, Fatchur Ikhtisar Mushthalahu‟l-Hadis,Cet. Ke-1,
Bandung: PT Al-Ma‟arif, 1974
Ranuwijaya, Utang Ilmu Hadis, Jakarata: Gaya Media
Pratama,1996
Ranuwijaya, Utang. Ilmu Hadis. Jakarta: Gaya Media
Pratama.1996.
Suparta, Munzier “Ilmu Hadis”, Jakarta : PT Raja Grafindo,
Persada, 2008
Tirmidzi, Imam, Sunan Tirmidzi, jld. V Beirut: Dar Ihya al-Turats
al-‘Arabi, t.th

18
MODUL ALQURAN HADIS PPG DALAM JABATAN TAHUN 2019

19

Anda mungkin juga menyukai