KEPUTUSAN
DIREKTUR RS KARTINI KUPANG
NOMOR:142/SK/DIR/VIII/2015
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN BEDAH
Menetapkan :
KEBIJAKAN PELAYANAN BEDAH.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila dikemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.
DITETAPKAN DI : KUPANG
TANGGAL : 01 JUNI 2015
A. Kebijakan Umum
1. Ketepatan pelayanan bedahditerapkan untuk mencegahsalah-lokasi, salah prosedur,
salah-pasien operasi.
2. Dalam memberikan pelayanan kesehatan di rumah sakit setiap anggota tim harus
menerapkan komunikasi yang adekuat antar anggota tim, melibatkan pasien didalam
penandaan operasi, dan memverifikasi lokasi operasi.
3. Ketepatan tersebut merupakan indikator keselamatan operasi yang harus diperhatikan
dan diterapkan, karna akan berdampak fatal terhadap keselamatan pasien jika tidak
dilaksanakan.
B. Kebijakan Khusus
1. Persiapan sebelum operasi yang meliputi pengukuran tanda-tanda vital, persiapan
cukur dilakukan di ER oleh perawat ER.
2. Penandaan lokasi operasi di RS Kartini menggunakan tanda ‘yes’ pada sisi atas mata
yang akan dioperasi. Penandaan dibuat oleh operator yang akan melakukan tindakan,
dilakukan saat pasien terjaga dan sadar jika memungkinkan, dan harus terlihat sampai
saat akan diinsisi.
3. Tepat prosedur adalah tahapan verifikasi yang dilakukan sebelum tahapan
pembedahanmenggunakan checklist.
Tahapan verifikasi praoperatif dilakukan dengan :
Menginformasikan kepada pasien dan keluarga mengenai prosedur, rencana
operasi, dan risiko operasi
Mendokumentasikan semua prosedur yaitu prosedur yang lengkap dan rencana
anastesi
Verifikasi dokumen inform consent untuk mengidentifikasi pasien secara
benar
Mempersiapkan semua hasil laboratorium yang relevan dan verifikasi identitas
pasien
Mengecek tanda lokasi yang akan dilakukan pembedahan
Verifikasi rencana operasi
Verifikasi prosedur operasi
Verifikasi posisi yang benar pada meja operasi
Verifikasi kesiapan alat
Tahap sebelum insisi (tahap time out) memungkinkan setiap pertanyaan yang
belum terjawab dan kesimpangsiuran dibereskan. Tahapan ini dilakukan di
tempat tindakan akan dilakukan, tepat sebelum pasien operasi dan melibatkan
seluruh tim operasi.
3. Ketepatan pasien adalah prosedur pemastian ketepatan pasien sebelum dilakukan
tindakan pembedahan, yang bertujuan untuk memastikan kesesuaian identitas pasien
yang akan dilakukan tindakan pembedahan.
Ketepatan pasien dilakukan dengan :
a. Konfirmasi anggota tim (nama dan peran)
b. Konfirmasi identitas pasien, dengan menanyakan nama maupun dengan melihat
gelang identitas pasien.
c. Mencocokan identitas tersebut dengan berkas rekam medis pasien
d. Identifikasi pasien dan prosedur sebelum pasien masuk kamar operasi, sebelum
anastesi dan sebelum dilakukan tindakan insisi
e. Pastikan kelengkapan pemeriksaan penunjang yang mendukung
4. Pasien post operasi diterima oleh perawat ER dan pasien diobservasi di ER selama 2
jam. Jika tidak ada keluhan pasien akan dipulangkan oleh dokter jaga ER, sedangkan
bila ada keluhan pasien akan dirawatinapkan.
DITETAPKAN DI : KUPANG
TANGGAL : 01 JUNI 2015