Anda di halaman 1dari 3

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR

Tentang
KEBIJAKAN PELAYANAN BEDAH
NOMOR : 179/SK/DIR/XII/2016

DIREKTUR RSKIA ;
Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RSKIA, maka diperlukan
penyelenggaraan pelayanan bedah yang bermutu tinggi;
b. Bahwa agar pelayanan bedah di RSKIA dapat terlaksana dengan baik, perlu
adanya kebijakan Direktur RSKIA sebagai landasan bagi penyelenggaraan
pelayanan bedah;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam poin a dan
b, maka perlu ditetapkan dengan keputusan Direktur RSKIA.
Mengingat : 1. UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1691/Menkes/Per/VIII/2011 bab IV
tentang keselamatan pasien rumah sakit
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : Keputusan Direktur RSKIA Tentang Kebijakan Pelayanan Kamar Operasi;
KEDUA : Kebijakan pelayanan kamar operasi RSKIA sebagaimana tercantum dalam
lampiran keputusan ini;
KETIGA : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan kamar operasi RSKIA
dilaksanakan oleh manajer pelayanan RSKIA;
KEEMPAT : Surat keputusan ini berlaku sejak ditetapkan sampai ada perubahan atau dicabut
kembali;
KELIMA : Apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan dibetulkan sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di : Sleman
Mengetahui, Pada tanggal : 1 Desember 2016
Komisaris Direktur,

dr. Dwikisworo Setyowireni, Sp.A drg. Wiwik Lestari

Lampiran.
SK Direktur Nomor : 179/SK/DIR/XII/2016 Tentang Kebijakan Pelayanan Bedah, berikut ini
lampiran tentang pelayanan kamar operasi :
1. Setiap pasien yang akan dilakukan tindakan operasi diberikan informasi / penyuluhan
mengenai prosedur yang akan dijalani khususnya prosedur pre medical / pre anestesi
2. Pelaksanaan identifikasi lokasi operasi dengan melibatkan pasien dan keluarga dalam
proses penandaan dan dilakukan oleh dokter operator
3. Penandaan lokasi operasi dengan memberikan tanda checklist (V) dengan spidol
permanent warna hitam dan warna merah pada kulit warna gelap
4. Jika terjadi cito operasi penandaan dapat dilakukan diruang penerimaan pasien
dikamar operasi dengan melibatkan pasien, keluarga dan dokter operator
5. Proses pelaksanaan memverifikasi pasien saat pre operasi, tepat lokasi, tepat prosedur,
dan tepat pasien dan semua dokumen serta peralatan yang diperlukan tersedia dan
tepat serta dilakukan check list oleh petugas kamar operasi
6. Proses untuk memastikan tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat pasien termasuk
prosedur medis dan tindakan pengobatan gigi atau dental yang dilaksanakan diluar
kamar operasi telah dilaksanakan oleh staf
7. Pada setiap pasien yang akan dilakukan tindakan operasi prinsip pencegahan dan
pengendalian infeksi selalu dijalankan
8. Setiap pasien sewaktu dikamar operasi dilakukan identifikasi meliputi :
a. Jenis operasi
b. Lokasi yang akan dioperasi
c. Informed consent
9. Bila terjadi bencana / hospital disaster plan, kamar operasi siap untuk berperan di
dalam penaggulangannya
10. Perhitungan kassa dilakukan sebelum penutupan lapisan peritonium bila terdapat
ketidaksesuaian penghitungsn kassa dan atau alat sebelum dan sesudah operasi maka
dilakukan penghitungan ulang dan sayatan operasi belum ditutup
11. Informasi penjadwalan pasien operasi (baik efektif maupun darurat) didapatkan dari
bagian admission dan tulisan pada papan informasi jadwal operasi untuk dilengkapi
oleh petugas kamar bedah, bila ada penundaan atau perubahan jadwal operasi dari
operator segera diinformasikan kepada pasien, keluarga pasien dan dokter anestesi
12. Laporan operasi harus ditulis oleh dokter operator secara lengkap sesuai dengan
formulir yang sudah tersedia dan disimpan dalam kamar operasi pasien
13. Bila ada perluasan tindakan operasi, operator harus memberikan informasi kepada
penanggung jawab pasien sebelum perluasan operasi dilakukan dan penanggung jawab
pasien harus menandatangani informed consent
14. Dokter operator melaporkan tindakan ke bagian penanggung jawab kamar operasi (bisa
langsung ke manajemen)
15. Petugas penanggung jawab kamar operasi lapor ke manajemen untuk proses penetapan
kelas tindakan dan tarif
16. Manajemen mengusulkan penambahan ke komite medis dan SMF yang bersangkutan
beserta usulan tarif dan jasa medisnya.

Ditetapkan di : Sleman
Mengetahui, Pada tanggal : 1 Desember 2016
Komisaris Direktur,

dr. Dwikisworo Setyowireni, Sp.A drg. Wiwik Lestari

Anda mungkin juga menyukai