Anda di halaman 1dari 5

KEPUTUSAN DIREKTUR

RUMAH SAKIT MATA PEKANBARU EYE CENTER


NOMOR : 0134/KEPDIR/RSPBEC/X/2019

TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN BEDAH
PADA RUMAH SAKIT MATA PEKANBARU EYE CENTER

DIREKTUR RUMAH SAKIT MATA PEKANBARU EYE CENTER

Menimbang : a Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit


Mata Pekanbaru Eye Center, maka diperlukan penyelenggaraan
pelayanan kamar bedah yang bermutu tinggi.
b. Bahwa agar pelayanan kamar bedah di Rumah Sakit Mata
Pekanbaru Eye Center terlaksana dengan baik, perlu adanya
Kebijakan direktur rumah sakit mata pekanbaru eye center sebagai
landasan penyelenggaraan pelayanan kamar bedah dirumah sakit
mata pekanbaru eye center.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
point a dan b diatas, makanya perlu ditetapkan Keputusan Direktur
rumah sakit mata pekanbaru eye center.

Mengingat : a Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009


Tentang Kesehatan.
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
Tentang Rumah Sakit
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004
Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437).
d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004
Tentang Praktek Kedokteran.
MEMUTUSKAN

Menetapka
n
kesatu : Kebijakan Pelayanan Kamar Bedah Dirumah Sakit
Mata Pekanbaru Eye Center
Memberlakukan kebijakan sebagai mana terlampir dalam surat
keputusan unit kamar bedah dirumah sakit mata pekanbaru eye
center.
Kedua : Kebijakan pelayanan kamar bedah sebagaimana dimaksud dalam
diktum kesatu sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelayanan
bedah dirumah sakit mata pekanbaru eye center.
Ketiga : Kebijakan pelayanan kamar bedah dirumah sakit mata pekanbaru
eye center.
keempat : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan kamar
kamar bedah dirumah sakit mata pekanbaru eye center
dilaksanakan oleh bidang pelayanan medis dan keperawatan.
kelima : Untuk tatalaksananya disesuaikan dengan SPO yang terlampir.
keenam : Apabila dikemudian hari terdapat kekurangan dan atau kekeliruan
dalam keputusan direktur ini, maka akan diadakan perubahan
sebagaimana mestinya.
Ketujuh : Keputusan direktur ini berlaku ejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Pekanbaru
Pada tanggal : 7 Oktober 2019

DIREKTUR

dr. Vinna Taulina, MMR


NIK: 10.68.2018
Lampiran :
Nomor :
Tentang : Kebijakan Pelayanan kamar bedah
Tanggal : 21 Oktober 2019

KEBIJAKAN PELAYANAN BEDAH


RUMAH SAKIT MATA PEKANBARU EYE CENTER
A. Kebijakan umum
1. Peralatan Unit Kamar Bedah selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
2. Pelayanan Unit Kamar Bedah harus selalu berorientasi kepada mutu dan keselamatan
pasien.
3. Semua petugas Unit kamar bedah harus memiliki izizn sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
4. Dalam melaksanakan tugasnya, setiap petugas wajib mematuhi ketentuan yang ada
dalam Keselamatan dan Kesehata Kerja (K3RS)
5. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar operasional yang
berlaku, etika profesi, etiket dan menghormati hak pasien.
6. Setiap bulan harus membuat laporan

B. Kebijakan khusus
1. Setiap pasien yang akan dilakukan tindakan operasi diberikan informasi/penjelasan
tentang prosedur pembedahan yang akan dilakukan dan jenis anestesi yang akan
digunakan.
2. Pada setiap pasien yang akan dilakukan tindakan operasi prinsip PPI selalu
dijalankan.
3. Setiap pasien yang dikamar operasi dilakukan identifikasi meliputi :
a. Inform Consent
b. Lokasi yang akan di operasi
c. Jenis operasi
d. Checklist patient safety
4. Bila terjadi kecelakaan/kegagalan dari tindakan operasi yang dimaksud, hal tersebut
dilaporkan kepada manager bidang pelayanan dan keperawatan untuk tindak lanjut.
5. Informasi penjadwalan pasien operasi (elektif/cito) didapat dari bagian rawat jalan,
rawat inap dan UGD ditulis dipapan informasi jadwal operasi. Bila ada penundaan
dan perubahan jadwal operasi segera di informasikan kepada pasien, keluarga pasien,
dan dokter operator.
6. Laporan operasi harus ditulis oleh dokter operator secara lengkap sesuai dengan
formulir yang sudah tersedia dan disimpan dalam berkas rekam medis pasien,
meliputi:
a. Diagnose pre dan post operasi
b. Nama operator, instrument dan sirkuler
c. Nama prosedur dan teknik pembedahan dari awal insisi sampai dengan tutup luka.
d. Specimen bedah untuk pemeriksaan jika ada
e. Catatan komplikasi spesifik
f. Tanggal, waktu dan tanda tangan operator yang bertanggung jawab.
7. Bila ada tindakan perluasan tindakan operasi, operator harus memberikan informasi
kepada penanggung jawab pasien sebelum dan atau setelah perluasan operasi
dilakukan dan penanggungjawab pasien harus menandatangani inform consent.
8. Setiap petugas atau perawat kamar bedah harus mengikuti pelatihan yang
diprogramkan.
9. Untuk pasien yang berkebutuhan khusus (pasien tidak kooperatif) yang akan
dilakukan pembedahandengan lokal anestesi, keluarga pasien diijinkan untuk masuk
mendampingi kedalam ruang operasi.

Ditetapkan di : Pekanbaru
Pada tanggal : 21 Oktober 2019

DIREKTUR
dr. Vinna Taulina, MMR
NIK: 10.68.2018

Anda mungkin juga menyukai