TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN BEDAH
PADA RUMAH SAKIT MATA PEKANBARU EYE CENTER
Menetapka
n
kesatu : Kebijakan Pelayanan Kamar Bedah Dirumah Sakit
Mata Pekanbaru Eye Center
Memberlakukan kebijakan sebagai mana terlampir dalam surat
keputusan unit kamar bedah dirumah sakit mata pekanbaru eye
center.
Kedua : Kebijakan pelayanan kamar bedah sebagaimana dimaksud dalam
diktum kesatu sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelayanan
bedah dirumah sakit mata pekanbaru eye center.
Ketiga : Kebijakan pelayanan kamar bedah dirumah sakit mata pekanbaru
eye center.
keempat : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan kamar
kamar bedah dirumah sakit mata pekanbaru eye center
dilaksanakan oleh bidang pelayanan medis dan keperawatan.
kelima : Untuk tatalaksananya disesuaikan dengan SPO yang terlampir.
keenam : Apabila dikemudian hari terdapat kekurangan dan atau kekeliruan
dalam keputusan direktur ini, maka akan diadakan perubahan
sebagaimana mestinya.
Ketujuh : Keputusan direktur ini berlaku ejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di : Pekanbaru
Pada tanggal : 7 Oktober 2019
DIREKTUR
B. Kebijakan khusus
1. Setiap pasien yang akan dilakukan tindakan operasi diberikan informasi/penjelasan
tentang prosedur pembedahan yang akan dilakukan dan jenis anestesi yang akan
digunakan.
2. Pada setiap pasien yang akan dilakukan tindakan operasi prinsip PPI selalu
dijalankan.
3. Setiap pasien yang dikamar operasi dilakukan identifikasi meliputi :
a. Inform Consent
b. Lokasi yang akan di operasi
c. Jenis operasi
d. Checklist patient safety
4. Bila terjadi kecelakaan/kegagalan dari tindakan operasi yang dimaksud, hal tersebut
dilaporkan kepada manager bidang pelayanan dan keperawatan untuk tindak lanjut.
5. Informasi penjadwalan pasien operasi (elektif/cito) didapat dari bagian rawat jalan,
rawat inap dan UGD ditulis dipapan informasi jadwal operasi. Bila ada penundaan
dan perubahan jadwal operasi segera di informasikan kepada pasien, keluarga pasien,
dan dokter operator.
6. Laporan operasi harus ditulis oleh dokter operator secara lengkap sesuai dengan
formulir yang sudah tersedia dan disimpan dalam berkas rekam medis pasien,
meliputi:
a. Diagnose pre dan post operasi
b. Nama operator, instrument dan sirkuler
c. Nama prosedur dan teknik pembedahan dari awal insisi sampai dengan tutup luka.
d. Specimen bedah untuk pemeriksaan jika ada
e. Catatan komplikasi spesifik
f. Tanggal, waktu dan tanda tangan operator yang bertanggung jawab.
7. Bila ada tindakan perluasan tindakan operasi, operator harus memberikan informasi
kepada penanggung jawab pasien sebelum dan atau setelah perluasan operasi
dilakukan dan penanggungjawab pasien harus menandatangani inform consent.
8. Setiap petugas atau perawat kamar bedah harus mengikuti pelatihan yang
diprogramkan.
9. Untuk pasien yang berkebutuhan khusus (pasien tidak kooperatif) yang akan
dilakukan pembedahandengan lokal anestesi, keluarga pasien diijinkan untuk masuk
mendampingi kedalam ruang operasi.
Ditetapkan di : Pekanbaru
Pada tanggal : 21 Oktober 2019
DIREKTUR
dr. Vinna Taulina, MMR
NIK: 10.68.2018