TESIS
Oleh:
BASIR
NIM P1E123005
Oleh:
BASIR
NIM
P1E123005
vii
viii
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien
(Kemenkes, 2014). Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang standar pelayanan rumah sakit yang
menyebutkan bahwa pelayanan farmasi rumah sakit adalah bagian yang tidak
terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit yang berorientasi kepada
pelayanan pasien, yang menyediakan obat yang bermutu termasuk pelayanan
farmasi klinik, yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Tujuan pelayanan
farmasi rumah sakit adalah pelayanan farmasi yang paripurna, termasuk di
dalamnya adalah perencanaan pengadaan obat, sehingga dapat meningkatkan
mutu dan efisiensi pelayanan berupa: tepat pasien, tepat dosis, tepat cara
pemakaian, tepat kombinasi, tepat waktu dan tepat harga (Dirjen Binfar dan
Alkes, 2008).
Mutu pelayanan yang diberikan rumah sakit sangat berpengaruh terhadap
citra rumah sakit dan kepuasan pasien yang berkunjung ke rumah sakit tersebut.
Salah satu faktor yang berperan terhadap mutu pelayanan rumah sakit adalah
pengelolaan obat yang dilakukan di rumah sakit.
Pengelolaan obat di farmasi rumah sakit harus efektif dan efesien karena
obat harus ada saat dibutuhkan, dalam jumlah harga yang cukup, mutu terjamin
dan harga yang terjangkau. Pada dasarnya pengelolaan obat di farmasi rumah
sakit meliputi perencanaan, pengadaan, penyimpanan dan distribusi, keempat
tahap ini saling terkait dan saling mempengaruhi harus terkoordinasi dengan
optimal. Tingkat kualitas pengelolaan di farmasi rumah sakit perlu di nilai dan
salah satu tolak ukur yang digunakan untuk menilai adalah indikator (Dirjen
Binfar dan Alkes 2008).
Pengelolaan obat perlu untuk dilakukan untuk mencegah terjadinya
kekurangan obat (stock out), kelebihan obat (over stock), dan pembelian obat
secara cito. Apabila pasien tidak memperoleh pengobatan sebagaimana
mestinya dikarenakan ketersediaan obat yang selalu tidak ada, maka membuat
pasien merasa tidak puas dan berdampak buruk dengan citra rumah sakit
tersebut (Haryanti dkk, 2015). Menurut WHO di negara berkembang, biaya obat
sebesar 24-66% dari total biaya kesehatan. Belanja obat yang demikian besar
tentunya harus dikelola dengan efektif dan efisien.
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
5
C. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah:
1. Mengetahui proses pengedalian perencanaan dan persediaan obat yang
optimal agar tidak terjadi stock out pada persediaan kategori AV dengan ABC
-VEN di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kab.Gowa.
2. Mengetahui waktu untuk melakukan pembelian persediaan obat Reorder Point
(ROP), dan jumlah yang akan dipesan dengan metode Economic Order
Quantity (EOQ).
3. Mengetahui proses menggunakan metode konsumsi yang dikendalikan dengan
analisis ABC kombinasi VEN dan menghitung ROP serta EOQ dapat
digunakan sebagai acuan untuk dilaksanakan dalam pengelolaan di Rumah
Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kab.Gowa tahun 2019?
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang
pengedalian perencanaan dan persediaan obat serta dapat menilai tingkat
efisiensi pengelolaan obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit.
2. Bagi Instansi Pendidikan
Penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai pedoman untuk dapat di
lanjutkan peneliti selanjutnya terkait tahap pengendalian perencanaan dan
persediaan obat kategori AV dengan analisis ABC-VEN di Rumah Sakit.
6