Salah satu kegunaan dari model numerik dalam bidang oseanografi adalah untuk
mempelajari perilaku laut secara lebih mudah dan murah tetapi detail. Mudah dan murah
karena kita tidak perlu pergi ke laut, tahu sendiri kan, survey oseanografi itu cukup mahal dan
sulit. Detail, karena kita bisa menjadikan lokasi penelitian kita di laut menjadi sel-sel hingga
skala yang cukup rapat. Serta mentransfer fenomena oseanografi ke dalam persamaan-
persamaan diskrit/numerik. Banyak hal bisa dimodelkan, dari yang paling sederhana hingga
yang rumit amit-amit. Model seperti ini biasa disebut sebagai model numerik.
∂C 2
=−v ∇ C+ K ∇ C + R 1 ( c 1 , c 2 , … .. cn ) + S 1 ( x , y , z ,t )
∂t
Dimana:
−v ∇ C = suku adveksi
2
K ∇ C = suku difusi
C = konsentrasi polutan
V = kecepatan aliran
λx ≤ 1 α x ≤ 1
λy≤ 1α y≤ 1
λ x + λ y +2 α x +2 α y ≤ 1
Menurut Jamaluddin, et al. (2009) solusi numerik untuk persamaan pertama adalah
sebagai berikut: