Anda di halaman 1dari 2

Pemodelan

Pemodelan numerik oseanografi merupakan sebuah sistem untuk mempelajari suatu


fenomena oseanografi (dinamika laut) ke dalam persamaan-persamaan diskrit/numerik.
Dalam perkembangan ilmu oseanografi, model numerik dianggap cukup membantu dalam
menjelaskan fenomena-fenomena yang teramati di alam dengan lebih mendalam dimana
model numerik ini mampu menjelaskan kondisi pasang surut, arus, gelombang bahkan
kondisi Hidrodinamika di laut,

Salah satu kegunaan dari model numerik dalam bidang oseanografi adalah untuk
mempelajari perilaku laut secara lebih mudah dan murah tetapi detail. Mudah dan murah
karena kita tidak perlu pergi ke laut, tahu sendiri kan, survey oseanografi itu cukup mahal dan
sulit. Detail, karena kita bisa menjadikan lokasi penelitian kita di laut menjadi sel-sel hingga
skala yang cukup rapat. Serta mentransfer fenomena oseanografi ke dalam persamaan-
persamaan diskrit/numerik. Banyak hal bisa dimodelkan, dari yang paling sederhana hingga
yang rumit amit-amit. Model seperti ini biasa disebut sebagai model numerik.

Model Adveksi Difusi 2 Dimensi

Proses pemodelan diawali dengan pnentuan persamaan distribusi sebaran polutan,


dengan pedekatan persamaan model difusi-adveksi:

∂C 2
=−v ∇ C+ K ∇ C + R 1 ( c 1 , c 2 , … .. cn ) + S 1 ( x , y , z ,t )
∂t

Dimana:

−v ∇ C = suku adveksi

2
K ∇ C = suku difusi
C = konsentrasi polutan

K = koefisien difusi polutan

V = kecepatan aliran

R = laju reaksi kimia

S = kekuatan emisi dari sumber

Penyelesaian persamaan model difusi-adveksi dilakukan dengan metode beda hingga


yang menghasilkan solusi persamaan dengan syarat stabilitas numerik adalah sebagai berikut:

λx ≤ 1 α x ≤ 1

λy≤ 1α y≤ 1

λ x + λ y +2 α x +2 α y ≤ 1

Menurut Jamaluddin, et al. (2009) solusi numerik untuk persamaan pertama adalah
sebagai berikut:

Dengan mempertimbangkan syarat stabilitas numerik, maka persamaan tersebut di atas


dapat diselesaikan.

Anda mungkin juga menyukai