Anda di halaman 1dari 9

REVIEW FILM

“TOO BIG TO FAIL”


HENRY PAULSON
KELOMPOK A - EKOMAK B1

Anggota:
Afifah Zahra 072011233026
Patricia Kamila 072111233112
Fransisca Charvia Lee 173221008
Mohamad Firdaus 173221029
Christine Yohana Panjaitan 173221030
Chantya Rania 173221072
Mohammad Baidhowi 173221086
Muhammad Farhan Pratomo 173221087
Mochammad Miftah Farid 112111133190
Henry Paul dalam Too Big
To Fail (2011)
Farhan - 087

Film "Too Big To Fail" (2011) diadaptasi dari buku Andrew Ross yang
menggambarkan krisis keuangan global 2008. Film ini menggambarkan
situasi di mana beberapa perbankan investasi, termasuk Lehman Brothers
dan JPMorgan, menghadapi potensi kebangkrutan. Mereka berupaya
bertahan dengan melakukan lobi kepada investor baru dalam upaya keluar
dari krisis tersebut.

Salah satu tokoh utama dalam film ini, Henry “Hank” Paulson merupakan United States
Secretary of Treasury yang menjabat pada saat itu. Paulson sendiri berfokus pada
upayanya dalam mencegah kehancuran total sistem finansial AS. Henry, juga terlibat
dalam dilema mengenai opsi untuk memberikan bailout pada institusi perbankan yang
“berjudi” dengan melakukan pinjaman riskan dan secara tidak langsung berkontribusi pada
krisis. Lebih lanjut, Paulson sendiri menekankan pada perlunya intervensi pemerintah atas
krisis keuangan dalam teori ekonomi keynesian; melalui serangkaian kebijakan fiskal.

ini orangnya
TEORI KEYNESIAN MIFTAH FARID - 112111133190
PATRICIA - 072111233112

Ekonomi Keynesian merupakan teori makro ekonomi mengenai total Pendekatan teori ekonomi Keynesian berfokus pada penggunaan kebijakan
pengeluaran dalam perekonomian dan pengaruhnya terhadap output, lapangan aktif pemerintah dalam mengelola permintaan agregat guna mengatasi atau
kerja, dan inflasi. mencegah resesi ekonomi.
Teori Ini dikembangkan oleh ekonom Inggris yakni John Maynard Keynes pada Kebijakan fiskal dan kebijakan moneter merupakan instrumen utama yang
tahun 1930-an dalam upaya untuk memahami Depresi Hebat (The Investopedia direkomendasikan oleh para ekonom Keynesian dalam rangka untuk
Team, 2003) mengelola perekonomian dan mengurangi pengangguran yang ada.

Keynesian Keynesian
Kebijakan Fiskal Teori Keynesian juga menekankan
Kebijakan Moneter
pentingnya regulasi pasar dan sejalan
Stimulus moneter melibatkan dengan pandangan Keynesian bahwa
pemotongan suku bunga Stimulus fiskal merupakan intervensi pemerintah diperlukan untuk
untuk merangsang usaha pemerintah dalam mencegah terjadinya fluktuasi ekonomi
perekonomian. Tujuannya memotong pajak atau yang merugikan. Paulson terlibat dalam
agar uang yang beredar lebih meningkatkan upaya untuk merestrukturisasi sektor
banyak, berkurangnya pengeluarannya dalam keuangan AS dan mengimplementasikan
insentif untuk menabung, dan upaya menghidupkan TARP. Keynesian juga menyatakan
memperbanyak insentif untuk kembali perekonomian. bahwa tingkat pengangguranyang tinggi
membelanjakan uang. dapat menyebabkan penurunan konsumsi
Sehingga mendorong dan investasi.
pengeluaran dan
menstimulasi perekonomian.
KESESUAIAN DAN KETIDAKSESUAIAN
TEORI DENGAN KONDISI TOKOH

Berikut merupakan beberapa kondisi yang dialami


oleh tokoh Henry Paulson sesuai dengan teori
keynesian

Paulson melobi Kongres, dengan menekankan potensi kejatuhan yang lebih


01 buruk daripada depresi hebat jika mereka gagal bertindak. Paulson mengancam
Senator AS dan kandidat Presiden John McCain untuk tidak ikut campur dan
memohon Ketua DPR Nancy Pelosi untuk tidak mundur dari perundingan.

Troubled Asset Relief Program (TARP). Paulson menyadari


02 bahwa membeli aset beracun akan memakan waktu terlalu lama,
meninggalkan suntikan modal langsung ke bank sebagai satu-
satunya pilihan mereka untuk menggunakan TARP untuk
mendapatkan kredit mengalir lagi.

Paulson mencoba mengajukan lagi draft injeksi modal sebesar $124


03 Miliyar kepada sepuluh bank dan perusahaan investasi ke Kongres
America Serikat. Pada akhirnya Kongres America Serikat menyetujui
draft bailout yang menjadi langkah awal penyelamatan ekonomi Amerika
Serikat.
DAMPAK KRISIS

Runtuhnya Lembaga Intervensi Terjadinya Panic di


Keuangan Pemerintah Masyarakat
Beberapa lembaga Henry Paulson sebagai Runtuhnya lembaga
keuangan besar, Sekretaris Departemen keuangan besar yaitu
diantaranya Lehman Keuangan AS berupaya Lehman Brothers
Brothers dan AIG, melakukan membuat masyarakat
menghadapi resiko penyelamatan melalui menjadi khawatir
bangkrut dan tekanan program TARP (Troubled bahwa seluruh sistem
finansial yang serius. Asset Relief Program) keuangan bisa kolaps.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
Tokoh dalam film "Too Big to Fail" yang terlibat dalam
upaya pemulihan, seperti pejabat keuangan dan pemimpin
perusahaan, dapat berhasil atau gagal tergantung pada
keberhasilan kebijakan yang diimplementasikan.

Keuntungan atau kerugian dapat diukur dari sejauh mana


upaya pemulihan berhasil menghentikan penurunan
ekonomi, memulihkan kepercayaan pasar, dan
mengembalikan pertumbuhan. Jumlahnya bisa sangat
besar, tergantung pada skala intervensi dan seberapa baik
strategi pemulihan dapat mengatasi dampak negatif krisis.
KESIMPULAN
Selama krisis keuangan, pasar kredit global hampir terhenti pada bulan September 2008. Untuk
mencegah situasi menjadi tidak terkendali, Menteri Keuangan Henry Paulson mempelopori
Program Bantuan Aset Bermasalah (Troubled Asset Relief Program (TARP)). TARP menstabilkan
sistem keuangan dengan meminta pemerintah membeli sekuritas berbasis hipotek dan saham
bank. TARP membantu mencegah keruntuhan industri otomotif Amerika, memulai kembali pasar
kredit sekunder untuk menjaga kredit tetap mengalir ke rumah tangga dan bisnis, dan
menstabilkan sistem perbankan AS setelah krisis keuangan tahun 2008. Kelompok kami
mengkorelasikan keputusan Paulson menggunakan TARP dengan Teori Keynesian yang
menjelaskan bahwa akan ada saatnya suatu perekonomian akan terpuruk yang akhirnya
mendorong keterlibatan pemerintah agar perekonomian tetap maju. Salah satu tindakan yang
harus diambil pemerintah adalah mengeluarkan uang agar uang mengalir dalam perekonomian. Di
sinilah kebijakan TARP berperan. Namun, meskipun TARP berhasil mencegah keruntuhan sistem
keuangan Amerika secara keseluruhan, terdapat beberapa kritik terhadap kebijakan tersebut.
Kritikus mengatakan bahwa hal ini tidak cukup dan hanya menguntungkan bank investasi atau
para petinggi yang bertindak sebagai ‘hadiah atas perilaku buruk’. Ini tidak populer di kalangan
masyarakat Amerika.
KEBIJAKAN KELOMPOK
Menteri keuangan yaitu Henry Paulson harus berani mengambil
kebijakan intervensi lebih terhadap perusahaan untuk menjaga
kestabilan ekonomi keuangan dengan menggunakan teori Troubled
Asset Relief Program (TARP). Dengan TARP diharapkan bahwa
peningkatan likuiditas akan membantu mencegah terjadinya
kebangkrutan lebih lanjut, mengurangi tekanan pada lembaga-
lembaga keuangan, dan secara keseluruhan membantu
menstabilkan pasar keuangan. Program semacam ini mencoba untuk
mengatasi ketidakpastian dan kekurangan likuiditas yang menjadi
bagian sentral dari krisis keuangan saat itu.

Anda mungkin juga menyukai