Anda di halaman 1dari 48

TERMINOLOGI MEDIS PENYAKIT DAN PROSEDUR

TERKAIT SISTEM PANCA INDRA


HELMI NURLAILI, SST., M.K.M.
TERMINOLOGI MEDIS PADA SISTEM PANCA INDRA

• Panca = lima
• Indra = alat-alat tubuh yang berfungsi mengetahui keadaan luar
• Panca indra = lima alat indra
1. indra penglihatan → mata
2. indra pendengaran → telinga
3. indra pembau → hidung
4. indra peraba → kulit
5. indra pengecap → lidah
1. Indra penglihatan (mata)
Indra penglihatan (mata)

1. Palpebra (eyelid) = kelopak mata, berfungsi melindungi bola mata


dari trauma fisik, trauma sinar, dan pengeringan bola mata. Terdapat
beberapa kelenjar yaitu kelenjar sebasea, kelenjar moll
(menghasilkan keringat), serta kelenjar zeis dan kelenjar meibom
(menghasilkan minyak).
2. Conjunctiva (konjungtiva) = lapisan mukosa (selaput lendir) yang
melapisi permukaan palpebra bagian dalam dan sklera
3. Sclera (sklera) = lapisan permukaan eksternal mata yang berwarna
putih dan dilapisi konjungtiva yang direfleksikan ke bagian dalam
kelopak mata
4. Cornea (kornea) = bagian anterior lapisan fibrosa mata yang bersifat
transparan dan dapat tembus cahaya. Kornea membelokkan cahaya
agar dapat fokus ke retina
Indra penglihatan (mata)

5. Pupil = bagian mata yang melekat dan berbentuk lingkaran. Pupil


akan berkontraksi (menyempit) untuk mencegah terlalu banyak
cahaya yang masuk ke mata dan dilatasi (membesar) bila cahaya
yang masuk kurang agar cahaya dapat sampai ke retina mata
6. Iris = bagian berwarna pada mata yang terletak di antara kornea dan
lensa. Memiliki otot kecil yg berfungsi untuk kontraksi dan dilatasi
pupil
7. Lens (lensa) = terletak di belakang iris dan dekat pupil, bersifat
transparan, berbentuk bikonveks, dan dapat menebal dan menipis
yang disebut dengan akomodasi.
8. Choroid (koroid) = bagian mata yang melapisi seluruh mata kecuali
bagian depan mata. Koroid berwarna coklat gelap dan berfungsi
menyuplai darah ke bagian mata lainnya khususnya retina
Indra penglihatan (mata)

9. Retina = bagian mata yang terletak paling dalam berupa membran


yang tersusun atas serabut, sel saraf batang (rodus), dan sel saraf
kerucut (sel konus) yang berfungsi menerima sinar cahaya
10. Makula lutea = area oval berwarna kekuningan yang mengandung
sel kerucut (sel konus) dan merupakan titik penglihatan paling
sempurna
11. Vitreous humor = cairan bening seperti jel yang mengisi bagian
dalam bola mata. Fungsinya membantu penyaluran nutrisi ke
jaringan-jaringan di mata
12. Optic nerve (saraf optik) = saraf yang berfungsi mengirim
pesan/informasi penglihatan dari retina ke otak
Indra pendengaran (telinga)
Indra pendengaran (telinga)

Telinga luar (outer ear)


1. Earlobe (daun telinga) = terdiri dari tulang rawan dan kulit dengan
bentuk khas sehingga mendukung fungsinya untuk menangkap,
mengumpulkan, dan menyalurkan bunyi ke liang telinga
2. Liang telinga luar = terdiri dari tulang rawan, kelenjar minyak, dan
kelenjar serumen. Rambut halus dan serumen berfungsi
membersihkan kotoran dan mencegah serangga kecil masuk. Liang
telinga luar berfungsi mengarahkan bunyi ke telinga dan sebagai
penyeimbang perubahan kelembaban dan temperatur yang dapat
mengganggu elastisitas membran timpani
Indra pendengaran (telinga)

Telinga tengah (middle ear)


1. Ear drum (gendang telinga) atau tympanic membrane (membran
timpani) = terdiri dari jaringan fibrosa elastis, bentuk bundar dan
cekung dari luar. Gendang telinga berfungsi menerima getaran
suara, meneruskan ke tulang pendengaran, dan mengubah bunyi
menjadi getaran
2. Tulang-tulang pendengaran → malleus (martil), incus (landasan) dan
stapes (sanggurdi). Rangkaian ketiga tulang kecil ini berfungsi
mengantarkan getaran ke telinga dalam.
3. Eustachian tube (saluran eustachius) = menjaga keseimbangan
tekanan udara dari luar tubuh dan udara di dalam telinga tengah
Indra pendengaran (telinga)

Telinga dalam (inner ear)


1. Cochlea (koklea) = berbentuk cangkang siput, berisi cairan dan sel
rambut yang sangat peka ketika dirangsang oleh getaran bunyi.
Terdapat organ korti yang berfungsi mengubah gelombang suara
menjadi impuls
2. Cochlear nerve/auditory nerve (saraf auditori) = mengirimkan impuls
dari koklea otak
Indra pembau (hidung)
Hidung → indra penciuman (pembau) + organ pernafasan
Indra pembau (hidung)

1. Nasal cavity = rongga hidung


2. Septum = pemisah kedua lubang hidung berupa tulang rawan
3. Vestibule (vestibulum) = bagian depan lubang hidung
4. Sinus = 4 rongga berpasangan yang saling terhubung melalui saluran
udara sempit di dalam tulang tengkorak
a. Frontal sinus (sinus frontalis) = terletak di atas mata
b. Maxillary sinus (sinus maksilaris) = terletak di bawah mata
c. Ethmoid sinus (sinus etmoidalis) = terletak antara kedua mata
d. Sphenoidal sinus (sinus etmoidalis) = terletak di belakang mata
Indra peraba (kulit)
Indra peraba (kulit)

▪ Kulit = organ terluar yang melapisi seluruh tubuh manusia


▪ Kulit terbagi menjadi 3 lapisan, yaitu epidermis, dermis, dan hipodermis

Epidermis
Pelindung dari lingkungan luar, seperti sinar ultraviolet dan zat beracun,
mencegah kekeringan, dan sistem kekebalan
▪ Hair (rambut)
▪ Sweat pore (pori-pori) → tempat keluarnya keringat
▪ Keratinocytes (lapisan sel keratinosit ) → berperan aktif regenerasi sel kulit
dan sel pembentuk pigmen melamin
▪ Melamin → mewarnai kulit, pelindung kulit dari sengatan matahari
terutama sinar ultra violet
Indra peraba (kulit)

Dermis
Mengandung serat kolagen dan elastin yang mempengaruhi elastisitas kulit
▪ Blood vessel (pembuluh darah) → mengangkut oksigen dan nutrisi yang
akan digunakan oleh jaringan epidermis dan dermis
▪ Hair follicle (folikel rambut) → tempat akar rambut dimana rambut tumbuh
dan berwarna
▪ Sweat gland (kelenjar keringat) → menghasilkan keringat untuk membawa
zat sisa atau senyawa hasil metabolisme keluar dari tubuh melalui pori-pori
▪ Sebaceous glands (kelenjar minyak) → menghasilkan minyak untuk
melumasi kulit dan rambut agar tidak kering
▪ Nerve (saraf) → mengirim rangsangan (sentuhan, nyeri, gatal, panas, dll) ke
otak
Indra peraba (kulit)

Hipodermis
▪ Adipose tissue (jaringan lemak) → bantalan pelindung tulang, otot,
dan organ dalam tubuh; cadangan energi; pengatuh suhu tubuh
Indra pengecap (lidah)
Indra pengecap (lidah)

▪ Berfungsi sebagai pengecap rasa


▪ Sensitif terhadap beberapa rasa:
Manis → ujung depan
Asam → samping depan kanan dan kiri
Asin → samping belakang kanan dan kiri
Pahit → belakang
Indra pengecap (lidah)

▪ Apex (ujung lidah)


- sangat fleksibel
- bekerja sama dengan gigi dalam pengucapan huruf-huruf
- membantu menggerakkan makanan ke segala arah saat sedang
mengunyah
- terdapat saraf-saraf sensorik yang mendeteksi rasa manis
▪ Frenulum
- berbentuk selapis tipis jaringan
- menghubungkan lidah ke dasar mulut
Indra pengecap (lidah)

▪ Papillae (papilla) = tonjolan-tonjolan pada


lidah yang berisi saraf pengecap rasa
- Fungiform papillae = pengecapan rasa
serta mengetahui tekstur dan suhu
- Filiform papillae = membantu
membersihkan mulut, mengunyah, dan
berbicara
- Foliate papillae = mengecap berbagai rasa
- Circumvallate papillae = memiliki
kemampuan pengecap yang sangat
beragam
Indra pengecap (lidah)

▪ Pangkal lidah
- berfungsi untuk mengunyah
makanan, mengangkat dan
mendorong makanan memasuki
esofagus
- terdapat saraf-saraf sensorik yang
mendeteksi rasa pahit
TERMINOLOGI MEDIS PADA SISTEM PANCA INDRA

ROOT
Root Arti Root Arti
acoust/o pendengaran derm/o, dermat/o kulit
aden/o kelenjar dacry/o air mata
audi/o mendengar, suara electr/o elektrik
aur/o, ot/o telinga follicul/o folikel
auricul/o cuping telinga gloss/o, lingu/o lidah
aque/o cair incus/o inkus (tulang pendengaran di telinga)
blephar/o kelopak mata labyrinth/o labirin (telinga dalam)
cochle/o koklea laryng/o laring
conjunctiv/o konjungtiva lith/o batu
corne/o, kerat/o kornea malle/o maleus (tulang pendengaran di telinga)
cyst/o kista, kantung berisi cairan
TERMINOLOGI MEDIS PADA SISTEM PANCA INDRA

ROOT
Root Arti Root Arti
mastoid/o tulang mastoid (tulang yang scler/o sklera
mengelilingi telinga bagian sinus sinus
tengah dan dalam)
staped/o, stapedi/o stapes (tulang pendengaran di telinga)
myc/o jamur
stigmat/o titik, ujung
myring/o, tympan/o membran timpani/gendang
telinga turbin tulang turbinat di hidung
ossicul/o ossicle (ketiga tulang ten/o tendon
pendengaran)
vestibul/o bagian sistem vestibular di telinga
pharyng/o faring
dalam
py/o Pus, nanah xanth/o warna kuning
rhin/o hidung
sialaden/o kelenjar saliva
salping/o saluran eustachius
TERMINOLOGI MEDIS PADA SISTEM PANCA INDRA

PREFIX
Root Arti
bin- dua buah, dobel
endo- dalam
epi- di atas
hypo-, sub- di bawah
macro- besar
micro- kecil
pan- semua, seluruh
TERMINOLOGI MEDIS PADA SISTEM PANCA INDRA

SUFFIX
Root Arti Root Arti
-al; -ar; -eal, -ic tentang -graphy proses merekam
-algia kondisi nyeri -ia suatu kondisi
-cusis, -cusia pendengaran -itis Infeksi, peradangan
-centesis penusukan untuk mengeluarkan cairan -logist spesialis (orangnya)
-derma kulit -logy ilmu yang mempelajari
-ectomy pengangkatan, menghilangkan -meter alat untuk mengukur
-emphraxis menyumbat -metry proses pengukuran
-genic memproduksi atau menghasilkan sesuatu -osis kondisi abnormal, penyakit
-gram gambar, rekaman -oma tumor, cairan
-opia kondisi penglihatan
TERMINOLOGI MEDIS PADA SISTEM PANCA INDRA

SUFFIX
Root Arti
-otomy Insisi, pembedahan, penyayatan
-plasty operasi plastik
-rrhea, -rrhoea mengalir, melepaskan, mengeluarkan
-rrhaphy menjahit
-sclerosis kondisi pengerasan yang tidak normal
-scope alat untuk memeriksa/mengamati
-scopy memeriksa, mengamati
-spasm kontraksi otot tiba-tiba
-stomy pembuatan lubang
-tome alat untuk memotong
TERMINOLOGI MEDIS UMUM SISTEM PANCA INDRA

1. Acoustic = terkait pendengaran


Acoust/o + -ic
2. Audiologist = seorang spesialis pengevaluasi ketajaman pendengaran dan
tuli
Audi/o + -logist
3. Audiology = ilmu tentang pendengaran
Audi/o + -logy
4. Auditory = terkait pendengaran
Audi/o + -tory
5. Cochlear = terkait cohlea telinga
Cochle/o + -ar
TERMINOLOGI MEDIS UMUM SISTEM PANCA INDRA

6. Otologist = dokter spesialis ilmu pengobatan penyakit/ gangguan telinga


Ot/o + -logist
7. Otology = ilmu yang mempelajari tentang telinga
Ot/o + -logy
8. Otorhinolaryngologist = dokter spesialis THT
Ot/o + rhin/o + laryng/o + -logist
9. Otorhinolaryngology = ilmu yang mempelajari tentang THT
Ot/o + rhin/o + laryng/o + -logy
TERMINOLOGI MEDIS PENYAKIT SISTEM PANCA INDRA

1. Astigmatism (astigmatisme) = kelainan pada kelengkungan kornea atau lensa


mata yang menyebabkan objek dekat dan jauh terlihat kabur
A- + stigmat/o + -ism
2. Blepharospasm (blefarospasme) = kelainan kontraksi otot kelopak mata
sehingga mata berkedut atau berkedip terus menerus
Blephar/o + -spasm
3. Blepharitis (blefaritis) = peradangan pada kelopak mata
Blephar/o + -itis
4. Cataracts (katarak) = mengeruhnya lensa mata sehingga penglihatan menjadi
kabur
5. Chalazion = massa pada kelopak mata yang disebabkan oleh peradangan
kronik kelenjar meibom dan menunjukan reaksi granulomatosa
TERMINOLOGI MEDIS PENYAKIT SISTEM PANCA INDRA

6. Color blindness (buta warna) = ketidakmampuan membedakan warna yang


satu dengan lainnya
7. Corneal ulcer (ulkus kornea) = luka yang terdapat pada lapisan kornea
8. Conjunctivitis (konjungtivitis) = peradangan pada konjungtiva
Conjunctiv/o + -itis
9. Keratokonjungtivitis = radang kornea dan konjungtiva
Kerat/o + conjunctiv/o + -itis
10. Keratitis = peradangan pada kornea mata
Kerat/o + -itis
TERMINOLOGI MEDIS PENYAKIT SISTEM PANCA INDRA

11. Dacryoadenitis (dakrioadenitis) = peradangan kelenjar lakrimalis


(kelenjar yang memproduksi air mata)
Dacry/o + aden/o + -itis
12. Dacryocystitis (dakriosistitis) = peradangan sakus lakrimalis (kantung
air mata)
Dacry/o + cyst/o + -itis
13. Dacryolith (dakriolit) = batu pada duktus lakrimalis (kelenjar air mata)
Dacry/o + lith/o
14. Entropion = pembalikan kelopak mata ke arah dalam
15. Ectropion = kelopak mata yang membalik ke arah luar
TERMINOLOGI MEDIS PENYAKIT SISTEM PANCA INDRA

16. Glaucoma (glukoma) = kerusakan saraf mata akibat penumpukan


cairan yang meningkat tekanan di dalam mata
17. Hordeolum = infeksi kelopak mata
18. Hypermetropia (hipermetropia) = rabun dekat, kondisi mata sukar
melihat benda dekat dengan jelas
19. Lagophthalmos (lagoftalmus) = keadaan mata tidak dapat menutup
dengan sempurna
20. Orbital cellulitis (selulitis orbitalis) = peradangan di sekitar bola mata
21. Myopia (miopia) = rabun jauh, kondisi mata sukar melihat benda yang
jauh dengan jelas
TERMINOLOGI MEDIS PENYAKIT SISTEM PANCA INDRA

22. Nyctalopia (rabun senja) = ketidakmampuan melihat dengan baik pada


malam hari atau jika kekurangan sumber pencahayaan
23. Presbyopia (presbiopia) = mata tua, kondisi mata yang kehilangan
kemampuan melihat objek dengan jelas dari dekat secara bertahap
seiring bertambahnya usia
24. Pingueculae (pinguekula) = bercak proliferasi berwarna kekuningan
pada konjungtiva bulbaris di dekat sambungan sklerokornea
25. Ptosis = turunnya kelopak mata atas akibat kelainan otot/saraf, trauma,
kongenital, adanya tumor
26. Pseudoptosis = kondisi ptosis namun tidak berhubungan dengan cacat
neurologis atau muskuloskeletal kelopak mata
TERMINOLOGI MEDIS PENYAKIT SISTEM PANCA INDRA

27. Scleritis (skleritis) = peradangan sklera


28. Episkleritis = peradangan jaringan yang melapisi permukaan sklera
29. Strabismus (juling) = deviasi mata yang tidak dapat diatasi oleh pasien
30. Trachoma (trakoma) = infeksi mata oleh virus Chlamydia trachomatis
31. Xanthelasma = plak kekuningan pada kelopak mata
TERMINOLOGI MEDIS PENYAKIT SISTEM PANCA INDRA

1. Acoustic neuroma = tumor jinak pada saraf vestibulocochlear (saraf


penghubung telinga dalam dengan otak)
2. Cerumen impaction = akumulasi serumen (kotoran telinga) dan
menyumbat saluran telinga
3. Cholesteatoma (kolesteatoma) = tumor jinak di area telinga tengah
4. Conductive deafness = tuli akibat gangguan transmisi gelombang suara
melalui telinga luar/tengah
5. Sensoneural deafness = tuli sensoneural akibat kerusakan sel saraf
auditori atau jaringan
TERMINOLOGI MEDIS PENYAKIT SISTEM PANCA INDRA

6. Labyrinthitis = infeksi telinga dalam


7. Mastoiditis = infeksi tulang mastoid
8. Myringitis = infeksi gendang telinga
9. Otalgia/ earache = sakit telinga
10. Otomycosis = infeksi telinga luar akibat jamur
11. Otorrhea = pengeluaran cairan dari telinga
12. Otosclerosis = gangguan pendengaran akibat pertumbuhan tulang
dalam telinga yang abnormal
TERMINOLOGI MEDIS PENYAKIT SISTEM PANCA INDRA

13. Otitis externa = peradangan saluran telinga luar


14. Otitis media = infeksi telinga tengah ditandai dengan robeknya
gendang telinga, keluarnya cairan telinga
15. Acute Otitis Media (AOM) atau Otitis Media Akut (OMA) = infeksi
telinga tengah kurang dari 2 bulan
16. Otitis Media with Effusion (OME) atau Otitis Media dengan Efusi =
terkumpulnya cairan di dalam telinga yang mengakibatkan
berkurangnya pendengaran dan mengganggu proses bicara (pada
anak-anak)
17. Chronic Suppurative Otitis Media (CSOM) atau Otitis Media Supuratif
Kronik (OMSK) = infeksi telinga tengah lebih dari 2 bulan dengan
keluarnya cairan telinga terus menerus atau hilang timbul
TERMINOLOGI MEDIS PENYAKIT SISTEM PANCA INDRA

18. Perforation of the tympanic membrane = gendang teling yang ruptur


atau berlobang
19. Presbycusis (presbikusis) = hilangnya pendengaran secara bertahap
pada kedua telinga seiring bertambahnya usia
20. Serous Otitis Media (SOM) = infeksi telinga tengah disertai akumulasi
cairan serosa
21. Suppurative otitis media = infeksi telinga tengah disertai pengeluaran
nanah
22. Tinnitus = sensasi telinga berdenging
23. Tympanitis = radang membran timpani/gendang telinga
TERMINOLOGI MEDIS PENYAKIT SISTEM PANCA INDRA

1. Anosmia = hilangnya sensasi bau


2. Atresia choanae = tertutupnya choanae secara patologis atau kongenital
3. Deviated nasal septum (deviasi septum nasal) = septum bergeser menjauh
dari garis tengah hidung
4. Epistaxis = perdarahan akut pada hidung
5. Nasal polyp (polip hidung) = pertumbuhan non-kanker jaringan yang
melapisi hidung dan sinus
6. Pansinusitis = radang semua sinus
7. Rhinolith = kotoran yang mengeras di rongga hidung
8. Rhinorrhea = keluarnya cairan encer dari hidung
9. Sinusitis = radang sinus
TERMINOLOGI MEDIS PENYAKIT SISTEM PANCA INDRA

1. Acne (jerawat) = peradangan dari kelenjar sebasea terutama di daerah


wajah, leher, dada, dan punggung
2. Cellulitis (selulitis) = infeksi kulit akibat bakteri yang menyebabkan
kemerahan, bengkak, dan nyeri di area kulit
3. Dermatitis = peradangan pada kulit yang ditandai dengan ruam
kemerahan, gatal, kulit kering, dan bersisik
4. Ecchymosis (ekimosis) = perdarahan di bawah kulit yang ditandai
dengan kulit tubuh tampak lebam atau bercak ungu kehitaman
5. Ecthyma (ektima) = ulkus/borok di kulit yang tertutup kerak berwarna
kuning sampai coklat tua dan terasa nyeri
TERMINOLOGI MEDIS PENYAKIT SISTEM PANCA INDRA

6. Erythrasma (eritrasma) = infeksi bakteri yang kronik dan superfisial,


biasanya terjadi di lipatan tubuh
7. Erysipelas (erisipelas) = infeksi dermis kulit, dapat meluas ke limfatik
kulit superfisial
8. Folliculitis (folikulitis) = peradangan folikel rambut yang menyerang
lapisan luar kulit
9. Furuncle (furunkel atau bisul) = benjolan merah pada kulit yang berisi
nanah dan nyeri akibat infeksi folikel rambut
10. Carbuncle (karbunkel) = infeksi folikel rambut yang meluas ke kulit di
sekitarnya dan jaringan subkutan di bawahnya (sekelompok furunkel)
TERMINOLOGI MEDIS PENYAKIT SISTEM PANCA INDRA

11. Hidradenitis suppurativa = timbulnya benjolan kecil di bawah kulit


akibat tersumbatnya folikel rambut
12. Impetigo = infeksi bakteri pada kulit yang menular, sering dialami anak-
anak
13. Melanoma (kanker kulit) = ditandai dengan munculnya tahi lalat baru
atau perubahan tahi lalat yang sudah ada, biasanya berbentuk tidak
beraturan
14. Pityriasis rosea = penyakit kulit yang menyebabkan ruam merah
bersisik dan sedikit menonjol, dapat disertai galat ataupun tidak
15. Plegmon (flegmon) = peradangan jaringan bawah kulit akibat infeksi
dan menghasilkan cairan nanah
TERMINOLOGI MEDIS PENYAKIT SISTEM PANCA INDRA

16. Pruritus = rasa gatal pada sebagian atau tubuh


17. Psoriasis = peradangan kulit yang menyebabkan bercak merah, kulit
kering, tebal, bersisik, dan mudah mengelupas. Paling sering
menyerang siku, lutut, kulit kepala dan punggung bawah
18. Pyoderma (pioderma) = infeksi kulit dan mengandung nanah
19. Scabies (kudis) = penyakit kulit menular akibat tungau yang dapat
menyebabkan gatal dan ruam/bintik merah
20. Seborrheic (seboroik) = sekresi sebum berlebihan
21. Varicella = cacar air
22. Stomatitis = sariawan
TERMINOLOGI PROSEDUR MEDIS SISTEM PANCA INDRA

1. Audiogram = gambar grafik ketajaman pendengaran


Audi/o + -gram
2. Audiometry = instrumen pengukur ketajaman pendengaran
Audi/o + -metry
3. Blepharorrhaphy = penjahitan pada kelopak mata
Blephar/o + -rrhaphy
4. Binaural testing = tes untuk mendeteksi gangguan telinga tengah pada
kedua telinga
5. Conjunctivoplasty = operasi perbaikan pada konjungtiva
Conjunctiv/o + -plasty
TERMINOLOGI PROSEDUR MEDIS SISTEM PANCA INDRA

6. Glossectomy = pembedahan untuk pengangkatan sebagian atau


seluruh bagian lidah
7. Glossoplasty = operasi perbaikan pada lidah
8. Monaural testing = tes untuk mendeteksi gangguan telinga tengah
pada salah satu telinga
9. Mastoidectomy = operasi pengangkatan tulang mastoid yang terinfeksi
10. Myringoplasty = operasi perbaikan gendang telinga
11. Myringotomy = insisi gendang telinga
12. Myringotomy and tubes = insisi genderang telinga disertai insersi tube
untuk jalan mengalir keluar cairan
TERMINOLOGI PROSEDUR MEDIS SISTEM PANCA INDRA

13. Otoplasty = operasi perbaikan satu atau kedua telinga


14. Otoscope = alat untuk memeriksa telinga
15. Otoscopy = pemeriksaan struktur telinga menggunakan otoscope
16. Rinne test = test pembeda konduksi gelombang suara melalui tulang
dan udara dengan alat garpu tara
17. Rhinoscopy = pemeriksaan rongga hidung
18. Sinusotomy = insisi sinus untuk mencegah atau mengurangi
peradangan
19. Sialoadenectomy = operasi pengangkatan kelenjar saliva/ ludah
20. Stapedectomy = insisi/ pembedahan tulang stapes telinga
TERMINOLOGI PROSEDUR MEDIS SISTEM PANCA INDRA

21. Turbinectomy = operasi pengangkatan sebagian atau seluruh tulang


turbinat
22. Tympanometry = pemeriksaan untuk menguji kondisi gendang telinga
dan tulang pendengaran, serta mendeteksi adanya cairan
23. Tympanoplasty = operasi perbaikan gendang telinga
24. Tympanotomy = insisi gendang telinga
25. Weber test = tes skrining pendengaran menggunakan garpu tala untuk
mendeteksi gangguan pendengaran

Anda mungkin juga menyukai