Anda di halaman 1dari 13

JURNAL LENGKAP

PRAKTIKUM EKSPERIMEN

JUDUL PERCOBAAN : RANCANG BANGUN PROTOTIPE ALAT


GEOLISTRIK MENGGUNAKAN ARDUINO UNO
HARI/TANGGAL PERC. :

NAMA : SELVI SEWANG


NIM : 60400120018
KELAS :A
KELOMPOK : I (SATU)

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSAR
2023
1. PENDAHULUAN

2. Bumi memiliki sifat fisik


yang terkandung dalam
batuan sebagai komponen
penyusun lapisan
3. bumi. Sifat penyusun
lapisan dalam kerak bumi
yaitu sifat kelistrikan.
Keragaman sifat listrik
tanah
4. dapat disebabkan oleh
unsur organik atau unsur
anorganik dari sistem tanah
(Cimpoiaşu et al., 2020).
5. Sifat kelistrikan
terbentuk karena adanya
mineral-mineral yang saling
menyusun dan berinteraksi
6. membentuk suatu bagian
tertentu dari suatu lapisan
bumi. Pembentukan
material ini terjadi karena
7. adanya kegiatan magma,
ion-ion yang terdapat dalam
magma akan mengalami
pendinginan dan
8. membentuk pola-pola
kristal yang dapat merespon
aliran listrik (Azharudin et
al., 2013).
9. Bumi memiliki sifat fisik
yang terkandung dalam
batuan sebagai komponen
penyusun lapisan
10. bumi. Sifat penyusun
lapisan dalam kerak bumi
yaitu sifat kelistrikan.
Keragaman sifat listrik
tanah
11. dapat disebabkan oleh
unsur organik atau unsur
anorganik dari sistem tanah
(Cimpoiaşu et al., 2020).
12. Sifat kelistrikan
terbentuk karena adanya
mineral-mineral yang saling
menyusun dan berinteraksi
13. membentuk suatu bagian
tertentu dari suatu lapisan
bumi. Pembentukan
material ini terjadi karena
14. adanya kegiatan magma,
ion-ion yang terdapat dalam
magma akan mengalami
pendinginan dan
15. membentuk pola-pola
kristal yang dapat merespon
aliran listrik (Azharudin et
al., 2013).
16. Bumi memiliki sifat fisik
yang terkandung dalam
batuan sebagai komponen
penyusun lapisan
17. bumi. Sifat penyusun
lapisan dalam kerak bumi
yaitu sifat kelistrikan.
Keragaman sifat listrik
tanah
18. dapat disebabkan oleh
unsur organik atau unsur
anorganik dari sistem tanah
(Cimpoiaşu et al., 2020).
19. Sifat kelistrikan
terbentuk karena adanya
mineral-mineral yang saling
menyusun dan berinteraksi
20. membentuk suatu bagian
tertentu dari suatu lapisan
bumi. Pembentukan
material ini terjadi karena
21. adanya kegiatan magma,
ion-ion yang terdapat dalam
magma akan mengalami
pendinginan dan
22. membentuk pola-pola
kristal yang dapat merespon
aliran listrik (Azharudin et
al., 2013).
23. Bumi memiliki sifat fisik
yang terkandung dalam
batuan sebagai komponen
penyusun lapisan
24. bumi. Sifat penyusun
lapisan dalam kerak bumi
yaitu sifat kelistrikan.
Keragaman sifat listrik
tanah
25. dapat disebabkan oleh
unsur organik atau unsur
anorganik dari sistem tanah
(Cimpoiaşu et al., 2020).
26. Sifat kelistrikan
terbentuk karena adanya
mineral-mineral yang saling
menyusun dan berinteraksi
27. membentuk suatu bagian
tertentu dari suatu lapisan
bumi. Pembentukan
material ini terjadi karena
28. adanya kegiatan magma,
ion-ion yang terdapat dalam
magma akan mengalami
pendinginan dan
29. membentuk pola-pola
kristal yang dapat merespon
aliran listrik (Azharudin et
al., 2013).
Tanah merupakan medium alam untuk pertumbuhan tanaman. Penelitian
untuk mengetahui faktor internal gagal panen para petani, salah satunya disebabkan
keseimbangan sifat dalam tanah yang tidak stabil sehingga menghambat pertumbuhan
tanaman dan berkembangnya akar tanaman (Buckman, 1982).
Suhu berpengaruh langsung terhadap resistivitas tanah. Dengan demikian,
akan berpengaruh terhadap performa beda potensial permukaan tanah. Besar
resistivitas tanah sangat dipengaruhi oleh konsentrasi air tanah. Air yang dibutuhkan
tanaman tidak hanya banyaknya, tetapi pembagiannya yang merata (Hakim,1986).
Bumi memiliki sifat fisik yang terkandung dalam batuan sebagai komponen
penyusun lapisanbumi. Sifat penyusun lapisan dalam kerak bumi yaitu sifat
kelistrikan. Keragaman sifat listrik tanahdapat disebabkan oleh unsur organik atau
unsur anorganik dari sistem tanah (Cimpoiaşuet al, 2020). Sifat kelistrikan terbentuk
karena adanya mineral-mineral yang saling menyusun dan berinteraksimembentuk
suatu bagian tertentu dari suatu lapisan bumi. Pembentukan material ini terjadi
karenaadanya kegiatan magma, ion-ion yang terdapat dalam magma akan mengalami
pendinginan dan membentuk pola-pola kristal yang dapat merespon aliran listrik
(Azharudin et al, 2013).
Metode yang digunakan untuk mengetahui struktur bawah permukaan bumi
dengan menggunakan sifat kelistrikan yaitu resistivitas (Telford et al., 1990). Banyak
faktor yangmempengaruhi nilai resistivitas pada tanah antara lain yaitu homogenitas,
kandungan mineral logam,kandungan aquifer, porositas, permeabilitas, suhu dan
umur geologi tanah. Terdapat beberapa metode untuk mengetahui keadaan geologi
bawah tanah dalam ilmu geofisika, diantaranya yaitu metode resistivitas,
geomagnetik, dan seismik. (Muallifah, 2009) telah melakukan penelitian geolistrik
menggunakan metode resistivitas dengan konfigurasi Wenner. Penelitian ini
dilakukan dengan menginjeksikan arus ke dalam bumi melalui dua elektroda arus,
dan dua elektroda potensial. Hasil pengukuran arus, beda potensial dan resistivitas
yang didapatkan dari penelitian pada jarak tertentu dengan variasi hambatan jenis
masing–masing lapisan titik ukur berbeda–beda. Semakin panjang jarak elektrodanya
maka semakin dalam target pengukuran dan semakin besar resistivitasnya.
Survei geolistrik dilakukan untuk mengetahui lapisan bawah permukaan
tanah, untuk eksplorasi mineral, dan mengetahui jenis batuan yang ada di dalam tanah
(Railasha, dkk, 2015). Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang dapat
digunakan untuk mengetahui strukturlapisan bawah permukaan tanah. Setiap bahan
memiliki bahan penyusun masing-masing sehingga setiap bahan akan memiliki nilai
resistivitas yang berbeda. Nilai resistivitas bawah permukaan tanah dapat diestimasi
dengan menginjeksikan arus ke dalam tanah dan diukur kuar arus yang mengalir,
melalui elektroda arus serta beda potensialnya melalui elektroda potensial. Metode
geolistrik dapat digunakan untuk mengetahui jenis batuan yang terdapat di bawah
tanah dengan mengetahui nilairesistivitasnya (Kanata dan Zubaidah, 2008). Nilai
resistivitas pada batuan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti homogenitas batuan,
kandungan air, porositas, permeabilitas dan kandungan mineral lainnya yang terdapat
di dalamnya (Telford, 1990).
Alat geolistrik memerlukan sistem penyimpanan data hasil pengukuran agar
pada saat pengukuran di lapangan tidak perlu mencatat data pengukuran secara
manual. Disamping itu alat geolistrik perlu memiliki sistem auto injection agar pada
saat proses injeksi arus bisa lebih stabil dan juga perlu ditambahkan dengan beberapa
alur pengambilan data (database stacking chart) untuk beberapa konfigurasi, karena
setiap konfigurasi memliliki aturan pengambilan data tersendiri. Untukmelakukan
semua proses tersebut dibuatlah sebuah sistem kontrol yang dapat mengatur proses
input dan output sebuah data. Sistem kontrol tersebut dirancang menggunakan
Arduino mega 2560 yang didalamnya sudah tertanam mikrokontroler ATMega 2560.
Data hasil pengujian alat geolistrik dengan sistem kontrol Arduino Mega 2560 berupa
nilai resistivitas dibandingkan dengan alat ukurstandar ARES (Widodo dkk. 2018).
Azharudin et al, (2013) menggukanan alat geolistrik untuk menentukan jenis
bahan yang ada di bawah permukaan bumi dengan menginjeksikan arus listrik ke
dalam bumi yang kemudian direspon kembali sebagai tegangan yang terukur.
Penelitian ini dilakukan pada skala lapangan menggunakan metode Wenner dan
Schlumberger dengan jarak sampai 800 meter. Alat ini belum menggunakan
pengiriman jarak jauh. Widodo et al, (2018) juga telah melakukan penelitian dengan
menggunakan alat geolistrik berbasis Arduino Mega 2560. Penelitian ini
menggunakan alat geolistrik dengan penguat tegangan sampai 350 V dan juga
dilengkapi dengan sistem injeksi arus otomatis. Alat ini belum menggunakan sistem
pengiriman data jarak jauh sehingga masih membutuhkan banyak sumber daya
manusia pada saat pengambilan data. Hasil penelitian didapatkan nilai error yang
cukup besar, yaitu 13,95% dari alat ukur standar.

DAFTAR PUSTAKA
Azharudin, I., Imaddudin, I. and Nuryadin, B.W. (2013), “Rancang Bangun Alat
Geolistrik Untuk Menentukan Jenis Bahan Di Bawah Permukaan Bumi”, Issn
1979-8911, Vol. VII No. 1, pp.33–52.
Buckman, Harry O dan Nyle Brady. 1982. Ilmu Tanah. PT Bhratara Karya Aksara.
Jakarta.
Cimpoiaşu, M.O., Kuras, O., Pridmore, T. and Mooney, S.J. (2020), “Potential of
geoelectricalmethods to monitor root zone processes and structure: A review”,
Geoderma, Elsevier, Vol.365, p. 114232.
Hakim, Nurhajati dkk. 1986. Dasar Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung.
Lampung.
Kanata, B. dan Zubaidah, T. (2008). Aplikasi Metode Geolistrik Jenis Konfigurasi
Wenner-Schlumberger untuk Survey Pipa Bawah Permukaan. Teknik
Elektro 7(2):84-91.
Muallifah, F. (2009), “Perancangan dan Pembuatan Alat Ukur Resistivitas Tanah”,
Jurnal Neutrino,Vol. 1 No. 2, pp. 179–197.
Railasha V, Satibi S, Nugro SA. Interpretasi Lapisan Bawah Permukaan Tanah
MenggunakanMetode Geolistrik 2-D (Mapping). FTEKNIK. 2(2):1-7
Telford, W.M., Geldart, L.. and Sheriff, R.E. (1990), Applied Geophysics, 2nd ed.,
Cambridge University, London.
Widodo, Lapanporo, B.P. and Jumarang, M.I. (2018). “Rancang Bangun Alat
Geolistrik BerbasisArduino Mega2560”, Jurnal Physics Comunication, Vol. 2
No. 1, pp.

Anda mungkin juga menyukai